Anda di halaman 1dari 21

1

TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PEMBELAJARAN DAN


INFRASTRUKTUR DI MADRASAH

A. Pendahuluan
Perkembangan teknologi informasi telah memberikan pengaruh terhadap
dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. Melalui Teknologi
Informasi diharapkan siswa dapat terlibat pada perubahan pesat dalam kehidupan
yang mengalami penambahan dan perubahan dalam penggunaan beragam produk
teknologi informasi dan komunikasi.
Siswa menggunakan perangkat Teknologi Informasi untuk mencari,
mengeksplorasi, menganalisis, dan saling tukar informasi secara efisien dan
efektif. Dengan menggunakan Teknologi Informasi, siswa akan dengan cepat
mendapatkan ide dan pengalaman dari berbagai kalangan. Penambahan
kemampuan siswa karena penggunaan Teknologi Informasi akan
mengembangkan sikap inisiatif dan kemampuan belajar mandiri, sehingga siswa
dapat memutuskan dan mempertimbangkan sendiri kapan dan dimana penggunaan
Teknologi Informasi secara tepat dan optimal, termasuk apa implikasinya saat ini
dan dimasa yang akan datang.
Saat ini, madrasah ditantang untuk beradaptasi dengan perkembangan
teknologi informasi dan implikasinya. Hal ini berarti madrasah dituntut untuk
mengubah dirinya menjadi lembaga pendidikan yang menghargai teknologi
informasi dan komunikasi sebagai media dan sebagai sumber daya untuk
pendidikan. Ini merupakan satu-satunya cara untuk membuat madrasah mampu
beradaptasi dengan masyarakat yang berubah.
Di beberapa lembaga pendidikan saat ini tak terkecuali madrasah,
penggunaan komputer sebagai manifestasi dari teknologi telah menjadi bagian
integral kurikulum, baik di tingkat menengah pertama maupun menengah keatas,
teknologi informasi telah menjadi cakupan kurikulum sekolah. Infrasturktur yang
ada di madrasah harus mengikuti perkembagan teknologi yang ada, seperti
komputer dan bangunan yang harus selalu di perbaharui guna menunjang
pembelajaran.
2

B. Pengertian Teknologi
Kata teknologi berasal dari bahasa latin ’’texere’’ yang berarti menyusun
atau membangun. Sehingga istilah teknologi seharusnya tidak terbatas pada
penggunaan mesin, meskipun dalam arti sempit hal tersebut sering digunakan
dalam kehidupan sehari-hari. Teknologi telah dikenal manusia sejak jutaan tahun
yang lalu karena dorongan untuk hidup yang lebih nyaman, lebih makmur dan
lebih sejahtera. Jadi sejak awal peradaban sebenarnya telah ada teknologi,
meskipun istilah “teknologi” belum digunakan. Istilah “teknologi” berasal dari
“techne” atau cara dan “logos” atau pengetahuan. Jadi secara harfiah teknologi
dapat diartikan pengetahuan tentang cara. Pengertian teknologi sendiri
menurutnya adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia
dengan bantuan akal dan alat, sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat
atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, pancaindra dan otak manusia.1
Mengembangkan ilmu dan teknologi itu bisa dikaji dan digali dalam
Alquran, sebab kitab suci ini banyak mengupas keterangan-keterangan mengenai
ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebagai contoh adalah firman Allah SWT dalam
surat Al-Anbiya ayat 80 yg artinya “Telah kami ajarkan kepada Daud membuat
baju besi utk kamu guna memelihara diri dalam peperanganmu.” Dari keterangan
itu jelas sekali bahwa manusia dituntut untuk berbuat sesuatu dengan sarana
teknologi.
Kemajuan teknologi secara umum telah banyak dinikmati oleh masyarakat
luas dengan cara yang belum pernah dirasakan bahkan oleh para raja dahulu kala.
Makanan lebih nikmat dan beraneka ragam, pakaian terbuat dari bahan yg jauh
lebih baik dan halus, sarana-sarana transportasi dan komunikasi yang
kecepatannya amat mengagumkan, gedung dan rumah tempat tinggal dibangun
dengan megah dan mewah. Tampaknya manusia di masa depan akan mencapai
taraf kemakmuran yang lebih tinggi dan memperoleh kemudahan-kemudahan
yang lebh banyak lagi.

1
Iskandar Alisjahbana, Teknologi dan Perkembangan, (Jakarta: Yayasan Idayu, 1980),
17.
3

Benar bahwa agama Islam tidak menghambat kemajuan ilmu pengetahuan


dan teknologi, juga tidak anti terhadap barang-barang produk teknologi baik di
zaman lampau di masa sekarang, maupun di waktu-waktu yang kan datang.
Demikian pula dengan ajaran Islam, yang tidak akan bertentangan dengan teori-
teori pemikiran modern yang teratur dan lurus, serta analisa-analisa yang teliti dan
obyekitf. Dalam pandangan Islam menurut hukum asalnya segala sesuatu itu
adalah mubah termasuk segala apa yg disajikan oleh berbagai peradaban baik
yang lama ataupun yang baru. Semua itu sebagaimana diajarkan oleh Islam tidak
ada yang hukumnya haram, kecuali jika terdapat nash atau dalil yang tegas dan
pasti mengherakannya. Bukankah Alquran sendiri telah menegaskan bahwa
agama Islam bukanlah agama yang sempit. Allah SWT telah berfirman yang
artinya “Di sekali-kali tidak menjadikan kamu dalam agama suatu kesempitan.”
Adapun peradaban modern yag begitu luas memasyarakatkan produk-
produk teknologi canggih, seperti televisi, video player, alat-alat komunikasi, dan
barang-barang mewah (gadget) lainnya, serta yang menawarkan aneka jenis
hiburan bagi tiap orang tua, muda atau anak-anak yang tentunya alat-alat itu tidak
bertanggung jawab atas apa yg diakibatkannya. Tetapi di atas pundak
manusianyalah terletak semua tanggung jawab itu. Sebab adanya berbagai media
informasi dan alat-alat canggih yang dimiliki dunia saat ini, dapat berbuat apa
saja. Kiranya faktor manusianya-lah yg menentukan opersionalnya. Adakalanya
menjadi manfaat, yaitu manakala manusia menggunakan dengan baik dan tepat.
Tetapi dapat pula mendatangkan dosa dan malapetaka, manakala manusia
menggunakannya untuk mengumbar hawa nafsu dan kesenangan semata.

C. Pengertian Informatika
Pengertian Informatika (Inggris: Informatics) mencakup struktur, sifat, dan
interaksi dari beberapa sistem yang dipakai untuk mengumpulkan data,
memproses dan menyimpan hasil pemrosesan data, serta menampilkannya dalam
bentuk informasi. Sedangkan bidang ilmu yang termasuk dalam informatika
meliputi beberapa macam, termasuk di dalamnya: ilmu komputer, ilmu informasi,
sistem informasi, teknik komputer dan aplikasi informasi dalam sistem informasi
4

manajemen. Aspek dari informatika sebenarnya lebih luas dari sekedar sistem
informasi berbasis komputer saja, karena masih banyak informasi yang tidak dan
belum diproses dengan komputer, yang dapat dimasukkan di dalam aspek dari
informatika ini.
Informatika mempunyai konsep dasar, teori, dan perkembangan aplikasi
tersendiri. Informatika dapat mendukung dan berkaitan dengan aspek kognitif dan
sosial, termasuk tentang pengaruh serta akibat sosial dari teknologi informasi pada
umumnya. Penggunaan informasi dalam beberapa macam bidang, seperti
bioinformatika, informatika medis, dan informasi yang mendukung ilmu
perpustakaan, merupakan beberapa contoh yang lain dari bidang informatika.
Dalam ruang lingkup yang lebih luas, informatika meliputi beberapa
aspek:
a. Teori informasi yang mempelajari konsep matematis dari suatu informasi
b. Ilmu informasi yang mempelajari tentang cara pengumpulan, klasifikasi,
manipulasi penyimpanan, pengaksesan, dan penyebarluasan informasi untuk
keperluan sosial dan kemasyarakatan secara menyeluruh
c. Ilmu komputer dan teknik komputer yang mempelajari tentang pemrosesan,
pengarsipan, dan penyebaran informasi dengan menggunakan teknologi
informasi dan alat lain yang berbasis komputer.
d. Sistem informasi yang mempelajari mengenai teknik pengembangan suatu
sistem untuk mengolah berbagai macam informasi yang ada.
e. Keamanan informasi ilmu yang mempelajari mengenai kajian proses
mengamankan dan melindungi data pada yang ada pada sistem atau
komputers.
f. Informatika sosial yang mengkaji aspek sosial dari TIK dalam perubahan
sosial dan organisasional, penggunaan teknologi dalam konteks sosial, dan
cara kelembagaan sosial teknologi informasi yang dipengaruhi oleh kekuatan
sosial dan praktek-praktek sosial/kemasyarakatan.
Menurtu ahli lain:
Informatika merupakan salah satu cabang keilmuan yang cukup luas
karena hampir mencakup dan terkait dengan berbagai hal tentang kehidupan ini,
5

dimana kumpulan disiplin informatika ini meliputi sains maupun teknik yang
secara spesifik mengolah data menjadi informasi dengan memanfaatkan seoptimal
mungkin teknologi informasi atau komputer.
Dalam bahasa Indonesia, istilah Informatika diturunkan dari bahasa
Perancis informatique, yang dalam bahasa Jerman disebut Informatik.
Sebenarnya, kata ini identik dengan istilah computer science di Amerika Serikat
dan computing science di Inggris. Dalam pendefenisian istilah informatika,
menurut Philippe Dreyfusdan l`Academie Francaise yang mendefenisikan
informatika tersebut sebagai berikut:2
a. Kumpulan Disiplin Ilmu (scientific discipline) dan Disiplin Teknik
(engineering discipline) yang secara spesifik menyangkut transformasi /
pengolahan dari "Fakta Simbolik" (data / informasi), yang terutama
menggunakan fasilitas mesin-mesin otomatis/komputer.
b. Dalam bahasa Inggris memiliki makna yang sedikit berbeda, yaitu lebih
menekankan pada aspek pengolahan informasi secara sistematis dan rasional.
Jika dilihat secara menyeluruh dari pengertian informatika di atas, pendekatan
logika dan sistematika merupakan ciri yang cukup dominan dari Informatika ini,
mengingat pendekatan tersebut merupakan kunci dalam hal mendapatkan solusi
dalam menyelesaikan berbagai masalah. Pada prinsipnya keilmuan ini lebih
menekankan bagaimana suatu data dan informasi dapat diolah sedemikian dengan
berbantuan teknologi yang terotomatisasi. Teknologi yang terautomatisasi tersebut
tidak hanya dalam satu mesin, namun bisa melibatkan beberapa mesin. Mesin ini
lebih umum disebut dengan komputer.
Komputer sebagai bahan utama dalam bidang keilmuan ini memiliki peranan
yang sangat tinggi, sehingga informatika secara sederhana mengupas mulai dari
bagaimana mesin tersebut bisa bekerja, bagaimana suatu data diolah dengan cara
yang dimengerti oleh mesin sedangkan informasinya dimengerti juga oleh
manusia, sampai bagaimana mesin tersebut mampu berkomunikasi dengan mesin
lainnya.

2
https://www.academia.edu/2007775/ILMU_DAN_TEKNOLOGI_DALAM_ISLAM, diakses
tanggal 12 Desember 2018
6

D. Pandangan Islam Terhadap Perkembangan Teknologi Informatika


Kemajuan Ilmu pengetahuan dan teknologi dunia, yang kini dipimpin oleh
peradaban Barat satu abad terakhir ini, mencegangkan banyak orang di berbagai
penjuru dunia. Kesejahteraan dan kemakmuran material (fisikal) yang dihasilkan
oleh perkembangan teknologi informasi modern tersebut membuat banyak orang
lalu mengagumi dan meniru-niru gaya hidup peradaban barat, tanpa diiringi sikap
kritis terhadap segala dampak negatif dan krisis multidimensional yang
diakibatkannya. (Ahmad Y. Samantho.2004).
Peradaban barat modern saat ini memang memperlihatkan kemajuan dan
kebaikan kesejahteraan material yang seolah menjanjikan kebahagian hidup bagi
umat manusia.
Negara-negara yang berpenduduk mayoritas muslim, saat ini pada
umumnya adalah negara-negara berkembang atau negara terkebelakang, yang
lemah secara ekonomi dan juga lemah atau tidak menguasai perkembangan ilmu
pengetahuan dan sains-teknologi. Karena nyatanya saudara-saudara muslim kita
itu banyak yang masih bodoh dan lemah, maka mereka kehilangan harga diri dan
kepercayaan dirinya. Beberapa di antara mereka kemudian menjadi hamba budaya
dan pengikut buta kepentingan negara-negara barat. Mereka menyerap begitu saja
nilai-nilai, ideologi dan budaya materialis (’matre’) dan sekular (anti Tuhan) yang
dicekokkan melalui kemajuan teknologi informasi dan media komunikasi Barat.
Akibatnya krisis-krisis sosial-moral dan kejiwaan pun menular kepada sebagian
besar bangsa-bangsa Muslim.
Kenyataan memprihatikan ini sangat ironis. Umat Islam yang mewarisi
ajaran suci Ilahiah dan peradaban dan IPTEK Islam yang jaya di masa lalu, justru
kini terpuruk di negerinya sendiri, yang sebenarnya kaya sumber daya alamnya,
namun miskin kualitas sumberdaya manusianya (pendidikan dan IPTEKnya).
Ketidakadilan global ini terlihat dari fakta bahwa 80% kekayaan dunia hanya
dikuasai oleh 20 % penduduk kaya di negara-negara maju. Sementara 80%
penduduk dunia di negara-negara miskin hanya memperebutkan remah-remah sisa
makanan pesta pora bangsa-bangsa negara maju.
7

Ironis bahwa Indonesia yang sangat kaya dengan sumber daya alam
minyak dan gas bumi, justru mengalami krisis dan kelangkaan BBM. Ironis
bahwa di tengah keberlimpahan hasil produksi gunung emas-perak dan tembaga
serta kayu hasil hutan yang ada di Indonesia, kita justru mengalami kesulitan dan
krisis ekonomi, kelaparan, busung lapar, dan berbagai penyakit akibat kemiskinan
rakyat. Kemana harta kekayaan kita yang Allah berikan kepada tanah air dan
bangsa Indonesia ini? Mengapa kita menjadi negara penghutang terbesar dan
terkorup di dunia? Kenyataan menyedihkan tersebut sudah selayaknya menjadi
cambuk bagi kita bangsa Indonesia yang mayoritas Muslim untuk gigih
memperjuangkan kemandirian politik, ekonomi dan moral bangsa dan umat.
Kemandirian itu tidak bisa lain kecuali dengan pembinaan mental-karakter dan
moral (akhlak) bangsa-bangsa Islam sekaligus menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi yang dilandasi keimanan-taqwa kepada Allah swt. Serta melawan
pengaruh buruk budaya sampah dari Barat yang Sekular, Matre dan hedonis
(mempertuhankan kenikmatan hawa nafsu).
Dampak globalisasi sebagai akibat dari kemajuan bidang informasi
sebagaimana tersebut diatas terhadap dunia pendidikan. Berbagai ilmu
pengetahuan dan teknologi, seperti perkembangan teknologi komunikasi dan
unsur budaya lainnya aka mudah dipengaruhi oleh masyarakat. Ketika berhadapan
dengan ide-ide modernisasi dan polarisasi ideologi dunia, terutama didorong oleh
kemajuan teknologi modern, pendidikan Islam tidak terlepas dari tantangan yang
menuntut jawaban segera. Secara garis besar tantangan–tantangan tesebut meliputi
hal-hal sebagai berikut:

a. Terdapatnya kecendrungan perubahan sistem nilai untuk meninggalkan


sistem nilai yang telah ada (agama). Standar kehidupan dilaksanakan oleh
kekuatan ynag berpijak pada materialisme dan sekulerisme.
b. Adanya dimensi besar dari kehidupan masyarakat modern yang berupa
pemusatan pengetahuan teoritis.

Bertolak dari kenyataan tersebut dalam konteks perubahan sosial ini


pendidikan Islam mempunyai misi ganda yaitu:
8

1. Mempersiapkan manusia muslim untuk menghadapi perubahan yang sedang


dan akan terjadi, mengendalikan dan memanfaatkan perubahan tersebut,
mepersiapakan kerangka fikiran yang komprehensif dan dinamis bagi
terselenggaranya proses perubahan yang berada diatas nilai-nilai Islam.
2. Memberikan solusi terhadap akses negatif kehidupan modern yang berupa
depersonalisas, frustasi, dan keterasingan umat dari dunia modern.
Kedua misi diatas mengisyaratkan tugas berat yang harus dihadapi
pendidikan Islam dalam rangka menuju perubahan umat Islam yang lebih baik,
dan diperlukan kerangka pandang yang komprehensif dan relevan dalam dalam
mengantisipasi tiap perubahan so sial sebagai kemajuam teknologi komunikasi
dan teknologi informasi.

E. IT dalam Dunia Pendidikan


Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan
kebiasaan sekelompok orang yang ditransfer dari satu generasi ke generasi
berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering
terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara
otodidak.3
Langgulung4 menyatakan bahwa pendidikan adalah suatu proses yang
mempunyai tujuan yang biasanya diusahakan untuk menciptakan pola-pola
tingkah laku tertentu pada kanak-kanak atau orang yang sedang dididik. Setiap
suasana pendidikan mengandung tujuan-tujuan, maklumat-maklumat berkenaan
dengan pengalaman-penglaman yang dinyatakan sebagai materi, dan metode yang
sesuai untuk mempersembahkan materi itu secara berkesan kepada anak.
Sedangkan tujuan pendidikan Islam ditegaskan bahwa: ”The aim of
education in Islam is to produce a good man” yang berarti bahwa tujuan
pendidikan Islam adalah menghasilkan pribadi manusia yang baik. Adapun yang

3
Dewey, John, Democracy and Education. (The Free Press,1916/1944). h 1–4
4
Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan; Suatu Analisa Psikologi, Filsafat dan
Pendidikan, (Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1989), h.22
9

baik itu adalah berkenaan dengan adab, berkenaan esensi budi dalam percapaian
kualitas kebaikan dimensi spiritual dan material manusia.5
Kemudian pengertian Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang
digunakan untuk mengolah data,termasuk memproses, mendapatkan, menyusun,
menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan
informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu,
yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan
informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan6.
Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data,
sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang
lainnya sesuai dengan kebutuhan, dan teknologi telekomunikasi digunakan agar
data dapat disebar dan diakses secara global. Arti teknologi informasi bagi dunia
pendidikan seharusnya berarti tersedianya saluran atau sarana yang dapat dipakai
untuk menyiarkan program pendidikan. Pemanfaatan teknologi informasi dalam
bidang pendidikan sudah merupakan kelaziman. Membantu menyediakan
komputer dan jaringan yang menghubungkan rumah murid dengan ruang kelas,
guru, dan administrator sekolah. Semuanya dihubungkan ke Internet, dan para
guru dilatih menggunakan komputer pribadi.
Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan semakin maju dengan pesat,
bahkan cenderung tidak terkendali dan hampir tidak dapat mampu dielakkan oleh
dunia pendidikan. Di lembaga-lembaga pendidikan diperlukan sarana yang bisa
menunjang tercapainya proses pembelajaran. Situasi pendidikan islam saat ini
dapat dikatakan belum menggembirakan yang secara empiris lembaga pendidikan
islam masih dijadikan pilihan kedua oleh sebagian besar masyarakat indonesia.
Kehidupan umat islam khususnya dan manusia pada umumnya harus dipersiapkan
melalui pendidikan.
Pendidikan islam mempunyai dasar yang salah satunya adalah alquran.
Alquran telah menjelaskan mengenai IPTEK antara lain dalam surat saba’ bahwa

5
Syed Naquib Al-Attas, Aims and Objective of Islamic Edication, (Jeddah: Hodder and
Stoughton King Abdul Aziz University, 1979), h.1
6
Agus Mulyanto, Sumarsono, M. Taufiq, Nuruzzaman, Pengenalan Teknologi Informasi,
(Yogyakarta: Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan kalijaga, 2006), h.2
10

Allah telah memberikan kemampan kepada Nabi Dawud tentang teknik mengecor
besi. Etos ilmiah dari abad VIII sampai XIV masehi dikawasan timur tengah,
Afrika Utara dan Spanyol dibawah bendera Bani Umayyah dan bendera Bani
abbasyiah di Timur Tengah dikawasan Irak benar-benar mampu mendorong
kemajuan dalam bidang filsafat, ilmu dan teknologi.
Peran Islam dalam perkembangan teknologi informasi adalah bahwa
Syariah Islam harus dijadikan standar pemanfaatan perkembangan teknologi
informasi. Ketentuan halal-haram (hukum-hukum syariah Islam) wajib dijadikan
tolak ukur dalam pemanfaatan perkembangan teknologi informasi, bagaimana pun
juga bentuknya. Perkembangan teknologi informasi yang boleh dimanfaatkan
adalah yang telah dihalalkan oleh syariah Islam. Sedangkan perkembangan
teknologi informasi yang tidak boleh dimanfaatkan, adalah yang telah diharamkan
syariah Islam.Tidak dapat di pungkiri bahwa besarnya tuntutan dari masyarakat
akan kesiapan unsur pendidikan atau secara khusus pendidikan Islam, maka perlu
dicermati persoalan yang dihadapi pendidikan Islam sampai saat ini. 7 Hal ini tentu
sajamenuntut pendidikan Islam untuk selalu responsif menyikapi perkembangan
tersebut, sehingga diharapkan pendidikan Islam dapat memberikan kontribusi
besardalam mencetak sumber daya manusia yang siap berkompetisi di tengah
beratnya persaingan global dengan bekal teknologi.
Pemanfaatan teknologi informasi pada pendidikan Islam dalam mengikuti
perkembangan jaman di era globalisasi, menuntut adanya berbagai kesiapan dari
semua pihak. Oleh karena itu, perlu diupayakan sebuah langkah optimalisasi,
salah satunya yaitu pemakaiannya sebagai media pembelajaran. Dalam proses
pembelajaran, penggunaan teknologi informasi akan membantu pengajar
melaksanakan tugasnya. Di sisi lain dalam penyampaian menggunakan media,
maka pengajar dapat menambah kemampuan untuk lebih kreatif dan produktif
serta merubah orientasi kegiatan belajar mengajar dari pengajar sebagai sumber
informasi ke arah orientasi belajar pelajar aktif, dengan mencari informasi dari
berbagai sumber media dan memanfaatkan teknologi informasi yang tersedia.

7
Abuddin Nata, Paradigma Pendidikan Islam, (Jakarta: Grasindo, 2001), h 115.
11

Dengan pemanfaatan teknologi informasi pada pendidikan Islam, diharapkan


dapat mengatasi beberapa masalah seperti terbatasnya tenaga pengajar yang
berkwalitas, kurangnya tempat belajar mengajar yang disediakan oleh instansi
pendidikan yang fokus dalam bidang keagamaan Islam. Pendidikan hendaknya
dapat mengikuti perkembangan jaman khususnya perkembangan teknologi
informasi, sehingga menjadi penguat pendidikan Islam yang berbasis teknologi
informasi agar dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat dunia.

F. Peluang Pemanfaatan Teknologi di Madrasah


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi turut merubah paradigma
pembangunan pendidikan dan berbagai sektor kehidupan. Perubahan paradigma
ini telah mengubah pula seluruh aktivitas kehidupan termasuk dalam kegiatan
pembelajaran. Salah satu perkembangan teknologi yang sangat memengaruhi
aktivitas kehidupan adalah hadirnya teknologi informasi yang begitu canggih
yang mengarah kepada komunikasi yang lebih komprehensif. Era teknologi
informasi ini dapat dibuktikan dengan kenyataan bahwa seluruh informasi dapat
dikemas sperti media cetak, suara atau bunyi, dan gambar dalam bentuk digital8.
Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat telah juga
memengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia termasuk bidang pendidikan.
Perkembangan teknologi pendidikan tidak dapat dipisahkan dari perubahan yang
terjadi dibidang teknologi dan di bidang pendidikan. Teknologi informasi
sekarang ini telah mengalami perkembangan yang luar biasa seperti portofolio
elektronik, game dan simulasi komputer, buku digital (e-book), teknologi nirkabel
(wireless) dan mobile computing.9
Implementasi teknologi informasi di tingkat sekolah/madrasah bukanlah
tanpa tantangan dan hambatan. Pertama, dana seringkali menjadi hambatan dalam
penggunaan teknologi informasi karena membutuhkan investasi yang sangat

8
Maesaroh Lubis, Peluang Pemanfaatan Pembelajaran Berorientasi Teknologi Informasi
di Lingkup Madrasah, Jurnal Keguruan dan Ilmu Tarbiyah 01 (2) (2016) 147-153, (Bogor:
Universitas Ibn Khaldun Bogor, 2016), h. 3
9
Purwanto, Jejak Langkah Perkembangan Teknologi Pendidikan di Indonesia, (Jakarta:
Pustekkom-Depdiknas, 2005), h. 72
12

besar. Perencanaan arsitektur teknologi informasi yang baik dengan


mempertimbangakan kapasitas pendanaan menjadi sangat diperlukan. Kerjasama
dengan fihak lain melalui outsourcing juga merupakan alternatif yang perlu
dipertimbangkan. Pimpinan sekolah dalam konteks ini harus menyadari bahwa
fokus penggunaan teknologi informasi dalam tahapan ini tidak untuk efisiensi
tetapi untuk efektivitas.
Teknologi, dalam hal ini teknologi elektronik, memiliki peran sangat
penting dalam memberikan kemudahan belajar dalam latar sekolah. Means dan
Olson (1993:52) mengemukakakn bahwa teknologi :1) Memudahkan guru
menyajikan tugas-tugas dan bahan yang lebih kompleks, 2) Mensupport guru
menjadi coaches bukannya dispenser pengetahuan, 3) Menjadi sarana yang
nyaman bagi guru dalam melaksanakan kurikulum, antara lain terkait di kawasan
strategi (Metode, Media), 4) Memberikan motivasi kepada peserta didik untuk
belajar lebih giat dan cermat melakukan aktivitas pembelajaran, dan 5) Menambah
nilai plus (contoh; nilai kultural) tugas-tugas sekolah.10
Pemanfaatan teknologi informasi di bidang pendidikan contohnya adalah
elearning, e-book, e-education, dan juga elibrary. Penggunaan teknologi
informasi dalam dunia pendidikan terus berkembang seiring kemajuan teknologi
dan infrastruktur. Penerapan teknologiteknologi ini sering dijumpai dalam
pembelajaran-pembelajaran para siswa dengan adanya kombinasi antara metode
pembelajaran dengan audio-data, video data, audio-video, dan juga internet.
Penggunaan komputer di sekolah memberikan perbedaan pemahaman
diantara peserta didik tentang pengalaman belajar yang dialaminya. Peserta didik
dapat belajar baik secara individual dan kolaboratif dalam suatu kelompok untuk
menyelesaikan tugas belajar mereka. Dengan demikian teknologi dapat
mempermudah peserta didik melakukan aktivitasnya di dalam kelas. Penggunaan
teknologi memungkinkan peserta didik meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan dan bahkan sikap terhadap lingkungan belajar. Dengan demikian
teknolgi bukan sekedar alat tetapi juga sebagai sarana untuk membangun
pengetahuan, keterampilan dan sikap pebelajar. Teknologi menjadi sarana

10
Maesaroh Lubis, Peluang Pemanfaatan ... h. 4
13

konstruktif dan fasilitas yang diperlukan untuk mengembangkan cara berfikir


kritis dan dapat diaplikasikan terhadap kawasan bidang studi. Teknologi sebagai
peralatan misalnya dapat dipakai untuk menyimpan data base, jaringan
komunikasi sistem kepakaran, konfrensi melalui komputer interaktif, multimedia
hypermedia, komunikasi teknologi jarak jauh (teletecom) sistem jaringan dan
sebagainya.

G. IT dalam Infrastruktur Madrasah


Infrastruktur adalah suatu rangkaian yang terdiri atas beberapa bangunan
fisik yang masing-masing saling mengkait dan saling ketergantungan satu sama
lainnya. Misalnya jaringan jalan, dimana jalan adalah merupakan sarana yang
salah satu fungsinya dapat dipengaruhi dan mempengaruhi beberapa sektor
lainnya seperti : Pemukiman, perdagangan, kawasan industri, wilayah pusat
pemerintahan dan lain sebagainya, sehingga setiap kali terjadi pembangunan
Infrastruktur seyogyanya diperlukan koordinasi secara mendalam dan antisipatif
antar institusi terkait agar kemanfaatannya dapat berfungsi secara maksimal dan
berdayaguna tinggi serta nyaman bagi masyarakat pengguna.
Infrastruktur sekolah adalah sarana pendukung dalam proses belajar
mengajar selain adanya siswa dan guru. Ketiadaan infrastruktur yang memadai
tentu mempengaruhi tingkah laku siswa. Penyediaan infrastruktur yang
mendukung perkembangan siswa pada kondisi yang sesuai akan sangat
berpengaruh dalam hasil yang dicapai. Secara singkatnya, infrastruktur juga
mempengaruhi hasil belajar siswa.
Pengertian Infrastruktur menurut Grigg infrastruktur merupakan sistem
fisik yang menyediakan transportasi, pengairan, drainase, bangunan gedung dan
fasilitas public lainnya, yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar
manusia baik kebutuhan sosial maupun kebutuhan ekonomi. Pengertian ini
merujuk pada infrastruktur sebagai suatu sistem. Dimana infrastruktur dalam
14

sebuah sistem adalah bagian-bagian berupa sarana dan prasarana (jaringan) yang
tidak terpisahkan satu sama lain.11
Infrastruktur sendiri dalam sebuah sistem menopang sistem sosial dan
sistem ekonomi sekaligus menjadi penghubung dengan sistem lingkungan.
Ketersediaan infrastruktur memberikan dampak terhadap sistem sosial dan sistem
ekonomi yang ada di masyarakat. Oleh karenanya, infrastruktur perlu dipahami
sebagai dasar-dasar dalam mengambil kebijakan.
Sebagai suatu faktor pendukung yang memiliki pengaruh penting terhadap
perkembangan pendidikan, infrastruktur harus diperhatikan agar pendidikan dapat
berkembang dengan baik. Infrastruktur pendidikan yang baik akan menumbuhkan
semangat yang baik bagi pelaksana pendidikannya. Pelaksanaan pendidikan yang
optimal melalui proses yang maksimal disertai dengan fasilitas yang memadai
akan menghasilkan lulusan yang terbaik sehingga untuk mewujudkan pendidikan
Indonesia yang lebih baik dimulai dari langkah kecil yaitu pemerhatian terhadap
infrastruktur lembaga pendidikan. Statistik telah membuktikan bahwa lembaga
pendidikan yang maju pasti memiliki infrastruktur yang bagus dan dengan
dukungan infrastruktur tersebut siswanya mampu berprestasi sampai ketingkat
internasional.
Pendidikan merupakan jembatan suatu negara untuk mencapai kesuksesan.
Pendidikan yang berkualitas membuat suatu negara menjadi negara yang maju.
Akan tetapi, pendidikan di Indonesia sunggulah memprihatinkan, pendidikan di
Indonesia terkesan semraut, tidak maju-maju. Salah satu yang menyebabkan
rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia adalah buruknya infrastruktur sekolah
yang ada. Padahal infrastruktur sekolah merupakan salah satu hal penting dalam
menciptakan pendidikan yang berkualitas.
Sebuah penekanan penting bahwa infrastruktur pendidikan di negeri ini
tidak terbilang jelek, hanya saja teramat sangat senjang antara kota besar dan
daerah khususnya pedesaan. Kelayakan infrastruktur memainkan peranan penting
bagi terselenggaranya proses pembelajaran yang memanusiakan manusia.

11
http://ayurahma96.blogspot.com/2016/03/makalah-keterkaitan-pembangunan.html,
diakses tanggal 12 Desember 2018
15

Padahal, dalam Pancasila pasal kelima terdapat “keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia”. Dimanakah rasa keadilan ini jika hanya sebagian rakyat
Indonesia yang menikmati infrastruktur yang bagus, sedangkan rakyat Indonesia
yang lain belum mendapatkannya. Pemerintah seharusnya tidak mensentralkan
pembangunan di kota-kota besar saja, tetapi secara keseluruhan juga perlu
ditingkatkan. Demi menciptakan siswa-siswi yang berkualitas.
Infrastruktur sekolah adalah sarana pendukung dalam proses belajar
mengajar selain adanya siswa dan guru. Ketiadaan infrastruktur yang memadai
tentu mempengaruhi tingkah laku siswa. Penyediaan infrastruktur yang
mendukung perkembangan siswa pada kondisi yang sesuai akan sangat
berpengaruh dalam hasil yang dicapai. Secara singkatnya, infrastruktur juga
mempengaruhi hasil belajar siswa. Bila kenyataannya masih ada begitu banyak
sekolah-sekolah yang tidak memiliki infrastruktur yang memadai maka rangkaian
pikiran dan tindakan dari berbagai pihak sangat dibutuhkan.
Untuk sarana atau infrastruktur yang masih rendah atau bisa dikatakan
tidak mendukung terselenggaranya pendidikan yaitu misalnya, banyak sekali
sekolah dan perguruan tinggi kita yang gedungnya rusak, kepemilikan dan
penggunaan media belajar rendah, buku perpustakaan tidak lengkap. Sementara
laboratorium tidak standar, pemakaian teknologi informasi tidak memadai dan
sebagainya. Bahkan masih banyak sekolah yang tidak memiliki gedung sendiri,
tidak memiliki perpustakaan, tidak memiliki laboratorium dan sebagainya.
Perkembangan IT dalam dunia pendidikan tentu akan mempengaruhi
perkembangan infarstruktur di lembaga pendidikan. Maju mundurnya suatu
pendidikan tidak semata-mata disebabkan oleh infratruktur yang lengkap, akan
tetapi lengkap atau tidaknya infrastruktur di lembaga pendidikan mempengaruhi
terhadap kemajuan pendidikan di lembaga tersebut. Tercatat dalam pedoman
akreditasi lembaga pendidikan baik itu lembaga pendidikan tingkat menengah
ataupun tingkat tinggi, salah satu aspek yang dinilai dalam pengakreditasian
lembaga tersebut adalah kelengkapan infrastrukturnya seperti gedung,
kelengkapan inventaris, laboratorium, dan lainnya. Berkaitan dengan itu dapat kita
pahami bahwa untuk memajukan pendidikan di Indonesia, infrastrukturnya harus
16

disempurnakan. Hal ini juga telah sama-sama dibuktikan bahwa sebagian besar
sekolah yang telah tergolong sekolah maju memiliki infrastruktur yang baik.
Tersedianya laboratorium yang lengkap dan komputer yang memadai serta
perlengkapan pembelajaran yang berbasis teknologi akan menunjang keberhasilan
sebuah lembaha pendidikan termasuk pendidikan islam.
Oleh karena itu, teknologi diciptakan untuk membuat hidup manusia
menjadi lebih mudah dari sebelumnya. Demikian pula halnya dalam bidang
pendidikan. Keberadaan teknologi umumya, dan teknologi informasi khususnya,
sangat membantu memudahkan proses pendidikan (termasuk pendidikan Islam).
Teknologi komputer misalnya sangat membantu dunia pendidikan dalam
menginput, mengelola, menyimpan dan memproduk data. Dengan adanya media
komputer, maka dunia pendidikan tidak lagi memerlukan banyak ruangan untuk
menyimpan data-data yang sebelumnya ditulis di kertas. Hal ini berarti bahwa
pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses
pembelajaran dirancang dan dijalankan secara professional, seperti saat ini,
dengan dimanfaatkannya Teknologi Informasi dan Komunikasi, khususnya
komputer dan internet dirasa sangat membantu dalam kegiatan pembelajaran.
Penggunaan IT dapat menunjang infrastruktur yang ada di madrasah-
madrasah saat ini dan bermanfaat dalam proses belajar mengajar. Seperti
penggunaan internet dan komputer di madrasah saat ini juga menjadi kegiatan
wajib bahkan dalam tingkat madrasah aliyah sudah menjadi salah satu mata
pelajaran yang harus diikuti oleh siswa.
Dalam dunia pendidikan perkembangan teknologi informasi mulai dirasa
memiliki dampak yang positif karena dengan berkembangnya teknologi informasi
dunia pendidikan mulai memperlihatkan perubahan yang cukup signifikan.
Banyak hal yang dirasa beda dan berubah dibandingkan dengan cara yang
berkembang sebelumnya, di mana sekarang ini jarak dan waktu bukanlah sebagai
masalah yang berarti untuk mendapatkan ilmu, berbagai aplikasi tercita untuk
memfasilitasinya. Namun demikian dampak negatif teknologi informasi juga
harus diperhatikan, karena dengan penggunaan teknologi informasi ini orang akan
semakin mudah melakukan kecurangan atau pelanggaran demi keuntungan
17

pribadi, misalnya yang sekarang sedang menjadi perhatian dunia akademis adalah
plagiasi karya orang lain.
Di Indonesia yang termasuk sebagai negara berkembang di mana
ketersediaan infrastruktur komunikasi yang masih minim mengakibatkan setiap
orang untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan menjadi terbatas. Kesediaan
infrastruktur ini sangat terasa di daerah-daerah yang proses memperoleh
informasinya masih terbatas. Hal ini disebabkan di Indonesia penyebaran
teknologi informasi dan komunikasi belum merata, hanya di kota-kota besar saja
yang sudah dengan mudah menikmati dan memanfaatkan fasilitas yang tersedia.
Salah satu dampak yang ditimbulkan adalah perkembangan pendidikan menjadi
terhambat dan juga tidak merata12.
Beberapa contoh infrastruktur dalam lembaga pendidikan yang
berhubungan dengan IT antara lain:
a. Laboraorium Komputer
Laboratorum komputer merupakan infrastruktur penting dalam lembaga
pendidikan yang dapat digunakan sebagai sarana untuk kegiatan praktek,
baik berupa pelajaran tentang pengenalan Microsoft office maupun
pengenalan tentang hardwere, laboratorium juga bisa dugunakan untuk
mata pelajaran yang lain, yang membutuhkan media pembelajaran Audio
Visual.
b. Internet
Internet merupakan infrastruktur yang wajib ada di zaman ini, terlebih lagi
keran sudah adanya laboratorium komputer, maka penyediaan internet
merupakan paket lengkap. Adanya jaringan internet akan memudahkan
siswa untuk mencari bahan pembelajaran. Selain itu, pengiriman laporan
yang saat ini lebih banyak menggunkan email dan aplikasi-aplikasi yang
membutuhkan jaringan internet.
c. Ruang Kelas

12
Lies Sudibyo, Peranan dan Dampak Teknologi Informasi dalam Dunia Pendidikan di
Indonesia, (Sukoharjo: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Veteran Bangun
Nusantara, 2011), h. 2
18

Dibangunnya infrastruktur sekolah yang memadai akan menimbulkan


banyak dampak positif yang berguna untuk memajukan kualitas siswanya.
Seperti, kelas akan menjadi lebih nyaman sehingga siswa akan menjadi
lebih giat dalam belajar dan adanya sarana prasarana yang memadai juga
membuat pembelajaran menjadi lebih mudah dimengerti. Dari manfaat-
manfaat tersebut akan mengerucut pada kualitas siswanya sendiri.
Pembangunan kelas ini harus mengacu pada perkembangan teknologi saat
ini mulai dari desain dan kenyamanan siswa.
d. Lapangan olahraga dan perlengkapannya
Lapangan olahraga merupakan salah satu infarstruktur yang harus ada di
lembaga pendidikan. Kelengkapan sarana olahraga juga harus diperhatikan
dan harus diperbaharui baik jenis maupun standaranya. Lapangan olahraga
yang disediakan harus membuat siswa nyaman dan menunjang
pembelajaran.
e. Mushalla
Mushalla merupakan tempat wajib yang harus ada di madrasah. Ruang
mushalla yang disediakan harus dilengkapi dengan fasilitas keagamaan
yang menunjang. Penyediaan microfon dan pengeras suara harus selalu
dipelihara sebagai penunjang saat azan maupun shalat. mushalla dapat
dijadikan sebagai laboratorium keagamaan, misalnya untuk mata pelajaran
akidah akhlak, bahasa arab maupun fikih.
Selain infrastruktur- infrastruktur di atas, masih banyak lagi sarana
prasaranan yang harus disediakan oleh lembaga pendidikan untuk menunjang
proses pembelajaran di lembaga pendidikan termasuk lembaga pendidikan islam.
Infrastruktur yang dibangun harus mengikuti perkembangan zaman supaya dapat
bersaing secara global. Perkembangan IT saat ini akan sangat membantu dalam
penyediaan dan pemeliharaan infrastruktur- infrastruktur di lembaga pendidikan
khususnya lembaga pendidikan islam.
Infrastruktur memegang peranan penting sebagai salah satu roda
penggerak pertumbuhan ekonomi dan pembangunan. Keberadaan infrastruktur
yang memadai sangat diperlukan. Sarana dan prasarana fisik, atau sering disebut
19

dengan infrastuktur, merupakan bagian yang sangat penting dalam sistem


pelayanan masyarakat. Berbagai fasilitas fisik merupakan hal yang vital guna
mendukung berbagai kegiatan pemerintahan, perekonomian, industri dan kegiatan
sosial di masyarakat dan pemerintahan.
Penyediaan infrastruktur yang mendukung perkembangan siswa pada
kondisi yang sesuai akan sangat berpengaruh dalam hasil yang dicapai. Secara
singkatnya, infrastruktur juga mempengaruhi hasil belajar siswa. Bila
kenyataannya masih ada begitu banyak sekolah-sekolah yang tidak memiliki
infrastruktur yang memadai maka rangkaian pikiran dan tindakan dari berbagai
pihak sangat dibutuhkan. Pemerintah hendaknya menyisihkan anggaran untuk
memperbaiki infrastruktur di sekolah-sekolah dengan keadaan kritis. Penyisihan
anggaran harus dibarengi dengan pelaksanaan proyek-proyek pembenahan
infrastruktur yang bertanggung jawab.
Pihak swasta juga diharapkan bisa berperan aktif dalam membantu
pembenahan infrastruktur sekolah-sekolah tertinggal. Pihak swasta bisa
menyalurkan langsung bantuannya pada instansi-instansi sekolah. Penyaluran
bantuan ini harus disertai pertanggungjawaban dari semua pihak, baik dari pihak
swasta sendiri serta pihak sekolah yang diberi bantuan. Diharapkan setelah
sekolah-sekolah memiliki infrastruktur yang memadai akan semakin tinggi minat
siswa untuk bersekolah serta semakin banyak anak bangsa yang menikmati
pendidikan yang layak dan berkualitas.

H. Penutup
Peranan Teknologi Informasi dalam Dunia Pendidikan di Indonesia antara
lain meliputi : a) Teknologi informasi dan komunikasi sebagai ketrampilan (skill)
dan kompetensi, b) Teknologi informasi dan komunikasi sebagai infrastruktur
pembelajaran, c) Teknologi informasi dan komunikasi sebagai sumber belajar, d)
Teknologi informasi sebagai alat bantu dan fasilitas pendidikan, e) Teknologi
informasi sebagai manajemen pendidikan.
Pemanfaatan teknologi informasi pada pendidikan Islam dalam mengikuti
perkembangan jaman di era globalisasi, menuntut adanya berbagai kesiapan dari
20

semua pihak. Oleh karena itu, perlu diupayakan sebuah langkah optimalisasi,
salah satunya yaitu pemakaiannya sebagai media pembelajaran sebagai salah satu
infrastruktur di lembaga pendidikan. Dalam proses pembelajaran, penggunaan
teknologi informasi akan membantu pengajar melaksanakan tugasnya. Di sisi lain
dalam penyampaian menggunakan media, maka pengajar dapat menambah
kemampuan untuk lebih kreatif dan produktif serta merubah orientasi kegiatan
belajar mengajar dari pengajar sebagai sumber informasi ke arah orientasi belajar
pelajar aktif, dengan mencari informasi dari berbagai sumber media dan
memanfaatkan teknologi informasi yang tersedia.
21

DAFTAR PUSTAKA

Agus Mulyanto, Sumarsono, M. Taufiq, Nuruzzaman. 2006. Pengenalan


Teknologi Informasi. Yogyakarta: Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan
kalijaga

Hasan Langgulung. 1989. Manusia dan Pendidikan; Suatu Analisa Psikologi,


Filsafat dan Pendidikan. Jakarta: Pustaka Al-Husna

John Dewey. 1994. Democracy and Education. The Free Press

Lies Sudibyo. 2011. Peranan dan Dampak Teknologi Informasi dalam Dunia
Pendidikan di Indonesia. Sukoharjo: Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Veteran Bangun Nusantara

Maesaroh Lubis. 2016. Peluang Pemanfaatan Pembelajaran Berorientasi


Teknologi Informasi di Lingkup Madrasah, Jurnal Keguruan dan Ilmu
Tarbiyah 01 (2) (2016) 147-153. Bogor: Universitas Ibn Khaldun Bogor

Purwanto. 2005. Jejak Langkah Perkembangan Teknologi Pendidikan di


Indonesia. Jakarta: Pustekkom-Depdiknas

Syed Naquib Al-Attas. 1979. Aims and Objective of Islamic Edication. Jeddah:
Hodder and Stoughton King Abdul Aziz University

Anda mungkin juga menyukai