PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
KOMUNIKASI DAN
TEKNOLOGI INFORMASI
JUNE 15, 2014 / DIANSYAHALBUKHORI
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian
1. Pengertian Teknologi
Kata teknologi secara harfiah berasal dari bahasa latin’’texere’’yang berarti
menyusun atau membangun. Sehingga istilah teknologi seharusnya tidak terbatas
pada penggunaan mesin, meskipun dalam arti sempit hal tersebut sering digunakan
dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Roger (1983) teknologi adalah suatu
rancangan (desain) untuk alat bantu tindakan yang mengurangi ketidakpastian
dalam hubungan sebab akibat dalam mencapai suatu hal yang diinginkan. Jacques
Ellul (1967) mengartikan teknologi sebagai keseluruhan metode yang secara
rasional mengarah dan memiliki ciri efisiensi dalam setiap kegiatan manusia.
Menurut Iskandar Alisyahbana (1980) Teknologi telah dikenal manusia sejak
jutaan tahun yang lalu karena dorongan untuk hidup yang lebih nyaman, lebih
makmur dan lebih sejahtera. Jadi sejak awal peradaban sebenarnya telah ada
teknologi, meskipun istilah “teknologi” belum digunakan. Istilah “teknologi”
berasal dari “techne “ atau cara dan “logos” atau pengetahuan. Jadi secara harfiah
teknologi dapat diartikan pengetahuan tentang cara. Pengertian teknologi sendiri
menurutnya adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia
dengan bantuan akal dan alat, sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat
atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, pancaindra dan otak manusia
Pengertian yang lain, telah diberikan oleh Arnold Pacey “The application os
scientific and other knowledge to practical task by ordered systems. that involve
people and organizations, living things and machines”. Dari definisi ini nampak,
bahwa teknologi tetap terkait pada pihak-pihak yang terlibat dalain
perencanaannya, karena itulah teknologi tidak bebas organisasi, tidak bebas budaya
dan sosial, ekonomi dan politik.
Definisi teknologi yang lain diberikan oleh Rias Van Wyk “Technology is a “set of
means” created by people to facilitate human endeavor”. Dari definisi tersebut, ada
beberapa esiensi yang terkandung yaitu :
• Teknologi terkait dengan ide atau pikiran yang tidak akan pernah berakhir,
keberadaan teknotogi bersama dengan keberadaan budaya umat manusia.
• Teknologi merupakan kreasi dari manusia, sehingga tidak alami dan bersifat
artificial
• Teknologi merupakan himpunan dari pikiran (set of means), sehingga teknologi
dapat dibatasi atau bersifat universal, tergantung dari sudtit pandang analisis
• Teknologi bertujuan untuk memfasilitasi human endeavor (ikhtiar manusia).
Sehingga teknologi harus mampu meningkatkan performansi (kinerja) kemampuan
manusia.
Dari definisi di atas, ada 3 entitas Yang terkandung dalam teknologi yaitu, skill
(Keterampilan), Algorithnia (Logika berfikir) dan hardware (Perangkat Keras).
Teknologi adalah suatu tubuh dari ilmu pengetahuan dan rekayasa (Engineering)
yang dapat diaplikasikan pada perancangan produk dan atau proses atau pada
penelitian untuk mendapatkan pengetahuan baru. Kemajuan teknologi adalah
sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan
teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuanm ilmu pengetahuan. Setiap
inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia.
Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan
aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudah menikmati
banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam
dekade terakhir ini. Namun demikian, walaupun pada awalnya diciptakanuntuk
menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga juga memungkinkan digunakan
untuk hal negatif.
2 . Pengertian informasi
Informasi merupakan data yang berasal dari fakta yang tercatat dan selanjutnya
dilakukan pengolahan (proses) menjadi bentuk yang berguna atau bermanfaat bagi
pemakainya. Bentuk informasi yang kompleks dan terintegrasi dari hasil
pengolahan sebuah database yang akan digunakan untuk proses pengambilan
keputusan pada manajemen akan membentuk Sistem Informasi Manajemen. Data
merupakan fakta atau nilai (value) yang tercatat atau mempresentasikan deskripsi
dari suatu objek. Data merupakan suatu sumber yang sangat berguna bagi hampir
di semua organisasi. Dengan tersedianya data yang melimpah, maka masalah
pengaturan data secara efektif menjadi suatu hal yang sangat penting dalam
pengembangan system informasi manajemen. Pengertian Informasi, definisi
informasi, pengertian data, definisi data, data dan system.
3. Pengertian komunikasi
Komunikasi adalah salah satu aktivitas yang sangat fundamental dalam
kehidupan umat manusia. Kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan
sesamanya, diakui oleh hampir semua agama telah ada sejak masa Adam dan
Hawa.
Secara umum, komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan baik itu
gagasan, pikiran, atau ide dari komunikator kepada komunikan. Sedangkan
Menurut Harrold D. Lasswell, komunikasi adalah cara yang baik untuk
menggambarkan komunikasi yaitu dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan
berikut: Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect, atau
Siapa Mengatakan Apa Dengan Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Pengaruh
(efek) Bagaimana.
BAB III
PEMBAHASAN
Mengembangkan ilmu dan teknologi itu bisa dikaji dan digali dalam Alquran,
sebab kitab suci ini banyak mengupas keterangan-keterangan mengenai ilmu
pengetahuan dan teknologi. Sebagai contoh adl firman Allah SWT dalam surat Al-
Anbiya ayat 80 yg artinya “Telah kami ajarkan kepada Daud membuat baju besi
utk kamu guna memelihara diri dalam peperanganmu.” Dari keterangan itu jelas
sekali bahwa manusia dituntut utk berbuat sesuatu dgn sarana teknologi. Sehingga
tidak mengherankan jika abad ke-7 M telah banyak lahir pemikir Islam yg tangguh
produktif dan inovatif dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kepeloporan dan keunggulan umat Islam dalam bidang ilmu pengetahuan sudah
dimulai pada abad ke-7. Tetapi sangat disayangkan bahwa kemajuan-kemajuan itu
tidak sempat ditindaklanjuti dengan sebaik-baiknya sehingga tanpa sadar umat
Islam akhirnya melepaskan kepeloporannya. Lalu bangsa Barat dengan mudah
mengambil dan mentransfer ilmu dan teknologi yg dimiliki dunia Islam dan
dengan mudah pula mereka membuat licik yaitu membelenggu para pemikir Islam
sehinggu sampai saat ini bangsa Baratlah yg menjadi pelopor dan pengendali ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Begitulah menurut catatan sejarah, bangsa Barat berhasil mengambil khazanah
ilmu pengetahuan yg telah dikembangkan lebih dahulu oleh kaum muslimin
kemudian mereka mengembangkannya di atas paham materialisme, tanpa
mengindahkan lagi nilai-nilai Islam. Sehingga terjadilah perubahan total sampai
akhirnya terlepas dari sendi-sendi kebenaran. Para ilmuwan Barat dari abad ke
abad kian mendewa-dewakan rasionalitas bahkan telah mentuhankan ilmu dan
teknologi sebagai kekuatan hidupnya. Mereka menyangka bahwa dengan IPTEK
mereka pasti bisa mencapai apa saja yang ada di bumi ini. Dan merasa dirinya
kuasa pula menundukkan langit, bahkan mengira akan dapat menundukkan segala
yg ada di bumi dan langit. Sehingga tokoh-tokoh mereka merasa mempunyai hak
untuk memaksakan ilmu pengetahuan dan teknologinya itu kepada semua yang ada
di bumi agar mereka bisa mendikte dan memberi keutusan terhadap segala
permasalahan di dunia.
Sebenarnya masyarakat Barat itu sepatutnya harus dikasihani, karena akibat
kesombongannya itu mereka lupa bahwa manusia betapapun tinggi kepandaiannya
hanya bisa mengetahui kulit luar atau hal-hal yang lahiriah saja dari kehidupan
semesta alam. Manusia hanya diberi ilmu pengetahuan yang sedikit dari
kemahaluasan ilmu Allah. Di atas orang pintar ada lagi yang lbh pintar dan
sungguh Allah SWT benci kepada orang yang hanya tahu tentang dunia tetapi
bodoh tentang kebenaran yg ada di dalamnya. Allah SWT berfirman yang artinya
“Celakalah bagi orang-orang kafir dgn siksa yg pedih. Mereka lbh menyukai
kehidupan dunia daripada kehidupan akhirat dan menghalangi manusia dari jalan
Allah serta menginginkan agar jalan itu berbelok-belok. Mereka berada dalam
kesesatan yg nyata.”
Kemajuan teknologi secara umum telah banyak dinikmati oleh masyarakat luas
dengan cara yg belum pernah dirasakan bahkan oleh para raja dahulu kala.
Makanan lebih nikmat dan beraneka ragam, pakaian terbuat dari bahan yg jauh
lebih baik dan halus, sarana-sarana transportasi dan komunikasi yang kecepatannya
amat mengagumkan, gedung dan rumah tempat tinggal dibangun dengan megah
dan mewah. Tampaknya manusia di masa depan akan mencapai taraf kemakmuran
yang lebh tinggi dan memperoleh kemudahan-kemudahan yang lebh banyak lagi.
Walaupun demikian kita juga menyaksikan betapa batin manusia zaman
sekarang selalu menggeram karena sirat kerakusan manusia semakin merajalela,
dan perasaan saling iri di antara perorangan atau kelompok telah menyalakan api
kebencian di mana-mana. Kata orang bijak “di dunia sekarang ini nafsu manusia
lebih besar daripada akal sehatnya.” Kebanyakan manusia di dunia, kini hanya
mengingat kesenangan hidupnya dan lupa kepada Tuhannya. Manusia mengira
bahwa dunia ini adalah segalanya tidak ada kelanjutannya dan tidak ada kehidupan
kecuali di dunia saja.
Benar bahwa agama Islam tidak menghambat kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi, juga tidak anti terhadap barang-barang produk teknologi baik di zaman
lampau di masa sekarang, maupun di waktu-waktu yg kan datang. Demikian pula
dengan ajaran Islam, yang tidak akan bertentangan dengan teori-teori pemikiran
modern yang teratur dan lurus, serta analisa-analisa yang teliti dan obyekitf. Dalam
pandangan Islam menurut hukum asalnya segala sesuatu itu adalah mubah
termasuk segala apa yg disajikan oleh berbagai peradaban baik yang lama ataupun
yg baru. Semua itu sebagaimana diajarkan oleh Islam tidak ada yang hukumnya
haram, kecuali jika terdapat nash atau dalil yang tegas dan pasti mengherankannya.
Bukanlah Alquran sendiri telah menegaskan bahwa agama Islam bukanlah agama
yang sempit? Allah SWT telah berfirman yang artinya “Di sekali-kali tidak
menjadikan kamu dalam agama suatu kesempitan.”
Adapun peradaban modern yag begitu luas memasyarakatkan produk-produk
teknologi canggih, seperti televisi, video player, alat-alat komunikasi, dan barang-
barang mewah (gadget) lainnya, serta yang menawarkan aneka jenis hiburan bagi
tiap orang tua, muda atau anak-anak yang tentunya alat-alat itu tidak bertanggung
jawab atas apa yg diakibatkannya. Tetapi di atas pundak manusianyalah terletak
semua tanggung jawab itu. Sebab adanya berbagai media informasi dan alat-alat
canggih yang dimiliki dunia saat ini, dapat berbuat apa saja. Kiranya faktor
manusianya-lah yg menentukan opersionalnya. Adakalanya menjadi manfaat, yaitu
manakala manusia menggunakan dengan baik dan tepat. Tetapi dapat pula
mendatangkan dosa dan malapetaka, manakala manusia menggunakannya untuk
mengumbar hawa nafsu dan kesenangan semata. Memang dalam abad teknologi
dan era globalisasi ini, umat Islam hendaklah melakukan langkah-langkah strategis
dengan meningkatkan pembinaan sumber daya manusia guna mewujudkan kualitas
iman dan takwa, serta tidak ketinggalan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi
terutama mengenai teknologi komunikasi dan teknologi informasi.
Namun seiring dengan adanya upaya meningkatkan ilmu pengetahuan dan
teknologi, manusia (umat islam) pun harus lebih jeli menentukan pilihan ini. Untuk
apakah semua kemajuan itu? Apakah sekadar utk menuruti keinginan-keinginan
syahwat, lalu tenggelam dalam kemewahan dunia hingga melupakan akhirat, dan
menjadi pengikut-pengikut setan? Ataukah sebaliknya semua ilmu dan kemajuan
itu dicari utk menegakkan syariat Allah, guna memakmurkan bumi dan
menegakkan keadilan seperti yg dikehendaki Allah serta untuk meluruskan
kehidupan dengan berlandaskan pada kaidah moral Islam. Itulah pertanyaan dan
tantangan bagi kita sebagai umat Islamyang haurs kita jawab dengan pemikiran
yang berwawasan jauh ke depan. Terlepas dari problema dan kekhawatiran-
kekhawatiran sebagaimana diuraikan di atas, kita sebagai umat Islam harus selalu
optimis dan tetap bersyukur kepada Allah SWT. Karena sungguhpun perubahan
sosial dan tata nilai kehidupan yang dibawa oleh arus modernisasi, westernisasi,
dan sekularisasi terus-menerus menimpa dan menyerang masyarakat Islam, tetapi
kesadaran umat Islam utk membendung dampak-dampak negatif dari budaya Barat
itu ternyata masih cukup tinggi, meskipun hanya segolongan kecil umat, yaitu
mereka yang tetap teguh untuk menegakkan nilai-nilai Islam.
Berdasarkan penelaahan mengenai diatas, penulis dapat memaparkan tahapan
pemanfaatan teknologi informasi dimulai pada saat teknologi informasi dianggap
sebagai media yang dapat menghemat biaya dibandingkan dengan metode
konvensional, misalkan saja pemakaian mesin ketik, kertas, penghapus, tipe-x, dan
lain sebagainya yang cenderung tidak efisien. Sekarang dengan bantuan komputer
kita bisa melihat hasil ketikan di layar monitor sebelum dicetak (paperless)
sehingga lebih effisien dalam waktu dan tempat penyimpanan file.
Setelah dirasakan bahwa teknologi Informasi dapat menggantikan cara
konvensional, orang mulai melihat kelebihan lainnnya, seperti menggantikan
sarana pengiriman surat dengan surat eletronik (e-mail), pencarian data melalui
search engine, chatting, mendengarkan musik, dan sebagainya dimana pada
tahapan ini orang sudah mulai menginvestasikan kepada perangkat komputer. Dari
manfaat yang didapatkan, teknologi informasi mulai digunakan dan diterapkan
untuk membantu operasional dalam proses bisnis. Misalnya perusahaan dalam
memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan menyediakan informasi jasa dan
produk yang ditawarkan tanpa dibatasi waktu dan ruang.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Manusia adalah makhluk yang unik. Ia tahu bahwa ia tahu dan ia tahu bahwa ia
tidak tahu. Ia mengenal dunia sekelilingnya dan lebih dari itu ia mengenal dirinya
sendiri. Manusia memiliki akal budi, rasa, karsa, dan daya cipta yang digunakan
untuk memahami eksistensinya, dari mana sesungguhnya ia berasal, dimana berada
dan akan kemana perginya. Pertanyaan-pertanyaan selalu muncul, akan tetapi
pertanyaan itu belum pernah berhasil dijawab secara tuntas. Manusia tetap saja
diliputi ketidaktahuan. Demikianlah sesungguhnya manusia, siapa saja, eksis
dalam suasana yang diliputi dengan pertanyaan–pertanyaan. Manusia eksis di
dalam dan pada dunia filsafat dan filsafat hidup subur di dalam aktualisasi
manusia.
Berdasarkan rasa, karsa dan daya cipta yang dimilikinya manusia
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) termasuk didalamnya
adalah teknologi komunikasi dan teknologi informasi. Namun, perkembangan
teknologi yang luar biasa menyebabkan manusia “lupa diri”. Manusia menjadi
individual, egoistik dan eksploitatif, baik terhadap diri sendiri, sesamanya,
masyarakatnya, alam lingkungannya, bahkan terhadap Tuhan Sang Penciptanya
sendiri. Karena itulah filsafat ilmu pengetahuan dihadirkan ditengah-tengah
keaneka ragaman IPTEK untuk meluruskan jalan dan menepatkan fungsinya bagi
hidup dan kehidupan manusia di dunia ini.
Kemajuan sains dan teknologi telah memberikan kemudahan-kemudahan dan
kesejahteraan bagi kehidupan manusia sekaligus merupakan sarana bagi
kesempurnaan manusia sebagai hamba Allah dan khalifah-Nya. Allah telah
mengaruniakan anugerah kenikmatan kepada manusia yang bersifat saling
melengkapi yaitu anugerah agama dan kenikmatan sains teknologi.
Agama dan Ilmu pengetahuan-teknologi merupakan dua sisi yang tidak dapat
dipisahkan satu sama lain. Ilmu adalah sumber teknologi yang mampu memberikan
kemungkinan munculnya berbagai penemuan rekayasa dan ide-ide. Adapun
teknologi adalah terapan atau aplikasi dari ilmu yang dapat ditunjukkan dalam
hasil nyata yang lebih canggih dan dapat mendorong manusia untuk berkembang
lebih maju lagi. Namun, terlepas dari semua itu, perkembangan teknologi tidak
boleh melepaskan diri dari nilai-nilai agama Islam. Sebagaimana adigum yang
dibangun oleh Fisikawan besar, Albert Einstin yang menyatakan: “Agama tanpa
ilmu akan pincang, sedangkan ilmu tanpa agama akan Buta”.
Untuk menghindari efek atau dampak dari perkembangan teknologi komunikasi
dan teknologi informasi, sebagai umat Islam yang bijak dan taat pada aturan ajaran
agamanya, hendaknya berawal dari diri sendiri dalam menyikapi terpaan
perkembangan teknologi komunikasi dan teknologi informasi. Pergunakanlah
manfaat yang postifnya apabila dampak dari perkembangan teknologi komunikasi
dan teknologi informasi itu bisa bermanfaat dalam kehidupan umat Islam. Dan
Jauhilah atau buanglah manfaat negatifnya apabila dampak dari perkembangan
teknologi komunikasi dan teknologi informasi itu cenderung bersifat
menjerumuskan kedalam kebathilan. Dikarenakan agama Islam tidak menghambat
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, juga tidak anti terhadap barang-barang
produk teknologi baik di zaman lampau di masa sekarang, maupun di waktu-
waktu yg kan datang. Demikian pula dengan ajaran Islam, yang tidak akan
bertentangan dengan teori-teori pemikiran modern yang teratur dan lurus, serta
analisa-analisa yang teliti dan obyekitf. Dalam pandangan Islam menurut hukum
asalnya segala sesuatu itu adalah mubah termasuk segala apa yang disajikan oleh
berbagai peradaban baik yang lama ataupun yang baru. Semua itu sebagaimana
diajarkan oleh Islam tidak ada yg hukumnya haram, kecuali jika terdapat nash atau
dalil yang tegas dan pasti mengherankannya.