PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
BAB II
2
PEMBAHASAN
3
c. Autistik atau melamun, menghayal bebas/ fantasia dan
juga cara berpikir wish full thinking atau melarikan diri
dari kenyataan
d. Berpikir artistic, yaitu proses berpikir yang sangat
subyektif. Jalan pikiran sangat dipengaruhi oleh pendapat
dan pandangan diri pribadi tanpa menghiraukan keadaan
sekitar. Cara berpikir ini sering dilakukan oleh seniman
dalam mencipatakan karya-karya seninya.
2.1.2.2 Berfikir Terarah
Berpikir terarah, yaitu proses berpikir yang sudah
ditentukan sebelumnya dan diarahkan kepada sesuatu
(biasanya kepada pemecahan masalah). Yang termasuk cara
berpikir ini adalah:
a. Berfikir kritis (evaluatif)
Menilai baik atau buruknya, tepat atau tidaknya suatu
gagasan sehingga akan menambah atau mengurangi
gagasan. Perilaku kita sehari-hari lebih berpikir analogis
daripada logis, yakni menetapkan keputusan, memecahkan
masalah dan melahirkan gagasan baru. berpikir dalam
rangka menyesuaikan diri dengan dunia nyata, dengan dua
model:
4
memicu berpikir kreatifnya yang mandeg atau berhenti
sebelumnya.
Adapun ciri-ciri berpikir kreatif diantaranya : tidak
selalu IQ-nya paling tinggi; mempunyai bakat dan
kemampuan tartentu; insight yang kuat bagi pemikir;
menghindari cara konvisional yang sudah diajukan orang
lain; memilih cara tersendiri; interpretasi yang dibuat
bukan berdasarkan consensus tetapi lebih merupakan
interpretasi pribadi.
a. Strategi Menyeluruh
5
Strategi menyeluruh, persoalan dipandang sebagai suatu
keseluruhan dan coba dipecahkan dalam rangka keseluruhan.
Cara ini lebih efektif, lebih cepat dan berguna apabila waktunya
terbatas, karena hal-hal yang sama pada beberapa bagian dapat
diatasi sekaligus.
b. Strategi Detailistis
Strategi detailistis, disini persoalan dibagi-bagi dalam bagian-
bagian dan coba dipecahkan bagian demi bagian.
2.2.3 Kesulitan dalam Memecahkan Masalah
a. Cara pemecahan masalah yang berhasil cenderung dipertahankan
pada persoalan berikutnya. Padahal belum tentu persoalan
tersebut dapat dipecahkan dengan cara yang sama.
b. Sempitnya pandangan, karena sempitnya pandangan dalam
memecahkan masalah seseoang hanya melihat ke satu jalan
keluar. Akibatnya akan mengalami kegagalan karena ia tidak
dapat melihat adanya beberapa kemungkinan jalan keluar.
6
e. Penentuan pilihan atas alternative terbaik, berdasarkan hasi kajian
kita akan harus memilih alternative terbaiklah yang akan
dilakukan (dipilih),
2.2.5 Teknik Pemecahan Masalah yang Tepat Cepat Efektif dan Efisien
7
setiap cara berbicara memberikan maksud tersendiri atau pesan
paralinguistic.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
9
Berpikir adalah proses sensoris, mengingat dalam belajar,
mempersepsi dan memori atau ingatan menggunakan lambang, visual atau
grafis dengan menarik kesimpulan serta problem solving. Berpikir tidak
selalu memecahkan suatu masalah, tetapi juga membentuk suatu konsep
atau ide-ide kreatif. Adapun macam-macam kegiatan berfikir tersebut ada
dua yaitu berfikir asosiatif dan berfikir terarah.
3.2 Saran
1. Dalam menyelesaikan masalah, hendaknya kita berfikir secara logis,
2. Selalu mengedepankan akal daripada emosi,
3. Mengkaji masalah dengan seksama.
DAFTAR PUSTAKA
10