SMA NU 05 BRANGSONG
A. Kompetensi Awal
Hal ini terlihat dari pemilihan materi yang merupakan refleksi terhadap sikap
mencintai ciptaan Tuhan dan berlaku baik pada alam sekitar.
✓ Mandiri
✓ Bernalar kritis
Peserta didik memberikan solusi dari beberapa masalah atau isu terkini yang
disajikan sehingga akan menumbuhkan kreatifitas serta kepekaan terhadap
kondisi di sekitarnya.
✓ Kreatif
Peserta didik memiliki gagasan dan karya yang kreatif dan adaptif terhadap
perubahan zaman.
C. Sarana Prasarana
✓ Laptop/ Handphone
✓ Kuota
✓ Jaringan internet
✓ Ruang kelas
D. Target
E. Model Pembelajaran
F. Tujuan Pembelajaran
10.8. Menganalisis perkembangan Kehidupan Awal Nenek Moyang Indonesia.
Melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran Problem
Based Learning, peserta didik dapat:
✓ Menyampaikan pendapat para ahli tentang asal-usul nenek moyang bangsa
Indonesia.
✓ Menyajikan informasi mengenai kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia.
✓ Menyajikan informasi mengenai kehidupan asal-usul nenek moyang bangsa
Indonesia (melanesoid, proto melayu, dan deutero melayu)
G. Pemahaman Bermakna
Setiap manusia memiliki hak untuk menyuarakan pendapatnya namun tetap
menghargai pendapat orang lain, sehingga dapat bersinergi untuk menemukan
solusi terbaik demi kehidupan yang lebih baik lagi.
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Alokasi
Tahap Kegiatan Deskripsi
waktu
Pendahuluan 1. Guru dan peserta didik mengucapkan salam dan doa
sebagai bentuk syukur telah diberikan kesehatan dan
kesempatan untuk belajar.
2. Guru dan peserta didik mempersiapkan pembelajaran 15menit
sehingga siap belajar. Terkait dengan hal ini, guru dan
peserta didik dapat membuat kesepakatan untuk menjaga
lingkungan belajar yang kondusif. Sebaiknya kegiatan ini
dilakukan melalui diskusi kelas dengan membuat rencana
aksi bersama.
Contoh:
Selama pembelajaran saya berkomitmen untuk:
• Mengikuti proses belajar dengan baik dan mengikuti tata
tertib sesuai dengan aturan sekolah.
• Mengerjakan tugas dengan usaha terbaik dan jujur.
• Mengumpulkan tugas dengan tepat waktu.
• Mendengarkan penjelasan guru dan presentasi teman
dengan baik.
• Menghormati perbedaan pendapat.
• Menjaga kebersihan kelas.
• Mengangkat tangan apabila hendak bertanya dan ke toilet.
• Siap bekerja sama dan berkolaborasi dengan teman
apabila terdapat tugas kelompok.
• Hadir tepat waktu.
3. Pertanyaan Pemantik
- Pernahkan kalian membayangkan siapa nenek moyang
bangsa Indonesia?
- Bagaimana kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia
hingga sampai ke Indonesia?
Kegiatan Inti
Orientasi Peserta Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk 50 menit
Didik Pada memusatkan perhatian dengan cara mengamati gambar terkait
Masalah nenek moyang bangsa Indonesia.
Melanesoid
Proto Melayu
Deutero Melayu
Kegiatan Penutup
Penutup Refleksi Siswa 15 menit
1. Guru mengajukan pertanyaan kritis reflektif kepada peserta
didik, “Apa temuan kalian yang paling menarik tentang
Kehidupan Awal Nenek Moyang Indonesia?”, “Apakah
diskusi kali ini bisa meningkatkan daya kritis kalian” , dan
“Apakah menganalisis Kehidupan Awal Nenek Moyang
Indonesia ada keterkaitan peristiwa sejarah tentang manusia
di masa lalu untuk kehidupan masa kini?”
2. Refleksi, Guru menanyakan kepada murid bagaimana
perbedaan menggunakan model pembelajaran hari ini
dengan kemarin, lebih suka yang mana antar
keduanya?
3. Guru meminta salah satu peserta didik untuk recalling
kegiatan hari ini, sebagai bentuk refleksi akhir. Setelah
selesai, siswa tersebut kemudian memimpin doa selesai
kegiatan (jika di jam terakhir).
4. Guru menutup kelas dengan harapan agar semua sehat dan
membaca “hamdalah”.
K. Asesmen
2. Asesmen Formatif
Teknik dan Instrumen : Observasi kelas, penilaian diri, penilaian antar teman, refleksi,
mengobervasi efektivitas penyajian presentasi dalam kelas, partisipasi dalam diskusi,
mengobservasi partisipasi dalam diskusi , Uji pemahaman
3. Asesmen Sumatif
1. Manusia purba
Bagaimana cara mengetahui kehidupan manusia yang hidup pada masa awal? Ada dua cara, yaitu
melalui sisa-sisa manusia, tumbuhan, dan hewan yang telah membatu atau biasa disebut dengan fosil dan
melalui benda-benda peninggalan sebagai hasil budaya manusia, alat-alat rumah tangga, bangunan,
artefak, perhiasan, senjata, atau fosil manusia purba yang diketemukan. Kehidupan manusia purba di
Indonesia diketahui melalui peninggalan fosil tulang-belulang mereka. Fosil-fosil tersebut meliputi
tengkorak, badan, dan kaki.Fosil tengkorak dengan ukuran kapasitas tempurung kepalanya dapat
mengungkap-kan sejauh mana kemampuan berpikir mereka dibandingkan dengan kapasitas manusia
modern sekarang. Demikian juga dengan bentuk tulang rahang, lengan, dan kaki dapat dibandingkan
dengan bentuk tulang yang sama dengan tulang manusia modern sekarang atau dengan jenis kera (pithe).
Berdasarkan penelitian, dapat disimpulkan bahwa mereka berbeda dengan manusia modern sekarang,
namun memiliki tingkat kecerdasan tertentu yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis kera. Mereka
telah memiliki tingkat kemampuan untuk mengembangkan kehidupan, seperti halnya manusia sekarang
walaupun dengan tingkat yang sangat terbatas. Mereka lazim disebut sebagai manusia purba atau manusia
yang hidup pada zaman pra-aksara.
Berdasarkan temuan-temuan fosil manusia tersebut, para arkeolog membedakan jenis manusia purba
di Indonesia (sejauh yang ada sekarang) ke dalam beberapa jenis. Dari jenis-jenis yang ada para ahli
membuat semacam tingkatan perkembangan dari manusia purba yang tertua hingga yang lebih muda,
yang didasarkan pada indikator-indikator tertentu.
a. Meganthropus Paleojavanicus
Meganthropus paleojavanicus (manusia besar tertua dari Jawa) adalah jenis manusia purba yang
paling tua (primitif) yang pernah ditemukan di Indonesia (Jawa). Fosil Meganthropus paleojavanicus
pertama kali ditemukan oleh arkeolog, von Koenigswald dan Weidenreich antara tahun 1936-1941 di
situs Sangiran pada formasi Pucangan. Fosil yang ditemukan antara lain berupa fragmen tulang rahang
atas dan bawah serta sejumlah gigi lepas. Hingga saat ini Meganthropus dikategorikan sebagai jenis
manusia purba yang terpisah (berbeda) dari Homo erectus. Berdasarkan hasil penemuan fosil-fosilnya
para ahli menyimpulkan bahwa Meganthropus paleojavanicus memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
• Hidup pada masa Pleistosen awal
• Memiliki rahang bawah yang sangat tegap dan geraham yang besar
• Memiliki bentuk gigi yang homonim
• Memiliki otot-otot kunyah yang kuat
• Bentuk mukanya masif dengan tulang pipi yang tebal, tonjolan kening yang mencolok dan tonjolan
belakang kepala yang tajam serta tidak memiliki dagu.
• Memakan jenis tumbuh-tumbuhan
b. Pithecanthropus
Pithecanthropus (manusia kera) adalah jenis manusia purba yang fosilfosilnya paling banyak
ditemukan di Indonesia. Fosil Pithecanthropus pertama kali ditemukan oleh arkeolog dari Belanda,
Eugene Dubois pada tahun 1891 di Trinil, Ngawi berupa atap tengkorak dan tulang paha. Berdasarkan
temuannya tersebut Dubois menamainya dengan Pithecanthropus erectus (manusia kera yang berdiri
tegak). Disamping Pithecanthropus erectus jenis Pithecanthropus lainnya yang ditemukan di Indonesia
adalah Pithecanthropus robustus (manusia kera yang besar), dan Pithecanthropus mojokertensis
(manusia kera dari Mojokerta).
c. Homo Sapiens
Diantara fosil yang berhasil ditemukan di Indonesia adalah jenis Soloensis (dari Solo) dan
Wajakensis (dari Wajak, Mojokerto). Secara umum Homo Sapiens memiliki ciri yang lebih progresif
dibanding Pithecantropus.
Secara khusus ia memiliki ciri-ciri berikut:
• Volume otak bervariasi antara 1000 – 1450 cc
• Otak besar dan otak kecil sudah berkembang (terutama pada bagian kulit otaknya)
• Tinggi badan sekitar 130 – 210 cm dengan berat badan rata-rata 30 – 150 kg.
• Tulang dahi dan bagian belakang tengkorak sudah membulat dan tinggi
• Otot tengkuk mengalami penyusutan
• Alat kunyah dan gigi mengalami penyusutan
• Berjalan dan berdiri tegak
• sudah lebih sempurna
SKOR
JUMLAH
NO NAMA Toleran Tanggung Jujur Peduli NILAI KRITERIA
SKOR
Jawab
1
2
3
dst
Predikat Skor
Sangat Baik ( SB ) 96 < skor < 100
Baik ( B ) 86 < skor < 95
Cukup ( C ) 76 < skor < 85
Kurang ( K ) < 75
b. Penilaian Diri
Topik : Peninggalan-peninggalan Hindu Buddha
Nama : ……..
Kelas : X
Setelah mempelajari materi tentang manusia hidup dan berkreatifitas dalam ruang dan waktu,
anda dapat melakukan penilaian diri dengan cara memberikan tanda V pada kolom yang tersedia
sesuai dengan kemampuan.
NO PERNYATAAN YA TIDAK
1 Saya dapat bersikap toleran terhadap perbedaan pendapat
dalam diskusi
2 Saya berlaku jujur dalam mengerjakan soal atau tugas dari
guru
3 Saya bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas yang
diberikan kepada saya.
4 Saya peduli dan siap membantu teman yang mengalami
kesulitan
Pengolahan Nilai
Pemberian Skor untuk Perilaku Ya (Positif) = 1, Tidak (Negatif) = 0
SKOR
JUMLAH NILAI
NO NAMA PERNYATAAN NO KRITERIA
SKOR SIKAP
1 2 3 4
Penilaian :
Rumus : Nilai = (Jumlah skor/16) x 100
Predikat :
Predikat Skor
Sangat Baik ( SB ) 96 < skor < 100
Baik ( B ) 86 < skor < 95
Cukup ( C ) 76 < skor < 85
Kurang ( K ) < 75
c. Jurnal
JURNAL
Aspek yang diamati : Toleransi Nama Peserta Didik :
Kejadian : …… Nomor Peserta Didik :
Tanggal : ……
Catatan Pengamatan Guru :
……………………………………………………………………………………………..
JURNAL
Aspek yang diamati : Jujur Nama Peserta Didik :
Kejadian : …… Nomor Peserta Didik :
Tanggal : ……
Catatan Pengamatan Guru :
……………………………………………………………………………………………..
JURNAL
Aspek yang diamati : Tanggung Jawab Nama Peserta Didik :
Kejadian : …… Nomor Peserta Didik :
Tanggal : ……
Catatan Pengamatan Guru :
……………………………………………………………………………………………..
JURNAL
Aspek yang diamati : Peduli Nama Peserta Didik :
Kejadian : …… Nomor Peserta Didik :
Tanggal : ……
Catatan Pengamatan Guru :
……………………………………………………………………………………………..
Pengolahan Nilai
Pemberian Skor untuk Perilaku Ya (Positif) = 1, Tidak (Negatif) = 0
SKOR
JUMLAH NILAI
NO NAMA PERNYATAAN NO KRITERIA
SKOR SIKAP
1 2 3 4
Penilaian :
Rumus : Nilai = (Jumlah skor/16) x 100
Predikat :
Predikat Skor
Sangat Baik ( SB ) 96 < skor < 100
Baik ( B ) 86 < skor < 95
Cukup ( C ) 76 < skor < 85
Kurang ( K ) < 75
Keterangan :
Skor Maksimal = jumlah komponen yang dinilai x 3
Kisi-Kisi Penilaian
Pedoman Penskoran :
NA = Jumlah betul / Jumlah skor maksimal dibagi 100
Penilaian Sumatif
Tes Tertulis
2. Salah satu keterampilan sosial Homo erectus yang patut kita teladani adalah:
a. Menjunjung tinggi kedisiplinan
b. Memiliki kemampuan membuat api
c. Memiliki kemampuan berinteraksi dengan sesamanya
d. Menanamkan kekerabatan sosial dalam kehidupan
e. Mengembangkan sikap kerja sama dan tanggung jawab
3. Salah satu jenis manusia purba di Indonesia adalah Meganthropus palaeojavanicus. Manusia purba
tersebut mempunyai ciri:
a. Ukuran geraham besar
b. Volume otak 900 cc
c. Muka menonjol ke depan
d. Pipi menonjol ke depan dan ke samping
e. Rahang besar bawah besar melebihi rahang simpanse
2. E Salah satu keterampilan sosial Homo erectus yang patut kita teladani adalah mengembangkan sikap kerja sama
dan tanggung jawab
3. D Salah satu jenis manusia purba di Indonesia adalah Meganthropus palaeojavanicus. Manusia purba tersebut
mempunyai ciri pipi menonjol ke depan dan ke samping
4. B. Manusia purba Meganthropus paleojavanicus yang dianggap sebagai manusia tertua di Pulau Jawa antara lain
ditemukan di Desa Sangiran lembah Sungai Bengawan Solo, ukuran tubuh sangat besar dan kuat, ditemukan
oleh von Koenigswald
5. B. Pada masa ini merupakan masa paling awal dimana manusia masih hidup berpindah-pindah dan
mengumpulkan makanan tingkat sederhana.
GLOSARIUM
- Palaeolithikum: adalah suatu periode dalam perkembangan teknologi manusia paling awal, dimana
manusia menggunakan alat-alat dari batu yang masih kasar.
- Berburu-meramu: masa ketika manusia purba untuk mendapatkan makanan dengan cara berburu dan
mengumpulkan makanan yang tersedia dari alam. Manusia purba pada masa ini mempunyai
ketergantungan yang besar terhadap apa yang disediakan oleh alam.
- Bercocok tanam: etika manusia mulai memenuhi kebutuhan hidup dengan cara pembukaan laham di
hutan untuk dijadikan ladang. Pada masa ini, manusia praaksara mulai hidup menetap di suatu tempat
tinggal sederhana secara berkelompok
- Manusia purba: manusia yang hidup pada masa prasaksara.
- Mesolitikum: adalah suatu periode dalam perkembangan teknologi manusia, antara Paleolitik atau
Zaman Batu Tua dan Neolitik atau Zaman Batu Muda.
- Neolitikum: adalah periode pada masa praaksara ketika manusianya menggunakan alat-alat dari batu
yang telah dihaluskan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Lembar diskusi
Nama Kelompok :
Jawab;
Jawab;