Anda di halaman 1dari 10

KONFORMITAS

& KEPATUHAN

Kelompok 8
KELOMPOK 8
Balkhis 168600139
Rizkia Husaini 168600079
Syawitri Utami 168600124
M. Zufahmi 168600132
Konformitas
• Menurut Cialdini & Goldstein, konformitas (conformity) adalah “
Tendensi untuk merubah keyakinan atau perilaku seseorang agar sesuai
dengan perilaku orang lain”.
• Menurut Robert Baron & Donn Byrne, Konformitas adalah “Suatu jenis
pengaruh sosial dimana individu merubah sikap dan tingkah laku mereka
agar sesuai dengan norma sosial yang ada”.
• Menurut Soerjono Soekanto, Konformitas adalah “proses
menyesuaikan diri dengan masyarakat dengan cara mengindahkan
kaidah dan nilai-nilai masyarakat”.

Jadi, konformitas adalah suatu bentuk perubahan sikap dan perilaku yang
dilakukan oleh seseorang, dalam rangka penyesuaian diri terhadap suatu
komunitas atau masyarakat tertentu dengan cara mengikuti norma-norma
atau kaidah-kaidah yang berlaku dalam suatu komunitas atau masyarakat
tersebut.
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI TIMBULNYA
KONFORMITAS
Orang melakukan konformitas karena beberapa alasan.
Menurut Martin & Hewstone, dua alasan penting mengapa orang
melakukan konformitas adalah ingin melakukan hal benar dan ingin
disukai.
1. Keinginan Untuk Bertindak Benar
2. Keinginan Agar Disukai

Selain dipengaruhi oleh kedua faktor di atas, menurut David O.


Sears, Jonathan L. Freedman, & L. Anne Peplau, Konformitas juga
Dipengaruhi oleh Faktor berikut ini :
1. Kekompakan Kelompok 3. Ukuran Kelompok
2. Kesepakatan Kelompok 4. Keterikatan Pada Penilaian Bebas
Faktor Penurunan Konformitas
• Tingkat kepercayaan terhadap mayoritas akan menurun bila
terjadi perbedaan pendapat, meskipun orang yang berbeda
pendapat itu sebenarnya kurang ahli bila dibandingkan bila
dibandingkan anggota lain yang membentuk mayoritas.
• Bila anggota kelompok yang lain mempunyai pendapat yang
sama, keyakinan individu terhadap pendapatnya sendiri akan
semakin kuat. Seperti telah kita ketahui, keyakinan yang kuat
akan menurunkan konformitas.
• Menyangkut keengganan untuk menjadi orang yang
menyimpang, bila orang mempunyai pendapat yang berbeda
dengan orang lain dia akan dikucilkan dan dipandang sebagai
orang yang menyimpang baik dalam pandangannya sendiri
maupun dalam pandangan orang lain. Bila orang lain juga
mempunyai pendapat yang berbeda, dia tidak akan dianggap
menyimpang dan tidak akan dikucilkan.
Kepatuhan Sosial
• Menurut Robert A. Baron & Donn Byrne, kepatuhan adalah bentuk
pengaruh sosial dimana satu orang memerintahkan seseorang atau lebih
untuk melakukan sesuatu, dan mereka pun melakukannya.
• Menurut David O. Sears, kepatuhan adalah menampilkan perilaku
tertentu karena adanya tuntutan, meskipun mereka lebih suka tidak
menampilkannya.
• Menurut Kartono dan Gulo (2000), kepatuhan adalah ditinggalkannya
pertimbangan-pertimbangan sendiri dan melakukan kooperasi
(kerjasama) dengan tuntutan-tuntutan dari seorang otoritas.

Jadi, kepatuhan adalah bentuk pengaruh sosial dimana seseorang melakukan


suatu perilaku tertentu dengan tidak mengindahkan pertimbangannya
sendiri karena mendapatkan tuntutan dari pihak yang mempunyai
otoritas/kewenangan.
Faktor Penyebab Kepatuhan
Menurut David O. Sears, kepatuhan timbul karena adanya faktor-faktor berikut ini :
1. Ketaatan Terhadap Otoritas Yang Sah
Harapan atau keinginan dari orang yang menduduki posisi tertentu/memiliki
legitimasi kekuasaan akan menimbulkan kepatuhan. Penelitian yang dilakukan
Milgram tadi menunjukkan gejala ini dengan jelas. Yang dimaksud dengan
legitimasi disini adalah keyakinan umum bahwa pihak otoritas memiliki hak untuk
menuntut ketaatan terhadap perintahnya.
2. Ganjaran, Hukuman, dan Ancaman
Salah satu cara untuk menimbulkan kepatuhan adalah dengan meningkatkan
tekanan terhadap individu untuk menampilkan perikaku yang diinginkan melalui
ganjaran, hukuman atau ancaman. Misalnya orang tua yang tidak ingin anaknya
merokok mengancam tidak akan memberi uang saku jika anaknya tetap merokok,
dosen tidak memperbolehkan mahasiswnya mengikuti kuliah jika mahasiswanya
memakai sendal, dan sebagainya.
3. Harapan Orang Lain
Orang akan rela memenuhi permintaan orang lain hanya karena orang tersebut
mengharapkannya. Gejala ini bisa dilihat bila permintaan dilakukan secara
langsung.
Faktor yang menentukan kepatuhan
1. Jarak dengan korban
Dalam kehidupan sehari-hari lebih mudah memperlakukan seseorang
dengan kejam jika orang tersebut memiliki hubungan tidak dekat dan tidak terikat
secara personal. Orang yang mungkin tidak pernah bertindak kejam kepada
seseorang ketika ia sendirian, mungkin ia sangat kejam saat memberikan komentar
yang ditujukan kepada seseorang yang tidak dikenal pada papan buletin diskusi
diinternet.

2. Kedekatan
Kehadiran secara fisik dari eksperimenter juga mempengaruhi kepatuhan.
Ketika eksperimenter Milgran memberikan perintah dengan menggunakan telepon,
kepatuhan penuh menurun hingga 21 persen (meski banyak yang berbohong dan
mengatakan mereka mematuhi perintahnya). Penelitian yang lain mengatakan hal
yang sama bahwa ketika orang yang membuat perintah dekat secara fisik, maka
pemenuhan akan meningkat
KESIMPULAN
Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa konformitas
adalah suatu bentuk perubahan sikap dan perilaku yang dilakukan oleh
seseorang, dalam rangka penyesuaian diri terhadap suatu komunitas
atau masyarakat tertentu dengan cara mengikuti norma-norma atau
kaidah-kaidah yang berlaku dalam suatu komunitas atau masyarakat
tersebut. Konformitas dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantara
faktor tersebut yang paling berpengaruh adalah keinginan bertindak
benar dan keinginan untuk disukai.
Sementara itu bahwa adalah bentuk pengaruh sosial dimana
seseorang melakukan suatu perilaku tertentu dengan tidak
mengindahkan pertimbangannya sendiri karena mendapatkan tuntutan
dari pihak yang mempunyai otoritas/kewenangan. Dan mengapa
kepatuhan bisa terjadi menurut David O. Sears dipengaruhi oleh adanya
ketaatan terhadap otoritas yang sah, adanya ganjaran, hukuman, dan
ancaman, serta adanya harapan dari orang lain.

Anda mungkin juga menyukai