Anda di halaman 1dari 5

September Hitam

Masa ke masa masih nyata dalam ingatan

1. Tragedi '65 (30 September 1965)

1965/1966 –Aksi kudeta dengan


penculikan dan pembunuhan 7 Jendral hingga peristiwa pelanggaran HAM berat
terhadap mereka yang dituduh sebagai anggota maupun terlibat dengan Partai
Komunis Indonesia (PKI). Lebih dari dua juta orang mengalami penangkapan
sewenang-wenang, penahanan tanpa proses hukum, penyiksaan, perkosaan, kekerasan
seksual, kerja paksa, pembunuhan, penghilangan paksa, wajib lapor dan lain
sebagainya. Penyelidikan Komnas HAM, sekitar 32.774 orang diketahui telah hilang
dan beberapa tempat menjadi lokasi pembantaian para korban.

2. Tragedi Tanjung Priok (12 September 1984)

Peristiwa bentrokan antara aparat dan


warga yang berawal dari urusan politik kemudian meluas menjadi masalah SARA.
Pada peristiwa ini, sejumlah warga menghadang aparat bersenjata untuk menuntut
pembebasan para jamaah dan pengurus masjid yang ditangkap karena memasang
pamflet yang dianggap “tidak bernapaskan Pancasila”. Aparat melancarkan sejumlah
tembakan, korban jiwa berjatuhan, dan sejumlah warga disekap dan disiksa oleh
aparat. Pemerintah tidak pernah memiliki kebijakan yang berpihak kepada korban
untuk memberikan rasa keadilan dalam bentuk kompensasi, restitusi dan rehabilitasi.

3. Tragedi Semanggi II (24-28 September 1999)

Demonstrasi sebagai protes mahasiswa


dan aktivis yang menuntut perubahan politik dan perbaikan pemerintahan.
Pengecaman pada korupsi, pelanggaran HAM, dan tindak sewenang-wenang aparat.
Aksi-aksi menentang RUU Penanggulangan Keadaan Bahaya (PKB) dan tuntutan
mencabut dwi fungsi ABRI. Pergolakan sengit demonstran dan aparat mengakibatkan
sejumlah kematian dan cedera bagi para demonstrasi. Komitmen pemerintah
menyelesaikan kasus pelanggaran HAM begitu tipis seakan membiarkan kasus ini
menguap dan terlupakan seiring waktu.

4. Pembunuhan Munir Said Thalib (7 September 2004)

Pembunuhan aktivis HAM Munir karena diracuni di atas


pesawat yang sedang menuju Belanda. diduga berkaitan dengan pihak-pihak yang
merasa terancam dengan aktivitas Munir dalam memperjuangkan HAM. Aktor teknis
pembunuhan berencana ini telah diadili, tetapi tidak dengan aktor intelektualnya.
5. Pembunuhan Salim Kancil (26 September 2015)
Petani sekaligus aktivis lingkungan yang dibunuh setelah
menentang pertambangan pasir ilegal di Desa Selok Awar-Awar, Lumajang, Jawa
Timur. Salim dikeroyok 40 orang secara keji dengan menggunakan kayu, batu, hingga
senjata. Otak pelaku pembunuhan dan penganiayaan Salim Kancil dan rekannya,
hanya divonis kurungan 20 tahun penjara.

6. Aksi Reformasi Dikorupsi (24 September 2019)

Aksi nasional yang terjadi di berbagai kota besar di


Indonesia dilatarbelakangi adanya berbagai unjuk rasa diterbitkannya UU/RUU
kontroversial yang bermasalah oleh pemerintah dan DPR. Dalam demokrasi ketika
masyarakat sebagai pemegang kedaulatan menunjukkan ketidaksetujuan secara
terbuka. Aksi ini justru dibalas oleh pemerintah melalui aparat dengan tindakan brutal
agar perlawanan warga padam sehingga pemerintah dapat leluasa menerbitkan aturan
dan kebijakan yang bertentangan serta mengorbankan kepentingan rakyat.
7. Penembakan Pendeta Yeremia (19 September 2020)
Penembakan berujung pada kematian yang diduga
dilakukan oleh anggota TNI terhadap Pendeta Yeremia Zanambani seorang tokoh
Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) di Kabupaten Intan Jaya, Papua. Hal ini bermula
dari sangkaan bahwa pendeta atau warga Hitadipa adalah aktor tewasnya salah satu
angggota TNI. Sangkaan tersebut mengakibatkan tewasnya satu orang pendeta akibat
penembakan oleh TNI. Selain penembakan, diduga ancaman pengusiran secara paksa
pun terjadi.

Peristiwa-peristiwa September Hitam adalah pengingat penting akan tantangan yang pernah
dan masih dihadapi oleh bangsa Indonesia. Masih banyak serangkaian peristiwa kelam
ketidakadilan lain yang terjadi di negeri ini. September Hitam menjadi momentum agar
negara agar menuntaskan semuanya, sehingga kejadian serupa tidak terulang.

Dilansir dari:

https://nasional.kompas.com/

https://kontras.org/

https://www.komnasham.go.id/

Caption:

[September Hitam: Catatan kelam HAM yang terjadi di bulan September]

September menjadi saksi penuh nestapa. Berkaca dari banyaknya peristiwa-peristiwa non
kemanusiaan yang terjadi sepanjang bulan ini. Penuntasan kasus-kasus pelanggaran hak asasi
berat yang belum menemui titik terang dan hutang pemerintah untuk keadilan.
Merefleksi kembali dengan bersatu dalam tekad menyuarakan sikap peringatan sebagai
edukasi publik guna meningkatkan kesadaran pentingnya menghormati serta membangun
solidaritas bagi keluarga korban pelanggaran HAM.

Menolak lupa –Merawat ingatan

#MENOLAKLUPA #SEPTEMBERHITAM #NEGARABERDOSA


#HAKASASIMANUSIA

Anda mungkin juga menyukai