Anda di halaman 1dari 3

KONSISTENSI INTERNAL

Metode penyajian tunggal atau Metode konsistensi internal dilakukan dengan cara
memberikan satu bentuk tes yang hanya diberikan sekali kepada sekelompok subjek (single
trial administration) dengan tujuan untuk menghindari kelemahan pada dua metode terdahulu.
Untuk estimasi reliabilitas dapat dilihat melalui konsistensi antar item atau antar bagian tes
itu sendiri dengan menggunakan teknik komputasi tertentu. Komputasi koefisian konsistensi
interlan di lakukan dengan pembelahan tes.

Pembelahan dua bagian : (X=Y1+Y2)


a. Rumus spearman & Brown

atau

Keterangan:
𝑟𝑟𝑛𝑛𝑛𝑛 = besarnya koefisien reliabilitas sesudah tes tersebut ditambah butir soal baru
𝑛𝑛 = berapa kali butir-butir soal itu ditambah
= besarnya koefisien reliabilitas sebelum butir-butir soalnya ditambah

b. Rumus Flanagan

atau

Keterangan:
𝑟𝑟11 = reliabilitas tes
𝑆𝑆12 = varians belahan pertama (1) yang dalam hal ini varians skor item ganjil
𝑆𝑆22 = varians belahan pertama (1) yang dalam hal ini varians skor item genap
= varians total yaitu varians skor total
c. Rumus Rulon

atau

Keterangan:
𝑆𝑆𝑑𝑑2 = varians beda (varians difference)
d = difference, yaitu perbedaan antara skor belahan pertama (awal) dengan skor
belahan kedua (akhir)

Pembelahan Multibagian (Y1+Y2+Y3+….Yk)


1. Derivasi koefisien Alpha = estimasi reliabilitas dengan pendekatan konsistensi
internal, tes X di belah menjadi sebanyak k belahan yaitu belahan Y1, Y2, Y3…Yk.
Maka rumus Alpha Cronbach

atau

2. Derivasi koefisien reliabilitas Horst


Formula Horst ini dapat di aplikasikan untuk mengestimasikan reliabilitas hasil
ukur tes yang di belah menjadi beberapa belahan yang tidak sama panjang.
Rumus ini di gunakan bila panjang belahan tes tidak sama.

Derivasi formula Feldt (termasuk kedalam pembelahan dua bagian)


Terdapat kasus tes tidak dapat dibelah lebih dari 2 belahan jika isi nya homogen,
jika di belah maka tes tidak sama panjang maka tidak akan memenuhi asumsu T-
equivalent sehingga reliabilitas tes tidak dapat di estimasi dengan formulasi alpha. Feldt
memberikan formulasi untuk kondisi seperti ini dengan rumus

Anda mungkin juga menyukai