Anda di halaman 1dari 5

Pengertian Berpikir

Secara sederhana, berpikir adalah memproses informasi secara mental atau


secarakognitif.

Secara lebih formal, berpikir adalah penyusunan ulang atau manipulasi kognitif
baik informasi dari lingkungan maupun simbol-simbol yang disimpan dalam long
term memory.

Macam macam Berpikir

Ada berbagai macam proses berpikir yang dimiliki manusia antara lain :
a. Berpikir alamiah adalah pola penalaran yang berdasarkan kebiasaan sehari-hari
dari pengaruh alam sekelilingnya, misalnya penalaran tentang panasnya api yang

dapat membakar jika dikenakan kayu pasti kayu tersebut akan terbakar.
b. Berpikir ilmiah adalah pola penalaran berdasarkan sarana tertentu secara
teratur dan cermat, misalnya Ada dua hal yang bertentangan penuh tentunya tidak

dapat bersatu pada saat sama dalam satu kesatuan, seperti air dan minyak.
c. Berpikir autistik: contoh berpikir autistik antara lain adalah mengkhayal, fantasi
atau wishful thinking. Dengan berpikir autistik seseorang

melarikan diri dari

kenyataan, dan melihat hidup sebagai gambar-gambar fantastis.


d. Berpikir realistik: berpikir dalam rangka menyesuaikan diri dengan dunia
nyata, biasanya disebut dengan nalar (reasoning).

Proses Berpikir
Proses selalu berhubungan dengan masalah-masalah baik masalah yang timbul dari
situasi masa kini,masa lampau dan mungkin masalah-masalah yang belum terjadi.
proses pemecahan itu disebut proses berpikir.
Langkah Langkah Proses Berpikir
1. Pembentukan Pengertian
Pengertian, atau lebih tepatnya disebut pengertian logis di bentuk melalui tiga tingkatan, yaitu
:
a. Menganalisis ciri-ciri dari sejumalah obyek yang sejenis. Obyek tersebut kita
perhatikan unsur unsurnya satu demi satu, maupun membentuk pengertian manusia.
b. Membanding bandingkan ciri tersebut untuk diketemukan ciri ciri mana yang
sama, mana yang tidak sama, mana yang selalu ada dan mana yang tidak selalu ada
mana yang hakiki dan mana yang tidak hakiki.
c. Mengabstraksikan, yaitu menyisihkan, membuang, ciri-ciri yang tidak hakiki,
menangkap ciri-ciri yang hakiki. contoh ciri ciri yang hakiki itu ialah: Makhluk
hidup yang berbudi.

2.Pembentukan Pendapat.
Membentuk pendapat adalah meletakkan hubungan antara dua buah pengertian atau lebih.
pendapat dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu : a. Pendapat positif, yaitu pendapat
yang menyatakan keadaan sesuatu, Misalnya Sitotok itu pandai, Si Ani Rajin dan
sebagainya.b. Pendapat Negatif, Yaitu Pendapat yang menidakkan, yang secara tegas
menerangkan tentang tidak adanya seuatu sifat pada sesuatu hal : Misalnya Sitotok itu
Bodoh Si Ani Malas dan sebagainya.c. Pendapat Modalitas atau kebarangkalian, Yaitu
Pendapat yang menerangkan kebarangkalian, kemungkinan kemungkinan sesuatu sifat
pada sesuatu hal ; misalnya hari ini mungkin hujan, Si Ali Mungkin tidak Datang. Dan
sebagainya.
3.Penarikan Kesimpulan atau Pembentukan Keputusan
Keputusan adalah hasil perbuatan akal untuk membentuk pendapat baru berdasarkan
pendapat-pendapat yang telah ada.

Cara Berpikir

Dalam berpikir orang mengolah, mengorganisasikan bagian-bagian dari


pengetahuannya, sehingga pengalaman-pengalaman dan pengetahuan yang tidak
teratur menjadi tersusun merupakan kebulatan-kebulatan yang dapat dikuasai dan
dipahami. Dalam hal ini cara berpikir dibagi menjadi beberapa cara :
a. Berpikir Induktif
Berpikir induktif ialah suatu proses dalam berpiir yang berlangsung dari khusus menuju
kepada yang umum. Orang mencari ciri-ciri atau sifat-sifat yang tertentu dari berbagai
fenomena, kemudian menarik kesimpula-kesimpulan bahwa ciri-ciri/sifat-sifat itu trrdapat
pada semua jenis fenomena tadi.
b. Berpikir Deduktif
Sebaliknya dari berpikir induktif, maka berpikir deduktif prosesnya berlangsung dari
yang umum menuju kepada yang khusus. Dalam cara berpikir ini, orang bertolak dari suatu
teori ataupun prinsip ataupun kesimpulan yang dianggapnya benar dan sudah bersifat umum.
c. Berpikir Analogis
Analogi berarti persaman atau perbandingan. Berpikir analogis adalah berpikir dengan
jalan menyamakan atau memperbandingkan penomena-penomena yang biasa/pernah dilami.
Didalam cara berpikir ini,orang beranggapan bahwa kebenaran dari phenomena-penomena
yang pernah dialaminya berlaku pula bagi phenomena yang sekarang.

PEMECAHAN MASALAH
Pengertian Pemecahan Masalah Menurut Pendapat Para Ahli Psikologi
Santrock (2005) mengemukakan bahwa pemecahan masalah merupakan upaya untuk
menemukan cara yang tepat dalam mencapai tujuan ketika tujuan dimaksud belum
tercapai (belum tersedia).

Davidoff (1988) mengemukakan bahwa pemecahan masalah adalah suatu usaha yang

cukup keras yang melibatkan suatu tujuan dan hambatan-hambatannya.


Hunsacker menurut (Lasmahadi, 2005) bahwa pemecahan masalah merupakan suatu
proses penghilangan perbedaan atau ketidaksesuaian yang terjadi antara hasil yang
diperoleh dan hasil yang diinginkan.

Proses Pemecahan Masalah


Wessels (Woolfolk & Nicolich, 2004:321) mengemukakan bahwa dalam memecahkan
masalah, ada empat langkah yang ditempuh, yaitu:
a. Memahami masalah
Langkah pertama yang dilakukan adalah dengan memahami secara tepat
masalah yang sedang dihadapi. Untuk memahami masalah, diperlukan representasi
situasi akurat tentang masalah yang sedang dihadapi. Pada tahap ini, individu perlu
melakukan diagnosis terhadap sebuah situasi, peristiwa atau kejadian, untuk
memfokuskan perhatian pada masalah sebenarnya, bukan pada gejala-gejala yang
muncul (Lasmahadi, 2005). Pada beberapa masalah, perlu digunakan diagram atau
notasi tertentu (misalnya x, y, dan z) untuk mempermudah identifikasi dan
pemahaman masalahnya (Kangguru, 2007).
b. Menyeleksi solusi
Setelah menentukan akar masalah yang sedang dihadapi, maka langkah selanjutnya
adalah merencanakan strategi pemecahan yang akan dan mungkin dapat ditempuh.
Copi (Woolfolk & Nicolich, 2004: 324) mengemukakan bahwa salah satu metode
yang cukup tepat untuk diaplikasikan adalah pemikiran analitik (membuat alasan
dengan analogi). Metode ini memberi batas pencarian solusi pada situasi yang
memiliki beberapa kesamaan dengan dengan situasi yang sedang dihadapi.
c. Memutuskan rencana
Tahap ini ditandai dengan pemilihan dan pengaplikasian suatu rencana yang telah
diseleksi dan dianalisis secara matang untuk memecahkan suatu masalah.
Memutuskan rencana berarti individu telah mempertimbangkan semua kemungkinan
dari masing-masing solusi yang ada dan memilih solusi yang dianggap terbaik dari
sekian solusi yang ada.
d. Mengevaluasi hasil
Tahapan selanjutnya adalah mengevaluasi hasil yang telah dicapai. Tahap ini meliputi
verifikasi fakta, baik yang menguatkan maupun yang melemahkan pilihan-pilihan
yang ada.
Strategi Pemecahan Masalah

Polya dan Pasmep (dalam Shadiq, 2004). Strategi-strategi tersebut diantaranya adalah:
Mencoba nilai-nilai atau kasus-kasus yang khusus; Menggunakan diagram;

Mencobakan pada soal yang lebih sederhana; Membuat tabel; Memecah tujuan;
Memperhitungkan setiap kemungkinan; Berfikit logis; Menemukan pola; Bergerak
dari belakang.

Stepelman dan Posamentier (1981) mengemukakan beberapa strategi lagi sebagai


tambahan, yaitu; menggunakan komputer, melakukan aproksimasi, menentukan syarat
cukup dan syarat perlu, menentukan karakteristik dari objek, membuat gambar, dan
mengumpulkan data.

Teknik Pemecahan Masalah


dalam proses berpikir untuk memecahkan suatu masalah, ada beberapa tahapan yang
dilalui yaitu :

Tahap persiapan
Dalam masa persiapan, seorang pemikir atau kreator memformulasikan masalahnya dan
fakta dan data yang dibutuhkan untuk memecahkan suatu masalah. Kadang-kadang meski

telah lama berkonsentrasi, dalam masalah belum muncul juga kedalam benaknya.
Tahap inkubasi
Jika pemikir kemudian mengalihkan perhatian dari persoalan yang sedang di hadapinya

tersebut berarti dia telah memasuki tahap inkubasi


Tahap iluminasi
Pada tahap ini, pemikir mengalami insight yang seketika cara pemecahan masih mencul

dengan sendirinya.
Tahap evaluasi
Evaluasi terjadi setelah muncul pemecahan masalah tujuannya adalah untuk memikir
apakah pemecahan masalah sudah tepat. Seringkali pemecahan masalah yang telah muncul
secara tepat sehingga pemikir harus mulai dari awal tahapan.

Tahap revisi
Tahap ini ditempuh bila cara pemecahan masalah tersebut belum tepat atau mungkin
masih memerlukan penyusuaian dan perbaikan pada beberapa aspek agar pemecahan masalah
menjadi lebih tepat dan efentif.

Kesimpulan :
Dari pembahasan kami diatas, dapat kami simpulkan bahwa berfikir adalah proses
tingkah laku menggunakan pikiran untuk mencari maknaan pemahaman terhadap
sesuatu, membuat pertimbangan dan keputusan atau penyelesaian masalah. Secara
garis besar berpikir adalah kemampuan menemukan kemungkinan jawaban-jawaban
terhadap suatu masalah dimana penekanannya adalah pada kuantitas, ketepatgunaan,
dan keragaman jawaban. Banyak faktor yang mempengaruhi dalam proses pemecahan
masalah antara lain motifasi, kepercayaan dan sikap, kebiasaan, dan emosi.

Anda mungkin juga menyukai