KEPEMIMPINAN
Deskripsi Singkat:
Mata diklat ini membekali peserta dengan pengetahuan
tentang konsep dan pemahaman pemerintahan yang
bersih dan akuntabel, tantangan dan risiko penegakkan
integritas, penguatan dan strategi organisasi dalam
penegakkan integritas, dan aktualisasi integritas dalam
mengelola organisasi.
Hasil Belajar:
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta mampu
menyusun strategi organisasi dalam penegakkan integritas
(Internalisasi dan Aktualisasi Integritas).
Indikator Hasil Belajar:
3
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta dapat:
a. Menjelaskan kerangka kebijakan pemerintahan
yang bersih dan akuntabel
b. Memetakan tantangan dan resiko penegakkan
integritas dalam penyelenggaraan pemerintahan
yang bersih dan akuntabel
c. Menjelaskan penguatan strategi organisasi dalam
penegakkan integritas
d. Menyusun strategi organisasi dalam penegakan
integritas
3
Materi Pokok
a.Kerangka kebijakan pemerintah yang
bersih dan akuntabel
b.Pemetaan tantangan dan resiko
penegakkan integritas dalam
penyelenggaraan pemerintahan yang
bersih dan akuntabel
c. Penguatan strategi organisasi dalam
penegakan integritas
Self Mastery Brings True Happiness
Self mastery is a challenge for every individual
• Pegawai ASN
berkedudukan sebagai
unsur aparatur negara
(pasal 8 UU 5/2014)
harus tunduk kepada
peraturan
perundangan, nilai
nilai dan kode etik
profesi.
TUJUAN UTAMA UU ASN
Masya-
rakat
Birokra
si
Media
Partai
Politik
Ombud Swasta
-sman
a. Mental barrier penerapan
integritas di birokrasi
• No. 1. "Kami tidak memiliki masalah integritas
yang signifikan dalam organisasi kami
• No 2. "Memperkenalkan manajemen
integritas hanya akan memperkuat kurangnya
kepercayaan pada organisasi kita dan di sektor
publik secara umum.”
• No 3 "Staf saya akan menganggap itu penghinaan
ketika saya akan memperkenalkan kerangka kerja
manajemen integritas. Mereka akan berpikir
bahwa saya tidak mempercayai mereka.”
Pemanfaatan
Informasi Rahasia
DAMPAK Suap
Pemanfaatan Menyalahgunakan
Fasilitas Organisasi Pengaruh Pribadi
c. Dilemma etik
• Dilema etis adalah situasi di mana ada pilihan
untuk dibuat di antara dua opsi, yang keduanya
tidak menyelesaikan situasi dengan cara yang
memuaskan secara moral. Dalam keadaan seperti
itu, pedoman etika sosial dan pribadi tidak dapat
memberikan hasil yang memuaskan bagi pemilih.
• Dilema etis adalah situasi rumit yang sering
melibatkan pertentangan mental yang jelas
antara keharusan moral, di mana untuk menaati
seseorang akan menghasilkan ketidaktaatan
terhadap orang lain.
Dilema etik yang dihadapi ASN
1. Diskresi administrative
2. Korupsi
3. Nepotisme
4. Kerahasiaan administrasi
5. Kebocoran informasi
6. Akuntabilitas publik
7. Dilema kebijakan
d. Gratifikasi
• Penjelasan Pasal 12B Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2001, yaitu pemberian dalam arti luas,
yakni meliputi pemberian uang, barang, rabat
(discount), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket
perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan
wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas
lainnya. Gratifikasi tersebut baik yang diterima di
dalam negeri maupun di luar negeri dan yang
dilakukan dengan menggunakan sarana
elektronik atau tanpa sarana elektronik
CORRUPTION PERCEPTION INDEX
2018
Denmark:
88
US: 71
China:
39
Singapore: 85
Somalia: 10
Indonesia:
38
“Leaders are crucial
in setting the right
‘tone from the top’
to foster and develop
strong cultures of
integrity.”
PENGERTIAN INTEGRITAS
NRDW 27
INTEGRITAS KEPEMIMPINAN
Dalam perspektif
pencegahan korupsi,
Integritas adalah keteguhan
diri seorang aparatur
birokrasi dan pejabat publik
untuk tidak meminta atau
menerima apapun dari
orang lain yang diduga
terkait dengan jabatan
publik yang dipegangnya
(Azyumardi Azra, 2012).
NRDW 32
PEMIMPIN YANG DIHARAP
Senantiasa memegang
teguh prinsip-prinsip moral
dan etika, dan menolak
untuk mengubahnya
walaupun kondisi dan
situasi yang dihadapi
sangat sulit, serta banyak
tantangan yang berupaya
untuk melemahkan prinsip-
prinsip moral dan etika
yang diyakini kebenarannya
38
Learning product setiap peserta PKN II
Dukungan Survey
Management
Kepegawaian Recruitmen
Penilaian kinerja
Promosi
Kebijakan
pengembangan
pegawai
KASUS AKTUAL 1
TERKAIT INTEGRITAS
Handang Soekarno, yang menjabat
Kepala Subdirektorat Bukti
Permulaan, Direktorat Penegakan
Hukum di Direktorat Jenderal Pajak
mengakui menerima uang Rp 6
miliar dari Country Director PT EK
Prima Ekspor (EKP) Indonesia
Uang Rp 6 miliar tersebut
merupakan komitmen yang akan
diterima Handang dari
Ramapanicker Rajamohanan Nair
atas bantuan mengurus
pembatalan Surat Tagihan Pajak
Pajak Pertambahan Nilai tahun
2014 sebesar Rp 52,36 miliar.
Jumlah Rp 6 miliar itu merupakan
10 persen dari nilai pokok SPT PPN
ditambah sanksi sebesar 1 persen
dari pokok
Nilai Dasar Yang diabaikan Pasal 4
UU 5/2014
Kenapa pejabat tersebut melakukan
tindakan Koruptif ?
Sumber : Detiknews,9/4/2019
NILAI INTEGRITAS YANG DIABAIKAN DALAM
KASUS TERSEBUT
KASUS NILAI INTEGRITAS
PROSES SUAP DALAM PEMBAHASAN ANGGARAN JUJUR DAN DAPAT DIPERCAYA
PERUBAHAN TAHUN 2015 MELIBATKAN PIMPINAN
EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF
MENGGUNAKAN UANG RAKYAT UNTUK KEPENTINGAN BERTANGGUNGJAWAB DAN SETIA
PERIBADI/GOLONGAN
TIDAK MEMILIKI KOMITMEN DALAM MENJALANKAN KOMITMEN DAN MENEPATI
TUGAS SEBAGAI WAKIL RAKYAT UCAPAN
BEKERJA DENGAN PAMRIH DAN MENERIMA UANG MEMILIKI PRINSIP DAN NILAI-
YANG BUKAN HAK NYA SERTA BEKERJASAMA DALAM NILAI HIDUP
RENCANA JAHAT
52
Bung HATTA
52