Anda di halaman 1dari 6

PENYIMPANGAN PASAL UUD 1945 TERHADAP BUTIR BUTIR PANCASILA

1. Pengertian HAM atau Hak Asasi Manusia (Human Rights)


HAM adalah hak fundamental yang tak dapat dicabut yang mana karena ia adalah
seorang manusia. Hak asasi adalah hak-hak yang dimiliki manusia semata-mata karena ia
manusia. Umat manusia memilikinya bukan karena diberikan kepadanya oleh masyarakat
atau berdasarkan hukum positif, melainkan semata-mata berdasarkan martabatnya sebagai
manusia dan hak itu merupakan pemberian dari tuhan yang maha esa. Sementara menurut
John Locke, Hak Asasi Manusia adalah hak yang dibawa sejak lahir yang secara kodrati
melekat pada setiap manusia dan tidak dapat diganggu gugat. John Locke menjelaskan bahwa
HAM merupakan hak kodrat pada diri manusia yang merupakan anugrah atau pemberian
langsung dari tuhan YME. Secara filosofis, pandangan menurut hak asasi manusia adalah,
"jika wacana publik masyarakat global di masa damai dapat dikatakan memiliki bahasa moral
yang umum, itu adalah hak asasi manusia." Meskipun demikian, klaim yang kuat dibuat oleh
doktrin hak asasi manusia agar terus memunculkan sikap skeptis dan perdebatan tentang sifat,
isi dan pembenaran hak asasi manusia sampai dijaman sekarang ini. Memang, pertanyaan
tentang apa yang dimaksud dengan "hak" itu sendiri kontroversial dan menjadi perdebatan
filosofis terus (Shaw, 2008)
2. Pasal-Pasal Dalam UUD 1945 Yang Mengatur Tentang HAM
Pasal 27 UUD 1945, berbunyi:
1) Segala warga negara bersamaan kedudukan di dalam hukum dan pemerintahan
dan wajib menjungjung hukum dan pemerinatah itu dengan tidak ada
kecualinya.
2) Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan.
3) Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan
negara.
Pasal 28 UUD 1945
1) Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan
tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang

Pasal 28 A

1) Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan
kehidupannya
Pasal 28 B
1) Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui
perkawinan yang sah.
2) Setiap orang berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak
atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi
Pasal 28 C
1) Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya,
berhak mendapatkan pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan
teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi
kesejahteraan umat manusia.
2) Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara
kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa dan negaranya
Pasal 28 D
1) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlidungan dan kepastian hukum yang
adil serta perlakuan yang sama dihadapan hukum
2) Setiap orang berhak untuk berkerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil
dan layak dalam hubungan kerja
3) Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalm pemerintahan
4) Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan
Pasal 28 E
1) Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadah menurut agamanya, memilih
pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih
tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya serta berhak kembali.
2) Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan
sikap sesuai hati nuraninya.
3) Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan
pendapat.
Pasal 28 F

1) Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk


mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya serta berhak untuk mencari,
memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi dengan
menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.
Pasal 28 G
1) Setiap orang berhak atas perlindung diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan
harta benda yang di bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan
perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang
merupakan hak asasinya.
2) Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan
derajat martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari negara lain.
Pasal 28 H
1) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapat
lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
2) Setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh
kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan
3) Setiap orang berhak atas imbalan jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan
dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat
4) Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh
diambil alih sewenang-wenang oleh siapapun.
Pasal 28 I
1) Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,
hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi
dihadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut
adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun.
2) Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yanbg bersifat diskriminatif atas dasar
apaun dan berhak mendapat perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat
diskriminatif itu.
3) Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati selaras dengan
perkembangan zaman dan peradaban.
4) Perlindungan, pemajuan, penegakan dan pemenuhan hak asasi manusia adalah
tanggung jawab negara terutama pemerintah

5) Untuk menegakkan dan melindungi hak asasi manusia sesuai dengan prinsip negara
hukum yang demokrastis, maka pelaksanaan hak asasi manusia dijamin, diatur dan
dituangkan dalam peraturan perundang-undangan.
Pasal 28 J
1) Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2) Dalam menjalani hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada
pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-mata
untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain
dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimabangan moral, nilainilai agama, keamanan dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokrastis.
Pasal 29
1) Negara berdasarkan atas Ketuhanan yang Maha Esa
2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya
masing-masing dan untuk berinadah menurut agama dan kepercayaannya itu.
Pasal 30 ayat (1)
1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara.
Pasal 31
1) Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan
2) Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib
membiayainya.
Pasal 32 AYAT (1)
1) Negara mamajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan
menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai
budayanya.
Pasal 33
1) Perekonomian disusun sebagi usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan

2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup
orang banyak dikuasai oleh negara.
3) Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Pasal 34
1) Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara.
3. Penyimpangan UUD tentang HAM dan Contoh Kasus
Pelanggaran HAM yang sering terjadi di Indonesia adalah ketidakadilan hukum di
Indonesia, atau sesuai yang sudah di terangkan dalam UUD 1945 PASAL 28D yaitu Setiap
orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta
perlakuan yang sama di hadapan hukum namun pada prakteknya banyak terjadi pelanggran
disana-sini mengenai hal tersebut. Tentu berarti HAM di Indonesia jelas belum ditegakkan
dengan baik dan belum berjalan seoptimal mungkin. Berarti Keadaan hukum di Indonesia
masih mengenaskan karena hanya mereka yang kuat sajalah yang bisa menang dalam suatu
kasus, sedangkan orang yang lemah kalah dalam suatu kasus.
Kebanyakan hukum bisa di beli bagi mereka orang-orang mampu. Misalkan saja
Orang kuat dibandingkan dengan orang lemah, padahal jika kita samakan pemenangnya
adalah orang lemah dalam suatu kasus, tetapi karena orang yang kuat mempunyai segala
sesuatu yang dibutuhkan maka yang seharusnya yang menang adalah orang yang lemah maka
pemenangnya menjadi orang yang kuat. Dengan Ilustrasi kasus diatas mungkin aparat hukum
sudah tidak lagi memperhatikan keadilan antar warga yang sama. Mereka hanya bisa marah
saat berhadapan dengan orang kecil, tetapi seketika nyali menciut saat berurusan dengan para
petinggi. Segala macam kritik masyarakat hanya masuk kuping kanan, lalu keluar kuping
kiri.
Contoh kasus nyata lainnya adalah kasus pada saat Razia. Yang sering kita lihat dalam
kehidupan sehari-hari, contoh kecilnya ketika sedang ada razia kendaraan meliputi razia
STNK, Helm, Forbiden dan sebagainya yang mana hal-hal tersebut sebenarnya sudah diatur
dalam UUD 1945 dan terdapat sanksi jika melanggarnya namun hanya karena uang semua
bisa beres seketika tanpa harus ikut sidang ataupun mengikuti sanksi yang seharusnya, hal
tersebut merupakan penyimpangan dalam penegakan hukum. Kesalahan ini merupakan

kurangnya kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam penegakan hukum, selain itu
aparat penegak hukum disini juga salah karena tidak bersikap tegas terhadap pelanggarnya.
Selain itu terdapat juga kisah yang tidak asing lagi ditelinga kita yaitu kisah sepasang
sandal jepit. Sepasang sandal jepit milik seorang BRIPTU yang dicuri siswa SMK berusia 15
tahun. Akibat pencuriannya siswa itu mendapat hukuman selama 5 tahun. Coba kita
bayangkan hanya karena mencuri sandal jepit siswa itu mendapat hukuman 5 tahun,
bukankah hal itu tidak adil? Sekarang kita bandingkan dengan para pejabat-pejabat tinggi
yang mengkorupsi uang rakyat sampai miliyaran bahkan triliunan saja hanya mendapat
hukuman ringan yang spesial dengan segala fasilitas yang diberikan. Rakyat kecil yang hanya
mencuri sandal jepit yang harganya sekitar Rp. 10.000 dikenakan ancaman hukuman selama
5 tahun, sungguh ironis memang negeri kita tercinta ini, seharusnya hukum bisa menjadi
sebuah sandaran bagi rakyat kecil tapi sebaliknya hukum malah mencekik rakyat kecil. Tentu
dengan demikian penegakan ham, dan perlindungan ham perlu diterapkan karena dengan
beberapa hal tersebut ham akan lebih tampak dalam lingkungan masyarakat dan akan tercipta
lingkungan yang aman tentram dan damai.
Jika hak asasi manusia mendapat keadilan dihadapan hukum yang adil benar-benar di
tegakkan di bangsa Indonesia ini maka semua akan mendapat keadilan sehingga tidak ada
pembelaan yang hanya di pertimbangkan oleh orang-orang tertentu sehingga semua orang
baik itu pejabat maupun rakyat kecil maka akan mendapat hukuman yang sama apabila
melakukkan suatu pelanggaran. ham adalah hak-hak dasar yang dimiliki manusia sesuai
kiprahnya. Tentu, setiap individu ingin agar ham nya terpenuhi, tapi satu hal yang penting
yaitu janganlah menindas atau melanggar ham. Perlu kita ketahui bahwa pelanggaran ham
dapat diadili sesuai dengan tingkat pelanggarannya sesuai yang sudah diatur dalam undangundang peradilan ham.
Selain itu ham juga lebih dahulu dibicarakan dalam hal agama. Contohnya dalam
agama islam dapat dijumpai dalam sumber islam yaitu Al Quran dan Al Hadist yang
merupakan sumber pedoman hidup didunia dan sumber ajaran normatif. Berarti jika kita
melanggar hak asasi manusia sesuai yang kita bahas saat ini yakni "ham untuk mendapat
keadilan hukum" tentu tak hanya di dunia kita mendapatkan hukuman akan tetapi di akherat
kelak juga akan dipertanggung jawabkan perbuatan yang selama ini telah di perbuat di dunia
bahkan jika kita bandingkan hukuman di akherat jauh lebih berah dari pada hukuman selama
di dunia. Untuk itu mari kita tegakkan ham dengan sebaik-baiknya.

Anda mungkin juga menyukai