Anda di halaman 1dari 7

Bisnis Plan CHIPS KONJAC

CV. HASIL BUMI NUSANTARA

1. Latar Belakang Usaha

a. Sulawesi Selatan terdapat banyak konjac, dan terdapat di bberapa kabupaten

yaitu: Sinjai, Bulukumba, Maros, Bone, Soppeng, Barru dan Gowa. Potensi

umbi pertahun mencapai 10.000 tonnes. Dan CV. Hasil Bumi Nusantara

pernah mendapatkan umbi sebanyak 2000 ton, pada tahun 2017.

b. 3 Tahun terakhir, tanaman ini semakin banyak peminatnya dan pemain baru.

Yang berarti persaingan semakin ketat dan Porsi yang didapatkan CV hasil

Bumi Nusantara semakin sedikit. Berikut data 3 tahun terakhir: tahun 2017

mendapatkan sebanyak 2000 ton umbi, tahun 2018 mendapatkan 1500 ton

umbi dan tahun 2019 mendapatkan 500 ton umbi. Dengan harga yang

melonjak drastis. Harga umbi tahun 2017 rp. 2500-3500, tahun 2018 Rp. 3500-

4500 dan tahun 2019 Rp. 4500-10.000.

c. Peningkatan harga tersebut terjadi karena banyaknya pemain baru yang

tertarik pada bisnis ini, disamping itu pula, perusahaan China sudah mulai

merambah di makassar dan membngun pusat pengumpulan sendiri.

d. CV. Hasil Bumi Nusantara telah menjadi pelopor bisnis konjac di sulawesi

Selatan sejak tahun 2011 dan perkembangan terakhir menajdi semakin banyak

tantangan yang dihadapi. Namun kami bertekad untuk tetap eksis dibbisnis
konjac dengan meningkatkan pengetahuan proses produksi dari raw material

menjadi material setengah jadi, dan bisa mencapai produk akhir.

Karena tekad yang besar tersebut, maka proposal ini diajukan kepada calon investor,

agar dengan kita bersatu eksistensi usaha semakin kuat dan dapat berlanjut secara

kontinyu.

2. Visi Dan Misi Usaha

Visi: menjadi pelopor dan terdepan dalam bisnis konjac di sulawesi Selatan dan

Indonesia dan mampu mengolah bahan baku menjadi bahan jadi.

Misi: Melakukan pembelian dan pengolahan dalam jumlah yang lebih besar dari

tahun ke tahun.

1. Membangun perusahaan pengolahan konjac yang mempunyai reputasi

baik dan diperhitungkan.

2. Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, agar bisnis konjac dapat

berlanjut dan meningkatkan pendapatan disegala tingkatan yang terkait.

3. Bentuk Produk

1. Chips yakni umbi yang diiris dan dikeringkan.

2. Tepung murni: Hasil chips diolah dengan ekstraksi menjadi tepung murni.

3. Produk Akhir seperti konnyaku, sirataki, beras dan campuran pengental

yang berguna bagi produk lainnya.


4. Rencana Usaha

 Persiapan

-Menyiapkan teknologi oven untuk mengeringkan umbi.

-Menyiapkan SD manusia untuk pembelian dan pengolahan chips konjac.

-Menyiapkan Anggaran untuk pembelian umbi dari petani maupun pengumpul.

 Rencana Anggaran

1. Pembuatan Oven Conveyor drier sebanyak 2 unit ukuran 1,4 x1,8 x 4,8 meter.

@ Rp. 100.000.000. Sebanyak 2 buah menjadi Rp. 200.000.000.

2. Pembelian timbangan truk seharga Rp. 150.000.000

3. Penggajian SDM perbulan sebnyak 10 orang 2. Rp. 2500.000

Menjadi Rp. 25.000.000

4. Pembelian bahan baku 400 ton @8000/kg Rp. 3.200.000.000

Total Kebutuhan modal Rp.3.600.000.000

 Proyeksi Laba untuk Chips

2 kontiner chip seberat 54 ton.

Pembelian umbi 400 ton x 8000 = Rp. 3.200.000.000


Rasio 7;1 untuk chips 44/7= 57 ton, harga jual terakhir 66.000 perkilogram

Nilai penjuaalan: 66.000x57000 kg =Rp. 3.762.000.000

Laba sebelum dikurangi biaya-biaya =Rp. 562.000.000

Biaya-biaya onkos kerja dan bahan bakar @ 3000 perkilogram

3000 x 57000= Rp. 171.000.000,

Profit margin per 2 kontainer setelah dikurangi biaya: 562.000.000-171.000.000

= 391.000.000

Untuk 2000 ton umbi mentah atau 10 kontainer proyeksi laba : 391.000.000 x 5 =

Rp. 1.955.000.000

5. Dukungan yang diperlukan dari BRI:

1. Penambahan dana segar untuk membeli peralatan 0ven 2 unit

ditambah timbangan truk rp. 350.000.000

2. Take over kredit-kredit seluruhnya sehingga 1 pintu sebesar Rp.

1.905.000.000 (Daftar Aset dan Hutang terlampir).

3. Penyediaan Dana untuk membeli umbi segar 400 ton Rp.

3.200.000.000,- yang diambil bertahap sesuai rencana kedatangan

barang.

Skema Pembayaran ke BRI

1. Untuk modal pembelian Rp. 3.200.000.000 dibayar kembali

pada akhir musim setelah selesai musim porang.


2. Hutang take over Rp. 1.825.000.000 dibayar bertahap sebesar

Rp. 80% dari keuntungan pada setiap penjualan (kontainer

terkirim) pada musim ini, dengan proyeksi bila 10 kontainer

terkirim, jumlah yang terbayar adalah: 0,8 x 1.955.000.000 =

1.564.000.000

6. Mengapa ini bisa Berhasil?

1. Pengalaman bisnis porang/tire sejak tahun 2011 selalu berhasil,

kecuali terjadi turbulensi pada tahun 2019. Dan untuk bisnis tire di Sulawesi

Selatan, kami adalah pelopor.

2. Riset untuk oven dan penepungan porang sudah berhasil. Sehingga

tinggal mengaplikasikan sesuai riset.

3. Dibantu dengan dana oleh BRI, kami bisa memanfaatkan waktu untuk

membuat oven sebanyak 2 unit dan timbangan mobil sehingga dengan

seperangkat teknologi tambahan tersebut, kerja di pabrik dapat lebih cepat

dan terukur.

4. Untuk bisnis tire, pasar pembeli masih sangat besar, sehingga dengan

dukungan dana tersebut, dapat dilakukan pembelian buah sebanyak-

banyaknya dan pasar (buyer) yang mendatangi kami.

Kekuatan dan Kelemahan CV. Hasil Bumi Nusantara

1. Karakter yang jujur dan berjuang untuk kepentingan usaha dan

kemajuan masyarakat.
2. Telah tersedia lahan 1,3 Ha yang berisi gudang dan pabrik pemroses,

dilengkapi peralatan yang telah ada. Mesin cuci, mesin pengiris, blower

besar sebanyak 4 unit, Genset 40.000 watt 3 fase, dan Mesin penepung.

3. Secara teknis telah mengetahui teknologi pengovenan yang efisien

dan ketersedian sumber bahan bakar digung cukup banyak.

4. Dikenal oleh para suplier se sulawesi selatan, dan buyer dalam negeri

maupun luar negeri.

5. Termasuk dikenal oleh para peneliti porang di Indonesia seperti prof

Simom Wijanarko dari Universitas Brawijaya Malang, maupun Dr. Niniek

dari ITS Surabaya.

6. Dikenal oleh pabrik Nutrijell dalam negeri yang biasa mengimpor

tepung porang dari China seperti PT. Rhadogel di Bekasi dan PT. Garuda

Food Beverage di Jakarta.

Kelemahan:

1. Kurang tersedianya dana segar untuk membeli umbi porang.

2. Teknologi yang dipakai terbatas

7. Strategi Pemasaran

- Melanjutkan dan membuat kontrak dengan buyer yang sudah berjalan

(pembeli luar negeri).

- Melanjutkan atau memasarkan kepada pabrik dalam negeri yang biasa

melakukan impor tepung konjac dari negara china.

- Pasar konjac saat ini tidak terbatas, yang terbatas adalah produksi konjac.
 CATATAN DISKUSI:

Anda mungkin juga menyukai