di Indonesia
Oleh
Bintang Muhammad Sulistiyadi
Dhimas Anwar Wijaya
Helmi Yulianto
Rizky Mursyidan Baldan
Thariq Salman Daffa
Yoga Perdana Ferdiansyah
Konflik Sampit
• Konflik Sampit adalah pecahnya kerusuhan antar etnis di Indonesia, berawal pada
Februari 2001 dan berlangsung sepanjang tahun itu. Konflik ini dimulai di kota
Sampit, Kalimantan Tengah dan meluas ke seluruh provinsi, termasuk ibu kota
Palangkaraya. Konflik ini terjadi antara Suku Dayak asli dan warga migran
Madura dari Madura. Konflik tersebut pecah pada 18 Febuari 2001 ketika dua
warga Madura diserang oleh sejumlah warga Dayak. Konflik Sampit
mengakibatkan lebih dari 500 kematian, dengan lebih dari 100.000 warga Madura
kehilangan tempat tinggal. Banyak warga Madura yang juga ditemukan dipenggal
kepalanya oleh suku Dayak.
Analisis
Konflik Sampit diperkirakan menelan korban 500 orang meninggal dan
100.000 mengungsi. Hal ini jelas termasuk jenis pelanggaran HAM berat,
karena mengancam keselamatan jiwa manusia. Salah satu hak asasi yang
dilanggar dalam peristiwa ini adalah hak untuk hidup dimana banyak sekali
korban jiwa ditemukan dalam keadaan sangat tidak manusiawi.
Pasal – Pasal Yang Dilanggar
Pasal 7 UU Pengadilan HAM : ”Pelanggaran hak asasi manusia yang berat meliputi:
a. Kejahatan genosida
b. Kejahatan terhadap kemanusiaan.”
Pasal 8 UU Pengadilan HAM : “Kejahatan genosida sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf a adalah setiap
perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok
bangsa, ras, kelompok etnis, kelompok agama, dengan cara:
a. membunuh anggota kelompok
b. mengakibatkan penderitaan fisik atau mental yang berat terhadap anggota-anggota kelompok
c. menciptakan kondisi kehidupan kelompok yang akan mengakibatkan kemusnahan secara fisik baik seluruh
atausebagiannya
d. memaksakan tindakan-tindakan yang bertujuan mencegah kelahiran di dalam kelompok; atau
e. memindahkan secara paksa anak-anak dari kelompok tertentu ke kelompok lain.”
Pasal – Pasal Yang Dilanggar
Pasal 9 UU Pengadilan HAM: “Kejahatan terhadap kemanusiaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf b adalah salah
satu perbuatan yang dilakukan sebagai bagian dari serangan yang meluas atau sistematik yang diketahuinya bahwa serangan
tersebut ditujukan secara langsung terhadap penduduk sipil, berupa:
a. pembunuhan
b. Pemusnahan
c. perbudakan
d. pengusiran atau pemindahan penduduk secara paksa
e. perampasan kemerdekaan atau perampasan kebebasan fisik lain secara sewenang-wenang yang melanggar (asas-asas) ketentuan pokok
hukum internasional
f. penyiksaan
g. perkosaan, perbudakan seksual, pelacuran secara paksa, pemaksaan kehamilan, pemandulan atau sterilisasi secara paksa atau bentuk-
bentuk kekerasan seksual lain yang setara
h. penganiayaan terhadap suatu kelompok tertentu atau perkumpulan yang didasari persamaan paham politik, ras, kebangsaan, etnis,
budaya, agama, jenis kelamin atau alasan lain yang telah diakui secara universall sebagai hal yang dilarang menurut hukum internasional
Solusi Untuk Konflik Sampit
1. Tidak membeda-bedakan suku.
2. Tidak bersifat Etnosentrime, yaitu kecenderungan yang menganggap nilai-nilai dan norma-norma
kebudayaannya sendiri sebagai suatu yang prima, yang terbaik, mutlak dandipergunakannya sebagai tolak
ukur untuk membedakannya dengan kebudayaan lain.
3. Menyelesaikan berbagai masalah dengan musyawarah mufakat.
4. Tidak bersikap main hakim sendiri.
5. Siapapun yang menjadi provokator di balik kerusuhan sampit ini, harus diadili dan ditindak tegas oleh
pihak yang berwajib.
6. Negara bekerjasama dengan LSM melakukan sosialisasi tentang betapa pentingnya hidupberdampingan
secara damai dan menyelesaikan konflik tanpa kekerasan di dalammasyarakat.
7. Menghapuskan kesan negatif antara etnis Dayak dan etnis Madura selama ini.
8. Setiap suku harus saling belajar menghargai perbedaan, selain itu tidak boleh bersikapegois dan sewenang-
wenang terhadap suku lain
Dampak Konflik Sampit Untuk
Masyarakat
Dampak Positif :
1. Membangun kesatuan antar kelompok sehingga lebih solid lagi.
2. Mendorong untuk kembali mengkoreksi diri, dengan adanya konflik yang terjadi,mungkin akan membuat kesempatan bagi salah satu ataupun
kedua belah pihak untuk salingmerenungi kembali, berpikir ulang tentang kenapa bisa terjadi perselisihan ataupun konflik diantara mereka.
3. Mengembangkan alternatif yang baik : Bisa saja dengan adanya konflik yang terjadi diantara orang per orang atau kelompok per kelompok,
membuat mereka berpikir dia harusmulai mencari alternatif yang lebih baik dengan misalnya bekerja sama dengan orang lainmungkin.Dampak
Negatif :
1. Hilangnya harta benda bahkan banyak korban jiwa.
2. Retaknya hubungan antar suku.
3. Menghambat kerjasama.
4. Kesenjangan sosial.
Peristiwa Trisakti
• Peristiwa trisakti adalah peristiwa penembakan mahasiswa Universitas Trisakti
yang terjadi pada tanggal 12 Mei 1998. Hal ini terjadi saat demonstrasi
mahasiswa yang menuntut Soeharto mundur dari jabatannya. Sebanyak 4
orang mahasiswa tewas tertembak dan puluhan lainnya luka-luka saat
melakukan unjuk rasa.
Analisis
• Hak yang dilanggar dalam kasus ini yaitu
Hak hidup
Hak berpendapat
• Konflik Poso adalah konflik yang terjadi di poso pada tahun 1998 merupakan
konflik yang sangat besar yang menewaskan 2 kubu yakni kelompok islam dan
Kristen. Konflik ini disebabkan oleh politik yang memanas yang
mengatasnamakan agama untuk kepentingan individual atau kelompok tertentu
agar menjadi pemenang dalam politik tersebut.
Analisis
• https://id.wikipedia.org/wiki/Konflik_Sampit
• http://cikizentukangetik.blogspot.com/2017/01/kerusuhan-sampit-dayak-vs-
madura-salah.html
• https://www.scribd.com/doc/114873114/Dampak-Dan-Solusi-Konflik-Sampit
TERIMAKASIH