LAPORAN PRAKTIKUM
MIX DESIGN
LABORATORIUM UJI
BAHAN
Disusun Oleh:
Dosen Pengampu:
BANYUWANGI2022
Laporan Akhir Laboratorium Uji Bahan
LEMBAR PENGESAHAN
Hari : Senin
Tanggal : 16 Januari 2023
Nama :1) Sabilla Dwi (362222401041)
Kelompok Puspaningrum
2) Tia Fitria (362222401068)
3) Ahmad Mirza Ghisam S (362222401131)
4) Ilham Satriya Pamungkas (362222401126)
Diperiksa,
Dosen Pengampu:
KELOMPOK 2 ii
Laporan Akhir Laboratorium Uji Bahan
LEMBAR ASISTENSI
KELOMPOK 2 iii
Laporan Akhir Laboratorium Uji Bahan
KATA PENGANTAR
Penulis
KELOMPOK 2 iv
Laporan Akhir Laboratorium Uji Bahan
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. ii
LEMBAR ASISTENSI ................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv
DAFTAR ISI ..................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... vii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 1
1.3 Tujuan .......................................................................................... 3
1.4 Pengertian dan Istilah .................................................................. 3
1.5 Lokasi .......................................................................................... 5
BAB II MIX DESIGN BETON NORMAL (SNI 03-2834-2000) ................... ii
2.1 Perencanaan Mix Design Beton ...................................................... ..6
2.2 Form Mix Design Beton .................................................................. 20
2.3 Kesimpulan ..................................................................................... 26
BAB III PELAKSANAAN CAMPURAN BETON (SNI 03-2834-2000)...... 27
3.1 Pelaksanaan Campuran Beton Normal ........................................... 27
3.2 Prosedur Pengujian ....................................................................... .. 31
3.3 Hasil dan Pembahasan .................................................................. .. 32
3.4 Dokumentasi ................................................................................. .. 32
KELOMPOK 2 v
Laporan Akhir Laboratorium Uji Bahan
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Hubungan antara kuat tekan dan faktor air semen .................... 12
Gambar 2. 2 Presentase pasir terhadap kadar total agregat ........................... 17
Gambar 2. 3 Hubungan kandungan air,berat jenis agregat ............................ 18
Gambar 3. 1 Pengambilan pasir ................................................................... . 32
Gambar 3. 2 Pembersihan silinder ............................................................... . 32
Gambar 3. 3 Pelapisan oli ............................................................................ . 32
Gambar 3. 4 Pengambilan kerikil ................................................................ . 32
Gambar 3. 5 Pengambilan pasir ................................................................... . 33
Gambar 3. 6 Penimbangan semen ................................................................ . 33
Gambar 3. 7 Proses pencampuran ................................................................ . 33
Gambar 3. 8 Hasil mix disegn ..................................................................... . 33
Gambar 3. 9 Hasil uji slump ........................................................................ . 33
Gambar 4. 1 Uji kuat tekan beton (1)........................................................... . 38
Gambar 4. 2 Nilai uji kuat tekan (1) ............................................................ . 38
Gambar 4. 3 Uji kuat tekan beton (2)........................................................... . 38
Gambar 4. 4 Uji kuat tekan beton (2)........................................................... . 38
Gambar 4. 5 Hasil kuat uji tekan (3) ............................................................ . 39
Gambar 4. 6 Nilai kuat uji tekan (3) ............................................................ . 39
Gambar 4. 7 Nilai kuat uji tekan (4) ............................................................ . 39
Gambar 4. 8 Nilai kuat uji tekan (4) ............................................................ . 39
KELOMPOK 2 vi
Laporan Akhir Laboratorium Uji Bahan
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Persyaratan FAS dan jumlah semen minimum untuk berbagai
pembetonan dan lingkungan khusus .................................................................. 10
Tabel 2.2 Perkiraan kuat tekan beton .............................................................. 11
Tabel 2.3 Penetapan nilai slump .................................................................... . 13
Tabel 2.4 Perkiraan kebutuhan air per-meter kubik beton ............................ . 14
Tabel 2.5 Form mix disegn beton .................................................................. . 20
Tabel 3.1 Alat dan bahan mix design beton .................................................. . 28
Tabel 4.1 Alat dan Bahan evaluasi mutu beton ............................................. . 36
Tabel 4. 2 Tes tekan hancur beton .................................................................. . 37
KELOMPOK 2 vii
Laporan Akhir Laboratorium Uji Bahan
KELOMPOK 2 viii
Laporan Akhir Laboratorium Uji Bahan
KELOMPOK 2 ix
Laporan Akhir Laboratorium Uji Bahan
BAB I
PENDAHULUAN
KELOMPOK 2 1
Laporan Akhir Laboratorium Uji Bahan
berstandart?
KELOMPOK 2 2
Laporan Akhir Laboratorium Uji Bahan
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan dari Laporan Praktikum Laboratorium Uji
Bahanini, yaitu:
1. Mahasiswa dapat memahami dan menganalisis karakteristik dan komposisi
beton yang baik berdasarkan SNI supaya menghasilkan beton yang bermutu
dan berkualitas tinggi.
2. Mahasiswa dapat memahami cara dalam merencanakan dan
memperhitungkan mix design beton sehingga dihasilkan mutu dan
kualitasbeton yang baik dan sesuai rencana.
KELOMPOK 2 3
Laporan Akhir Laboratorium Uji Bahan
Air resapan adalah air yang diserap oleh agregat dari kondisi kering oven untuk
mencapai SSD (% dari berat kering).
KELOMPOK 2 4
Laporan Akhir Laboratorium Uji Bahan
7. Air kelembaban
Air Klembapan dalah air yang terkandung dalam agregat asli.
8. Workabilitas
Workabilitas adalah mudah tidaknya pengerjaan beton dan biasanya diukur
dengan besarnya slump.
9. Slump
Slump adalah selisih perbedaan penurunan beton sebelum dan sesudah
prismaslump tes diangkat.
10. Keadaan jenuh permukaan kering
Keadaan jenuh permukaan kering atau Satureted Surface Dry (SSD) adalah
butir-butir agregat yang jenuh air, artinya semua pori-pori yang tembus air terisi
penuh oleh air, sedangkan permukaannya kering.
11. Faktor semen
Faktor semen adalah jumlah zak semen yang digunakan untuk mengisi 1 𝑚3
beton.
12. Berat jenis
Berat jenis adalah perbandingan dari berat isi bahan terhadap berat isi, dalam
keadaan standart tertentu maka berat air adalah 1.
13. Faktor air semen
Faktor air semen adalah perbandingan banyaknya air bebas kecuali
yangterserap oleh agregat, terhadap banyaknya semen dalam adukan
beton.
14. Pengerjaan beton
Pengerjaan beton dalah sifat beton muda yang menentukan sifat
pengejaannya dengan kehilangan homogenitas seminimal mungkin. Beton
yang mudah dikerjakan adalah beton yang ketika dicor tidak menyebabkan
timbulnya ruang-ruang udara serta kerangka-kerangka beton, plastis,
kohesif, mudah dicor, dan konsistensi baik.
1.5 Lokasi
Percobaan dan analisa agregat serta trial benda uji dilakukan di
Laboratorium Beton dan Bahan Bangunan Program Studi Teknik Sipil
Politeknik Negeri Banyuwangi.
KELOMPOK 2 5
Laporan Akhir Laboratorium Uji Bahan
BAB II
MIX DESIGN BETON NORMAL (SNI 03-2834-2000)
2.1.1 Tujuan
Untuk mengetahui mengenai komposisi dari semen, agregat halus,
agregat kasar yang akan digunakan serta untuk merencanakan proporsi
campuran beton normal yang nantinya akan digunakan sebagai pedoman dalam
pembuatan beton normal sehingga menghasilkan mutu yang tinggi juga
memiliki kualitas dankuantitas yang sebaik-baiknya sesuai dengan rencana.
2.1.2 Pengertian
Beton adalah sebuah bahan bangunan komposit yang terbuat dari kombinasi
agregat dan pengikat semen. Bentuk paling umum dari beton adalah beton
semen Portland, yang terdiri dari agregat mineral (agregat kasar dan agregat halus),
semen dan air. Beton menjadi padat dan keras dikarenakan semen yang
berhidrasi, merekatkan komponen lainnya dan akhirnya membentuk material
seperti batu. Karena beton merupakan komposit, maka kualitas beton sangat
tergantung dari kualitas maisng-masing material pembentuknya. Perbandingan
campuran bahan- bahan dipilih untuk mendapatkan beton yang tersedia akan
menghasilkan beton yang mempunyai workability, durability, dan strength yang
diinginkan.
Dalam proses mix design beton, penyusunan campuran beton tidak
hanya memperhatikan sifat beton pada satu keadaan saja, melainkan beton
dirancang untuk dua kondisi, yaitu pada tahap plastis dan tahap pengerasan. Pada
tahap plastis, kriteria beton harus memiliki workability, kekompakan, dan waktu
setting yang lama. Sedangkan pada tahap pengerasan, sifat yang dihasilkan
harus memiliki kekuatan dan daya tahan yang telah ditentukan.
Tes-tes laboratorium dimaksudkan untuk menentukan hubungan antara
komponen-komponen mineral beton seperti agregat, semen, air, dan admixture
KELOMPOK 2 6
Laporan Akhir Laboratorium Uji Bahan
KELOMPOK 2 7
Laporan Akhir Laboratorium Uji Bahan
M = 1,64 x Sr
M = 1,64 x 7
= 11,48 Mpa
KELOMPOK 2 8
Laporan Akhir Laboratorium Uji Bahan
Keterangan :
M : nilai tambah
1,64 : tetapan statistic yang nilainya tergantung pada
persentase kegagalan hasiluji sebesar maksimum 5 %
Sr : deviasi standar rencana
Jenis semen yang digunakan untuk mix design beton ini adalah jenis semen
portland tipe I merk Bosowa.
KELOMPOK 2 9
Laporan Akhir Laboratorium Uji Bahan
Tabel 2.1 Persyaratan FAS dan jumlah semen minimum untuk berbagai
pembetonan dan lingkungan khusus
KELOMPOK 2 10
Laporan Akhir Laboratorium Uji Bahan
Tabel 2. 2 Perkiraan Kuat Tekan Beton (Mpa) dengan Faktor Air Semen 0,55
KELOMPOK 2 11
Laporan Akhir Laboratorium Uji Bahan
Dari Tabel 2.2 diperoleh nilai perkiraan kuat tekan beton dengan benda
ujiberbentuk silinder adalah 37 MPa. Agar beton yang diperoleh tidak cepat
rusak misalnya, maka perlu ditetapkan nilai FAS maksimum dilakukan dengan
Gambar 2.1 berikut :
Gambar 2.1 Hubungan antara kuat tekan dan faktor air semen (benda uji
berbentuk silinder berdiameter 150 mm dan tinggi 300 mm)
Dari Gambar 2.1 dihasilkan harga faktor air semen yang diperlukan
adalah 0,54. Maka diambil nilai FAS yang terkecil adalah 0,54.
KELOMPOK 2 12
Laporan Akhir Laboratorium Uji Bahan
11. Tetapkan jumlah air yang diperlukan per meter kubik beton,
berdasarkanukuran maksimum agregat, jenis agregat, dan slump yang
diinginkan.
KELOMPOK 2 13
Laporan Akhir Laboratorium Uji Bahan
berikut:
= 2 175 + 1 205
3 3
= 116,7 + 68,3
= 185 kg/m3
air semen yang baru perlu disesuaikan (dipilih yang nilainya lebih besar).
KELOMPOK 2 15
Laporan Akhir Laboratorium Uji Bahan
Presentase agregat pasir yang dicapai pada Gambar 2.2 untuk kelompok
butir agregat maksimum 40 mm pada nilai slump 90 mm dan nilai faktor air semen
0,54. Untuk agregat halus yang termasuk daerah susunan butir zona 1 diperoleh
nilai 51 dan dihasilkan presentase agregat pasir yaitu 51%.
%Ah = 51%
%Ak = 100% - 51% = 49%
Dengan Keterangan:
KELOMPOK 2 16
Laporan Akhir Laboratorium Uji Bahan
Gambar 2.3 Hubungan kandungan air, berat jenis agregat gabungan dan berat
isi beton
Diperoleh Gambar 2.3 dengan jalan membuat grafik linier baru yang sesuai
dengan nilai berat jenis agregat gabungan yaitu 2,47. Titik potong grafik baru
ini sesuai dengan garis tegak lurus yang menunjukkan kadar air bebas (dalam
pengujian ini sebesar 185 kg/m3) akan menghasilkan nilai berat jenis beton
yang direncanakan yaitu diperoleh nilai BJ beton sebesar 2300 kg/m3.
KELOMPOK 2 17
Laporan Akhir Laboratorium Uji Bahan
21. Hitung berat agregat halus yang diperlukan, berdasarkan hasil langkah
(17) dan (20)
Kadar agregat halus dihitung dengan cara mengalikan kadar agregat
gabungan dengan persentase berat agregat halusnya.
22. Hitung berat agregat kasar yang diperlukan, berdasarkan hasil langkah
(20) dan (21)
Kadar agregat kasar dihitung dengan cara mengurangi kebutuhan agregat
gabungan dengan kebutuhan agregat halus.
KELOMPOK 2 18
Laporan Akhir Laboratorium Uji Bahan
KELOMPOK 2 19
Laporan Akhir Laboratorium Uji Bahan
= B + [(Ah – A1)/100] × B
KELOMPOK 2 20
Laporan Akhir Laboratorium Uji Bahan
Kerikil
= C + [(Ak – A2)/100] × C
= 868,476+[(0,672-1,61)/100] x 868,476
= 860,33 kg/ m3
Semen
= 342,6 kg/ m3
Dengan keterangan :
A = jumlah kebutuhan air (liter/m3)
B = jumlah kebutuhan agregat halus
(kg/m3)C = jumlah kebutuhan agregat
kasar (kg/m3)
Ah = kadar air sesungguhnya dalam agregat halus (%)
Ak = kadar air sesungguhnya dalam agregat kasar (%)
A1 = kadar air pada agregat halus jenuh kering-muka
(%)A2 = kadar air pada agregat kasar jenuh kering-
muka (%)
KELOMPOK 2 21
Laporan Akhir Laboratorium Uji Bahan
= (1,61-0,672)
x 868,476
100
= 8,15 kg
= (1,08-0,738)
x 903,924
100
= 3,1 kg
m3
KELOMPOK 2 22
Laporan Akhir Laboratorium Uji Bahan
KELOMPOK 2 23
Laporan Akhir Laboratorium Uji Bahan
2.3 KESIMPULAN
Semen = 7,386 kg
pasir = 19,421 kg
kerikil = 18,548 kg
air = 4,230 kg
KELOMPOK 2 24
Laporan Akhir Laboratorium Uji Bahan
BAB III
PELAKSANAAN CAMPURAN BETON (SNI 03-2834-2000)
3.1.1 Tujuan
Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mendapatkan angka slump yang
ditentukan yaitu 9 cm dan dapat melakukan pembuatan beton sesuai dengan
prosedur yang benar serta dengan kualitas yang ditargetkan.
3.1.2 Pengertian
Perencanaan dan perhitungan dalam pembuatan mix design sangat
berpengaruh pada pelaksanaannya. Dalam pelaksanaan mix design ini tidak
hanyaperhitungan yang perlu diperhatikan melainkan mekanisme dan ketelitian
dalam pembuatan mix design tersebut. Dalam pelaksanaan pembuatan mix
design ini membutuh kan beberapa alat utama diantaranya slump, molen,
silinder, bak, dan alat perojok besi. Untuk menguji apakah campuran sudah
sesuai dengan perencanaan dan dapat di tuang ke silinder maka diuji lah
menggunakan slump.
Dalam pelaksanaan mix design diperlukan adanya pengujian kadar
kekentalan beton agar mencapai kuat tekan beton yang direncanakan, pengujian ini
disebut dengan Uji Slump Beton. Angka Slump menunjukkan workability beton
segar. Workability sendiri adalah tingkat kemudahan pengerjaan beton dalam
mencampur, mengaduk, menuang dalam cetakan dan pemadatan tanpa homogenitas
beton berkurang dan beton tidak mengalami bleeding (pemisahan) yang berlebihan
untuk mencapai kekuatan beton yang diinginkan. Beton segar yang dimaksud yaitu
beton yang baru selesai dikeluarkan dari molen (pengaduk). Angka slump diperoleh
dari besarnya penurunan beton segar yang telah dimasukkan kedalam cetakan
logam yang pada pembuatannya dilakukan dengan cara mengisi tiap 1/3
lapisan, dan untuk tiap lapisannya ditusuk sebanyak 25 rojokan.
KELOMPOK 2 25
Laporan Akhir Laboratorium Uji Bahan
Mesin pengaduk
material beton
1. Mesin molen
Cetakan beton.
2. Silinder
Pengukur nilai
3. Alat slump test /
slump dan
kerucutabrams
passingability.
Perojok
4. Besi rojokan
kerucut
abrams.
KELOMPOK 2 26
Laporan Akhir Laboratorium Uji Bahan
KELOMPOK 2 27
Laporan Akhir Laboratorium Uji Bahan
KELOMPOK 2 28
Laporan Akhir Laboratorium Uji Bahan
KELOMPOK 2 29
Laporan Akhir Laboratorium Uji Bahan
3.1.6 Dokumentasi
KELOMPOK 2 30
Laporan Akhir Laboratorium Uji Bahan
KELOMPOK 2 31
Laporan Akhir Laboratorium Uji Bahan
BAB IV
EVALUASI MUTU BETON (SNI 03-2834-2000)
4.1.1 Tujuan
Mengetahui mutu beton pada pengujian apakah sudah memenuhi mutu yang
direncanakan sesuai rencana kerja dan syarat. Serta menentukan nilai kuat tekan
beton pada umur 29 hari dalam percobaan yang menggunakan campuran beton
dengan perbandingan : Semen : Air : Pasir : Kerikil = 1 : 0,94 : 1,003 : 1,01.
4.1.2 Pengertian
Kekuatan beton adalah kemampuan memikul beban yang
mengakibatkan keruntuhan benda uji. Beton disusun dari bahan-bahan utama
semen portland, pasir, kerikil, air dan bahan tambahan untuk memberi sifat yang
menguntungkan bila hal itu diperlukan untuk perencanaan konstruksi. Beton
mempunyai daya tahan terhadap gaya tekan yang besar. Pembuatan beton
sebagai bahan pendukung bangunan sangat bergantung pada banyak faktor.
Tidak hanya pada pemilihan bahan dan perbandingan yang tepat dari bahan –
bahan penyusun saja tetapi cara pelaksanaannya.
Pada percobaan kali ini tentang uji tekan diharapkan agar dapat diketahui
cara penentuan kuat tekan beton karakteristik, yaitu kuat tekan beton benda uji
minimum 30 buah benda uji (dalam praktikum ini, praktikum hanya membuat
3 buah benda uji karena terbatasnya waktu praktikum dan peralatan yang
tersedia di laboratorium).Kuat tekan beton ( fc ) ditetapkan sebagai kuat tekan
silinder beton umur 3 hari berukuran diameter (D) 15 cm, dan tinggi (H) 30 cm,
dalam kondisi dirawat. Dari uraian di atas, maka rumusan kuat tekan beton
karakteristik yang dipakai adalah :
fcr = fc’ + k.S
Dimana:
Fcr = kuat tekan rata-rata beton
KELOMPOK 2 32
Laporan Akhir Laboratorium Uji Bahan
KELOMPOK 2 33
Laporan Akhir Laboratorium Uji Bahan
S = Standar deviasi
K = Konstanta = 1,64
KELOMPOK 2 34
Laporan Akhir Laboratorium Uji Bahan
Hasil tes tekan hancur pada tabel diatas dihasilkan dari perhitungan data-
data yang dihasilkan pada tes tekan hancur dengan menggunakan mesin
compression. .
KELOMPOK 2 35
Laporan Akhir Laboratorium Uji Bahan
4.1.6 Kesimpulan
Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan didapatkan nilai tekan
beton, dimana nilai kuat tekan beton tidak sesuai atau tidak memenuhi dengan
yang direncanakan awal yaitu 30,0 MPa. Hasil dari nilai kuat tekan beton diatas
sudah melalui proses perhitungan dengan menggunakan rumus yang sudah
ditentukan.
4.1.7 Dokumentasi
Gambar 4.1 Uji Kuat Tekan Beton (1) Gambar 4.2 Nilai Uji Kuat Tekan (1)
Gambar 4.3 Uji Kuat Tekan Beton (2) Gambar 4.4 Uji Kuat Tekan Beton (2)
KELOMPOK 2 36
Laporan Akhir Laboratorium Uji Bahan
Gambar 4.5 Nilai Uji Kuat Tekan (3) Gambar 4.6 Nilai Uji Kuat Tekan (3)
Gambar 4.7 Nilai Uji Kuat Tekan (4) Gambar 4.8 Nilai Uji Kuat Tekan (4)
KELOMPOK 2 37
Laporan Akhir Laboratorium Uji Bahan
BAB V STUDI
KASUS
.
Gambar 5.1 Nilai uji slump
KELOMPOK 2 38
Laporan Akhir Laboratorium Uji Bahan
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Beton merupakan campuran antara bahan agregat halus dan kasar
dengan pasta semen, campuan tersebut jika dituangkan kedalam cetakan
kemudian dikeringkan akan mengeras karena adanya reaksi kimiawi antara air
dengan semen yang terus berlangsung dari waktu ke waktu. Bahan penyusun
beton meliputi air, semen, agregat halus dan agregat kasar, di mana setiap bahan
penyusun mempunyai fungsi dan pengaruh yang berbeda. Sifat yang paling
penting pada beton adalah kuat tekan, bila kuat tekan tinggi maka sifat-sifat
umum lainnya juga baik. Kekuatan, keawetan, dan sifat beton lainnya tergantung
dari sifat dan kualitas bahan dasar penyusun beton, nilai faktor air semen,gradasi
agregat, ukuran maksimum agregat, cara pengerjaan (pencampuran,
pengangkutan,pemadatan dan perawatan), serta umur beton. Untuk mengetahui
sifat dan karakteristik bahan penyusun beton haruslah dilakukan pengujian di
setiap bahan penyusun beton yang akan digunakan, mulai dari semen, agregat
halus, dan agregat kasar. Proses pengujian material hingga perhitungan dan
pelaksanaan mix design beton harus berpedoman pada standar yaitu SNI dan
ASTM.
Dalam pembuatan beton terlebih dahulu dilakukan perencanaan baik
dalam menetukan kuat tekan yang ingin dicapai, kriteria bahan yang akan
digunakan, dan pencampuran yang sesuai prosedur sehingga dapat dihasilkan
beton dengan mutu yang baik dan sesuai rencana. Perencanaan mix beton dapat
digunakan sebagai pedoman untuk pelaksanaan pencampuran beton agar
mendapat hasil yang sudah direncanakan. Dalam pelaksanaan mix design
diperlukan adanya pengujian kadar kekentalan beton agar mencapai kuat tekan
beton yang direncanakan, pengujian ini disebut dengan Uji Slump Beton.
KELOMPOK 2 39
Laporan Akhir Laboratorium Uji Bahan
6.2 Saran
Saran yang dapat disampaikan yaitu sebaiknya sebelum memulai pengujian
atau praktikum mahasiswa sudah mepelajari dan memahami materi yang akan
diujikan terlebih dahulu supaya tidak terjadi kesalahan saat praktik, sehingga
tidakperlu mengulangi lagi untuk mendapat datanya.
KELOMPOK 2 40
Laporan Akhir Laboratorium Uji Bahan
KELOMPOK 2 41
Laporan Akhir Laboratorium Uji Bahan
KELOMPOK 2 42
Laporan Akhir Laboratorium Uji Bahan
KELOMPOK 2 43
Laporan Akhir Laboratorium Uji Bahan
KELOMPOK 2 44
Laporan Akhir Laboratorium Uji Bahan
KELOMPOK 2 45