Anda di halaman 1dari 40

Berpikir, Inteligensi

& Bahasa
Pengantar Psikologi
Maria Nugraheni
Topik Bahasan
1 Revolusi Kognitif dalam Psikologi

2 Berpikir

3 Inteligensi

4 Bahasa
Revolusi
Kognitif dalam
Psikologi
Kognisi: cara informasi
diproses, dimanipulasi
dalam proses
mengingat, berpikir dan
mengetahui.
Psikologi Kognitif
Revolusi Kognitif
Perkembangan Psikologi Kognitif

1900an 1950an
Behaviorisme kurang Perkembangan
memberikan komputer memengaruhi
perhatian terhadap cara ilmuwan
proses berpikir memandang proses
manusia 1940an kognitif pada manusia 1980an

1900an 1950an 1980an


1940an
Puncak perkembangan
Komputer psikologi kognitif.
dikembangkan Psikologi kognitif
oleh John von menjadi salah satu
Neumann cabang bidang
psikologi
Revolusi Kognitif dalam
Psikologi

Artificial Intelligence/Kecerdasan Buatan

Bidang ilmu pengetahuan yang berfokus pada pembuatan


mesin yang mampu melakukan aktivitas yang ketika
dilakukan oleh manusia akan membutuhkan
kecerdasan/inteligensi.
Berpikir
Thinking
Berpikir
Proses mental memanipulasi informasi secara mental dengan cara membentuk
konsep, menyelesaikan masalah, membuat keputusan, dan berefleksi secara kritis
dan kreatif

Problem Solving
Proses mental untuk menemukan 02
cara untuk mencapai tujuan

Reasoning & Decision


Making
Concept
Aktivitas mental untuk menarik
Kategori mental untuk
mengelompokkan objek, kejadian, 01 03 kesimpulan dan mengambil
keputusan
karakteristik

Critical & Creative


Thinking
04 Cara berpikir yang kritis dan
kreatif
Konsep adalah kategori mental yang kita gunakan untuk
mengelompokkan objek, kejadian, dan karakteristik
Konsep berguna untuk:

Konsep Konsep Konsep Konsep


mempermudah membantu kita membantu kita memberikan
kita melakukan membentuk mengingat secara petunjuk kepada
generalisasi asosiasi antara efisien kita untuk
pengalaman bereaksi tertentu
dengan suatu terhadap suatu
objek objek
Konsep

Prototype Model

Model yang menekankan bahwa ketika orang mengevaluasi


apakah suatu item tertentu mencerminkan konsep tertentu,
mereka membandingkan item dengan item yang paling umum
dalam kategori tersebut dan mencari kemiripan dengan properti
item tersebut.
Subgoals
Tujuan menengah atau masalah
menengah yang menempatkan kita
Problem pada posisi yang lebih baik untuk
mencapai tujuan akhir atau solusi
Solving
Proses mental untuk Algoritma
Strategi, seperti formula, instruksi,
menemukan cara dan pengujian terhadap solusi2-
yang tepat untuk yang akan memastikan solusi
mencapai suatu terhadap masalah
tujuan ketika tujuan
yang diharapkan
Heuristik
belum tersedia. Strategi pintas atau pedoman untuk
memberikan gambaran solusi
terhadap masalah tetapi tidak
menjamin suatu jawaban
Tahap dalam Problem Solving

Rethink and redefine


problems and solutions
over time
Develop good Evaluate solutions
Langkah 4
problem-solving
Langkah 3
strategies
Find and frame Langkah 2
problems
Langkah 1

www.free-powerpoint-templates-design.com
Hambatan dalam Problem Solving

Fixation
Menggunakan strategi yang telah dipakai sebelumnya
dan gagal untuk melihat masalah dengan perspektif
yang baru

Functional Fixedness
Gagal untuk menyelesaikan masalah sebagai
dampak dari fiksasi pada fungsi biasa suatu benda

www.free-powerpoint-templates-design.com
Penalaran (reasoning) Pengambilan Keputusan
(decision Making)
Reasoning: aktivitas Pengambilan
mental yang melibatkan keputusan: aktivitas
pengubahan informasi mental yang melibatkan
untuk mencapai suatu evaluasi terhadap
kesimpulan.
Penalaran dan beberapa alternatif dan
memilih salah satu
Pengambilan Penalaran induktif: diantaranya.
penalaran khusus – umum
Keputusan
Penalaran deduktif:
penalaran umum-khusus
Penalaran dan Pengambilan Keputusan
Bias dan Heuristics

Bias konfirmasi Base-rate fallacy Hindsight bias


Kecenderungan untuk Kecenderungan untuk Kecenderungan untuk
mencari dan mengabaikan informasi menyatakan sesuatu
menggunakan informasi tentang prinsip general “secara salah”, setelah
yang akan mendukung yang mendukung mengetahui suatu fakta,
ide dibandingkan yang informasi yang sangat bahwa individu telah
bertentangan spesifik tetapi jelas memprediksi suatu
kondisi tertentu secara
akurat
Penalaran dan Pengambilan Keputusan
Bias dan Heuristics

Representativeness Availability heuristic


heuristic
Kecenderungan untuk Prediksi tentang suatu
membuat suatu penilaian kemungkinan dari
tentang anggota kejadian berdasarkan
kelompok berdasarkan pada kemudahan untuk
penampilan atau mengingat kembali atau
stereotip suatu kelompok membayangkan kejadian
dibandingkan informasi yang serupa.
dasar yang ada.
Berpikir Kritis dan Kreatif
Berpikir Kritis Kreativitas
Berpikir secara reflektif dan produktif kemampuan untuk memikiran sesuatu
dan mengevaluasi bukti-bukti yang dengan cara pandang yang baru, unik
ada sebelum memberikan suatu dan merancang solusi yg tidak biasa
penilaian untuk memecahkan masalah

Pemikir yang kritis akan menangkap


makna mendalam dari suatu ide, Berpikir Konvergen
mempertanyakan asumsi, dan pemikiran yang menghasilkan
menentukan sendiri apa yang mereka beberapa solusi untuk suatu masalah
percaya dan tidak

Berpikir Divergen
Untuk berpikir kritis individu perlu
menyadari apa yang dia ketahui dan pemikiran yang menghasilkan
tidak dia ketahui solusi tunggal terbaik untuk suatu
masalah

www.free-powerpoint-templates-design.com
Berpikir kritis sangat penting dalam menyelesaikan
masalah secara efektif. Terdapat 2 kebiasaan mental
yang esensial dalam berpikir kritis:

Mindfulness: keadaan waspada dan


benar-benar “hadir” di dalam aktivitas
Critical sehari-hari

Thinking Open-mindedness: keadaan menerima


pandangan atau gagasan lain terhadap
sesuatu
Flexibility and playful thinking
Berpikir secara fleksibel, tidak kaku, dan santai serta memiliki rasa
humor (tidak selalu serius)

Inner Motivation
Memiliki motivasi dari dalam diri, terutama motivasi untuk menciptakan
sesuatu bukan motivasi dari luar seperti uang, penghargaan, dll

Creative Willingness to face risk


Tidak takut mengalami kegagalan, selalu terbuka terhadap
berbagai kemungkinan dan muncul dengan banyak ide

Thinking
Objectivity evaluation of work
Mampu mengevaluasi hasil kerja mereka secara objektif, mampu
menyusun kriteria penilaian dan bersedia dinilai oleh orang lain
Inteligensi
Intelligence
Inteligensi
Inteligensi adalah kemampuan serba guna untuk melakukan tugas-
tugas kognitif dengan baik, untuk memecahkan masalah, dan untuk
belajar dari pengalaman

Tes Inteligensi
Charles Spearman
memperkenalkan
serangkaian tes
kognitif untuk
mengetahui taraf
inteligensi individu
(thn 1904)
Pengukuran Inteligensi
Pengukuran inteligensi dilakukan dengan serangkaian tes yang menghasilkan skor yang dikenal
sebagai IQ (Intelligence Quotient)

Validitas
Sejauh mana suatu tes mengukur apa yang hendak diukur

Reliabilitas
Sejauh mana suatu tes menghasilkan pengukuran yang konsisten

Standardisasi
Pengembangan suatu prosedur yang seragam untuk menyajikan
dan memberikan penilaian tes serta pembuatan norma (standar
performa) dalam tes.
Alfred Binet & Theodore Simon mengembangkan tes
inteligensi untuk mengetahui kecerdasan anak-anak di
Prancis (1904)

Intelligence Quotient (IQ): 𝑀𝐴


usia mental (MA) individu dibagi IQ = 𝐶𝐴
× 100
usia kronologis (CA) dikali 100

Usia mental (mental Distribusi normal:


age/MA): tingkat kurva berbentuk
Tes IQ perkembangan mental individu
relatif terhadap orang lain
lonceng simetris
dengan mayoritas skor
berada di tengah2
rentang yang mungkin
Usia kronologis dan beberapa skor
(chronological age/CA): usia muncul ke arah ekstrem
individu dari kisaran yang ada
Tes IQ
Bias Budaya dalam Tes
Culture-fair tests: tes
inteligensi yang disusun tidak
bias budaya

Culture-fair test dapat disusun


dalam bentuk pertanyaan yang
familiar untuk semua kelas
sosial dan latar belakang suku

Jenis culture-fair test lainnya


adalah tes yang tidak berisi
pertanyaan verbal (dengan kata-
kata)
Pengaruh Genetik dan Lingkungan
terhadap Inteligensi
Heritability
Proporsi dari perbedaan yang dapat
diobservasi dalam kelompok yang dapat
dijelaskan dengan perbedaan gen dari
anggota kelompok
Flynn Effect
Fenomena dimana terjadi peningkatan skor
IQ dari waktu ke waktu sehingga individu yg
memiliki skor IQ rata-rata akan tergolong di
bawah rata-rata di masa berikutnya.
Tingkat Inteligensi Ekstrim

Memiliki tingkat inteligensi tinggi (IQ 130 ke atas) dan/atau


kemampuan superior pada suatu bidang tertentu

Giftedness
Inteligensi

Intellectual Disability
Kondisi kemampuan mental yang terbatas dimana individu memiliki IQ
yg rendah, biasanya di bawah 70, dari tes intelegensi tradisional, dan
memiliki kesulitan dalam penyesuaian di kehidupan sehari-hari

www.free-powerpoint-templates-design.com
Teori Inteligensi Majemuk
Triarchic theory of intelligence – Robert J. Sternberg

Kecerdasan • Kemampuan untuk menganalisa, menilai,


mengevaluasi, membandingkan dan
Analitis mengontraskan

Kecerdasan • Kemampuan untuk membuat, mendesain,


Kreatif menciptakan, dan membayangkan

Kecerdasan • Kemampuan untuk menggunakan,


menerapkan, mengimplementasikan, dan
Praktis menempatkan ide ke dalam praktek
Teori Inteligensi Majemuk
Multiple Intelligence – Howard Gardner
Verbal
• Kemampuan untuk berpikir dalam kata-kata dan menggunakan
bahasa untuk mengekspresikan makna
• Pekerjaan: penulis, jurnalis, pembicara

Matematis
• Kemampuan untuk mengerjakan persoalan logis-matematis
• Pekerjaan: ilmuwan, insinyur, teknisi, akuntan

Spasial
• Kemampuan untuk berpikir spasial (tiga dimensi)
• Pekerjaan: arsitek, seniman, pelaut
Teori Inteligensi Majemuk
Multiple Intelligence – Howard Gardner

Kinestetik
• Kemampuan untuk memanipulasi objek dan membutuhkan
keterampilan fisik
• Pekerjaan: ahli bedah, pengrajin, penari, atlet

Musikal
• Kemampuan kepekaan terhadap nada, melody, ritme, dan bunyi.
• Pekerjaan: komposer, musisi

Interpersonal
• Kemampuan untuk memahami dan berinteraksi secara efektif
dengan orang lain
• Pekerjaan: guru, praktisi kesehatan mental
Teori Inteligensi Majemuk
Multiple Intelligence – Howard Gardner

Intrapersonal
• Kemampuan untuk memahami diri sendiri
• Pekerjaan: teolog, psikolog

Naturalistik
• Kemampuan untuk mengobservasi pola di alam dan memahami alam dan
sistem buatan manusia
• Pekerjaan: petani, ahli botani, ahli lingkungan, penata taman

Eksistensialis
• Kemampuan untuk berkontemplasi dengan pertanyaan mengenai eksistensi
manusia, makna hidup dan kematian, dengan sensitivitas spesial terhadap isu
tentang spiritualitas
• Pekerjaan: filsuf
Bahasa
Language
Properti dasar dalam Bahasa
Bahasa : bentuk dari komunikasi – lisan, tulisan, atau tanda – yang
didasarkan pada suatu sistem simbol

Fonologi Morfologi Sintaks Semantik Pragmatik


Sistem bunyi Aturan bahasa Aturan bahasa untuk Makna dari ka- Karakter bahasa yang
dari bahasa untuk pemben- menggabungkan kata ta dan kalimat bermanfaat dan ke-
Aturan fonologi tukan kata untuk membentuk frasa dalam suatu mampuan bahasa un-
memastikan dan kalimat yang Bahasa tuk berkomunikasi le-
suatu urutan dapat dipahami bih banyak makna dari
bunyi tertentu pada yang dikatakan
muncul

Cth: Cth: Cth: Cth: Cth:


bunyi “sp” pada tani  petani Buku itu dibaca Jono Perbedaan arti Anak kecil menangis,
kata “spesial” Baca  bacaan Jono membaca buku gadis dan wanita memegang lutut,
sambil berkata “sakit”
Bahasa dan Kognisi
Bahasa adalah sistem simbol yang membuat kita dapat mengekspresikan sebagian
besar dari pemikiran kita

Bahasa Bahasa Bahasa


membantu kita berfungsi menentukan
berpikir, sebagai alat cara individu
menyimpulkan, untuk berpikir –
mengambil merepresentasi Linguistic
keputusan dan kan gagasan relativity
menyelesaikan hypothesis
masalah
Bahasa dan Kognisi
Apakah kognisi merupakan fondasi penting dalam kemampuan berbahasa individu?

Kemampuan Masalah Seringkali Bahasa &


berbahasa & dalam individu kognisi
kemampuan kognisi dengan memiliki
kognitif mungkin disabilitas kaitan
secara dapat intelektual namun
umum berparalel memiliki bukan
memiliki dengan keterbatasan merupakan
kaitan masalah dalam bagian dari
dalam bahasa satu sistem
bahasa
Pengaruh Biologis dan Lingkungan
dalam Bahasa
Pengaruh Biologis
Pengaruh Lingkungan
Terdapat bagian khusus
di otak yang berfungsi Lingkungan
untuk bahasa. memengaruhi proses
pembelajaran bahasa
Aturan berbahasa pada anak.
dominan di bagian otak
kiri. Perdebatan mengenai
Area broca  speech “critical period” anak
production dalam belajar
Area wernicke  berbahasa
komprehensi bahasa
Perkembangan Bahasa
Kosakata meningkat
Mendekut (cooing) pesat
Membedakan huruf
Memahami
Dapat menggunakan
vokal kurang lebih
kata majemuk
Mulai mengoceh 50 kata (rata- Dapat menggunakan
usia 6 bln rata) past-tense, preposisi

6-12 bln 18-24 bln

12-18 bln 2 th
0-6 bln
Mengoceh Kosakata meningkat
Menggunakan gestur hingga rata-rata 200
untuk kata
mengomunikasikan objek Mengombinasikan
Kata pertama usia 10-13 kalimat 2 kata
bln

www.free-powerpoint-templates-design.com
Perkembangan Bahasa
Panjang rata2 ujaran
Kosakata meningkat,
meningkat hingga 3-4
morfem
Kosakata meningkat memahami kata abstrak
drastis Memahami grammar kompleks
Pertanyaan Yes-no
Mampu menggunakan Memahami fungsi kata dalam
Kalimat negatif & perintah
aturan sintaks kalimat
Kesadaran pragmatis
Kemampuan percakapan Memahami metafora dan satir
meningkat
meningkat

5-6 th 9-11 th 15-20 th

6-8 th 11-14 th
3-4 th

Kosakata meningkat Memahami definisi


Memahami
hingga rata2 10.000 kata dan sinonim
karya sastra
Mengatur kalimat Strategi percakapan
dewasa
sederhana meningkat

www.free-powerpoint-templates-design.com
Kognisi dan Kesehatan Mental
Bagaimana kaitan antara proses berpikir, problem solving dan kesehatan mental?

Coping Stress
Cognitive Appraisal
Interpretasi individu terhadap suatu situasi Pemikiran dan perilaku yang digunakan individu
untuk mengatur tuntutan internal dan eksternal dari
situasi yang dianggap menimbulkan stress

Primary Appraisal
Cognitive reappraisal
Individu mencoba untuk memahami kejadian
Pengaturan perasaan individu mengenai suatu
yang terjadi dan maksud dari kejadian
kejadian dengan memaknakan kembali
tersebut
pengalaman tersebut atau berpikir dalam cara
yang berbeda atau dari sudut pandang berbeda

Secondary Appraisal
Benefit Finding
Individu mengevaluasi sumber daya yang Memandang kejadian yang menimbulkan stres
dimiliki dan bagaimana mereka dapat dengan suatu cara pandang, yang berfokus pada
menghadapi suatu kejadian hal baik yang muncul dari kejadian tersebut

www.free-powerpoint-templates-design.com
Daftar
Pustaka

King, L. (2010). The science of psychology.


2nd edition. New York: McGraw-Hill.
Thank you
You can find me at: nugraheni.maria08@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai