Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KEWIRAUSAHAAN

PEMBUATAN ARANG DARI TEMPURUNG KELAPA

DI SUSUN OLEH :

SYAMSUL RIZAL A 311 14 096

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKANSEJARAH

UNIVERSITAS TADULAKO

2014
A. LATAR BELAKANG KEWIRAUSAHAAN

Setelah saya menganalisis video tersebut, saya termotifasi untuk membuat


sebuah usaha kecil yang bisa memenuhi kebutuhan masyarakat setempat.
Berhubungan dengan usaha yang akan saya lakukan adalah usaha pembuatan
arang dari tempurung kelapa. salah satu sumber energi alternatif yang dapat
diperbaharui adalah pemanfaatan limbah tempurung kelapa yang diolah menjadi
briket arang, karena selama ini penggunaan tempurung kelapa hanya sebagai
arang biasa dan belum dipergunakan secara optimal, sementara sediaan
tempurung kelapa cukup banyak terdapat di Indonesia khususnya daerah Sulawesi
Tengah dan dapat diperbaharui.

Dengan meningkatnya secara pesat pembangunan pada segala bidang yang


mengakibatkan pula meningkatnya kebutuhan akan energi, sementara cadangan
energi seperti minyak bumi, dan gas alam yang tersedia di perut bumi semakin
menipis, oleh karena itu kita dituntut untuk memikirkan sumber energi alternatif
yang dapat diperbaharui.

B. RENCANA USAHA

PROFIL USAHA

Usaha arang tempurung kelapa kami merupakan usaha keluarga, usaha saya
memiliki 2 unit pembakaran yang tersebar di dua lokasi yang terletak di desa yang
berbeda, akan tetapi masih dalam satu kecamatan. Usaha ini menggunakan hasil
samping buah kelapa yaitu tempurung kelapa yang dikumpulkan dari sisa
pengelolaan kopra milik sendiri dan berbagai pasar disekitar lokasi usaha. Jumlah
tenaga kerja sebanyak 5, 2 orang sebagai pengelola tanur, dan 2 orang pekerja
sebagai pengangkut arang tempurung, 1 orang, sisanya pekerja pengawasan
pembakaran. Kapasitas produksi masing-masing unit tanur pengarangan adalah
50 Kg arang atau 100 Kg tempurung kelapa per hari. Total produksi arang
tempurung kelapa yang dihasilkan oleh unit usaha kami adalah 60 kg setiap hari.
Produk arang tempurung yang dihasilkan merupakan bahan baku industri arang
aktif atau bahan bakar bagi produk tertentu.
1. LOKASI

Usaha kecil yang menjadi contoh dalam penelitian adalah usaha kecil
pengolahan arang tempurung kelapa. Usaha kami terletak di Desa Kolono,
Kecamatan Bungku Timur, Kabupaten Morowali, Propinsi Sulawesi Tengah.
Lokasi ini berjarak lebih kurang 50 km dari ibukota Kabupaten atau 60 km dari
pabrik arang aktif yang merupakan konsumen tempurung arang. Unit usaha ini
cukup terpencil dan dapat dicapai setelah melalui jalan kabupaten, jalan desa dan
jalan kampong serta melalui jalan laut dengan menyebrang kapal kecil. Lokasi
tanur pengarangan membutuhkan lahan yang relatif luas baik untuk gudang bahan
baku maupun untuk produk serta harus berlokasi jauh dari perkampungan
penduduk untuk menghindari polusi asap yang ditimbulkan selama proses
pengarangan. Lokasi ini juga relatif berdekatan dengan sumber bahan baku yaitu
tempurung kelapa yang dikumpulkan dari pedagang kelapa parut di pasar atau dari
pengrajin kopra petani kelapa setempat.

2. BAHAN BAKU

 Bahan baku usaha pengarangan ini adalah tempurung kelapa yang


dikumpulkan dari pedagang kelapa parut di pasar atau dari petani kelapa yang
mengolah kopra. Tidak ada kriteria mutu untuk tempurung kelapa ini. Bahan
penolong untuk usaha ini adalah minyak tanah sebagai pemicu proses
pembakaran tempurung tahap awal.

3. PROSES PRODUKSI

Tempurung kelapa yang dikumpulkan dari pasar/petani kelapa diletakkan


berlapis-lapis mulai dari dasar tanur. Lapisan pertama pada dasar tersebut disiram
minyak tanah dan dibakar sehingga menyala dan kemudian diatas nyala tersebut
ditumpukan lagi tempurung kelapa sehingga tanur tersebut penuh dan dibiarkan
selama tujuh jam. Setelah tujuh jam hamper seluruh tempurung terbakar, tanur
kemudian ditutup sehingga kedap udara selama 12 jam saat proses pengarangan
berlangsung. Keesokan paginya tutup tanur dibuka, kemudian arang dibongkar
dari tanur dan dimasukkan ke dalam karung plastik dan dikirim atau di pasarkan.
4. MODAL

Berikut adalah Rincian keuangan usaha saya :

1. Modal dari pemerintah = Rp. 1.250.000,-00

Kebutuhan membeli Unit/Buah Harga


alat

Kendaraan/Gerobak 2 Rp. 200.000,-00

Karung,plastik 10 Rp.
50.000,-
00
Pisau 4 Rp. 40.000,-00

Sekop 4 Rp. 150.000,-00

JUMLAH Rp. 440.000,-00

2. Pengeluaran

 Pengeluaran Tetap :

1. Kebutuhan membeli alat = Rp. 440.000,-00

 Pengeluaran Rutin :

1. Gaji Manajer = Rp.100.000,-00

2. Gaji karyawan = Rp 75.000,-00

3. Kebutuhan membeli bahan = Rp. 150.000,-00


4. Gudang Bahan baku/produk = Rp. 300.000,-00

JUMLAH = Rp. 1.065.000,-00

3. penghasilan :

 1 (satu) hari dihasilkan arang tempurung = 60 Kg

 Harga tiap 1 Kg arang tempurung = Rp. 4.000,-00

5. STRATEGI PEMASARAN

• Cara promosi usaha yang kami lakukan dari mulut ke mulut.

• Cara menarik pelanggan dengan memberi harga khusus.

• Memberi pelayanan prima agar konsumen merasa puas.

6. TARGET PEMASARAN

Sasaran pemasaran produk arang tempurung kelapa kami dipasarkan hanya ke


industri arang aktif lokal. Sampai saat ini kapasitas unit usaha belum sepenuhnya
terpakai, karena permintaan dari industri arang aktif tidak sebesar kapasitas unit
usaha ini. Layanan penyedia arang tempurung yang kami lakukan langsung
ditujukan kepada konsumen yang membutuhkan. Konsumen-konsumen itu kami
targetkan yang akan membeli arang tempurung kalapa adalah mayarakat sekitar
lingkungan kami (tetangga-tetangga), dan di pasar. Pengembangan pemasaran
arang tempurung kelapa kami dilakukan dengan melakukan penjualan eceran
skala rumah tangga atau pada pedagang sate, ayam/ikan panggang dan dirumah
makan lainnya.

a. Persaingan dan Peluang Pasar

Penawaran arang tempurung kelapa ke industri arang aktif selain berasal dari
unit usaha kecil di sekitarnya juga berasal dari unit pembuatan arang tempurung
baik dari Kabupaten Banggai Kepulauan maupun dari Kabupaten lain seperti
dari Kabupaten Banggai, dan Kabupaten Sanana yang berada di luar propinsi
Sulawesi Tengah. Adanya penawaran dari luar Kabupaten dan luar Propinsi ini
menyebabkan unit usaha pembakaran arang tempurung kelapa tidak dapat
berkembang, selain masalah keamanan yang mempengaruhi kapasitas produksi
industri arang aktif. Seperti dikemukakan diatas, saingan arang tempurung kelapa
berasal dari luar propinsi dan Kabupaten sehingga peluang pemasaran arang
tempurung kelapa unit usaha lokal sangat terpengaruh. Peluang pasar arang aktif
dapat dibuka dengan menawarkan produk tersebut untuk kebutuhan rumah tangga
ataupun untuk para pedagang sate atau usaha ayam/ikan bakar dsb. Peluang juga
terbuka apabila arang tempurung kelapa ini dapat dipasarkan ke luar pulau di luar
Propinsi Sulawesi Tengah.

C. KESIMPULAN

1.Usaha arang kelapa merupakan usaha yang berpotensi untuk dikembangkan,


dengan sumber bahan baku tempurung yang sangat. Unit usaha ini dapat
mengembangkan kegiatan usaha di lokasi terpencil, sehingga dapat meningkatkan
pendapatan masyarakat tingkat desa dan menimbulkan pemerataan pendapatan
masyarakat

2.Pemanfaatan limbah tempurung kelapa dapat mendatangkan keuntungan


ekonomis, sedangkan polusi lingkungan yang ditimbulkan dapat diatasi.

3.Perhitungan kelayakan unit usaha ini menunjukan usaha tersebut adalah layak

4. Analisisa sensitifitas menunjukkan bahwa usaha arang tempurung lebih sensitif


terhadap penurunan harga jual jika dibanding kenaikan biaya produksi.

Anda mungkin juga menyukai