Disusun oleh
Lanang Widiaji 121140041
Reynaldi Malik 121140208
Bayu Setyapermana 121160010
i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN
PRAKTIKUM PEMISAHAN MEKANIK
DAN TRANSPORTASI ZAT PADAT
DINAMIKA PROSES PENGOSONGAN TANGKI DAN
PENGUKURAN
SUHU
(M-05)
Disusun oleh
Zaera Regitta P
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan nikmat
kesehatan sehingga penyusun dapat menyelesaikan laoran Praktikum Pemisahan
Mekanik Dan Transportasi Zat Padat dengan judul “Dinamika Proses
Pengosongan Tangki dan Pengukuran Suhu”.
Dalam proses penyusunan laporan ini, penyusun telah menerima petunjuk
dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penyusun mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Orang tua yang telah memberikan dukungan baik secara moril maupun
materil.
2. Ir. Danang Jaya, M.T., selaku Kepala Laboratorium Dasar Teknik Kimia
UPN “Veteran” Yogyakarta.
3. Zaera Regitta P, selaku asisten pembimbing yang telah banyak membantu
dan membimbing penyusun selama penyusunan laporan ini.
4. Petugas dan staff laboratorium yang telah memberikan bantuan dengan
menyediakan alat-alat dan sarana yang dibutuhkan sehingga praktikum
dapat berjalan dengan lancar.
5. Berbagai pihak yang terlibat dalam praktikum ini.
Dalam penyusunan lapoan ini, penyusun menyadari sepenuhnya bahwa
laporan ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, penyusun
mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dan
penyempurnaan laporan ini ke arah yang lebih baik.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB III. HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
III.1. Data Hasil Percobaan ....................................................................... 12
III.1.1. Proses Pengosongan Tangki ..................................................... 12
III.1.2. Proses Pengukuran Suhu .......................................................... 15
III.2. Pembahasan ..................................................................................... 16
III.2.1 Hubungan Tinggi Cairan Terhadap Waktu pada Proses
Pengosongan Tangki ............................................................................ 16
III.2.2. Konstanta waktu termometer ................................................... 16
BAB IV. PENUTUP
IV.1. Kesimpulan ...................................................................................... 17
IV.2. Kritik dan Saran ............................................................................... 18
Daftar Pustaka ...................................................................................................... 19
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GRAFIK
viii
DAFTAR LAMBANG
ix
INTISARI
Dinamika proses merupakan salah satu ilmu terapan dalam teknik kimia yang
bertujuan memberikan dasar pengetahuan sifat dinamis dari suatu sistem dan
pengendalian sistem dengan pengenalan sepenuhnya terhadap kemungkinan adanya
bahaya dari sistem.Untuk mengetahui suatu nilai dinamika proses dalam teknik kimia
digunakan prinsip reaksi kimia, proses fisika, dan matematika. Dinamika proses
mempelajari sistem proses terhadap respon output terhadap perubahan input maupun
respon output terhadap gangguan pada sistem proses.
Pada percobaan pengosongan tangki, percobaan di mulai dengan memasang
pipa dengan diameter 3,23 cm pada tangki dan mengisi tangki dengan air sampai
ketinggian 20 cm. Kemudian membuka kran dan secara bersamaan menghidupkan
stopwatch lalu mencatat waktu berkurangnya ketinggian air dalam tangki setiap 1 cm
sampai air didalam tangki habis. Percobaan dilanjutkan dengan mengalirkan air
melalui diameter pipa 2,58 cm; dan 2,2 cm. Pada percobaan pengukuran suhu,
percobaan dimulai dengan menyiapkan alat dan bahan. Kemudian mengisi gelas beker
pertama dengan air panas dan gelas beker kedua di isi dengan air dingin. Termometer
di celupkan pada air panas hingga mencapai suhu 80 °C kemudian langsung
memindahkan termometer ke dalam air dingin .Mencatat waktu yang dibutuhkan
termometer setiap 5 °C sampai mencapai suhu 30 °C pada air dingin.Kemudian
melakukan percobaan sebaliknya dengan suhu yang sama pada air dingin ke air panas.
Dari percobaan pengosongan tangki menggunakan diameter pipa yang berbeda
– beda yaitu 3,23 cm; 2,58 cm dan 2,2 cm didapatkan bahwa semakin besar diameter
pipa maka waktu yang dibutuhkan untuk mengosongkan tangki lebih cepat. Pada pipa
yang berdiameter 3,23 cm didapatkan nilai k sebesar 0,3974474 dan nilai n sebesar
10,212617 , pipa berdiameter 2,58 cm didapat k sebesar 0,457379 dan nilai n sebesar
9,9878878 , pipa dengan diameter 2,2 cm didapatkan nilai k sebesar 0,3986346 dan
nilai n sebesar 10,768426 Pada percobaan pengukuran suhu respon termometer dari
panas ke dingin lebih cepat dari pada dingin ke panas.Hal ini dibuktikan dari data
yang didapat dimana waktu yang dibutuhkan termometer dari air panas 80 °C ke air
dingin 30°C adalah 518 detik sedangkan waktu termometer dari suhu dingin 30°C ke
air panas 80 °C adalah 302 detik.
x
Laporan
Praktikum Pemisahan Mekanik Dan Transportasi Zat Padat
Dinamika Proses Pengosongan Tangki dan Pengukuran Suhu
(M-5)
BAB I
PENDAHULUAN
I.3.TINJAUAN PUSTAKA
Dinamika proses dapat ditentukan dengan metode pengosongan tangki
menggunakan sistem permodelan. Sedangkan metode pengukuran suhu, dilakukan
dengan sistem berorde satu dan dua.
Tahap awal dari pembuatan model suatu proses adalah dengan melakukan
analisa dari proses tersebut. Tujuan analisa adalah mendapat gambaran dar kejadian
secara fisik, memprediksi kelakuan proses, membandingkan dengan kelakuan
sebenarnya, mengevaluasi terhadap keterbatasan dari model yang ada dan
dilanjutkan dengan perancangan unit proses.
Dinamika proses mempelajari respon sistem proses dengan adanya perubahan
terhadap proses , misalnya:
1. Respon output dengan adanya perubahan input
Proses
Input Output
Gangguan
Gambar 2. Respon output terhadap gangguan pada proses
Variabel-variabel proses seperti laju alir, tekanan dan konsentrasi dalam
pengandalian proses kimia dapat dikelompokkan menjadi:
1. Variabel input
Variabel input adalah variabel yang menunjukkan pengaruh lingkungan
terhadap proses kimia.
a. Variabel termanipulasi
Variabel yang nilainya dapat diatur secara bebas oleh operator atau
mekanisme pengendalian.
b. Gangguan
Gangguan adalah variabel yang hilang bukan hasil pengaturan operator
atau mekanisme pengendalian.
2. Variabel output
Variabel output adalah variabel yang menunjukkan pengaruh proses terhadap
lingkungan.
a. Variabel terukur
Variabel terukur adalah jika nilai variabel yang dapat diketahui dengan
pengukuran secara langsung.
b. Variabel tidak terukur
Variabel tidak terukur adalah nilai variabel yang tidak dapat diukur
secara langsung.
Persamaan keadaan :
………………………………………………...(1)
………………………………………………..(2)
𝑑𝐶𝑎 𝑑𝑣
𝑣 + 𝐶𝑎 𝑑𝑡 = −𝐹1 𝐶𝑎1
𝑑𝑡
𝑑𝐶𝑎
𝑣 + 𝐹1𝐶𝑎 = −𝐹1 𝐶𝑎1
𝑑𝑡
𝑑𝐶𝑎
𝑣 𝑑𝑡
= 𝐹1 (𝐶𝑎 − 𝐶𝑎1)
𝑣 𝑑𝐶𝑎
= −𝐶𝑎1 + 𝐶𝑎
𝐹1 𝑑𝑡
𝑣 𝑑𝐶𝑎
+ 𝐶𝑎1 = 𝐶𝑎
𝐹1 𝑑𝑡
𝑑𝐶𝑎
𝐶𝑎 = 𝜏 + 𝐶𝑎…………………………………………………....(3)
𝑑𝑡
Persamaan Bernoulli :
𝑃1 𝑣1 2 𝑃2 𝑣22
+ 𝑔 𝑧1 + = + 𝑔 𝑧2 +
𝜌1 2 𝜌2 2
Tangki terbuka → P1 = P2
Tidak ada aliran masuk → V1 = 0
……………………………………………….(4)
𝑄 = 𝐴 𝑣2
…………………………………………......(5)
……………………………..(6)
BAB II
PELAKSANAAN PERCOBAAN
3
1
2
Gambar 4. Rangkaian alat pengosongan tangki
2. Pengukuran Suhu
Keterangan :
1. Termometer
2. Kompor listrik
3. Gelas beker
4. Gelas beker
5 5. Baskom
Sambil menunggu air memanas, memasukkan air kedalam gelas beker lain yang
didinginkan dengan es sampai suhu 15 oC
Memindahkan secara cepat termometer kedalam gelas beker berisi air din gin
bersamaan dengan menghidupkan stopwatch
Ʃxy = bƩx2 +
Ʃx.a , Maka
diperoleh :
dengan
:
y = x = ln (h)
b = n ; a = ln k
x=t
dengan metode Least Square
Ʃy = a. Ʃx + n.b b =0
maka , diperoleh : a =
Akhirnya diperoleh konstanta waktu termometer adalah :
BAB III
HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
140
120
100
Tinggi (h)
80
D1
60
D2
40 D3
20
0
0 2 4 6 8 10 12
Waktu (s)
6.4000
6.4000
Y Hitung
6.3500 6.3500
6.3000 Y Data
6.3000 6.2500 Linear (Y Data)
6.2500 6.2000
6.1500
6.2000 6.1000
4.0000 4.0500 4.1000 4.1500 4.2000
ln H
ln (_A*dh/dt)
6.1500 6.1500
6.1000 Y Hitung
6.1000
6.0500 Y Data
6.0500 6.0000
Linear (Y Data)
5.9500
6.0000
5.9000
5.9500 5.8500
4.0000 4.0500 4.1000 4.1500 4.2000
ln H
5.8000
5.8000 Y Hitung
5.7500
5.7000 Y Data
5.7000
5.6000 Linear (Y Data)
5.6500 5.5000
5.6000 5.4000
4.0000 4.0500 4.1000 4.1500 4.2000
ln H
panas→dingin dingin→panas
No T Waktu T Waktu
(◦C) (s) (◦C) (s)
1 75 0 15 0
2 70 121 20 212
3 65 179 25 357
4 60 249 30 511
5 55 328 35 640
6 50 429 40 762
7 45 544 45 880
8 40 687 50 1012
9 35 871 55 1144
10 30 1062 60 1270
11 25 1243 65 1407
12 20 1501 70 1543
13 15 2080 75 1718
80
70
60
50
Suhu (oC)
40
Dingin -> Panas
30
Panas -> Dingin
20
10
0
0 500 1000 1500 2000 2500
Waktu (s)
III.2. Pembahasan
III.2.1 Hubungan Tinggi Cairan Terhadap Waktu pada Proses
Pengosongan Tangki
Berdasarkan data percobaan diperoleh bahwa semakin besar
diameter pipa, maka waktu yang dibutuhkan untuk pengosongan tangki
semakin cepat, hal ini dikarenakan debit aliran air yang keluar tangki
semakin besar. Hal ini menunjukkan bahwa banyaknya volume air yang
dapat dikeluarkan persatuan waktu pada proses pengosongan tangki
berbanding lurus dengan besarnya diameter pipa keluaran.
Proses pengosongan tangki untuk diameter yang berbeda-beda dapat
ditunjukkan pada grafik berikut :
Berdasarkan grafik diatas maka dapat disimpulkan bahwa semakin
besar diameter pipa maka waktu untuk mengosongkan tangki semakin
kecil. Adapun nilai K pada masing masing diameter tangki (2,715 cm;
2,2 cm; 1,69 cm) berturut turut adalah 102.971; 85.1878; 62.0597. Nilai
K yang didapat dari percobaan adalah sesuai dengan teori, dimana nilai
K berbanding lurus dengan perbesaran diameter pada tangki.
BAB IV
PENUTUP
IV.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan dan perhitungan yang telah
dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
a) Proses Pengosongan Tangki
i. Semakin besar diameter pipa, maka waktu yang dibutuhkan untuk
pengosongan tangki semakin cepat. Hal ini disebabkan karena debit
aliran yang keluar dari tangki berbanding lurus dengan diameter pipa
keluaran.
ii. Semakin besar diameter tangki, maka harga k yang didapat juga
semakin besar
Tabel 3. Kesimpulan proses pengosongan tangki
No Diameter K N Persamaan %Kesalahan rata-
(cm) rata
1 2.715 0,9946 1,5569 Y = -0,0054 + 0,6386 %
1,5569x
2 2.2 0,9972 1,4866 Y = -0,0028 + 0,4150 %
1.4866x
3 1.69 0,9886 1,4091 Y = -0,0115 + 1,5302 %
1,4091x
b) Proses Pengukuran Suhu
Tabel 4. Kesimpulan proses pengukuran suhu
No Perubahan Suhu Τ Persamaan %Kesalahan
rata-rata
1 Dingin → Panas 1165.215 T = 60 (1-e- 12.1328 %
t/1165.215
) + 15
2 Panas → Dingin 945.3129 T = -60 (1-e- 12.7429 %
t/945.3129
) + 75
Harriot,P. 1992. Process Control. New York : Mc. Graw Hill. Book Inc
A. Pengosongan Tangki
Parameter Pengosongan Tangki :
dh
−A = k .h n
dt
Dilinierisasi menjadi :
𝑑ℎ
𝑙𝑛 (−𝐴 ) = 𝑙𝑛(𝑘) + 𝑛. 𝑙𝑛(ℎ)
𝑑𝑡
Y = a + bX
Dimana :
𝑑ℎ
𝑌 = 𝑙𝑛 (−𝐴 )
𝑑𝑡
𝑎 = ln(𝑘) → 𝑘 = 𝑒 𝑎
b=n
X = ln(h)
Y = a.N + b(X )
Maka diperoleh :
A= .d t2
4
𝜋
𝐴 = (69)2
4
A = 3737,385 cm2
dh
Menghitung :
dt
dh h − h1
= 2
dt 1, 2 t 2 − t1
𝑑ℎ (64 − 65)𝑐𝑚
( ) =
𝑑𝑡 1,2 (5,2 − 0)𝑠
𝑑ℎ
( ) = −0,1923𝑐𝑚/𝑠
𝑑𝑡 1,2
h2 + h1
h1, 2 =
2
(65 + 64)𝑐𝑚
ℎ1,2 =
2
ℎ1,2 = 64,5 𝑐𝑚
Menghitung % kesalahan :
Ydata − Yhitung
%kesalahan = .100%
Ydata
(63.6693)(260,6686) − (40,9320)(167,5656)
𝑎=
11(260,6686) − (40,9320)2
Maka akan diperoleh :
𝑎 = −0,0054 → k = 0,9946
𝑏 = 𝑛 = 1,5569
Sehingga didapat persamaan garis yaitu :
Y = a + bX
𝑌 = −0,0054 + 0,9946 𝑋
4.0000 4.0500 4.1000 4.1500 4.2000
6.5000 6.6000
6.5500 y = 2.5144x - 3.9251
6.4500 6.5000 R² = 0.9703
6.4500
ln (_A*dh/dt)
6.4000
6.4000
Y Hitung
6.3500 6.3500
6.3000 Y Data
6.3000 6.2500 Linear (Y Data)
6.2500 6.2000
6.1500
6.2000 6.1000
4.0000 4.0500 4.1000 4.1500 4.2000
ln H
(60,8184)(248,9874) − (40,9320)(167,5656)
𝑎=
11(248,9874) − (40,9320)2
𝑎 = −0,0028 → k = 0,9972
𝑏 = 𝑛 = 1,4866
Sehingga didapat persamaan garis yaitu :
Y = a + bX
𝑌 = −0,0028 + 1,4866 𝑋
4.0000 4.0500 4.1000 4.1500 4.2000
6.3000 6.2500
y = 1.9905x - 2.0656
6.2500
6.2000 R² = 0.9584
6.2000
ln (_A*dh/dt)
6.1500 6.1500
6.1000 Y Data
6.1000
6.0500 Y Hitung
6.0000 6.0500
Linear (Y Data)
5.9500
6.0000
5.9000
5.8500 5.9500
4.0000 4.0500 4.1000 4.1500 4.2000
ln H
Menghitung % Kesalahan :
Ydata − Yhitung
%kesalahan = .100%
Ydata
6.2493 − 6.1913
=| | . 100%
6.2493
Maka diperoleh :
Y %
No X Y Data Hitung Kesalahan
1 4.1667 6.2493 6.1913 0.9272
2 4.1510 6.1555 6.1681 0.2051
3 4.1352 6.1492 6.1445 0.0762
4 4.1190 6.1392 6.1205 0.3044
5 4.1026 6.1184 6.0962 0.3627
6 4.0860 6.0826 6.0714 0.1835
7 4.0690 6.0559 6.0462 0.1611
8 4.0518 6.0026 6.0206 0.2992
9 4.0342 5.9561 5.9945 0.6447
10 4.0164 5.9097 5.9679 0.9861
Rata-rata 0.4150
3. Untuk pipa dengan D = 1,69 cm
H t H Y X
No dh/dt A * dh/dt ln (-A * ln (H X2 XY
pers
(cm) (detik) dh/dt) pers)
1 65 0 -0.1064 64.5 -397.594 5.9854 4.1667 24.9393 17.3611
2 64 9.4 -0.1028 63.5 -384.109 5.9509 4.1510 24.7025 17.2311
3 63 19.13 -0.0986 62.5 -368.578 5.9097 4.1352 24.4374 17.0996
4 62 29.27 -0.0947 61.5 -353.919 5.8691 4.1190 24.1749 16.9665
5 61 39.83 -0.0878 60.5 -328.129 5.7934 4.1026 23.7683 16.8317
6 60 51.22 -0.0829 59.5 -309.643 5.7354 4.0860 23.4348 16.6952
7 59 63.29 -0.0779 58.5 -291.300 5.6744 4.0690 23.0891 16.5570
8 58 76.12 -0.0726 57.5 -271.218 5.6029 4.0518 22.7018 16.4170
9 57 89.9 -0.0681 56.5 -254.417 5.5390 4.0342 22.3456 16.2751
10 56 104.59 -0.0649 55.5 -242.687 5.4918 4.0164 22.0571 16.1313
11 55 119.99 0 27.5 0 - - - -
∑ 57.5519 40.9320 235.6508 167.5656
(Y )(X 2 ) − (X )(XY )
a=
N (X 2 ) − (X )
2
(57,5519)(235,6508) − (40,9320)(167,5656)
𝑎=
11(235,6508) − (40,9320)2
𝑎 = −0,0115 → k = 0,9886
𝑏 = 𝑛 = 1,4091
Sehingga didapat persamaan garis yaitu :
Y = a + bX
𝑌 = −0,0115 + 1,4091 𝑋
4.0000 4.0500 4.1000 4.1500 4.2000
6.1000 5.9000
y = 3.4541x - 8.3831
6.0000 5.8500 R² = 0.9943
5.9000
ln (_A*dh/dt)
5.8000
5.8000 Y Data
5.7500
5.7000 Y Hitung
5.7000
5.6000 Linear (Y Data)
5.5000 5.6500
5.4000 5.6000
4.0000 4.0500 4.1000 4.1500 4.2000
ln H
Menghitung % Kesalahan :
Ydata − Yhitung
%kesalahan = .100%
Ydata
5.9854 − 5,8599
=| | . 100%
5.9854
Maka diperoleh :
Y %
No X Y Data Hitung Kesalahan
1 4.1667 5.9854 5.8599 2.0978
2 4.1510 5.9509 5.8379 1.9002
3 4.1352 5.9097 5.8155 1.5935
4 4.1190 5.8691 5.7928 1.3003
5 4.1026 5.7934 5.7697 0.4100
6 4.0860 5.7354 5.7462 0.1874
7 4.0690 5.6744 5.7223 0.8446
8 4.0518 5.6029 5.6980 1.6967
9 4.0342 5.5390 5.6733 2.4245
10 4.0164 5.4918 5.6481 2.8466
Rata-rata 1.5302
B. Pengukuran Suhu
Parameter pengukuran suhu :
−t
T − T0
=1− e
Ti − T0
−t
y
=1− e
x
−t
y
1− = e
x
y −1
Ln1 − = .t
x
Y = aX
Dimana :
y
Y = Ln1 −
x
−1 −1
a= =
a
X =t
Dengan metode “Least Square” :
Y = a(X ) + b.N ,b = 0
Maka diperoleh :
Y
a=
X
1. Untuk Proses Dingin – Panas
Dengan analog di atas kita dapat memperoleh data-data
sebagai berikut :
T X y t ln (1-y/x)
No y/x 1 - y/x
('C) (T1-To) (T-To) (X) (Y)
1 15 60 0 0 1 0 0
2 20 60 5 0.083333 0.916667 212 -0.0870
3 25 60 10 0.166667 0.833333 357 -0.1823
4 30 60 15 0.25 0.75 511 -0.2877
5 35 60 20 0.333333 0.666667 640 -0.4055
6 40 60 25 0.416667 0.583333 762 -0.5390
7 45 60 30 0.5 0.5 880 -0.6931
8 50 60 35 0.583333 0.416667 1012 -0.8755
9 55 60 40 0.666667 0.333333 1144 -1.0986
10 60 60 45 0.75 0.25 1270 -1.3863
11 65 60 50 0.833333 0.166667 1407 -1.7918
12 70 60 55 0.916667 0.083333 1543 -2.4849
13 75 60 60 1 - 1718 -
∑ 11456 -9.8317
Dimana :
T = suhu termometer
T0 = suhu mula-mula = 15 oC
Ti = suhu akhir = 75 oC
Maka diperoleh :
𝑎 = −0,0009 ⇒ 𝜏 = 1165,21
T = 60 (1-e-t/1165,21) + 15
Menghitung % kesalahan :
𝑇 𝐷𝑎𝑡𝑎 − 𝑇 𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
% 𝐾𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 = | | . 100%
𝑇𝑑𝑎𝑡𝑎
15 − 15
=| | . 100%
15
Sehingga dieroleh :
T T T %
No
(x) Data Hitung Kesalahan
1 0 15 15 0
2 212 20 24.9810 24.9048
3 357 25 30.8336 23.3346
4 511 30 36.3016 21.0053
5 640 35 40.3572 15.3063
6 762 40 43.8009 9.5024
7 880 45 46.8057 4.0127
8 1012 50 49.8254 0.3492
9 1144 55 52.5217 4.5060
10 1270 60 54.8256 8.6241
11 1407 65 57.0634 12.2101
12 1543 70 59.0394 15.6580
13 1718 75 61.2651 18.3132
Rata-rata 12.1328
50
40 T Data
30 T Hitung
20
Linear (T Hitung)
10
0
0 500 1000 1500 2000
Waktu (s)
2. Untuk Proses Panas – Dingin
Dengan analog di atas kita dapat memperoleh data-data sebagai
berikut :
T X y t ln (1-y/x)
No y/x 1 - y/x
('C) (T1-To) (T-To) (X) (Y)
1 75 -60 0 0 0 0 0
2 70 -60 -5 0.083333 0.916667 121 -0.0870
3 65 -60 -10 0.166667 0.833333 179 -0.1823
4 60 -60 -15 0.25 0.75 249 -0.2877
5 55 -60 -20 0.333333 0.666667 328 -0.4055
6 50 -60 -25 0.416667 0.583333 429 -0.5390
7 45 -60 -30 0.5 0.5 544 -0.6931
8 40 -60 -35 0.583333 0.416667 687 -0.8755
9 35 -60 -40 0.666667 0.333333 871 -1.0986
10 30 -60 -45 0.75 0.25 1062 -1.3863
11 25 -60 -50 0.833333 0.166667 1243 -1.7918
12 20 -60 -55 0.916667 0.083333 1501 -2.4849
13 15 -60 -60 1 - 2080 -
∑ 9294 -9.8317
Dimana :
T = suhu termometer
T0 = suhu mula-mula = 75 oC
Ti = suhu akhir = 15 oC
Maka diperoleh :
𝑎 = −0,0011 ⇒ 𝜏 = 945,313
T = -60 (1-e-t/915,313) + 75
Menghitung % kesalahan :
𝑇 𝐷𝑎𝑡𝑎 − 𝑇 𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
% 𝐾𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 = | | . 100%
𝑇𝑑𝑎𝑡𝑎
75 − 75
=| | . 100%
75
Sehingga diperoleh :
t T T %
No
(x) Data Hitung Kesalahan
1 0 75 75 0
2 121 70 67.7912 3.1554
3 179 65 64.6495 0.5392
4 249 60 61.1058 1.8431
5 328 55 57.4094 4.3807
6 429 50 53.1119 6.2238
7 544 45 48.7464 8.3253
8 687 40 44.0089 10.0221
9 871 35 38.8780 11.0799
10 1062 30 34.5096 15.0320
11 1243 25 31.1099 24.4397
12 1501 20 27.2621 36.3103
13 2080 15 21.6460 44.3067
Rata-rata 12.7429
50
40 T Data
30
T Hitung
20
10 Linear (T Hitung)
0
0 500 1000 1500 2000 2500
Waktu (s)
PERTANYAAN DAN JAWABAN
PRAKTIKAN
1. Restu Aji Santoso (121160044)
Pertanyaan : Di pengosongan tangka bagaimana neraca massanya?
PENGUJI