Anda di halaman 1dari 44

Assalamu’alaiku

m Wr. Wb
sampurasul
Kulo Nuwun
Selamat datang
welcome
punten
KELOMPOK VI
Perina Triani
Ria Anggraini
Rio Reynaldi
Rizki Dwi Aprianto
 Sally Yulianti
INTELEGENSI
BAKAT
DAN
KREATIFITAS
MANUSIA adalah mahluk
yang unik,

artinya:
Tidak ada satu individu
pun yang persis sama dengan
individu yang lain.
INTELEJENSI
 Istilah intelegensi atau dalam bahasa inggris
“intelligence” berasal dari kata “intelegere”
yang artinya menghubungkan atau menyatukan
satu sama lain .

 INTELEGENSI disebut juga sebagai kecedasan


atau kecakapan atau kemampuan dasar
yang bersifat umum, sedangkan
kecerdasan atau kecakapan atau
kemampuan dasar yang bersifat khusus
disebut bakat (aptitudet).
Berikut Pengertian Intelejensi
Menurut Beberapa Ahli:

 Terman → “Kemampuan untuk berfikir abstrak”


(Sukardi ,1997).

 Ebbinghaus → “Kemampuan untuk membuka


kombinasi” (Notoatmodjo, 1997).

 Thomdike → “Hal yang dapat dinilai sebagai


kemampuan untuk menentukan ketidak
lengkapan kemungkinan –kemungkinan dalam
perjuangan hidup
individu”(Notoatmojo ,1997).
CON’T

 Binet, yang dikutip oleh


Winkel (1987) → “Kemampuan untuk
menetapkan dan mempertahankan suatu
tujuan, untuk mengadakan penyesuaaian
dalam rangka mencapai tujuan itu dan
bersikap kritis terhadap diri sendiri” (Sukardi
1997).
CON’T
 David Wechler, yang dikutip oleh
Sarlito Wirawan Sarwono (2000) →
“Kemampuan individu untuk berfikir dan
bertindak secara terarah, serta mengolah dan
menguasai lingkungan secara efektif”.

 Sukardi ( 1997) →”Suatu kemampuan dasar


bersifat umum untuk memperoleh suatu
kecakapan yang mengandung beberapa
komponen”.
FAKTOR YANG MENENTUKAN
INTELEGENSI

-Ada 3 faktor penting Intelegensi:


 Herediter (pembawaan ),
→Faktor utama dan terpenting dalam
menentukan intelegensi.
 Kematangan,

→ Pertumbuhan fisik dan perkembangan


pisikologis oleh faktor internal.
 Pembentukan,

→ perkembangan individu yang dipengaruhi


oleh faktor lingkungan.
TEORI INTELEGENSI
 Teori Daya (faculty theoritis)
;> Dipengeruhi oleh piskiologi daya yang
dikemukakan oleh Thorndike.
:) Menurutnya, dalam otak manusia
terdapat daya-daya jiwa khusus. Oleh karena itu,
pengukuran intelegensi dilakukan dengan cara
mengukur daya –daya jiwa khusus.
Misalnya : daya mengamati, daya mereproduksi,
daya berpikir, daya ingat, daya
fantasi dan daya penalaran.
CON’T
 Teori Pragmatis
:> Dikemukakan oleh Boring →
“intelegensi adalah hal yang diuji oleh tes
intelegensi.
 Teori faktor

a) Two factor theoriti


dikembangakan oleh Spearman, dengan
menyelidiki dan mencari sifat hakekat
intelegensi mempergunakan teknik analisi
faktor, yang mengatakan bahwa kecakapan
intelektual manusia dimungkinkan karena
adanya dua faktor yaitu :
CON’T
• Faktor Umum / Kecakapan Umum (General
Factor /Generasi Ability)
>dilambangkan dengan faktor “g”

• Faktor Khusus / Kecakapan Khusus (Special


Factor )
>dilambangkan dengan faktor “s”
CON’T
• Faktor “g”dan “s” tersebut, berkerja sama menjadi
satu kesatuan.

• Kemampuan seseorang bertindak dalam setiap


situasi sangat bergantung pada kemampuan umum
(faktor “g”) maupun faktor kemampuan khusus
(faktor “s”) memberi sumbangan pada setiap
tingkah laku yang intelegen.

• Faktor “g” berkaitan dengan Herediter.

• Faktor “s” dipengaruhi oleh lingkungan


(pengalaman dan pendidikan).
CON’T

b. Multiple Fakctor Theoritis - dikembangkan


oleh Thorndike, yang menyatakan bahwa
“intelegensi adanya pertalian aktual dan
pontensial yang khusus antara stimulus dan
respons“.

Ada empat atribut intelegensi:


 Tinkatan
 Rentang
 Daerah
 Kecepatan
CON’T
 Primary Mental Ability Theory
Teori ini dikembangkan oleh Thurston
yang mengatakan bahwa, “intelegensi
tidak terdiri dari dua faktor maupun
multifaktor, tetapi terdiri dari jumlah
kecakapan –kecakapan mental yang primer”.
CON’T
 Faktor Primer dari intelegensi:
 Kemampun Verbal
 Kefasihan
 Kata –Kata
 Faktor Bilangan
 Relasi Ruang
 Faktor Ingatan
 Kecepatan Persepsi
 Faktor Induksi .
CON’T
 Teori Struktur Intelek (structure of intellect
model)
Teori dikembangakan oleh Guilford,
yang menyatakan bahwa
“intelegensi memiliki tiga dimensi ,yang masing –
masing terdiri dari kecakapan intelek,
yaitu:
CON’T
 Dimensi isi atau materi kegiatan intelektual
(figural, simbolik, semantik, dan behavioral).

 Dimensi operasi atau tindakan (kognitif,


memori, berpikir divergen, berpikir
konvergen dan evaluasi).

 Dimensi produk (satuan, kelas, hubungan,


sistem, trasformasi dan mplikasi).
PENGUKURAN INTELEGENSI
 Pinsip pengukuran intelegensi adalah
membandingkan individu yang dites dengan
norma tertentu.

 Cara untuk mengetahui intelegence quatient


(IQ) seorang menurut Binet adalah dengan
membandingkan antara umur kecerdasan
(mental age = MA) dengan umur kalender
(cronological age = CA)
CON’T
Rumus:
IQ = MA/ CA x 100

Keterangan :
 MA = Mental age diperoleh dari hasil tes
intelegensi

 CA = chrological age diperoleh dari


menghitung umur berdasarkan tanggal
kelahiran atau umur kalender .
JENIS TES INTELEJENSI

 Tes intelejensi individual.

 Tes intelegensi kelompok.

 Tes intelegensi dengan tindakan atau


perbuatan.
TINGKAT KECERDASAN
Tingkat IQ Deskripsi %
>140 Jenius 0,5
130-139 Sangat Superior 3,5
120-129 Superior 7,0
110-119 Cerdas 14,5
100-109 Normal tinggi 25,5
90-99 Normal rendah 25,5
80-89 Bodoh (Dull) 14,5
70-79 Inferior 7,0
60-69 Feebleminded 3,0
<60 0,5
50-59 Moron
20-49 Imbecile
<20 Idiot
GANGGUAN INTELEJENSI
 Retardasi Mental
Keadaan dengan intelejensi kurang (abnormal)
sejak masa perkembangan (sejak lahir atau
masa anak-kanak) (maramis,1999), atau
kekurangan intelegensi sehingga daya guna
sosial dan dalam pekerjaa seseorang menjadi
terganggu.

Penyebab:
 Retardasi mental primer– kemungkinan faktor
keturunan
 Retardasi mental sekunder—faktor luar yang
diketahui dan memengaruhi otak
CON’T
Tanda-tanda Retardasi Mental:
a) Taraf kecerdasan IQ sangat rendah
b) Daya ingat memori lemah
c) Tidak mampu mengurus diri sendiri
d) Acuh tak ach terhadap lingkungan
e) Minat hanya mengarah pada hal-hal
sederhana
f) Perhatian mudah berpindah-pidah
g) Miskin dan keterbatasan emosi
h) Kelainan jasmani yang khas
DEMENSIA
 Kemunduran intelejensi karna kerusakan pada
otak yang sudah tidak dapat diperbaiki lagi.

 Faktor penyebab gangguan intelejensi:


 Kerusakan otak prenatal atau postnatal berupa
keturunan,keracunan,rudapaksa,keradangan,n
eoplasma,gangguan pembuluh darah.

 Psikologis – fungsionsl dan sindrom otak organik

 Sosial budaya—memberi makanan kurang


protein pada umur <5 tahun
BAKAT
Berikut Pengertian Bakat
Menurut Beberapa Ahli:
 William B. Michael (1960) → “Kemampuan
individu untuk melakukan sesuatu yang sedikit
sekali bergantung pada latihan mengenai hal
tersebut”(Notoatmodjo, 1997).

 Guilford (1959) → “Bakat bertalian dengan


kecakapan untuk melakukan
sesuatu”(Notoatmodjo, 1997).
CON’T

 Woordworth dan marquis (1957) → Salah satu


kemampuan manusia (achievement, capacity,
dan aptitude).
• Achievement = actual ability - Dapat di ukur
dengan tes tertentu.
• Capacity = ability - Tidak dapat di ukur secara
langsung.
• Aptitude – Kualitas psikis yang hanya dapat di
ungkapkan dengan tes.
CON’T
Faktor yang terkandung dalam bakat :
Menurut guilford ada 3 dimensi faktor bakat
yaitu :
a. Demensi perseptual –> Kemampuan dalam
melakukan persepsi yang encakup kepekaan
indra, perhatian, orientasi ruang dan
waktu, dan kecepatan persepsi.
b. Dimensi psikomotor –> Mencakup kekuatan,
impuls, kecepatan gerak, kecermatan, dan
kordinasi.
c. Dimensi intelektual –> Mencakup ingatan,
pengenalan, berpikir, dan evaluatif.
Jenis Tes Bakat
Tes bakat terdiri dari D.A.T ( Differential
Aptitude Test ), S.A.T (Scholastic Aptitude
Test), dan G.A.T.B (General Aptitude Test
Battery).
Jadi,
Bakat dan Intelejensi
Bakat adalah taraf kecerdasan idividu yang
bersifat khusus dalam bidang atau pekerjaan
tertentu, sedangkan Intelejensi adalah taraf
kecerdasan yang bersifat umum.
Intelejensi merupakan kemampuan mental
sebagai fungsi dasar, sadangkan Bakat
merupakan kemampuan mental yang sudah di
pengaruhi pengalaman.
KREATIVITAS
 Ciri suatu perilaku yang kreatif adalah
adanya sesuatu hasil yang baru, akibat
perilaku tersebut. Kreativitas sesesorang
berhubungan dengan motivasi dan
pengalaman serta dipengaruhi oleh
intelejensi, cara berpikir ingatan, minat dan
emosinya, bakat, sikap, persepsi, perasaan,
dan kepribadian.

 Munculnya kreativitas seseorang dapat


dipicu karena seseorang mengalami
tantangan atau kendala dalam memecahkan
suatu masalah dalam hidupnya.
Berikut Pengertian Kreativitas
Menurut Beberapa Ahli:
 Kreativitas adalah suatu kemampuan untuk
memecahkan masalah, yang memberikan
individu meciptakan ide-ide asli / adaptif
fungsi kegunaan nya secara penuh untuk
berkembang (Widayatun,1999).

 Kreativitas adalah keterampilan untuk


menentukan pertalian baru, melihat subjek
dari perspektif baru, dan membentuk
kombinasi-kombinasi baru dari dua atau
lebih konsep yang telah tercetak dalam
pikiran (James R. Evans , 1994).
Unsur-Unsur Kreativitas
 Unsur-unsur yang terkandung dalam kreatvitas
adalah pengetahuan, imajinasi dan evaluasi.

Cara Memotivasi Kreativitas:


a. Menguasai teori problem solvinng.
b. Memancing agar seseorang menjadi ingin tahu.
c. Introspeksi diri.
d. Tanggung jawab .
KARAKTISTIK INDIVIDU YANG MENDUKUNG KREATIVITAS
Menurut James R. Evans (1994), ada 14
karakteristik individu yang mendukung
kreativitas, yaitu:
 Kesadaran dan kepekaan (sensitivitas
terhadap masalah) -> Individu yang kreatif
memiliki kesadaran tinggi dan kepekaan yang
tajam terhadap lingkungan dimana ia berada,
dibanding individu lain.
 Ingatan (memori) –> Individu yang kreatif
memiliki daya ingat yang menonjol, ingatan
jangka panjang yang baik, menyimpan banyak
informasi untuk menghasilkan ide-ide kreatif.
CON’T
 Kelancaran –> Individu yang kreatif tempat
kemampuan untuk membangkitkan sejumlah ide
besar dengan mudah.
 Fleksibilitas –> Individu yang kreatif memiliki
kemampuan untuk membangkitkan banyak ide.
 Disiplin dan keteguhan diri –> Individu yang
kreatif memiliki kemampuan untuk
menghasilkan ide - ide baru , tetapi bekerja
keras dan teguh untuk mengembangkannya.
 Keaslian –> Individu yang kreatif memiliki
kemampuan untuk menghasilkan ide –ide luar
biasa memecahkan masalah dengan cara luar
biasa, mengunakan hal –hal atau situasi dalam
cara yang luar biasa.
CON’T
 Kemampuan penyesuaian diri atau adaptasi –>
Individu yang kreatif terbuka terhadap
pengalaman baru.
 Pemainan intelektual –> Individu yang kreatif
memiliki kesukaaan melelui ide ide untuk
kepentingan mereka sendiri.
 Humor –> Individu kreatif memiliki kemampuan
untuk bereaksi secara sepontan terhadap
kejangalan makna atau pelaksaan.
CON’T
 Nonkonformitas –> Individu yang kreatif
memiliki dorongan yang berbeda, berani
mengambil resiko atas kegagalan atau
dibandingkan individu yang konforminitas.

 Toleran terhadap ambigunitas –> Individu yang


kreatif memiliki secara aktif mengusahakan
ketidakpastian kompleksitas dan ketidakaturan,
baik tantangan yang hadir maupun demi
kepuasaan yang dihasilkan, bilamana situasi ini
dapat dipecahkan.
CON’T
 Kepercayaan diri –> Individu yang kreatif
memiliki kepercayaan diri dari irinya yang
berharga terhhadap karya mereka dan
sebuah pengertin tentang misi.
 Skeptiisime –> Individu ang kreatif, skeptis
terhadap ide –ide yang diterima dan sering
memainkan pembelaan yang menentang
apa yang dianggap baik serta
mempersoalkan fakta –fakta dan dugaan.
 Intelegensi –> Individu yang kreatif memiliki
IQ diatas rata rata.
HALANGAN UNTUK
KREATIVITAS
 Menurut James L. Adam yang dikutip oleh
James R .Evans (1994), menyebutkan ada 4
halangan terhadap kreativitas yaitu:
a. Halangan Prepepsual
b. Halangan Emosional
c. Halangan Budaya Dan Lingkungan
d. Halangan Intelektual Dan Ekspresi
Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi
Interlegensi Dan Kreativitas:
 Faktor Instrinsik – Intelegensi , baka ,minat ,
kepribadian dan perasaan .

 Faktor Ekstrensik – Adat –istiadat ,sosial –


budaya, pendidikan dan lingkungan .
Selesai…;)
Wassalamu’alaikum Wr.
Wb.

SYUKRON

ARIGATO

KAMSHAHAMIDA
MATUR SUWUN

Anda mungkin juga menyukai