Pembangunan struktur offshore merupakan salah satu cara
yang dilakukan untuk dapat mengeksplorasi kekayaan alam yang
berada dikawasan perairan, struktur tersebut dapat berupa fixed platform dan floating platform. Fungsi utama struktur anjungan lepas pantai (offshore platform) adalah mampu mendukung bangunan atas beserta fasilitas operasionalnya di atas air laut selama waktu operasi dengan aman.
Saat struktur bangunan lepas pantai sedang beroperasi,
beban yang bekerja pada struktur antara lain: beban vertikal (aksial), horisontal (lateral) dan momen. Beban vertikal berupa berat deck, peralatan yang ada diatasnya serta struktur jacket itu sendiri. Beban horisontal dapat berupa beban gelombang, arus dan angin. Adapun beban lateral yang dominan adalah beban gelombang. Sedangkan beban momen dapat berupa beban crane saat beroperasi. Dalam perancangan suatu sistem bangunan lepas pantai ada dua hal utama yang perlu diperhatikan yaitu: struktur geladak dan kaki struktur. Pada struktur geladak inilah semua proses operasi drilling, production dan akomodasi berlangsung. Selain itu peralatan-peralatan drilling, produksi serta akomodasi juga terletak pada deck atau geladak. Balok adalah komponen struktur yang memikul beban- beban gravitasi, seperti beban mati dan beban hidup. Komponen struktur balok merupakan kombinasi dari elemen tekan dan tarik. Banyak kasus balok cukup terkekang secara lateral, sehingga masalah stabilitas tidak perlu mendapat penekanan lebih karena balok terkekang baik dalam arah sumbu kuat maupun sumbu lemahnya. Untuk meningkatkan integritas Struktur geladak jacket yang memiliki resiko gempa yang tinggi, balok geladak dibuat menerus yang melalui beberapa tumpuan. Balok menerus adalah struktur statis tak tentu. Balok menerus (continuous beams) adalah balok yang ditumpu oleh lebih dari dua tumpuan yang mana memiliki beberapa keuntungan sebagai berikut : 1. Untuk bentang dan bagian yang sama, kapasitas beban vertikal lebih. 2. Defleksi pada tengah bentang kecil dibandingkan dengan balok didukung sederhana.
Berdasarkan hal tersebut diatas maka penulis mencoba
menganalisa respon balok menerus (continuous beams) yang disajikan dalam judul ANALISIS BALOK MENERUS (CONTINUOUS BEAMS) STRUKTUR GELADAK BANGUNAN LEPAS PANTAI Dari pembahasan di atas, maka rumusan masalah adalah bagaimana kekuatan balok menerus (continuous beams) pada struktur geladak bangunan lepas pantai yang menerima beban kombinasi.
Batasan masalah pada penelitian ini adalah menganalisis
respon balok menerus (continuous beams) pada struktur geladak dalam menerima tekanan aksial dan lentur.
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah mengetahui dan
menganalisa kekuatan balok menerus struktur geladak yang menerima beban kombinasi.
1. Sebagai bahan pembelajaran tentang momen lentur balok menerus.
2. Sebagai acuan dalam proses perencanaan balok geladak. 3. Sebagai bahan acuan untuk penelitian lebih lanjut. Tinjauan Pustaka
Balok adalah komponen struktur yang memikul beban-
beban gravitasi, seperti beban mati dan beban hidup. Komponen struktur balok merupakan kombinasi dari elemen tekan dan tarik. Secara sederhana, balok sebagai elemen lentur digunakan sebagai elemen penting dalam kosntruksi. Balok mempunyai karakteristik internal yang lebih rumit dalam memikul beban dibandingkan dengan jenis elemen struktur lainnya. Balok menerus dengan lebih dari dua titik tumpuan dan lebih dari satu tumpuan jepit merupakan struktur statis tak tentu. Balok statis tak tentu sering juga digunakan dalam praktek, karena struktur ini lebih kaku untuk suatu kondisi bentang dan beban daripada struktur statis tertentu. Jadi ukurannya bisa lebih kecil. Kerugian struktur statis tak tentu adalah pada kepekaannya terhadap penurunan (settlement) tumpuan dan efek termal. Tinjauan Pustaka
Dalam kasus balok menerus pada banyak tumpuan
(gambar. 2.1). Satu tumpuan biasanya dianggap sebagai tumpuan jepit sementara tumpuan lain engsel pada rol. Dalam pengaturan ini, setiap tumpuan tengah hanya memiliki satu elemen reaktif yang tidak diketahui, besarnya reaksi vertikal; maka jumlah elemen statis tak tentu sama dengan jumlah tumpuan menengah.
M1 M2 M3 M4 M5
0 1 2 3 4 5 6
Gambar. 2.1. Balok Menerus
Tinjauan Pustaka Beban hidup dan beban mati yang akan ditanggung oleh struktur berdasarkan API RP 2A didefinisikan sebagai berikut : Beban mati 1, merupakan berat sendiri struktur meliputi berat struktur di udara, berat peralatan dan objek lain yang ditempatkan secara permanen dan tidak akan berubah selama kondisi operasional, gaya hidrostatik. Beban mati 2, merupakan beban pada anjungan akibat peralatan dan objek lain. Beban ini dapat berubah sesuai dengan kondisi operasional namun bernilai konstan untuk jangka waktu yang cukup lama. Beban mati 2 meliputi berat peralatan pengeboran dan produksi yang dapat diletakan atau dipindahkan dari anjungan, berat tempat tinggal, landasan helikopter, dan peralatan pendukung untuk hidup, peralatan menyelam dan perlengkapan lain yang dapat diletakan atau dipindahkan dari anjungan. Beban hidup 1, Beban hidup satu meliputi berat makanan dan berat fluida di dalam pipa dan tanki. Harga nominal beban hidup diperoleh dari beban material terberat dan kapasitas terbesar pada saat kondisi operasional. Beban hidup 2, Beban hidup dua merupakan beban hidup yang diterima struktur dalam periode waktu yang singkat pada kondisi operasional seperti pengangkatan dengan menggunakan crane, operasi mesin, penambatan vessel dan pendaratan helikopter. Harga nominal beban hidup dua merupakan nilai rata rata maksimum kapasitas dari peralatan. Tinjauan Pustaka Pengetahuan dan pengertian tentang bahan dan perilakunya jika mendapat gaya atau beban sangat dibutuhkan di bidang teknik bangunan. Jika suatu batang prismatik, dengan luas penampang seragam di sepanjang batang menerima beban atau gaya searah dengan panjang batang, maka gaya tersebut akan menimbukan tegangan atau tekanan pada penampang batang. Tegangan atau tekanan merupakan besaran gaya per satuan luas tampang. Sehingga besar tegangan yang dialami batang prismatik tersebut masing - masing sebesar T/A dan P/A. Tegangan (stress) didefinisikan sebagai perbandingan antara perubahan bentuk dan ukuran benda bergantung pada arah dan letak gaya luar yang diberikan. Tegangan menunjukkan kekuatan gaya yang menyebabkan perubahan bentuk benda. Tinjauan Pustaka Secara matematis dituliskan: = F/A dengan: = tegangan (Pa) F = gaya (N) A = luas penampang (mm2)
Satuan SI untuk tegangan adalah pascal (Pa), dengan konversi: 1 Pa = 1
N/mm2 . Tegangan normal dibedakan menjadi tiga macam, yaitu tegangan tarik, tegangan tekan, dan tegangan geser, seperti ditunjukkan pada gambar : Tinjauan Pustaka Hasil-hasil pengujian biasanya tergantung pada benda uji. Karena sangat kecil kemungkinannya kita menggunakan struktur yang ukurannya sama dengan ukuran benda uji, maka kita perlu menyatakan hasil pengujian dalam bentuk yang dapat diterapkan pada elemen struktur yang berukuran berapapun. Cara sederhana untuk mencapai tujuan ini adalah dengan mengkonversikan hasil pengujian tersebut ke tegangan dan regangan. Tinjauan Pustaka Gambaran singkat ANSYS
ANSYS merupakan program yang memiliki kemampuan
untuk, memodelkan, menghitung mensimulasikan suatu benda akibat dari dorongan (gaya, panas, ledakan, aliran, dsb ) baik akibat dari benda model tersebut maupun pengaruh dari luar. Secara umum program ini di peruntukan bagi profesional yang mendalami metode elemen hingga (finite element method) yaitu suatu metode perhitungan (numerik) dengan tujuan mendapatkan pendekatan yang sama dengan kondisi sebenarnya dengan membagi benda ke dalam elemen-elemen kecil (meshing). Objek penelitian adalah balok menerus yaitu analisa respon balok menerus akibat momen lentur dengan menggunakan software ANSYS. . Data penelitian : 1. Data utama dari jack-up rig CJ46-X100-D 2. Gambar general arrangement Jack Up CJ46- X100-D Mulai