TES INTELEGENSI
Oleh :
Rikky Aditya 5191211002
Sri Wahyuni 5191211005
Gesty Dwi Widanti 5191211019
Etha Bertania 5191211023
A)Keseluruhan kemampuan individu untuk Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa itelegensi
bertindak,itelegensi terdiri dari komponen kepribadian adalah kemampuan potensial individu dalam
seseoran,bukan hanya komponen kognitif tapi juga ada mengunakan pikiranya untuk menpelajari dan
perasaan,kemauan,dorongan,dll.ditujukan untuk menyesuaikan diri dengan lingkunagannya dalam
mencapai suatu tujuan yang telah di tentukan sebelum memecah kan persoalan2 baru ataupun persyaratan dari
nya jadi tidak trial error. tuntunan yang di hadapi secara cepat,tepat dan berhasil.
Angka Kecerdasan Dan Realitanya
O Ani memperoleh nilai kecerdasan 75, yang diartikan cukup cerdas.
O Doni memperoleh nilai kecerdasan 89, dan diartikan agak kurang cerdas
Ani adalah anak kelas 1 SD yang mana dia masih dianggap kurang cerdas
oleh ibunya. ini karena Ani mengabaikan apa yang sudah dia pelajari
sebelum ulangan. Padahal nilai Ani masih lebih baik dibandingkan nilai
rata-rata kelasnya. Selain itu Ibunya juga masih belum puas dan
menyatakan anaknya memang kurang cerdas, karena hasnya memperoleh
nilai 75 dari tes intelegensinya.
a. Tes inteligensi untuk anak-anak (tes Binet, WISC, WPPSI, CPM, CFIT
skala 1 & 2, dan TIKI dasar).
b. Tes inteligensi untuk remaja - dewasa (TIKI menengah, TIKI tinggi,
WAIS, SPM, APM, CFIT skala 3).
c. Tes inteligensi untuk tuna rungu (SON).
Klasifikasi dan Angka Kecerdasan
Klasifikasi kecerdasan sebagaimana tersebut di atas, mencakup dua
komponen dasar (Rahardjo. 1995:6), yaitu:
• 1904, Binet dan Henri memikirkan cara untuk mengembangkan metode objektif
untuk menyeleksi anak-anak yang lambat mental
• 1905 pertama kalinya tes intelegensi dipublikasikan dan ditujukan untuk anak-anak
mental terbelakang. Berisi 30 item dari dua tipe dasar.
• 1908 tes direvisi dan dikembangkan untuk ditujukan pada anak-anak normal.
Perkembangan dan Macam Tes Intelegensi
Karena sadar akan adanya adanya kelemahan pada tes binet, maka timbul usaha untuk
mengatasinya.
Kelompok verbal terdiri dari subtes: Kelompok Performance terdiri dari subtes :
1.Information 1.Picture completion
2.Comprehension 2.Picture arrangement
3.Arithmetic 3.Block design
4.Similarities 4.Object assembly
5.Vocabulary 5.Coding
6.Digit Span 6.Mazes
Tes yang di susun oleh Goodenough disebut dengan DAM (Draw A Man-tes)
Porteus mengembangkan tes labyrinth (maze test)
Tes Raven disebut dengan Progressive Matrices, yang diciptakan pada 1938.
• Tes nonverbal
• Mengukur kemampuan untuk mengerti dan melihat hubungan gambar serta
mengembangkan pola pikir sistematis
Raven progressive Matrices terdiri atas tiga tes dengan penggunaan yang
berbeda-beda (Sugiyanto, dkk., 1984: 1), yaitu:
• Mengacu pada klasifikasi dan angka kecerdasan tersebut, maka perlakuan guru
pembimbing pada setiap tingkat kecerdasan dapat dideskripsikan, sebagai berikut :
a.Genius d.High Average
Tingkat kecerdasan paling tinggi. Individu Studinya relatif stabil.
yang mempunyai taraf inteligensi ini
hendaknya diberi pendidikan luar biasa supaya e.Average
dapat teraktualisasikan kognitifnya. Mulai diperlukan adanya bimbingan preventif.
c.Superior g.Borderline
Di sekolah biasa dan masih dapat Golongan yang kognitifnya tidak dapat berkembang.
h.Mentally deffective
Anak-anak yang harus ditempatkan di Sekolah Luar Biasa. Kelompok ini dapat
digolongkan menjadi 3, yaitu :
Raven
1. Individual maupun klasikal
2. sleksi lebih praktis karna secara klasikal
3. Dapat dilakukan untuk orang yg buta huruf
4. Tes yang bebas budaya
5. Tes yang diadopsi
6. Membagi tes menjadi 3 kelompok (CPM, SPM, APM)
Binet Sinon
1. Individual
2. Untuk mendiagnosis kecerdasan sampai taraf genius, debil, embisil dan
idiot
3. Hanya diberikan kepada orang yang mampu membaca dan menulis
4. Terikat budaya
5. Harus beradaptasi (konsekuensi dari poin 4)
6. Hanya untuk anak-anak
Whechsler
1. Individual
2. Untuk mendiagnosis kesulitan belajar
3. Hanya diberikan kepada orang yang mampu membaca dan menulis
4. Terikat budaya
5. Harus beradaptasi (konsekuensi dari poin 4)
6. WAIS (dewasa) dan WISC (anak-anak)
Any Question ?
TERIMAKASI
H
Daftar Pustaka
Rahardjo, Susilo, dan Edris Zamroni. 2019. Teori dan Praktik Pemahaman Individu Teknik Testing.
Jakarta; Prenadamedia Group.