Anda di halaman 1dari 7

METODOLOGI PENELITIAN

“Paradigma, Persamaan & Perbedaan, Prinsip & Karakteristik”

Resume Ini Dibuat untuk Melengkapi Tugas Metodologi Penelitian

Oleh :
THREE RAHMADONA (22124060)

Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Firman, M.S
Dr. Desyandri, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR


PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
Pendekatan Penelitian Kualitatif & Kuantitatif Mencakup:

1. Paradigma 

Paradigma merupakan sejumlah proposisi yang menjelaskan


bagaimana dunia dihayati, mengandung pandangan mengenai dunia, suatu
cara untuk memecah-mecah kompleksitas dunia nyata, menjelaskan apa yang
penting, apa yang memiliki legitimasi, dan apa yang masuk diakal (Asfi,
2017:1).
Dalam riset dasar, dikenal dua kelompok paradigma yang dominan
( Jaedun dalam Muhajirin dan Maya, 2017:131-132), yaitu:
1. Paradigma positivistik (metode kuantitatif); Paradigma positivistik
menggunakan proses riset yang konvensionallinier, yang memiliki
karakteristik sebagai berikut:
a. fenomena-fenomena sosial/ pendidikan diamati secara parsial, yaitu dengan
cara mereduksi sejumlah variable yang dianggap kurang penting dalam
menjelaskan fenomena-fenomena yang dimaksud;
b. berpandangan bahwa fenomena-fenomena kehidupan manusia di
lingkungan sosialnya bersifat mekanistik dan berlaku universal;
c. proses riset menggunakan logika berpikir rasional dan deduktif;
d. menekankan pada uji hipotesis dan mengejar generalisasi;
e. fenomena-fenomena yang diamati sifatnya teratur/tidak random, sehingga
dapat diprediksikan;
f. berpandangan bahwa teori bebas nilai dan menganut kebenaran tunggal
(nomotetis); dan
g. memisahkan teori dan praktik.
Paradigma positivistik, (penelitian kuantitatif) merupakan pendekatan
yang paling banyak dikenal dalam penelitian berbagai bidang ilmu, termasuk
pendidikan, karena merupakan pendekatan yang paling tua.
2. Paradigma fenomenologis/ interpretif (metode kualitatif).
Paradigma ini dalam praktik pelaksanaan riset sering dianggap
sebagai proses riset yang bersifat siklikal, berpandangan bahwa realitas
(fenomena) tidak tunggal, tetapi bersifat jamak (plural). Tujuan utamanya
untuk memperoleh pemahaman terhadap makna (meaning), karena menurut
riset ini fenomena (perilaku) yang sama akan mempunyai makna yang
berbeda pada konteks cultural yang berbeda. Di dalam mengembangkan
pemahaman makna terhadap fenomena tersebut, riset ini berdasar pada
gambaran apa adanya menurut interpretasi subyek. Paradigma ini juga
berpandangan bahwa kebenaran itu tidak tunggal, tetapi dialektik, yang akan
sangat tergantung pada konteks dan kultur masyarakat.

2. Persamaan & Perbedaan Paradigma

Persamaan Metode Kualitatif dan Metode Kuantitatif:

a. Merupakan sebuah metode yang digunakan dalam penelitian guna memecahkan


sebuah masalah.
b. Memiliki obyek dan subyek.
c. Memiliki variabel.
d. Menerapkan metode pengumpulan data yang sistematis dan terbuka hingga bisa
dinilai pihak lain.
e. Melibatkan inferensi (simpulan) detil-detil pengamatan empiris ke suatu
kesimpulan umum.
f. Membandingkan data, mencari kesamaan dan perbedaan untuk menemukan
pola tertentu pada data.
g. Menggunakan prosedur untuk menghindari kesalahan analisis dan penarikan
inferensi.

Perbedaan Paradigma (Firmansyah, dkk., 2021:157):

a. Penelitian kualitatif akan mengacu pada: konsep dari makna, definisi,


karakteristik, metafora, simbol dan hal lain berkaitan dengan deskripsi.
Sebaliknya, penelitian kuantitatif mengacu pada jumlah dan ukuran.
b. Dalam memaknai hasil, penelitian kuantitatif mencoba mengurai keluasan hasil
studi dan menggeneralisasi sebagai kebenaran atau fakta empiris secara umum,
sedangkan penelitian kualitatif mengkaji ke dalaman fakta atau kejadian, sehingga
bersifat lokal dan tidak dalam rangka generalisasi temuan empiris sebagai
kejadian umum.
c. Metode kuantitatif mengasumsikan pengetahuan adalah “out there” maka
pengetahuan itu untuk ditemukan, ada realitas yang dapat diketahui secara fisik
oleh peneliti yang terlatih. Kualitatif mengasumsika pengetahuan sebagai hasil
konstruksi pemahaman, bersumber dari komunikasi dan interaksi, sehingga
pengetahuan bukan “out there” tetapi di dalam persepsi dan intepretasi dari
individu.
d. Perbedaan antara penelitian kualitatif dan kuantitatif terletak pada hasil apa
yang diharapkan peneliti dalam suatu fenomena dan lingkup penelitian yang
dilakukan. Bila pertanyaannya adalah bagaimana hubungan (causalitas) antara dua
fenomena atau lebih tentu cukup dilakukan dengan penelitian kuantitatif. Ruang
lingkup penelitian relatif luas dan dapat menggeneralisir fenomena.
e. Data yang dibutuhkan penelitian kuantitatif tentu data-data kuantitatif.
Sedangkan bila pertanyaannya mengapa suatu fenomena terjadi, bagaimana
prosesnya, sehingga butuh jawaban detail dan perlu penelusuran mendalam maka
digunakan penelitian kualitatif. Data yang digunakan adalah data-data kualitatif
berupa pernyataan-pernyataan narasumber (informan). Kehadiran kualitatif tidak
untuk menggenaralisir karena lingkup kajiannya hanya pada lokasi tertentu.

3. Prinsip & Karakteristik Paradigma

Prinsip Kualitatif (Barnham dalam Yulianty dan Jufri, 2020)


Prinsip Kuantitatif (Barnham dalam Yulianty dan Jufri, 2020)

Menurut Satori & Komariah (2017:26) karakteristik penelitian kualitatif


adalah sebagai berikut.

a. Memiliki latar alamiah dengan sumber data yang langsung dan instrumen kuncinya
adalah penelitinya. Maksudnya pengumpulan data di lakukan langsung terhadap
objek/subjek penelitiannya dan narasumber/partisipan yang dapat memberikan
informasi sesuai kebutuhan.
b. Bersifat deskriptif. Artinya data atau fakta yang di himpun berbentuk teks, kata atau
penggambaran daripada angka atau statistik seperti pada penelitian kuantitatif.
c. Bekerja dengan fokus pada proses dan hasil merupakan keniscayaan.
d. Pengujian kualitatif lebih fokus pada cara pencarian informasi, setelah itu baru
bergeser pada hasil penelitian.
e. Cara analisis data dilakukan secara induktif. Induktif maksudnya adalah
menemukan simpulan dalam bentuk utuh dan bermakna dari hasil pecahan berbagi
gambaran-gambaran atau fakta-fakta yang telah di temukan pada saat mengumpulkan
data.
f. Menjadikan “makna” sebagai hal yang esensial. Penelitian kualitatif mementingkan
makna dan artinya sehingga penelitian mengeksplorasi data mendalam dan
menemukan makna dari yang terungkap.
g. Fokus studi sebagai batas penelitian. Penetapan fokus studi dalam penelitian
kualitatif adalah sebagai batas penelitian sehingga tidak menimbulkan kebingungan
dalam memverifikasi, mereduksi, dan menganalisis data.
h. Desain awalnya bersifat tentatif dan verifikatif. Desain penelitian kualitatif tidak
dapat di tentukan secara baku dan kaku. Kebakuannya tergantung pada tujuan
pencarian data dan fokus studi yang di eksplorasi dan baik urutan kegiatan maupun
batasan masalah dapat berubah-ubah tergantung pada kondisi dan banyaknya gejala –
gejala yang di temukan selama penelitian.
i. Penelitian kualitatif menggunakan kriteria khusus untuk ukuran keabsahan data.
Penelitian kualitatif dapat dianggap tepercaya dan valid karena rekam jejak suatu
penelitian memiliki tingkat kepercayaan tinggi antara data satu dengan sumber data
lainnya, tertib secara formal dan material, dicatat dalam suatu catatan lapangan yang
cermat dan taat asas sehingga orang yang meragukan dapat mengonfirmasi data
dengan mudah.

Penelitian kuantitatif berlandaskan filsafat positivisme yang harus memiliki


dua kriteria penting, yakni kriteria eksplanatori dan prediktif. Eksplanatori berarti
penelitian harus dapat menjelaskan keterkaitan dua buah atau lebih fenomena dalam
bentuk hubungan, perbedaan, pengaruh, maupun menjelaskan sampel penelitian
terhadap populasinya. Prediktif berarti hasil penelitian harus memiliki daya ramal
tinggi yang mampu memprediksikan suatu fenomena yang akan terjadi.
DAFTAR PUSTAKA

Firmansyah, M., & Masrun, M. (2021). Esensi Perbedaan Metode Kualitatif Dan
Kuantitatif. Elastisitas-Jurnal Ekonomi Pembangunan, 3(2), 156-159.

Yulianty, P. D., & Jufri, A. (2020). Perdebatan Empiris: Prinsip Metode Kualitatif dan
Kuantitatif Untuk Penelitian Sosial Ekonomi. Value: Jurnal Manajemen dan
Akuntansi, 15(2), 164-172.

Manzilati, Asfi. (2017). Metodologi Penelitian: Paradigma, Metode, dan Aplikasi.


Malang: UB Press.

Muhajirin, M., & Maya, P. (2017). Pendekatan Praktis: Metode Penelitian Kualitatif
dan Kuantitatif.

Satori, Djam’an & Komariah, Aan. (2017). Metodologi Penelitian Kualitatif, ed.1,
Cetakan ke-7. Bandung: Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai