• هو علم يُبحث فيه عن المعلومات التصورية والتصديقة من أنها توصل إلى معرفة مجهول
تصوري أو تصديقي )تعريف حقيقي تناول الماهية(وهو الراجح
• Mantiq merupakan upaya agar seseorang dapat berpikir dengan cara yang
benar, tidak keliru.Berpikir adalah proses pengungkapan sesuatu yang
misteri (majhul atau belum diketahui) dengan mengolah pengetahuan-
pengetahuan yang telah ada dalam benak kita (dzihn) sehingga yang
majhul itu menjadi ma’lûm (diketahui). Pengertian ini adalah pengertian
yang rajih.
Cakupan Ilmu Mantiq
• Epistimologi (Cara Menimba Ilmu)
• Aksiologi Ilmu (Nilai Ilmu Pengetahuan)
• Manfaat Ilmu Mantiq
Epistimologi
• Secara Bahasa: berasal dari
kata episteme yang berarti pengetahuan dan
logos yang berarti teori.
• Secara Istilah: berarti teori pengetahuan.
• Epistimologi merupakan cabang filsafat yang
mempersoalkan atau menyelidiki tentang asal,
susunan, metode serta kebenaran
pengetahuan.
• Langeveld:
teori pengetahuan membicarakan hakikat
pengetahuan, unsur-unsur pengetahuan dan
susunan berbagai jenis pengetahuan; pangkal
tumpuannya yang fundamental,
metode-metode dan batas-batasnya. Jadi
epistimologi merupakan cabang atau bagian
dari filsafat yang membahas masalah-masalah
pengetahuan.
Sumber Pengetahuan
• Wahyu Allah.[6]
• Empirisme (pengalaman manusia)
• Rasionalisme (pikiran manusia)
• Intuisinisme (langsung melihat)
Aksiologi Ilmu (Nilai Ilmu
Pengetahuan)
• Secara Bahasa: aksiologi berasal dari
perkataan axios yang berarti nilai
dan logos berarti teori. Jadi aksiologi adalah
teori tentang nilai.
• Secara Istilah, Paul Lapie dalam
bukunya: “Lagique de la Volonte” dan F. Von
Hartman dalam bukunya “Grunrisder
Axiologi”. Teori tentang nilai dapat dibagi
menjadi a) nilai etika dan b) nilai estetika.
Pengertian Attasawur
التصور :إدراك معاني اللفظة دون حكم •
Etika Ilmu Pengetahuan/Adab Ilmu
Pengetahuan
• Istilah etika berasal dari kata ethos yang
artinya adat kebiasaan.
Adab Ilmu Pengetahuan
• Kata Ahlak berasal dari kata bahasa Arab Al Khuluq,
yang bisa diartikan sebagai ekspressi dari suasana jiwa,
tabiat, prilaku manusia. Manusia memiliki potensi
untuk berahlak baik atau buruk, tergantung pada
pengkondisian yang dialaminya, pengkondisian internal
dan ekternalnnya.
• Allah سبحانه و تعالىmemerintahkan manusia untuk
berahlak baik dalam melakoni kehidupannya,
berinteraksi dengan tatanannya, dalam bermuamalah
dengan sesama manusia, mengelola lingkungan dan
suberdaya alam dengan ahlak yang baik.
Ahlaq dan Moral
• Moral berbeda dengan ahlak. Sumber sumber nilai
dalam moral berasal dari kesepakatan manusia.
• sumber nilai dalam ahlak berasal dari Allah سبحانه و تعالى
yang diberitakan dalam kitab suci Al Qur’an.
• Pada hakikatnya, nilai nilai kebaikan yang ada dalam
ahlak yang baik dapat diterima secara rasional dan
diperuntukkan demi kemashlahatan manusia itu
sendiri dan dan jika dilaksanakan dengan ihklas dan
beriman maka pelaku ahlak yang baik akan
mendapatkan pahala dari Allah سبحانه و تعالى.
Estetika
• Estetika merupakan nilai-nilai yang
berhubungan dengan kreasi seni, dengan
pengalaman-pengalaman kita yang
berhubungan dengan seni atau kesenian.[7]
Mamfaat Mempelajari Ilmu Mantiq
(Logika)
• Membantu sikap orang yang mempelajari logika untuk
berfikir secara rasional, kritis, lurus, tetap, tertib, metodis
dan koheren.
• Meningkatkan kemampuan berfikir secara abstrak, cermat
dan objektif.
• Menambah kecerdasan dan meningkatkan kemampuan
berfikir secara tajam dan mandiri.
• Memaksa dan mendorong orang untuk berfikir sendiri
dengan menggunakan asas-asas sistematis.
• Meningkatkan cinta akan kebenaran dan menghindari
kesalahan-kesalahan berpikir, kekeliruan serta kesesatan.
• Mampu melakukan analisis terhadap suatu kejadian.
Ilmu Mantiq (logika), karangan Prof.
K.H.M. Taib Abd. Mu’in
• Membentuk jiwa manusia untuk berfikir benar
• memperhalus jiwa fikirannya
• Mendidik kekuatan akal fikiran dan
memperkembangkannya dengan baik melalui
cara melatih dan membiasakan mengadakan
penyelidikan-penyelidikan tentang cara
berfikir.[8]
• Dengan membiasakan latihan berfikir, manusia
akan mudah dan cepat mengetahui dimana letak
kesalahan yang mengelincirkannya dalam
kesalahan berfikir.