Anda di halaman 1dari 18

MEMBANGUN LOGIKA SEBAGAI

LANDASAN BERPIKIR ILMIAH

Ayu Nurdiyan
1121228034
PENDAHULUAN
Logika adalah Sarana untuk berpikir
sistematis, valid dan dapat
dipertanggungjawabkan

Berpikir logis adalah berpikir sesuai dgn


aturan-aturan berpikir, seperti setengah tdk
boleh > 1

Berpikir merupakan suatu aktivitas pribadi


manusia yang mengakibatkan penemuan
yang terarah kepada suatu tujuan
LOGIKA
• berasal dari kata “logos” bahasa Yunani yang
berarti kata atau pikiran yang benar
• Dalam bahasa Arab dinamakan ilmu manthiq
yang berarti ilmu bertutur benar
• Dalam Kamus Filsafat, logika – Inggris – logic,
Latin: logica, Yunani: logike atau logikos [apa
yang termasuk ucapan yang dapat dimengerti
atau akal budi yang berfungsi baik, teratur,
sistematis, dapat dimengerti
• Dalam arti luas logika adalah sebuah metode
dan prinsip-prinsip yang dapat memisahkan
secara tegas antara penalaran yang benar
dengan penalaran yang salah
LOGIKA

• logika
membicarakan
teknik-teknik untuk
memperoleh
kesimpulan dari
Menurut Louis O. suatu perangkat
Kattsof bahan tertentu dan
kadang-kadang
logika didefinisikan
sebagai ilmu
pengetahuan
tentang penarikan
kesimpulan
LOGIKA
Logika Formal
• Gottlob Frege (1884-1925)
• Abstraksi tinggi & Amerika
Logika Induktif
• Proporsi khusus -> umum

Logika Deduktif
• Proporsi umum -> khusus
LOGIKA INDUKTIF
• Logika induktif berperan dalam pembangunan
ilmu filsafat
• Proses penelitan selalu digabung 2 logika
(deduktif-induktif)
• Penelitian :
Teori

Kesimpulan Hipotesa

Analisa Kumpulan
data
BERPIKIR
• pola penalaran berdasarkan
kebiasaan sehari-hari dari
Berpikir pengaruh alam sekelilingnya
Alamiah • Co: penalaran tentang api
yang dapat membakar

• pola penalaran berdasarkan


Berpikir Ilmiah sasaran tertentu secara teratur
dan cermat
BERPIKIR
• Berpikir merupakan ciri utama bagi manusia,
• Manusia dapat mengubah keadaan alam sejauh
akal dapat memikirkannya

• Berpikir: proses bekerjanya akal, manusia dpt


berpikir krn manusia berakal
• Akal: salah satu unsur kejiwaan manusia utk
mencapai kebenaran & mencapai kebaikan

• Ciri utama adalah adanya abstraksi


• Arti luas, berpikir: bergaul dgn abstraksi2
• Arti sempit, berpikir adalah meletakan / mencari
hubungan / pertalian antara abstraksi-abstraksi
Cara berpikir logic
• Logika Induktif
– Cara berpikir di mana ditarik suatu kesimpulan yang
bersifat umum dari berbagai kasus yang bersifat
individual.
– Untuk itu, dengan mengemukakan pernyataan-
pernyataan yang mempunyai ruang yang khas dan
terbatas dalam menyusun argumentasi yang diakhiri
dengan pernyataan yang bersifat umum.

• Logika Deduktif
– Cara berpikir di mana pernyataan yang bersifat umum
ditarik kesimpulan yang bersifat khusus.
– Penarikan kesimpulan secara deduktif biasanya
mempergunakan pola berpikir silogismus
SILOGISMUS
• Silogismus disusun dari dua buah pernyataan dan sebuah
kesimpulan.
• Pernyataan yang mendukung silogismus disebut premis
yang kemudian dapat dibedakan sebagai premis mayor
dan premis minor
• Contoh – karakteristik berpikir silogismus :
– Semua makhluk hidup mesti akan mati [premis
mayor]
– Si Pulan adalah makhluk hidup [premis minor]
– Jadi si Pulan mesti mati [kesimpulan – konklusi]
Cara berpikir Induktif
Induksi adalah konformitas (kesesuaian) dua
konsep dgn satu rangkaian dari fakta yg diselidiki
secara secukupnya satu per satu.

Contoh:
– Tembaga, besi, perak, emas adalah penyalur
listrik
– Sedangkan tembaga, besi, perak, emas adalah
logam
– Jadi logam adalah penyalur listrik
PERBEDAAN SILOGISME & INDUKSI
SILOGISME INDUKSI
Mayor: Semua manusia Mayor: Landak, kera, babi, kucing,
berakal budi kerbau, tikus adalah vivi para
(Mengungkapkan (Kesesuaian suatu konsep dgn
kesesuaian sesuatu dgn serangkaian hal)
konsep lain)
Minor: Semua negro adalah Mayor: padahal landak, kera, babi,
manusia kucing, kerbau, tikus adalah binatang
(Kesesuaian konsep dgn menyusui
konsep lain) (Kesesuaian konsep dgn konsep
yg sama tp diambil dr
pengertian umum)
Kesimpulan: Jadi semua negro Kesimpulan: jadi semua binatang
berakal budi menyusi adalah vivipara
(Kebenaran yg umum) (Mempersatukan konsep)
PRINSIP DASAR BERPIKIR
Prinsip identitas: Segala sesuatu
punya identitas

Prinsip pembatalan: kontradiksi

Prinsip penyisihan kemungkinan


ketiga

Prinsip alasan mencukupi: sesuatu


hrs ada asalan keberadannya
LOGIKA ILMIAH
Pengertian
• Metode yg memberikan kemampuan kita
melaksanakan kerja berpikir dgn betul. Lurus,
sahih
Kemampuan terbangun
• Kuasi metode
• Terlatih
Logika Ilmiah
• Deduktif & Induktif
DASAR LOGIKA ILMIAH
Deducto- Logika-
hipotetico- hipotetico-
verifikatif verifikatif

Perumusan
masalah

Penarikan Penyusunan
kesimpulan kerangka
berpikir

Pembuktian Perumusan
hipotesa hipotesa
ATURAN CARA BERPIKIR YG BENAR
 Mencintai kebenaran
 Ketahui dgn sadar apa yg sdg dikerjakan &
katakan.
 Buat pembeda & klasifikasi yg semestinya
 Cintailah definisi yg tepat
 Ketahui mengapa anda membuat sbuah
kesimpulan
 Hindari kesalahan & sangguplah
mengenali jenis, macam, nama, kesalahan,
dan sebab kesalahan tersebut
DAFTAR PUSTAKA
 Bakhtiar, Amsal. Filsafat Ilmu. 2012.
Jakarta: Rajawali Press
 Surajiyo. Ilmu Filsafat Suatu Pengantar.
2005: Jakarta: Bumi Aksara
 Surajiyo. Astanto, Sugeng, Andriani, Sri.
Dasar-dasar Logika. 2006. Jakarta: Bumi
Aksara
 Poesporodjo. Logika Scientifika Pengantar
Dialektifa dan Ilmu. 1999. Bandung:
Pustaka Grafika
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai