Anda di halaman 1dari 9

Tugas Kelompok Pancasila

Pembahasan dan Implementasi Pancasila


Dibuat oleh :

Fransiska Diana H. / 223200004


Armadeo Ruben C. / 223200015
Marchello P. / 223200001
Brahmanaduta P. K. / 223200011

TEKNIK INDUSTRI ANGKATAN 2022/2023


UNIVERSITAS KATOLIK DARMA CENDIKA
SURABAYA
2022
Diskusi Implementasi Pancasila “Sila ke – 3”
Masing-masing sila yang terkandung di dalam Pancasila memiliki makna yang
merepresentasikan negara kita. Sila ke-3 Pancasila, yang berbunyi “Persatuan
indonesia” ini dapat kita artikan sebagai pedoman untuk menjaga kerukunan
bangsa yang beragam ini.
 Apa masyarakat Indonesia sudah bersikap dan berprilaku yang
mencerminkan sila ke – 3 ?
 Seperti yang kita ketahui Pancasila sendiri adalah sebuah ideology
yang dipilih oleh negara Indonesia untuk menjadi sebuah pedoman
dalam menjalani kepemerintahan dan kehidupan di negara Indonesia.

 Berdasarkan TAP MPR Nomor I/MPR/2003, berikut adalah butir-


butir sila ketiga Pancasila

1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan


dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan
bersama di atas kepentingan pribadi serta golongan.
2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara serta
bangsa apabila diperlukan.
3. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
4. Memeilahara ketertiban dunia yang bedasarkan pada
kemerdekaan, perdamaian abadi serta keadilan social.
5. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah
air Indonesia.
6. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhineka
Tunggal Ika.
7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

 Implementasi dari sila ke – 3 pada kehidupan sehari - hari :


 Menumbuhkan rasa mencintai tanah air dan berusaha menjaga nama
baik Indonesia. Contohnya adalah menggunakan produk buatan
Indonesia.
 Berteman dan membantu orang tanpa membedakan suku, agama dan
ras.
 Tidak menimbulkan keributan atau perselisihan antar masyarakat.
Contohnya tidak mengejek atau menjelek-jelekkan teman yang
memiliki suku, agama dan ras yang berbeda.
 Bekerja sama untuk kepentingan bersama, contohnya gotong royong
membersihkan kelas atau lingkungan sekitar rumah.
 Menjaga toleransi antarteman dan masyarakat.
 Mengutamakan kepentingan kelompok di atas kepentingan pribadi.
Misalnya menolong teman yang kesusahan.
 Tidak memaksakan kehendak pada orang lain.
 Saling menghormati, menyayangi dan menghargai, baik dalam
lingkup keluarga maupun pertemanan.
 Belajar bekerja sama dan menghindari perpecahan tim.
 Tidak membicarakan orang lain di belakangnya yang menimbulkan
adu domba.
 Menjunjung tinggi persatuan bangsa di dunia maya dan pergaulan
internasional.
UUD Pasal 28, kewajiban dasar manusia & HAM
A. Kewajiban Manusia
Kewajiban dasar manusia adalah seperangkat kewajiban yang apabila
hak dilaksanakan, tidak memungkinkan terlaksana dan tegaknya hak asasi
manusia.
1) Contoh Kewajiban Dasar Manusia :
 Wajib, taat, dan patuh terhadap seluruh peraturan yang telah
diakui NKRI. ( Pasal 67)
 Ikut Bela Negara (Pasal 68)
 Menghormati dan menegakan hak orang lain (Pasal 69)
 Menerima Hak dan Menjalankan Kewajiban sesuai batas yang
telah ditentukan (Pasal 70)

2) Pasal 28 J ayat 2 :
 “Dalam menjalankan hak dan kebebasannya,setiap orang wajib
tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-
undang dengan maksud untuk menjamin pengakuan serta
penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk
memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan
moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum
dalam suatu masyarakat demokratis.”

3) Kewajiban Dasar Manusia menurut pasal 2 UU HAM ialah


Seperangkat kewajiban yang jika tidak dilaksanakan, tidak
memungkinkan terlaksana serta tegaknya hak asasi manusia
Kewajiban dasar manusia yang diatur di UU HAM anatara lain :
 Patuh pada peraturan perundang-undangan, hukum baik yang
tertulis ataupun tak tertulis serta hukum internasional yang telah
diterima oleh NKRI (pasal 67)
 Ikut serta dalam pembelaan negara (pasal 68)
 Menghormati Hak Asasi Manusia orang lain dengan cara timbal
balik (pasal 69)
 Wajib tunduk pada pembatasan yang sudah ditetapkan oleh
Undang-undang Kewajiban dan tanggung jawab pemerintah
ialah mengormati, melindungi, menegakkan dan memajukan
HAM (pasal 71)

B. HAM ( Hak Asasi Manusia )


1. Jenis-Jenis Hak Asasi manusia yang dilindungi oleh UU HAM antara
lain sebagai berikut :
 Hak Untuk Hidup (pasal 9), merupakan hak untuk hidup,
mempertahankan hidup, meningkatkan taraf hidup, tentram,
sejahtera lahir batin dan berhak untuk mendapatkan lingkungan
hidup yang baik dan sehat
 Hak Untuk Berkeluarga dan Melanjutkan Keturunan (pasal 10),
sebagai hak untuk membentuk satu keluarga melalui
perkawinan yang sah, atas kehendak kedua calon sesuai dengan
peraturan perundang-undangan
 Hak untuk mengembangkan diri (pada pasal 11-16), sebagai
hak atas pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan bagi
perkembangan dirinya, memperoleh pendidikan, meningkatkan
kualitas, memperoleh manfaat IPTEK, seni, budaya,
berkomunikasi, melakukan pekerjaan sosial, memperjuangkan
hak dan juga pengembangan dirinya
 Hak Memperoleh Keadilan (pada pasal 17-19) tanpa adanya
diskriminasi mendapat keadilan di dalam hukum
 Hak Kebebasan Pribadi (pada pasal 20-27) Hak unuk tidak
diperbudak, keutuhan pribadinya bebas memeluk agama sesuai
kepercayaan, berpolitik, status kewarganegaaan, imigrasi serta
menyampaikan pendapat dimuka umum
 Hak Atas Rasa Aman (pada pasal 28-35), hak untuk
menadapat perlindungan politik dari negara lain, perlindungan
diri pribadi, keluarga, rasa aman, kemerdekaan dan rahasia
dalam komunikasi, bebas dari penyiksaan dan hidup dalam
tatanan masyarakat yang aman
 Hak atas Kesejahteraan (pada pasal 36-42), Hak untuk
mempunyai Hak milik, pekerjaan yang layak, mendirikan
serikat kerja, bertempat tinggal serta kehidupan yang layak,
jaminan sosial dan juga perawatan lansia
 Hak Turut Serta dalam Pemerintahan (pada pasal 43-44)
Berhak untuk dipilih dan juga memilih dalam pemilu, turut
serta dalam pemerintahan dan mengajukan pendapat
 Hak Atas Wanita (pada pasal 45-51) Wanita berhak dalam
pemilu, mendapat pendidikan, menikah dengan warga negara
asing, mendapatkan hak khusus karena fungsi reproduksinya,
serta berhak juga untuk melakukan perbuatan hukum
 Hak Anak (pada pasal 52-56) Setiap anak berhak untuk
memperoleh perlindungan orang tua, negara, hukum, nama dan
juga status kewarganegaraan, beribadah menurut agama,
mengetahuhi siapa orantuanya, mendapatkan pendidikan,
perawatan, jaminan sosial yang layak, tidak dilibatkan dalam
perang, ekspolitasi, penganiayaan, dan mendapatkan bantuan
hokum
2. Faktor internal pelanggaran HAM :
 Egoisme
 Rendahnya tingkat kesadaran
 Kondisi psikologis pelanggar HAM
 Intoleransi
 Keinginan balas dendam
 Kurangnya empati

3. Faktor eksternal :
 Penyalahgunaan kekuasaan
 Sistem hukum yang tidak berjalan
 Masalah ekonomi
 Kurangnya sosialisasi HAM
 Penyalahgunaan teknologi

4. Contoh pelanggaran HAM :


 Kerusuhan Mei 1998
Kerusuhan Mei 1998 terjadi pada 13 - 15 Mei 1998 di
Jakarta dan sejumlah kota lain akibat krisis moneter.
Peristiwa ini adalah peristiwa kerusuhan yang melibatkan
isu SARA. Selain penjarahan besar-besaran, disebut
terdapat pula tindak kejahatan seksual terhadap
perempuan. Korban dari kerusuhan tersebut didominasi
oleh etnis Tionghoa. Komnas HAM menyebut peristiwa
tersebut sebagai pelanggaran HAM berat masa lalu.
Sampai saat ini, penyelesaian kasus tersebut tidak
kunjung menemui titik terang.

 Peristiwa Talangsari Lampung 1989 :


Peristiwa Talangsari yang terjadi pada 7 Februari 1989
ini termasuk ke dalam kasus pelanggaran HAM berat.
Peristiwa Talangsari pecah karena ada penerapan asas
tunggal Pancasila di masa Orde Baru. Saat itu,
pemerintah, polisi, dan militer menyerbu masyarakat sipil
di Talangsari. Peristiwa ini terjadi di dusun Talangsari,
Desa Rajabasa Lama, Way Jepara, Lampung Timur.
Berdasarkan catatan Komnas HAM, peristiwa Talangsari
setidaknya merenggut 130 nyawa, 77 diusir, 53 orang
haknya dirampas secara sewenang-wenang, dan 46 orang
mengalami penyiksaan. Jumlah korban secara pasti tidak
diketahui hingga saat ini.
 Peristiwa Penghilangan Orang Secara Paksa 1997-1998
Peristiwa ini terjadi ketika masa pemilihan Presiden
Republik Indonesia (Pilpres) untuk periode 1998-2003.
Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak
Kekerasan atau KontraS menyebut saat itu ada dua
agenda politik besar, yakni Pemilihan Umum (Pemilu)
1997 dan Sidang Umum (SU) Majelis Permusyawaratan
Rakyat (MPR) pada Maret 1998 untuk memilih Presiden
dan Wakil Presiden.

 Peristiwa Jambo Keupok Aceh 2003


Puncaknya terjadi pada 17 Mei 2003 sekitar pukul 7 pagi.
Ratusan pasukan militer membawa senjata laras panjang
dan beberapa pucuk senapan mesin mendatangi desa
Jambo Keupok. Mereka diinterogasi sembari dipukuli
dan dipopor senjata. Tidak jarang warga dipaksa
mengaku sebagai anggota GAM. Akibat peristiwa itu,
Kontras mencatat 16 orang penduduk sipil meninggal dan
5 orang lainnya turut mengalami kekerasan oleh apparat.

 Pembunuhan Munir
Dalam kasus ini, setidaknya baru tiga orang yang berhasil
diseret ke meja hijau, yakni mantan pilot Garuda
Indonesia, Pollycarpus Budihari Priyanto, yang divonis
14 tahun penjara; mantan Direktur Utama Garuda
Indonesia, Indra Setiawan, yang divonis satu tahun
penjara; dan mantan Deputi V BIN, Muchdi
Purwopranjono, yang dinyatakan bebas.

 Peristiwa Paniai 
Kasus Paniai merupakan kasus kekerasan sipil yang
melibatkan anggota TNI dan mengakibatkan 4 orang
meninggal dan 21 orang mengalami luka berat akibat
penganiayaan. Komnas HAM resmi menetapkan yang
terjadi pada 7-8 Desember 2014 ini sebagai pelanggaran
HAM berat pada 2020 lalu. Seperti kasus pelanggaran
HAM berat yang sudah-sudah, laporan Komnas HAM
yang dikirim ke Kejagun, berkali-kali dikembalikan.
Komnas HAM mencatat pengembalian itu terjadi pada 19
Maret dan 20 Mei 2020.

5. Hak dan kewajiban merupakan dua hal yang selalu berdampingan dan
tidakdapat dipisahkan. Hak Asasi Manusia yang merupakan hak dasar
setiap manusia bisadiperoleh dengan melaksanakan kewajibannya.
Disintegrasi
Secara umum disintegrasi adalah sebuah keadaan yang tidak bersatu padu
yang menghilangnya keutuhan, atau persatuan serta menyebabkan perpecahan.
Kebalikan dari disintegrasi, Integrasi berarti penyatuan supaya menjadi suatu
kebulatan atau menjadi utuh, lalu penyebab disintegrasi antara lain adalah :
a) Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan yang bersifat
heterogen
b) Kurangnya toleransi antargolongan
c) Kurangnya kesadaran dari masyarakat Indonesia terhadap ancaman
dan gangguan dari luar
d) Adanya ketidakpuasan terhadap ketimpangan hasil-hasil
pembangunan. Upaya untuk mencapai proses integrasi nasional dapat
dilakukan dengan cara menjaga keselarasan antarbudaya
e) Perbedaan Ideologi
f) Iklim Politik yang Kurang Sehat
Keadaan Integritas pada saat ini masih terlihat kesenjangan dalam kehidupan
social dan ekonomi di Indonesia yang membuat disintegrasi masih tetap ada hanya
saja, mungkin terjadi di lingkup lingkup tertentu contohnya sepert di lingkup
pekerjaan masih terlihat banyak kesenjangan antar profesi yang terkadang
membuat rasa toleran terhadap sesama menjadi hilang, lalu masyarakat terkadang
masih membeda bedakan ras pada lingkup social dan yang paling terlihat adalah
ras keturunan tionghoa serta keturunan pribumi sering menjadikan hal itu sebuah
alasan untuk memicu konflik, namun saat ini para pemerintah sendiri sudah
berusaha menerapkan serta mengupayakan agar disintegrasi tersebut tidak rejadi
dikemudian hari dan agar tidak menjadi negara yang gagal dalam menerapkan
integrasi pada penduduknya, seperti contoh negara yang gagal menerapkan
integrase pada penduduknya adalah : Yaman, Somali, Suriah, Sudan Selatan, RDK
( Republik Domokratik Kongo ), Afganistan sedangkan contoh negara yang
berhasil menerapkan integrase adalah : Swiss, Denmark, Selandia baru, Islandia,
Norwegia dan Finlandia.

Kerusuhan 1977 – 1999 mengenai Identitas Bangsa Indoneisa


Seperti yang kita ketahui Identitas Bangsa adalah kepribadian nasional atau jati diri
nasional yang dimiliki suatu bangsa yang membedakan bangsa satu dengan bangsa yang lainnya.
Identitas nasional dalam kosteks bangsa cenderung mengecu pada kebudayaan, adat istiadat,
serta karakter khas suatu negara jadi Identitas Bangsa Indonesia adalah Pancasila itu sendiri dan
permasalahan yang sempet terjadi di Indonesia adalah kerusuhan mei thn 1998.
Generasi Y yaitu kelompok generasi muda berdasarkan usia dilahirkan sebelum generasi
Z. Ini menunjukkan bahwa generasi ini merupakan generasi peralihan .generasi milenial
merupakan generasi berusia produktif dan paling potensial untuk memajukan bangsa dan
memegang estapet kepemimpinan serta penentu arah dalam pelestarian budaya bangsa ke depan.
Ini artinya jika generasi milenial kehilangan arah dalam mempertahan budaya warisan leluhur,
dapat dipastikan suatu masyarakat akan kehilangan identitas asli sebagai bangsa Indonesia. peran
generasi millenial sangatlah diharapkan, untuk menjadi agen perubahan ( Agent of Change ).
Mengingat ide idenya yang selalu segar, pemikirannya yang kreatif dan inovatif yang diyakini
akan mampu mendorong terjadinya transformasi dunia ini ke arah yang lebih baik lagi, melalui
perubahan dan pengembangan.Jumlah penduduk Indonesia usia 20-40 tahun di tahun 2020
diduga berjumlah 83 juta jiwa atau 34% dari total penduduk Indonesia yang mencapai 271 juta
penduduk. Jumlah tersebut lebih besar dari jumlah geneasi X yang 53 juta jiwa atau 20% ataupun
generasi baby boomer yang hanya tinggal 35 juta jiwa atau hanya 13%. Hal ini membuktikan
dengan jumlah populasi yang banyak, besar potensi yang dapat dihasilkan oleh generasi millenial
atau generasi Y tentunya untuk kemajuan bangsa. Di zaman millenial yang lekat dengan
kecanggihan teknologi, telah mengubah tren Peran dan Tantangan generasi muda. Pemuda di
zaman millenial ini, memiliki peran sebagai pengisi kemerdekaan NKRI dengan menjadi agent
of change, innovator, dan promoter bangsa. Tantangan yang dahulu bersifat kolonialisme, kini
telah berevolusi menjadi kompetisi global. Musuh generasi muda yang harus diperangi bukan
lagi penjajah bersenjata, melainkan ketidakmampuan dalam menyaingi cepatnya arus
perkembangan zaman.

Anda mungkin juga menyukai