Anda di halaman 1dari 14

PELANGGARAN HAM

NAMA KELOMPOK :
1. AUFA RAHMA A.H (06)
2. AVENA DWI KUNFIAR (07)
3. BUNGA ANINDIA P. (08)
4. CORVI CIKAL C. (09)

KELAS : XII.MIPA - 4
PELANGGARAN HAM DALAM NEGERI
DAN KAITANNYA DENGAN PANCASILA
• Kematian Salim Kancil
Kasus pembunuhan petani dan aktivis antitambang Salim
Kancil berawal dari aksi damai menolak tambang yang
dia gelar bersama teman-temannya. Tak lama setelah
menggelar aksi, Salim dan salah seorang rekannya,
Tosan, dibawa paksa dan dianiaya oleh sekelompok
orang. Salim tewas, sedangkan Tosan luka berat.
Peristiwa ini dinilai sebagai representasi kekerasan yang
dialami warga lokal di berbagai daerah di Indonesia yang
memperjuangkan lahannya agar tidak dialihkan menjadi
ANALISIS
• Pelanggaran pada sila Pancasila :
-Kemanusiaan yang adil dan beradap
• Alasan:
kemanusiaan yang adil dan beradap berarti bahwa manusia harus saling bersikap adil
terhadap sesama. tapi di dalam kasus tersebut terjadi pembunuhan dan penganiayaan
maka melanggar nilai nilai kemanusiaan. adanya pelanggaran hak untuk hidup, hak
tidak mendapat perlakuan kejam, hak tidak ditangkap sewenang-wenang, hak atas
rasa aman, dan hak anak
• Solusi :
pelaku harus di adili terlebih dahulu, tambang ilegal yang ada di lumajang tersebut
segera diusut oleh pihak yang berwajib, agar tambang pasir ilegal tersebut tidak
mengganggu mata pencaharian petani.
PELANGGARAN HAM LUAR NEGERI
DAN KAITANNYA DENGAN PANCASILA
• Bentrok Oposisi dan Pemerintah Mesir
Bentrok antara pihak oposisi dan pemerintah sempat terjadi di negara Mesir. Bermula pada
berhentinya rezim presiden Hosni Mubarak yang sudah bertahan selama 4 dekade. Selama
beberapa minggu, ratusan ribu warga Mesir turun ke jalan dan menyerukan pencopotan
Mubbarak dari jabatannya sebagai presiden Mesir. Hal ini disebabkan karena adanya krisis
ekonomi dan politik yang dialami Mesir. Sebagian warga menganggap presiden Mubarak
sebagai presiden yang baik karena selalu memperhatikan rakyat kecil. Namun sebagian
lain menganggap presiden Mubarak bersifat sikap glamor dan otoriter dan tidak
menghendaki Mubbarak memimpin Mesir lagi. Bentrok antara dua kubu pun tidak
terhindarkan. Selama berminggu-minggu ratusan warga menjadi korban, banyak dari
mereka yang akhirnya meninggal dunia. Konflik antara pemerintah dan pihak oposisi pun
makin meluas. Tak lama Hosni Mubbarak yang terkepung oleh ratusan warga Mesir dan
bersembunyi di dalam selokan ditemukan warga dan akhirnya meninggal di tangan rakyat
yang pernah ia pimpin sendiri. Peristiwa ini menjadi salah lembar hitam sejarah di Mesir.
ANALISIS
• Pelanggaran pada sila Pancasila :
-Kerakyatan yang dipimpin olehhikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan peradilan
-Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
• Alasan:
Kerakyatan yang dipimpin olehhikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan peradilan disini berarti bahwa dalam
menjalankan roda pemerintahan, pemimpin sebagai ”abdi rakyat” tidak dapat menghindari bahwa rakyat adalah pondasi
dari pemerintahan itu sendiri. Dilihat dari kasus diatas, sikap pemimpin yang tidak kredibel dapat memicu ledakan
protes oleh rakyat dikarenakan pada saat ini, hak berpendapat telah mendapat pengakuan penuh sebagai bagian dari
hak asasi manusia. Sedangkan pada sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, berarti bahwa setiap
masyarakat diberikan kesempatan sebesar-besarnya untuk menjalankan roda pemerintah. Sikap otoriter yang
diperlihatkan oleh presiden Mubbarak mencerminkan sedikitnya kesempatan yang diberikan kepada rakyat untuk
menentukan nasib negaranya sendiri.
• Solusi :
Diadakan pemilu ulang namun dengan syarat presiden Mubbarak harus mundur dari jabatannya. Pemilu ulang adalah
jalan yang dapat dipilih untuk menentukan pemimpin baru, namun dalam kasus diatas, pemilu tidak dapat dilakukan
secara terbuka karena terlalu kuatnya pengaruh presiden Mubbarak yang berkuasa saat itu, perlu adanya sikap
”legowo” dalam diri presiden Mubbarak agar tidak ada korban jiwa dan tidak melemahkan Mesir di mata dunia.
KEJAHATAN TERHADAP KEMANUSIAAN
PENGERTIAN
• Kejahatan terhadap umat manusia adalah istilah di dalam hukum
internasional yang mengacu pada tindakan pembunuhan massal dengan
penyiksaan terhadap tubuh dari orang-orang, sebagai suatu kejahatan
penyerangan terhadap yang lain.
• Diatur dalam Statuta Roma dan diadopsi dalam Undang-Undang no. 26
tahun 2000 tentang pengadilan hak asasi manusia (HAM) di Indonesia.
Menurut UU tersebut dan juga sebagaimana diatur dalam pasal 7 Statuta
Roma, definisi kejahatan terhadap kemanusiaan ialah Perbuatan yang
dilakukan sebagai bagian dari serangan yang meluas atau sistematik
yang diketahuinya bahwa serangan tersebut ditujukan secara langsung
terdapat penduduk sipil.
• Kejahatan-kejahatan terhadap perikemanusiaan sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 7 Statuta
Roma tersebut adalah serangan yang meluas atau sistematik yang ditujukan secara langsung
terhadap penduduk sipil dengan tujuan ::
(a) Pembunuhan;
(b) Pemusnahan
(c) Perbudakan;
(d) Pengusiran atau pemindahan penduduk
(e) Perampasan kemerdekaan / perampasan kebebasan fisik lain
(f) Menganiaya;
(g) Memperkosa, perbudakan seksual, memaksa seorang menjadi pelacur, menghamili secara paksa,
melakukan sterilisasi secara paksa, ataupun bentuk kejahatan seksual lainnya ;
(h) Penyiksaan terhadap kelompok berdasarkan alasan politik, ras, kebangsaan, etnis, kebudayaan,
agama, jenis kelamin (gender) sebagaimana diatur dalam artikel 3 ICC ataupun adengan alasan-alasan
lainnya yang secara umum diketahui sebagai suatu alasan yang dilarang oleh hukum internasional
(i) Penghilangan seseorang secara paksa;
(j) Kejahatan apartheid;
(k) Perbuatan lainnya yang tak berperikemanusiaan yang dilakukan secara sengaja sehingga
mengakibatkan penderitaan, luka parah baik tubuh maupun mental ataupun kesehatan fisiknya.
CONTOH KASUS
Pembunuhan Engeline Megawe merupakan peristiwa kekerasan terhadap anak perempuan
berusia delapan tahun yang terjadi di Kota Denpasar, Bali pada tanggal 16 Mei 2015. Peristiwa
ini menjadi populer dalam berbagai media di Indonesia diawali dengan pengumuman kehilangan
anak tersebut (semula disebut Angeline) dari keluarga angkatnya melalui sebuah laman di
facebook berjudul "Find Angeline-Bali's Missing Child". Besarnya perhatian dari berbagai pihak
membuat terungkapnya kenyataan bahwa Engeline selama ini tinggal di rumah yang tidak layak
huni dan mendapat pengasuhan yang kurang baik dari orangtua angkatnya bahkan
mendapatkan penyiksaan baik fisik maupun mental. Akibat sikap yang sangat tertutup dan tidak
kooperatif dari ibu angkatnya, Margriet Christina Megawe (61 tahun), memunculkan dugaan
bahwa Engeline hilang bukan karena diculik melainkan karena dibunuh. Bahkan sebelum
jenazahnya ditemukan. Jasad Engeline kemudian ditemukan terkubur di halaman belakang
rumahnya di Jalan Sedap Malam, Denpasar, Bali, pada hari Rabu tanggal 10 Juni 2015 dalam
keadaan membusuk tertutup sampah di bawah pohon pisang setelah polisi mencium bau
menyengat dan melihat ada gundukan tanah di sana. Selanjutnya polisi menyelidiki lebih
mendalam dan menetapkan dua orang tersangka pembunuh, yaitu Agus Tay Hamba May,
pembantu rumah tangga, dan Margriet Christina Megawe, ibu angkatnya.
KEJAHATAN GENOSIDA

PENGERTIAN
• Genosida atau genosid adalah sebuah pembantaian besar-besaran secara
sistematis terhadap satu suku bangsa atau kelompok dengan maksud
memusnahkan (membuatpunah) bangsa tersebut.
• Menurut Statuta Roma dan Undang-Undang no. 26 tahun 2000
tentang Pengadilan HAM, genosida ialah Perbuatan yang dilakukan dengan
maksud untuk menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian
kelompok bangsa, ras, kelompok etnis, kelompok agama dengan cara
membunuh anggota kelompok; mengakibatkan
penderitaan fisikatau mental yang berat terhadap anggota kelompok;
menciptakan kondisi kehidupan kelompok yang menciptakan kemusnahan
secara fisik sebagian atau seluruhnya; melakukan tindakan mencegah kelahiran
dalam kelompok; memindahkan secara paksa anak-anak dalam kelompok ke
kelompok lain.
CONTOH KASUS

Anda mungkin juga menyukai