Salah satu karakteristik hak dan kewajiban asasi manusia adalah bersifat universal.
Artinya, hak dan kewajiban asasi merupakan sesuatu yang dimiliki dan wajib
dilakukan oleh setiap manusia di dunia tanpa membeda-bedakan suku bangsa,
agama, ras, maupun golongan. Oleh karena itu, setiap negara wajib menegakkan
hak asasi manusia.
Karakteristik penegakan hak asasi manusia berbeda-beda antara negara yang satu
dengan negara lainnya. Ideologi, kebudayaan, dan nilai-nilai khas yang dimiliki
suatu negara akan memengaruhi pola penegakan hak asasi manusia di suatu
negara.
1. Substansi Hak dan kewajiban Asasi Manusia dalam Nilai Dasar Pancasila
Nilai dasar berkaitan dengan hakikat kelima sila Pancasila yaitu: nilai Ketuhanan
Yang Maha Esa, nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, nilai Persatuan
Indonesia, nilai Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, dan nilai Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia. Nilai-nilai dasar tersebut bersifat universal, sehingga di dalamnya
terkandung cita-cita, tujuan, serta nilai-nilai yang baik dan benar. Nilai dasar ini
bersifat tetap dan melekat pada kelangsungan hidup negara.
a. Ketuhanan Yang Maha Esa menjamin hak kemerdekaan untuk memeluk agama,
melaksanakan ibadah dan kewajiban untuk menghormati perbedaan agama.
b. Kemanusiaan yang adil dan beradab menempatkan hak setiap warga negara
pada kedudukan yang sama dalam hukum serta memiliki kewajiban dan hak-hak
yang sama untuk mendapat jaminan dan perlindungan hukum.
1) Keputusan Presiden Nomor 50 Tahun 1993 tentang Komisi Nasional Hak Asasi
Manusia.
2) Keputusan Presiden Nomor 83 Tahun 1998 tentang Pengesahan Konvensi
Nomor 87 tentang Kebebasan Berserikat dan Perlindungan untuk Berorganisasi.
3) Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun 2001 tentang Pembentukan Pengadilan
HAM pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Pengadilan Negeri Surabaya,
Pengadilan Negeri Medan, dan Pengadilan Negeri Makassar.
4) Keputusan Presiden Nomor 96 Tahun 2001 tentang Perubahan Keppres Nomor
53 Tahun 2001 tentang Pembentukan Pengadilan Hak Asasi Manusia Ad Hoc pada
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
5) Keputusan Presiden Nomor Nomor 40 Tahun 2004 tentang Rencana Aksi
Nasional Hak Asasi Manusia Indonesia Tahun 2004 - 2009
3. Substansi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Nilai Praksis Sila-Sila
Pancasila
BACA JUGA
Demikian uraian kami di atas mengenai Substansi Hak dan Kewajiban Asasi
Manusia dalam Pancasila. Semoga dapat membantu para siswa dalam memahami
materi pendidikan kewarganegaraan. Terima kasih.
Bantu share artikel substansi hak dan kewajiban asasi manusia dalam pancasila ini
di media sosialmu untuk mengembangkan media edukasi kami menjadi lebih baik
lagi.
Baca Juga : Pengertian Mahkamah Agung
Berbagi