UNDANG-UNDANG PENDIDIKAN DAN LAYANAN PSIKOLOGI NOMOR: 23 / 2022 Pengurus Pusat Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) 2023 Meningkatkan mutu layanan psikologi
Memberikan perlindungan dan kepastian hukum
TUJUAN kepada psikolog umum, psikolog spesialis, psikolog Undang Undang subspesialis, klien dan masyarakat Pendidikan Dan Layanan Psikologi Menjamin terwujudnya penyelenggaraan pendidikan (PLP) psikologi dengan tata Kelola yang baik, beretika, bermartabat dan memiliki jati diri kebangsaan
Meningkatkan kesejahteraan psikologis
masyarakat PENDIDIKAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN PSIKOLOGI • Pendidikan Psikologi terdiri atas : PENDIDIKAN AKADEMIK dan PENDIDIKAN PROFESI (pasal 5) • Pendidikan akademik : program sarjana, magister dan doktor (pasal 6) • Program magister dan doktor psikologi dapat diikuti oleh sarjana/sarjana terapan (bagi Magister) dan lulusan magister/ magister terapan (bagi Doktor) dari berbagai bidang studi • Pendidikan Profesi (pasal 8) : • Program Profesi (Pendidikan Keahlian bagi lulusan Pendidikan Psikologi program sarjana) • Program Spesialis (Program lanjutan dari program profesi) • Program Subspesialis (Program lanjutan dari program spesialis) PENDIDIKAN PROFESI PSIKOLOGI
• Pendidikan Profesi diselenggarakan oleh perguruan tinggi bekerjasama dengan induk
organisasi profesi himpunan psikologi yang bertanggung jawab atas mutu layanan profesi (Pasal 9 ayat 1) • Penetapan bidang keilmuan pada program pendidikan profesi program spesialis dan program subspesialis ditetapkan Pemerintah Pusat berdasarkan usulan dari Asosiasi Penyelenggara Pendidikan Tinggi Psikologi di Indonesia dan HIMPSI (pasal 9 ayat 3) • Lulusan pendidikan profesi sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 mendapatkan Sertifikat Profesi dan gelar profesi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan • Uji kompetensi pada akhir pendidikan profesi dilaksanakan Perguruan Tinggi bekerjasama dengan induk organisasi profesi himpunan psikologi (Pasal 13) • Mahasiswa yang lulus uji kompetensi sebagaimana dimaksud pada pasal 13 ayat (2) memperoleh Sertifikat Profesi yang dikeluarkan oleh perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan profesi Pasal 9 (1) Pendidikan profesi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 UU P L P diselenggarakan oleh perguruan tinggi bekerja sama dengan induk organisasi profesi himpunan Psikologi yang bertanggung jawab atas mutu layanan profesi.
(3) Bidang keilmuan sebagaimana
(2) Program pada pendidikan dimaksud pada ayat (2) ditetapkan oleh profesi program spesialis dan Pemerintah Pusat berdasarkan usulan program dari asosiasi penyelenggara pendidikan subspesialis sebagaimana dimaksud tinggi Psikologi di Indonesia dan induk dalam Pasal 8 ayat (1) huruf b dan huruf c organisasi profesi himpunan Psikologi. memiliki bidang keilmuan. Pasal 13 (1) Mahasiswa mengikuti uji kompetensi UU P L P pada akhir pendidikan profesi. (4)Uji kompetensi sebagaimana (2)Uji kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan dimaksud pada ayat (1) merupakan oleh perguruan tinggi bekerja sama dengan induk organisasi profesi proses penilaian kompetensi Psikolog himpunan Psikologi. yang mengacu pada standar kompetensi Psikolog. (5)Ketentuan mengenai tata cara perolehan Sertifikat Profesi dan (3)Mahasiswa yang lulus uji pelaksanaan uji kompetensi diatur kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) memperoleh Sertifikat yang dengan Peraturan Menteri Profesi yang dikeluarkan oleh menyelenggarakan urusan perguruan tinggi yang pemerintahan di bidang menyelenggarakan pendidikan pendidikan. Istilah dalam Profesi Psikolog • Sertifikat Profesi Psikolog / Sertifikat Profesi : pengakuan pemenuhan kompetensi di bidang psikologi yang diberikan pada lulusan pendidikan profesi ==== > Perguruan Tinggi • Surat Tanda Registrasi (STR) : bukti tertulis yang diberikan kepada Psikolog yang telah diregistrasi ==== HIMPSI • Rekomendasi Surat Izin Layanan Psikologi === HIMPSI • Surat Izin Layanan Psikologi (SILP) : bukti tertulis pemberian kewenangan kepada Psikolog untuk memberikan Layanan Psikologi == Pemerintah Pusat • Standar Layanan Psikologi : kriteria yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan layanan dan acuan penilaian kualitas layanan untuk mewujudkan Layanan Psikologi secara professional = HIMPSI Kewenangan HIMPSI sebagai Induk Organisasi Profesi Psikologi • Penerbitan STR pada lulusan pendidikan profesi (Pasal 15 ayat 2), diberikan kepada Psikolog setelah mendapatkan Sertifikat Profesi (Pasal 15 ayat 5) dan berlaku seumur hidup (pasal 15 ayat 6) • Penerbitan STR program spesialis dan sub spesialis bekerjasama dengan asosiasi profesi psikologi bidang keilmuan atau rumpun layanan (pasal 15 ayat 4) • Rekomendasi SILP berdasarkan asesmen terhadap psikolog yang diselenggarakan oleh induk organisasi profesi himpunan psikologi dengan melibatkan AP2TPI dan asosiasi / ikatan bidang keilmuan dan rumpun layanan (pasal 19) • Penyusunan Standar Layanan Psikologi (sarpras, pemeriksaan psikologis, laporan hasil layanan, etika psikologi Indonesia (Pasal 37) • Penetapan prosedur penyesuaian kompetensi psikolog lulusan luar negeri dan psikolog asing untuk mendapatkan STR (Pasal 38) • Mengkoordinasikan pemberian Layanan Psikologi dalam penanganan bencana oleh psikolog lulusan LN dan Psikolog Asing (pasal 40) • Pemberian rekomendasi untuk perpanjangan SILP (pasal 18) • Menetapkan Organisasi Profesi yang berhimpun dan berinduk dalam organisasi profesi psikologi himpunan psikologi (pasal 46) SURAT IJIN LAYANAN PSIKOLOGI (SILP) SURAT IJIN LAYANAN PSIKOLOGI (SILP) SURAT IJIN LAYANAN PSIKOLOGI (SILP) REKOGNISI PEMBELAJARAN LAMPAU LAYANAN PSIKOLOGI “Layanan Psikologi adalah segala aktivitas pemberian Jasa dan praktik psikologi yang memerlukan kompetensi sebagai Psikolog dalam rangka tindakan promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif dan/atau paliatif yang bertujuan untuk pengembangan potensi diri dan peningkatan kesejahteraan psikologis” ASAS LAYANAN PSIKOLOGI • Layanan Psikologi kepada Klien didasarkan pada ilmu pengetahuan dan teknologi serta kompetensi di bidang psikologi, sehingga Psikolog harus terus menerus meningkatkan keilmuan dan profesionalitas sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan klien. • Asas Nilai Ilmiah : mengutamakan layanan berbasis sikap dan penelitian ilmiah, serta mempertimbangkan nilai social budaya • Asas Etika : layanan harus dilaksanakan berdasarkan normal, nilai moral dan kaidah profesi psikolog • Asas Profesionalitas : perilaku yang sesuai dengan kompetensi, objektif, tanggung jawab, kaidah, etika profesi, martabat keprofesian dan mengembangkan secara berkelanjutan ASAS LAYANAN PSIKOLOGI • Asas Non Diskriminasi : layanan psikologi tanpa membedakan suku, agama/ kepercayaan, ras, gender, kelas social ekonomi, adat istiadat, dan/atau sikap diskriminasi yang merendahkan harkat dan martabat manusia • Asas Manfaat : layanan psikologi membawa dampak positif bagi klien dan/atau memberikan kontribusi bagi pengembangan psikologi • Asas Kepedulian : sikap dan pendekatan dapat menciptakan rasa aman dan rasa nyaman pada klien • Asas Kerahasiaan : menjaga keamanan data dan informasi klien dari penggunaan yang tidak bertanggung jawab • Asas Pemberdayaan : memberdayakan secara seimbang dan sehat kondisi mental emosional kehidupan social klien dengan lingkungan sosialnya. STANDAR LAYANAN PSIKOLOGI (Pasal 37) HAK PSIKOLOG DALAM LAYANAN PSIKOLOGI (pasal 41) HAK PSIKOLOG DALAM LAYANAN PSIKOLOGI (pasal 42) HAK PSIKOLOG DALAM LAYANAN PSIKOLOGI (pasal 42) HAK KLIEN dalam LAYANAN PSIKOLOGI (pasal 44) KEWAJIBAN KLIEN dalam LAYANAN PSIKOLOGI(pasal 45) PEMBINAAN DAN PENGAWASAN (Pasal 47) • Pemerintah Pusat melakukan pembinaan dan pengawasan kepada induk organisasi profesi himpunan psikologi sesuai dengan kewenangannya • Pemerintah Pusat dapat melakukan pembinaan dan pengawasan secara langsung kepada Psikolog berkoordinasi dengan induk organisasi profesi himpunan psikologi PENUTUP