Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH DASAR – DASAR DAN PROSES PEMBELAJARAN FISIKA

KETERAMPILAN BERFIKIR KREATIF

Disusun oleh:
1. Alfi Husnia (06111281924022)
2. Fena Siska Putriyani(06111281924059)
3. Khusniatun Aisyah (06111281924011 )
4. Melpa Regi Sandira (06111381924051)
5. Sri Mindia Vanessa Pratiwi (06111381924040)

Dosen Pengampuh : Dr. Ketang Wiyono, S.Pd.M.Pd /


Drs. Abidin Pasaribu, M.M.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.......................................................................................................................1

BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................................2
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................2
1.3 Tujuan...........................................................................................................................2

BAB 2 PEMBAHASAN.....................................................................................................3
2.1 Keterampilan Berpikir Kreatif...................................................................................3
2.2 Proses Terjadinya Berpikir Kreatif............................................................................5
2.3 Faktor yang Menghambat Proses Terjadinya Berpikir Kreatir.............................8
2.4 Cara mengembangkan Kreativitas...........................................................................s9
2.5 Pengambilan Keputusan dan Pemikir yang Kreatif...............................................13

BAB 3 PENUTUP.............................................................................................................15
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................16

1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing dalam hal berpikir.
Ada beberapa orang yang mampu dengan cepat menangkap penjelasan atau arahan yang
sedang diberikan mengenai suatu pelajaran atau pun mengerti suatu situasi yang sedang
terjadi pada saat itu juga dan memikirkan apa yang sebaiknya ia lakukan. Namun, ada juga
beberapa orang yang membutuhkan waktu lama untuk memahami suatu hal ataupun situasi
tertentu. Dalam kondisi ini kekreatifan seseorang dalam berpikir dan bertindak selalu
berbeda. Pada dasarnya setiap orang memiliki jalan berpikir sendiri dan mempunyai
rancangan untuk hidup kedepannya bagaimana. Hal ini tidaklah sama dan akan menghasilkan
beragam masa depan yang berbeda didalam benak setiap orang.
Kemampuan dalam kreatifitas berpikir selalu digunakan setiap orang dalam kegiatan
sehari-hari termasuk dalam hal pekerjaan. Seorang entrepeneur harus selalu bisa mencari ide
– ide terbaru untuk dapat mengembangkan usahanya sesuai dengan kondisi terhangat saat ini.
Karna dalam setiap bulan dan tahun untuk meningkatkan minat para pelanggan setiap
entrepeneur bersaing untuk melahirkan ide – ide dalam memproduksi produk baru yang
belum ada dipasaran sebelumnya dan kesesuai dengan minat atau sedang dibutuhkan pada
saat ini. Daya kreatifitas harus selalu berlandaskan dengan pemikiran yang membangun dan
berfikir maju serta mempersiapkan gagasan – gagasan terbaru dan berbeda yang belum
pernah ada sebelumnya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan keterampilan berpikir kreatif?
2. Bagaimana proses terjadinya berpikir kreatif?
3. Apa saja faktor yang menghambat proses berpikir kreatif?
4. Bagaimana cara mengembangkan kekreatifan seseorang?
5. Bagaimana cara menggunakan pemikiran kreatif dalam pengambilan keputusan?
1.3 Tujuan
1. Memahami apa itu keterampilan berpikir kreatif
2. Memahami proses terjadinya berpikir kreatif
3. Memahami faktor yang menghambat proses berpikir kreatif
4. Memahami cara mengembangkan kekreatifan seseorang
5. Memahami cara menggunakan pemikiran kreatif dalam pengambilan keputusan

2
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Keterampilan Berpikir Kreatif


2.1.1 Pengertian Berpikir
Berpikir pada umumnya didefinisikan sebagai proses mental yang dapat
menghasilkan pengetahuan atau suatu proses mengembangkan ide dan gagasan yang
melibatkan perasaan dan kehendak. Berpikir adalah suatu kegiatan akal untuk
mengolah pengetahuan yang telah diperoleh melalui indra dan ditujukan untuk
mencapai kebenaran (Rakhmat, 1991: 138). (Maxwell, 2004: 82) mengartikan
berpikir sebagai segala aktivitas mental yang membantu merumuskan atau
memecahkan masalah, membuat keputusan, atau memenuhi keinginan untuk
memahami; berpikir adalah sebuah pencarian jawaban, sebuah pencapaian makna.
Menurut Khodijah (2006: 81) berpikir adalah melatih ide-ide dengan cara
yang tepat dan seksama yang dimulai dengan adanya masalah. (Solso, dalam
Khodijah, 2006: 94) berpikir adalah sebuah proses dimana representasi mental baru
dibentuk melalui transformasi informasi dengan interaksi yang komplek atribut-
atribut mental seperti penilaian, abstraksi, logika, imajinasi, dan pemecahan masalah.
Pengertian tersebut tampak bahwa ada tiga pandangan dasar tentang berpikir,
yaitu:
(1) berpikir adalah kognitif, artinya adalah berpikir timbul secara internal dalam
pikiran tetapi dapat diperkirakan dari perilaku
(2) berpikir merupakan sebuah proses yang melibatkan beberapa manipulasi
pengetahuan dalam sistem kognitif
(3) berpikir diarahkan dan menghasilkan perilaku yang memecahkan masalah atau
diarahkan pada solusi.
Berpikir adalah suatu aktivitas mental. Proses berpikir manusia memiliki dua
ciri utama, yaitu:
a. Covert / unobservable (tidak terlihat).
Proses berpikir terjadi pada otak manusia dan secara fisik tidak dapat dilihat
prosesnya (dalam pengertian pemrosesan informasinya). Sejumlah ahli yang mencoba
memantau proses berpikir secara fisik hanya menemukan aktivitas listrik arus lemah
dan proses kimiawi pada otak manusia yang sedang berpikir. Dengan demikian,
proses pengolahan informasi tak dapat diamati dan dilihat secara fisik maupun secara

3
kimiawi. Pengolahan makna, baik semantic maupun visual bersifat abstrak sehingga
tidak dapat dideteksi dengan panca indera.

b. Symbolic (melibatkan manipulasi dan penggunaan simbol)


Dalam berpikir, manusia mengolah (memanipulasikan) informasi yang berupa
simbol-simbol, (baik simbol verbal maupun visual). Simbol-simbol itu akan
memberikan makna pada informasi yang diolah.
Berpikir mempunyai setidaknya tiga tujuan yang ingin dicapai, yaitu :
a. Untuk mengambil keputusan (Decision Making)
Decision making memiliki tiga ciri, yaitu : (1) Keputusannya adalah hasil dari
suatu usaha intelektual, (2) Keputusannya melibatkan pilihan dari berbagai
alternatif, (3) Melibatkan tindakan nyata.
b. Untuk memecahkan pesoalan (Problem Solving)
Problem solving dilakukan melalui enam tahap, yaitu: identifikasi
masalah menggali ingatan memahami situasi. Mencari jawaban dan
kesimpulan. Mencoba dengan penyelesaian rnekanis (trial&error).
Menemukan pemecahan masalah (insight solution). Problem solving juga
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: Faktor personal, Faktor situasional
(mudah sulitnya masalah, masalahnya baru sekali dihadapi sudah terbiasa,
penting ruang pentingnya masalah, kompleks sederhananya masalah) Faktor
sosio-psikoiogis (motivasi, kebiasaan, emosi, sikap, dan sebaginya).
c. Utuk menciptakan gagasan baru (Create Ideas)
Berpikir kreatif memiliki paling tidak dua sifat, yaitu:
melibatkan/menghasilkan respons atau gagasan baru bersifat orisinal salah
satu ciri berpikir kreatif adalah digunakannya pola berpikir divergen, yaitu
dengan menghasilkan sejumlah kemungkinan (alternatif). Pola berpikir
divergen dapat diukur dari ciri-cirInya, yaitu: Fluency, Flexibility, Originality.

2.1.2 Pengertian Kreatif


Kata “Kreatif” merupakan kata yang berasal dari bahasa Inggris To Create,
yang merupakan singkatan dari : Combine (menggabungkan)–penggabungan suatu hal
dengan hal lain. Reverse (membalik)–membalikan beberapa bagian atau proses.
Eliminate (menghilangkan)–menghilangkan beberapa bagian. Alternatif

4
(kemungkinan)–menggunakan cara, dengan yang lain. Twist (memutar)–memutarkan
sesuatu dengan ikatan. Elaborate (memerinci)–memerinci atau menambah sesuatu.
Menurut Utami Munandar (1999: 20) menerangkan bahwa kreativitas adalah
sebuah proses atau kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan, dan
orisinalitas dalam berpikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi (mengembangkan,
memperkaya, memperinci), suatu gagasan. Pada definisi ini lebih menekankan pada
aspek proses perubahan (inovasi dan variasi).
Menurut (Sternberg, dalam Afifa, 2007) seseorang yang kreatif adalah seorang
yang dapat berpikir secara sintesis artinya dapat melihat hubungan-hubungan di mana
orang lain tidak mampu melihatnya yang mempunyai kemampuan untuk menganalisis
ide-idenya sendiri serta mengevaluasi nilai ataupun kualitas karya pribadinya, mampu
menterjemahkan teori dan hal-hal yang abstrak ke dalam ide-ide praktis, sehingga
individu mampu meyakinkan orang lain mengenai ide-ide yang akan dikerjakannya.
Berpikir kreatif merupakan ungkapan (ekspresi) dari keunikan individu dalam
interaksi dengan lingkungannya. Ungkapan kreatif inilah yang mencerminkan
orisinalitas dari individu tersebut. Dari ungkapan pribadi yang unik dapat diharapkan
timbulnya ide-ide baru dan produk-produk yang inovatif dan adanya ciri-ciri seperti:
mampu mengarahkan diri pada objek tertentu, mampu memperinci suatu gagasan,
mampu menganalisis ide-ide dan kualitas karya pribadi, mampu menciptakan suatu
gagasan baru dalam pemecahan masalah (Munandar, 1999: 45).
Berpikir kreatif adalah kemampuan individu untuk memikirkan apa yang telah
dipikirkan semua orang, sehingga individu tersebut mampu mengerjakan apa yang
belum pernah dikerjakan oleh semua orang. Terkadang berpikir kreatif terletak pada
inovasi yang membantu diri sendiri untuk mengerjakan hal-hal lama dengan cara yang
baru.
Tetapi pokoknya, ialah memandang dunia lewat cukup banyak mata baru
sehingga timbullah solusi-solusi baru, itulah yang selalu memberikan nilai tambah.
berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian berpikir kreatif adalah
suatu kemampuan seseorang untuk menciptakan ide atau gagasan baru sehingga
membuatnya merasa mampu untuk bisa mencapai berbagi tujuan dalam hidupnya
(Maxwell 2004: 136).

5
2.2 Proses Terjadinya Berpikir Kreatif
Berpikir kreatif pada umunya dipengaruhi oleh dukungan dari lingkungan sekitar dan
juga dorongan dari dalam diri pribadi tersebut untuk menemukan dan mengembangkan ide –
ide baru yang sebelumnya belum pernah ada.
Kreativitas dapat ditingkatkan dengan cara memahami bahwa proses kreatif
terdiri dari empat tahap yang masing-masing membutuhkan kerja keras, yaitu :
1. Persiapan
Proses mengumpulkan informasi, menganalisa dan mengeksplor solusi.
Langkah ini mencakup persiapan akal untuk siap berfikir kreatif, Pelatihan
formal, pelatihan saat kerja, pengalaman bekerja dan mengambil peluang
belajar lainnya. Pelatihan ini memberikan dasar cara membangun
kreatifitas dan inovasi.
2. Inkubasi
Alam bawah sadar memerlukan waktu untuk merefleksi informasi
yang dikumpulkan
3. Penerangan
Inspirasi tidak datang saat seseorang sedang memikirkan suatu
masalah, melainkan ketika dia berada dalam keadaan yang rileks. fase
dalam proses kreatif ini terjadi selama fase inkubasi ketika terobosan
spontan menyebabkan seorang tersebut mendapatkan suatu pencerahan
4. Verifikasi
Bagi wirausahawan, menguji ide memastikan akurasi dan manfaatnya,
dijalankan dengan melakukan percobaan, menjalankan simulasi, menguji
pemasaran produk atau jasa, menetapkan program pemandu dalam skala
kecil, membuat prototype dan banyak kegiatan lainnya yang dirancang
untuk memverifikasi bahwa ide baru tersebut bisa diterapkan dengan
berhasil dan praktis.

Setiap orang mempunyai kemampuan untuk dapat berpikir kreatif dengan


menciptakan ide – ide atau gagasan -gagasan yang orisinil. Hal ini hanya dibedakan
berdasarkan niat atau dorongan dari dalam individu itu sendiri. Pada umumnya
seseorang yang tidak dapat menciptakan ide baru dapat berpikir kreatif apabila hal
tersebut terus dikembangkan dan dilatih. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui
cara berpikir kreatif agar bisa diterapkan ke diri sendiri.

6
Seseorang dikatakan kreatif tentu ada ciri-ciri yang lebih berkaitan dengan
keterampilan, sikap atau perasaan. Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan
kreativitas dikemukakan oleh (Munandar,1999: 118 ) berikut ini ciri-ciri berpikir
kreatif pada siswa :
a) Keterampilan Berpikir Lancar
Dilihat dari bagaimana perilaku anak yang suka mengajukan banyak
pertanyaan, menjawab dengan sejumlah jawaban jika ada pertanyaan, mempunyai
banyak gagasan mengenai suatu masalah, lancar mengungkapkan gagasan-
gagasannya.
b) Ketrampilan Berpikir Luwes (Fleksibel)
Dilihat dari bagaimana perilaku anak yang memberikan aneka ragam
penggunaan yang tidak lazim terhadap suatu objek, memberikan macam-macam
penafsiran (interpretasi) terhadap suatu gambar; cerita; atau masalah, memberi
pertimbangan terhadap siuasi; yang berbeda dari yang diberikan orang lain.
c) Ketrampilan Berpikir Orisinal
Dilihat dari bagaimana perilaku anak memikirkan masalah-masalah atau hal-
hal yang tidak pernah terpikirkan oleh orang lain.
d) Ketrampilan Memperinci (Mengelaborasi)
Dilihat dari bagaimana perilaku anak mengembangkan atau memperkaya
gagasan orang lain.
e) Ketrampilan Menilai (Mengevaluasi)
Dilihat dari bagaimana perilaku anak menentukan pendapat sendiri mengenai
suatu hal.
f) Memiliki Rasa Ingin Tahu
Dilihat dari bagaimana perilaku anak mempertanyakan segala sesuatu.
g) Bersifat Imajinatif
Dilihat dari bagaimana perilaku anak membuat cerita tentang tempat-tempat
yang belum pernah dikunjungi atau tentang kejadian-kejadian yang belum pernah
dialami.
h) Merasa Tertantang Oleh Kemajemukan
Dilihat dari bagaimana perilaku anak mencari penyelesaian suatu masalah
tanpa bantuan orang lain.

7
i) Memiliki Sifat Berani Mengambil Resiko
Dilihat dari bagaimana perilaku anak yang berani mempertahankan
gagasannya dan bersedia mengakui kesalahannya.
j) Memiliki Sifat Menghargai
Dilihat dari bagaimana perilaku anak yang menghargai hak-hak diri sendiri
dan hak-hak orang lain.

2.3 Faktor yang Menghambat Proses Berpikir Kreatif


Proses berpikir kreatif cenderung akan berkembang dipengaruhi oleh faktor internal
dan situasional. Para ilmuan termasuk orang-orang kreatif yang mempunyai temperamen
beragam contohnya Newton memiliki temperamen yang tidak toleran dan pemarah
sedangkan Albert Einstein memiliki temperamen yang rendah hati dan sederhana begitu juga
dengan para ilmuan yang lain. Proses berpikir kreatif yang dimiliki setiap orang dapat
dikembangan namun ada beberapa hal yang menghambat proses tersebut sehingga proses
berpikir kreatif tidak berkembang seperti yang diharapkan.

Berikut ini beberapa faktor yang menghambat proses berpikir kreatif yaitu
diantaranya :
1. Berpikir negatif pada individu dan tim : fokus pada aspek negatif dari suatu masalah
daripada mencari peluang untuk menemukan solusi

2. Takut akan kegagalan : sebuah rasa takut akan kegagalan dan takut tampil bodoh di
hadapan orang lain

3. Kurangnya waktu berpikir yang berkualitas dan pengalaman yang menarik : stress dapat
mempersulit untuk dapat berfikir objektif dan menghambat proses berfikir yang alami

4. Banyaknya aturan dan peraturan, kurangnya kebebasan untuk berkembang : terlalu banyak
peraturan dapat mendorong kemalasan seseorang. Seseorang perlu kebebasan untuk dapat
berpikir kreatif dan mengembangkan kreativitasnya.
5. Membuat asumsi yang belum tentu benar : kegagalan dalam mengidentifikasi asumsi yang
anda buat akan menghambat proses berkembangnya ide baru. Jadi tidak seharusnya kita
terlalu banyak berasumsi, karena asumsi tersebut belum tentu benar.

6. Terlalu banyak logika: terlalu banyak menggunakan logika diluar imajinasi, intuisi, dan
sintesis dari proses berpikir

8
7. Berpikir tidak kreatif : rintangan yang terbesar adalah ketika anda berpikir bahwa anda
tidak kreatif.

Berikut ini beberapa ciri – ciri orang yang tidak kreatif yaitu sebagai berikut :
 Tidak dapat berpikir positif terhadap suatu permasalahan

 Terlalu sibuk dan stress untuk dapat berpikir secara objektif

 Sangat kritis terhadap diri sendiri

 Takut untuk menggunakan ide baru

 Takut terlihat bodoh dihadapan orang lain

 Rentan untuk menerapkan logika sebagai resor pertama dan terakhir

 Ragu bahwa banyak orang yang mampu menjadi kreatif

 Tidak mampu berpikir secara lateral

 Tidak terinspirasi walaupun dihadapkan dengan ide baru

Di sisi lain kreatifitas dalam diri seseorang dapat didorong dengan mengeksplor
kualitas dan karakteristik dari orang lain yang berpikir kreatif dan aktivitas juga tahap-
tahap yang dapat dilakukan untuk meningkatkan proses berpikir kreatif.

2.4 Cara Mengembangkan Kreativitas


Kesadaran diri dalam setiap individu perlu ditingkatan untuk mengembangkan
kreativitas yang ada di dalam diri. Karna pada dasarnya dengan berpikir kreatif akan
mempermudah dalam segala hal termasuk dalam memilih suatu keputusan dan tidak
menimbulkan kerugian sama sekali. Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan
untuk mengembangkan kreativitas di dalam diri setiap individu. Agar seseorang
menjadi kreatif dapat melakukan langkah-langkah :

1. Berpikir diluar kerangka masalah


Dapat bersifat terbuka terhadap observasi dan pemikiran baru, walaupun
terlihat aneh pada awalnya. Kita cenderung untuk melihat apa yang kita harapkan, tapi

9
jika kita mau membuka pikiran kita diatas batas wajar kita akan menjadi lebih jeli,
objektif, dan kreatif dalam pikiran kita. Dapat mempertimbangkan titik awal dan
perspektif ketika mencari solusi dapat sangat mengispirasi. Pendekatan masalah dari
sudut pandang yang berbeda dapat mendorong munculnya ide baru. Berpikir kreatif
dapat menjadi sebuah petualangan baru yang menimbulkan sebuah pengalaman yang
sangat berharga.

2. Mengenali kapan asumsi harus dibuat dan saat tidak boleh menggunakan asumsi
Jangan menganggap semua yang kita asumsikan adalah benar. Jangan
mengedepankan persepsi atau ide-ide yang dimiliki sebelum mendapatkan
pengetahuan yang sebenarnya. Asumsi dan persepsi seringkali tidak beralasan dan
dapat menyesatkan, serta hambatan yang besar untuk dapat berpikir kreatif.

3. Berpikir picik dan memperluas bidang visi (untuk menggambar pada pengalaman
lainnya individu dan bisnis).
Sangat mudah jika hanya berpikir dalam sebuah ruang lingkup ketika Anda
dihadapkan dengan suatu masalah, tetapi jika Anda memperluas parameter Anda,
jawaban yang muncul mungkin lebih dekat dari yang Anda pikirkan. Teknologi dan
praktik di industri selain diri sendiri mungkin memicu ide, yang mengarah kepada
solusi. Pengalaman dapat memperluas wawasan Anda dan membuka segala macam
jalan baru untuk berpikir.

4. Mengembangkan dan menyesuaikan ide-ide lebih dari satu sumber


Sebagai manusia kita tidak bisa membuat sesuatu asumsi atau keputusan dari
ketiadaan, pikiran kita membutuhkan sesuatu bahan atau modal untuk bekerja, jadi
kita menggabungkan ide dan unsur-unsur yang sudah ada untuk menciptakan ide-ide
dan produk baru. Pemikiran yang kreatif dapat melihat kemungkinan, dan hubungan
antara berbagai ide yang tidak terpikirkan sebelumnya.

5. Practice Serendipity (menemukan suatu keterangan yang bernilai secara tidak


sengaja pada saat mencari sesuatu yang lain) – memiliki rentang perhatian yang luas
dan berbagai kepentingan adalah penting.
Ketika kita terlibat dalam suatu proses pemecahan masalah kita cenderung
fokus hanya kepada masalah tersebut tapi kita harus selalu terbuka dan menyadari hal-

10
hal yang datang tak terduga. Apa yang mungkin tampak tidak relevan pada awalnya
kemudian bisa menjadi sesuatu yang signifikan jika kita berpikir secara kreatif. Hal
ini mungkin akan memakan waktu, yang membuat pemikir kreatif harus
mempertahankan banyak informasi dan pengalaman sebanyak mungkin. Pengalaman
ini yang mungkin menjadi pemicu untuk berfikir kreatif yang mungkin menjadi satu-
satunya yang dapat memecahkan permasalahan yang sulit.

6. “Teknologi Mentransfer” dari suatu bidang ke bidang lainnya

Menjaga pikiran yang terbuka ketika dihadapkan dengan suatu masalah dan
melihat di luar situasi kalian sendiri. Seringkali departemen lain, organisasi serta
industri bisa memberikan inspirasi untuk mengembangkan gagasan untuk mengatasi
tantangan. Para pemikir kreatif paling berhasil memiliki pengetahuan tentang lebih
dari satu bidang dan sering membuat nama mereka muncul di beberapa bidang
berbeda dari yang mereka kuasai.

7. Menjadi terbuka dan siap menggunakan peluang atau hal-hal tak terduga dan
peristiwa yang berguna.
Memiliki fokus perhatian yang luas dan mengembangkan kekuatan
pengalaman untuk memanfaatkan kesempatan yang Anda temui dalam hidup Anda.
Menggunakan pengalaman Anda untuk menafsirkan hal-hal ini sebagai sesuatu yang
berguna tanpa prasangka. Anda mungkin harus menginvestasikan banyak waktu
membuka diri untuk pengalaman tetapi mereka akan memberikan Anda dasar
referensi yang baik untuk kreativitas dimasa depan.

8. Menggali proses pemikiran dan elemen utama pikiran di tempat bekerja dalam
menganalisa, menilai, dan melakukan sintesa
Berpikir kreatif tidak bisa dibagi ke dalam sebuah proses maupun sistem
tertentu. Sifat dari kreativitas bisa diartikan merupakan proses yang teratur. Namun,
biasanya diawali dengan melakukan analisis sebuah masalah kemudian
memainkannya dengan melakukan restrukturisasi. (bersintesa). Selanjutnya kita
mengaturnya dengan menggunakan imajinasi kita dan menilai pemikiran yang kita
hubungkan menjadi sebuah solusi yang memungkinkan.

11
9. Menggunakanya kedalam pikiran bawah sadar
Tidur merupakan salah satu cara untuk memungkinkan adanya ide-ide yang
akan dihasilkan. Bermimpi membuat anda merasa bebas total dan tidak dirasakan
pada saat keadaan normal. Meskipun hal in tidak memberikan jawaban yang tepat
tetapi bisa untuk mengarahkan pikiran terjaga Anda ke arah yang benar. Anda harus
mencatat mimpi Anda segera setelah Anda bangun sehingga mereka tidak hilang.
Otak mampu menganalisis informasi yang mungkin anda sendiri tidak menyadarinya.
Dengan mematikan pikiran sadar Anda, Anda membiarkan pikiran Anda yang
mendalam untuk mulai menganalisa, menilai, dan mensintesis pengetahuan di hati
anda. Anda tidak dapat mengontrol jenis inspirasi tetapi Anda harus tetap waspada
dan penuh harap, agar anda dapat mengetahui ketika ia menampakkan dirinya.

10. Mencatat ide-ide atau pikiran yang telah ditemukan


Memiliki notebook adalah cara yang baik sebagai bahan rekaman untuk
penggunaan masa depan Anda. Buatlah catatan dari percakapan (nyata atau dari TV
atau radio), kutipan dari artikel atau buku dan pengamatan atau pikiran. Naluri Anda
akan memberitahu Anda apa yang mungkin relevan untuk pemecahan masalah masa
depan dan berpikir kreatif . Tidak perlu terlalu sistematis seperti ketika Anda melihat
kembali melalui catatan Anda, Anda akan membuat hubungan di antara point yang
tidak terlihat.

11. Menggunakan analogi ( untuk meningkatkan pemikiran imajinatif ).


Alam memiliki banyak jawaban untuk masalah kita. Kami memiliki tantangan
mewujudkan mereka dan menerapkan apa yang kita temukan dengan situasi pribadi
kita. Model-model lain dapat ditemukan dalam produk yang ada dan organisasi tetapi
kita harus sadar untuk tidak menyalin langsung karena hal ini dapat menyebabkan
lebih banyak masalah. Kita harus tetap berpikiran terbuka dan sangat jeli ketika
melihat lingkungan kita dan menggunakan apa yang kita lihat untuk keuntungan kita.

12. Cobalah untuk kadang-kadang membuat keanehan untuk memicu ide-ide baru
Berpikir kreatif adalah mencari sesuatu yang baru. Kadang-kadang sesuatu
yang baru dapat ditemukan dalam keanehan. Dengan membuat keanehan Anda mulai
melihat secara berbeda dan ini dapat menyebabkan banyak pikiran kreatif dan juga

12
sebaliknya. Dengan menjadi lebih akrab terhadap keanehan akan membuat anda untuk
menjelajahi jalan baru yang mungkin anda tidak menyadari keberadaannya. Kedua
proses ini dapat menyebabkan pemikir kreatif untuk ide-ide baru.

2.5 Pengambilan Keputusan dan Pemikir yang Kreatif


Pengambilan keputusan adalah atribut yang dikuasai oleh semua pemikir
kreatif yang sukses. Banyak keputusan yang efektif harus dibuat selama proses
kreatif. Pemikir kreatif dan pengambil keputusan terampil dalam menganalisis,
mensintesis dan menilai. Dia tahu kapan dan bagaimana menggunakan pikiran
mendalam dan dia peka pada pikiran intuitifnya. Imajinasinya dapat membantu untuk
menemukan cara-cara baru untuk mendekati situasi dan masalah. Dia selalu terbuka
untuk ide-ide baru, bahkan jika mereka datang melalui analoginya yang rentang waktu
relevansi cukup luas. Dia memiliki cukup kesadaran diri untuk mengetahui bahwa
orang lain mungkin memiliki pengetahuan khusus yang lebih besar daripada dia, dan
dia dapat berkonsultasi dengan itu dalam mencari solusi serta fakta.

Untuk membuat pengambilan keputusan yang efektif keenam proses yang


sebaiknya diikuti:
1. Menentukan tujuan

2. Mengumpulkan informasi memadai

3. Mengidentifikasi pilihan

4. Melakukan evaluasi pilihan-pilihan

5. Membuat keputusan, memilih pilihan untuk menindaklanjuti

6. Menguji penerapannya.

Keputusan yang efektif akibat dari pemikiran sesuatu didalam dengan


menggunakan tiga elemen penting yaitu menetapkan fakta-fakta, mempertimbangkan
semua pilihan, menentukan proses tindakan. Beberapa hal yang harus dilakukan oleh
seorang pemikir kreatif dalam mengambil keputusan yaitu :
1. Memiliki keterampilan analisis, sintesis dan memberi nilai

2. Terbuka untuk intuisinya

13
3. Memiliki imajinasi

4. Terbuka untuk gagasan baru


5. Mempunyai perasaan kerendahan hati - menyadari bahwa orang lain mungkin
memiliki kekuatan yang lebih baik atau pengetahuan dan mengkombinasikan dengan
ide-ide mereka sendiri
Tidak pernah membuat asumsi yang keliru atau langsung mengambil kesimpulan
Janganlah rentan terhadap pemikiran yang salah atau tidak mendengarkan orang lain.
Selalu beroperasi dalam rangka menghadapi kenyataan dan pencarian dan berbicara yang
sebenarnya. Para pembuat keputusan tidak selalu memilih solusi secara optimal karena
mereka terpengaruh oleh emosi, kekuasaan, politik, pengaruh orang lain dan pada nilai-
nilai mereka sendiri.
Seringkali suatu keputusan merupakan suatu kompromi antara berbagai tindakan
yang berbeda, sebagai salah satu bahwa:
 menyetujui sampai batas tertentu dengan kepentingan pribadi seseorang, kebutuhan
atau nilai-nilai

 memenuhi standar nilai atasannya

 dapat diterima oleh mereka yang terpengaruh (oleh keputusan tersebut dan untuk
melaksanakannya)

 terlihat masuk akal

 memiliki unsur lolos pembenaran diri yang jika semuanya berjalan salah

Jelas pendekatan tersebut untuk pengambilan keputusan harus dihapus dari


pendekatan Anda. Manajer perlu dipersiapkan untuk meluangkan waktu untuk berpikir
kreatif tentang keputusan - untuk mencurahkan waktu yang berkualitas untuk kawasan
krusial aktivitas, karena pikiran di balik solusi adalah sama pentingnya dengan tindakan
itu sendiri.

14
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berpikir kreatif adalah suatu cara berpikir dimana seseorang mencoba menemukan
hubungan-hubungan baru untuk memperoleh jawaban baru terhadap masalah. Dalam berpikir
kreatif, seseorang dituntut untuk dapat memperoleh lebih dari satu jawaban terhadap suatu
persoalan dan untuk itu maka diperlukan imajinasi. Berpikir kreatif sering disebut sebagai
berpikir divergen, karena disini pikiran didorong untuk menyebar jauh dan meluas dalam
mencari ide-ide baru. Dalam berpikir kreatif proses yang terjadi ternyata melalui beberapa
tahapan tertentu. Suatu ide tidak dapat dengan tiba-tiba muncul di dalam benak kita. Ide-ide
terjadi setelah berbagai macam simbol diolah di alam bawah sadar kita. Sehingga dapat
dikatakan bahwa dalam terjadinya berpikir kreatif, mau tidak mau akan melewati beberapa
tahap.

15
Daftar pustaka

Afifah, Ninda Nur. 2007. Peran Seni Dalam Mengembangkan Kreativitas Siswa. http:/Media
diknas.go.id/media/document/46pdf. diakses pada tanggal 23 januari 2021

Hariyani, Indaria Tri. 2012. Hubungan Keaktifan Bertanya dengan Berpikir Kreatif
Keaktifan. (online) http://digilib.uinsby.ac.id/10000/4/bab 2.pdf diakses pada tanggal
23 Januari 2021

Khadijah, Nyayu. 2006. Psikologi Belajar. Palembang: IAIN Raden Patah Press

Maxwell, John C. 2004. Berpikir Lain Dari Yang Biasanya (Thinking For A Change). Batam:
Karisma Press.

Munandar, S.C. Utami, 1999. Kreativitas dan Keberbakatan. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama

Rakhmat, Jalaluddin. 1999. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosda
Karya.

Savira, Fitria, Suharsono, Yudi. 2013. Makalah Berpikir Kreatif. Malang: Universitas
Brawijaya

16

Anda mungkin juga menyukai