Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN

STEP TEST

Disusun Oleh:

GINASTIAR GADING R
111.210.157
PLUG 12

LABORATORIUM HIDROGEOLOGI

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

YOGYAKARTA

2023
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Praktikum Hidrogeologi

“Step Test”

Yogyakarta, 31 Oktober 2023

Disusun Oleh:

Nama : Ginastiar Gading R


NIM : 111210157
Plug : 12

Mengetahui,

(Asisten Hidrogeologi)

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah


memberikan rahmat dan berkatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan praktikum yang berjudul “Step Test” ini dengan tepat waktu.

Ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada asisten laboratorium


yang telah membantu baik secara moral maupun materi. Dan juga
terimakasih penulis ucapkan kepada teman-teman yang telah membantu
penulis dalam pembuatan laporan ini.

Penulis menyadari, bahwa laporan praktikum yang penulis buat ini


masih jauh dari kata sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun
penulisannya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar
penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masamendatang.

Semoga laporan praktikum ini bisa menambah wawasan para


pembaca dan bisa bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu
pengetahuan.

Yogyakarta, 31 Oktober 2023


Penyusun,

GINASTIAR GADING R
111.210.157

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... iii

DAFTAR ISI ................................................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ v

DAFTAR TABEL ........................................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................. 1

1.1. Latar Belakang ...................................................................................................... 1

1.2. Maksud dan Tujuan............................................................................................... 1

1.3. Batasan Masalah ................................................................................................... 2

1.4. Alat dan Bahan ...................................................................................................... 2

BAB II DASAR TEORI ................................................................................................... 3

2.1. Konsep Dasar Step Drawdown Test ..................................................................... 3

2.2. Metode Step Drawdown Test ............................................................................... 4

BAB III PEMBAHASAN................................................................................................. 8

3.1. Data Uji Pemompaan ............................................................................................ 8

3.2. Metode Jacob ...................................................................................................... 11

3.3. Metode II............................................................................................................. 11

3.4. Metode Logans .................................................................................................... 12

3.5. Metode Grafis ..................................................................................................... 13

3.6. Aplikasi ............................................................................................................... 13

BAB IV PENUTUP ........................................................................................................ 14

4.1. Kesimpulan ......................................................................................................... 14

4.2. Saran ................................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 15

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1. Contoh data transformasi drawdown (s) dan debit (Q) serta interpretasi
kemiringan s/Q yang berbanding terbalik dengan transmisivitas (Odeh dan Jones, 1965).
.......................................................................................................................................... 3
Gambar 2. 4. Grafik Hubungan Sw dan Q (SDMJ) .......................................................... 7

v
DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1. Data Pemompaan Step 1 ................................................................................. 8


Tabel 3. 2. Data Pemompaan Step 2 ................................................................................. 9
Tabel 3. 3. Data Pemompaan Step 3 ............................................................................... 10
Tabel 3. 4. Tabulasi data hasil step test .......................................................................... 11

vi
Laboratorium Hidrogeologi 2023

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Hidrogeologi adalah cabang hidrologi yang berhubungan dengan air tanah dan
didefinisikan sebagai ilmu tentang keterdapatan, penyebaran dan pergerakan air di
bawah permukaan bumi (Chow, 1978). Hidrogeologi mempunyai makna yang sama
akan tetapi penekanannya lebih besar dalam aspek ke- geologian (Todd, 1980). Oleh
karena itu uraian tentang air tanah tidak akan lepas dari ilmu hidrologi, mulai dari
kejadian air tanah, pergerakan air tanah dan sampai mencapai lajur jenuh didalam
akifer serta pelepasannya dipermukaan tanah Metode pengukuran debit air untuk
sumber air bergerak (tampak alirannya) biasanya mengunakan metode pengukuran
benda apung dan juga metode pengukuran dengan menggunakan alat ukur. Hal ini
disebabkan karena adanya factor kecocokan dan kemudahan dalam hal pelaksanaanya.
Berbeda halnya dengan sumber air diam, pengukuran debit sumber air diam paling
cocok adalah dengan menggunakan pumping test. Pumping test merupakan metode
pengukuran debit air yang beride dari pengamatan kontinuitas sumber air dan
ketersedian air dari sumber itu sendiri.
Uji sumur bertujuan untuk menetapkan kemampuan sumur yang akan
diproduksi. Dari debit Q dan penurunan muka air (S) yang diukur, dapat diperoleh
kapasitas jenis sumur (spesific discharge) atau sebaliknya penurunan jenis sumurnya.
Kapasitas jenis sumur merupakan ukuran kemampuan produksi suatu sumur. Metode
“Step Drawdown Test” yaitu dimana pemompaan dilaksanakan secara terus menerus
dengan perubahan debit secara bertahap pada sumur-sumur yang telah ditetapkan.
Di dalam Laboratorium Hidrogeologi jurusan Teknik Geologi UPN “Veteran”
Yogyakarta, telah diajarkan mengenai uji pemompaan. Agar dapat lebih memahami,
maka dilakukan perhitungan berbagai metode uji secara langsung sehingga praktikan
dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat dari mata kuliah dan laboratorium.

1.2. Maksud dan Tujuan


Maksud dari tugas ini adalah agar praktikan dapat memahami perhitungan
pada metode Step Test. Hal ini dimaksudkan agar dalam kegiatan lapangan atau

Nama : Ginastiar Gading


NIM : 111.210.157
Plug : 12 1
Laboratorium Hidrogeologi 2023

kenyataannya praktikan dapat mengaplikasikan bagaimana melakukan Step Test


yang baik dan benar.
Tujuan dari diadakannya praktikum Step Test ini yaitu:
1. Melakukan uji kemampuan sumur
2. Mengetahui kesempurnaan konstruksi sumur
3. Menentukan besaran kapasitas jenis sumur
4. Mengetahui efisiensi sumur
5. Menentukan parameter hidraulik akuifer atau sumur

1.3 Batasan Masalah

Faktor yang akan dihadapi pada saat praktek kali ini ada banyak yang
mana factor ini menjadi tantangan agar praktikan dapat menghadapi Ketika
menentukan sifat daripada hidraulik sumur. Berikut faktornya :
1. Sifat dan tingkah laku aliran airtanah di dalam sumur
2. Langkah-langkah analisa hidraulika sumur
3. Sifat hidraulika sumur

1.4. Alat dan Bahan


Alat yang diperlukan:
1. Drawing Pen
2. Penggaris 30 cm
3. Alat Tulis Lengkap
4. Kalkulator
5. HVS
Bahan yang diperlukan:
1. Data Step Test ( Data untuk plotingan)
2. Lembar Kerja ( Mencatat data)
3. MM Block A3 (Ploting data)
4. Lembar Semi-Log (Ploting data)

Nama : Ginastiar Gading


NIM : 111.210.157
Plug : 12 2
Laboratorium Hidrogeologi 2023

BAB II
DASAR TEORI

2.1. Konsep Dasar Step Drawdown Test

Uji penarikan bertahap adalah uji sumur tunggal yang sering dilakukan setelah
pengembangan sumur untuk menentukan efisiensi sumur dan ukuran pompa produksi
dengan benar. Laju pemompaan konstan selama langkah-langkah yang durasinya cukup,
sekitar 1-4 jam, untuk tingkat air berubah minimal pada akhir setiap langkah (Halford dan
Kuniansky, 2002). Tingkat debit berturut-turut lebih besar dipompa selama langkah-
langkah berikutnya, di mana tiga sampai lima tingkat debit biasanya diuji. Ketinggian air
diukur sebelum pemompaan, selama setiap langkah, dan selama pemulihan sehingga
penarikan dapat diperkirakan.

Koefisien transmisivitas dan kehilangan sumur dapat diperkirakan dari data


penarikan bertahap dengan buku kerja, memperhitungkan kerugian sumur linier dan non-
linier saat menggunakan teknik grafis untuk memperkirakan transmisivitas dengan lebih
baik (Odeh dan Jones, 1965). Data drawdown (s) dan flow-rate (Q) ditransformasikan
dengan memplot drawdown dibagi dengan flow rate (s/Qstep) terhadap flow-weighted,
waktu tanpa dimensi (Gambar 2.1.).

Gambar 2. 1. Contoh data transformasi drawdown (s) dan debit (Q) serta interpretasi kemiringan s/Q yang
berbandingterbalik dengan transmisivitas (Odeh dan Jones, 1965).

Nama : Ginastiar Gading


NIM : 111.210.157
Plug : 12 3
Laboratorium Hidrogeologi 2023

2.2. Metode Step Drawdown Test


Ada banyak cara untuk menganalisis hasil Step-Test, diantaranya ada metode Jacob,
Metode Perbandingan Kapasitas Jenis, metode Logans, dan metode Grafis (Metode
Sichardt).
1. Metode Jacob
Teori Hidrolika airtanah mengasumsikan bahwa selama pemompaan dari lubang bor,
kondisi aliran di akuifer adalah laminar. Namun, aliran turbulen dapat terjadi di
akuifer dekat dengan lubang bor. Ini menghasilkan “Well-Losses”, yang berarti
bahwa penarikan tambahan diperlukan untuk memasukkan air ke pompa. Jika aliran
turbulen hadir, maka Jacob membuat rumus :
S = BQ + CQ2
Dimana S adalah drawdown, Q adalah debit pemompaan, B dan C adalah Koonstanta.
B adalah Aquifer Loss, sedangkan C adalah Well-Loss.
Sumur produktif menurut Walton dan Bierschenk adalah sumur yang mempunyai
harga koefisien kehilangan tinggi tekan pada sumur (C) dan faktor pengembangan
(Fd) yang kecil. Nilai C dan Fd dapat dilihat pada Tabel 1 dan 2. Faktor
pengembangan (Fd) dinyatakan dengan Fd = (c/b)x100.
Tabel 1. Kondisi sumur produksi berdasarkan harga koefisien kehilangan tinggi tekan pada sumur (well loss)
(Bisri,2012; 91).

Coeficient Well Loss (menit2/m5) Kondisi Sumur

< 0,5 Baik

0,5 – 1 Mengalami penyumbatan sedikit

1–4 Penyumbatan dibeberapa tempat

>4 Sulit dikembalikan seperti semula

Nama : Ginastiar Gading


NIM : 111.210.157
Plug : 12 4
Laboratorium Hidrogeologi 2023

Tabel 2. Klasifikasi sumur berdasarkan faktor pengembangan menurut Bierschenk (Bisri, 2012; 91)

Factor Development (hari/m3) Klas

< 0,1 Sangat baik

0,1 – 0,5 Baik

0,5 – 1 Sedang

>1 Jelek

1. Dari data uji step test dibuat grafik hubungan antara s (drawdown) dan t
(waktu pemompaan). Seperti gambar 6
2. Dari grafik hubungan antara s dan t di atas tentukan harga s (tambahan
penurunan muka airtanah) pada setiap step.
3. Berdasarkan data Q, s, Sw (total penurunan muka airtanah), Sw/Q.
4. Buat Tabel data tersebut di atas seperti (l/detik)
5. Untuk menentukan harga-harga C dan B, plot pada kertas millimeter
harga-harga Q (l/detik) lawan Sw/Q (m/l/detik), tarik garis berat (lurus)
yang melalui titik-titik hasil pengeplotan, selanjutnya menentukan harga a
dan b.
6. Menghitung harga BQ dan CQ2
7. Menentukan harga Sw dapat berdasarkan kurva pada Gambar 6 atau
dengan rumus Sw = BQ+CQ2
8. Membuat tabulasi data
2. Metode Perbandingan Kapasitas Jenis
Pada metode ini dilakukan dengan cara membandingkan setiap kapasitas jenis
pada setiap step pemompaan. Apabila harga mendekati kesamaan dengan
perbedaan < 1, maka kontruksi sumur sempurna.
3. Metode Logans
1) Dari data pengamatan step test dan perhitungan, dibuat tabulasi data.
2) Membuat gambar kurva dalam kertas milimeter, antara Sw/Q pada koordinat dan Q pada
absis untuk mencari Q optimum

Nama : Ginastiar Gading


NIM : 111.210.157
Plug : 12 5
Laboratorium Hidrogeologi 2023

3) Menentukan Q optimum dengan cara menarik garis dari titik harga Sw/Q = 50 searah
dengan absis hingga memotong kurva.
4) Dari perpotongan antara garis Sw/Q = 50 dan kurva, tarik garis tegak lurus ke arah absis.
5) Titik hasil perpotongan antara garis tegak lurus dan garis absis dibaca sebagai nilai Q
optimum.
6) Untuk seterusnya dihitung T (keterusan) dengan metode Logans.

T = 1.22 𝑥 𝑄
𝑆𝑤
Q = Q optimum

Sw :(harga Sw pada saat Q optimum) = Q optimum x 50

7) Menghitung harga k = permeabilitas dengan rumus T = k.D , dimana D =


Tebal akuifer, k = T/D

4. Metode Grafis (Metode Sichardt)


1) Data pemompaan dievaluasi dengan metode uji sumur muka air bertahap (step
drawdown test) untuk mendapatkan persamaan garis Sw = BQ + CQ2.
2) Gambar persamaan garis tersebut pada kertas grafik dengan memasukkan nilai Q
sebagai absis (X) dan nilai Sw sebagai ordinat (Y).
3) Hitung kapasitas maksimum sumur atau debit maksimum (Qmaks) dengan
persamaan Huisman sebagai berikut:
Qmaks = 2π x rw x D x ( √𝒌)
𝟏𝟓

dimana:

Qmaks = debit maksimum (m3/dt)

rw = jari-jari konstruksi sumur (m)

D = tebal akuifer (m)

K = koefisien kelulusan air

4) Hitung penurunan maksimum (Sw maks) dengan persamaan sebagai berikut:


Swmaks = BQ maks + CQ2 maks
5) Dari titik potong di atas didapat harga kapasitas optimum (Q opt) dan penurunan muka
air optimum (Sw opt).

Nama : Ginastiar Gading


NIM : 111.210.157
Plug : 12 6
Laboratorium Hidrogeologi 2023

6) Hubungkan titik kapasitas maksimum (Qmaks) dengan penurunan muka air (Swmaks)
sehingga berupa garis lurus yang berpotongan.

Gambar 2. 2. Grafik Hubungan Sw dan Q (SDMJ)

Nama : Ginastiar Gading


NIM : 111.210.157
Plug : 12 7
Laboratorium Hidrogeologi 2023

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Data Uji Pemompaan

Kode Sumur : RSCH 01


Lokasi : Babarsari
Tanggal : 31 Oktober 2023

Tabel 3 1 Tabulasi Data Step 1

Pengukuran (m)
Waktu Debit Pompa
(menit) (m3/detik) Muka
Penurunan
Air
1 1.95 0
2 2 0.05
3 2.04 0.09
4 2.08 0.13
5 2.12 0.17
6 2.16 0.21
7 2.19 0.24
8 2.24 0.29
9 2.28 0.33
10 2.31 0.36
12 2.35 0.4
15 2.39 0.44
17 2.4 0.45
19 2.47 0.52
0.0188
21 2.58 0.63
25 2.63 0.68
29 2.68 0.73
31 2.72 0.77
33 2.76 0.81
39 2.8 0.85
42 2.86 0.91
48 2.87 0.92
59 2.93 0.98
64 2.97 1.02
70 2.99 1.04
79 3.05 1.1
88 3.09 1.14
96 3.09 1.14

Nama : Ginastiar Gading


NIM : 111.210.157
Plug : 12 8
Laboratorium Hidrogeologi 2023

110 3.09 1.14

Tabel 3 2 Tabulasi Data Step 2

Pengukuran (m)
Waktu Debit Pompa
Muka
(menit) (m3/detik) Penurunan
Air
115 3.13 1.18
117 3.2 1.25
120 3.26 1.31
122 3.35 1.4
125 3.38 1.43
126 3.46 1.51
132 3.49 1.54
137 3.53 1.58
143 3.59 1.64
151 3.61 1.66
157 3.66 1.71
163 3.69 1.74
176 3.71 1.76
184 3.76 1.81
193 3.79 1.84
0.0284
199 3.87 1.92
207 3.89 1.94
216 3.95 2
221 3.98 2.03
229 4.01 2.06
234 4.04 2.09
238 4.13 2.18
242 4.17 2.22
244 4.19 2.24
245 4.23 2.28
247 4.24 2.29
250 4.25 2.3
256 4.27 2.32
260 4.27 2.32
265 4.27 2.32

Nama : Ginastiar Gading


NIM : 111.210.157
Plug : 12 9
Laboratorium Hidrogeologi 2023

Tabel 3 3 Tabulasi Data Step 3

Pengukuran (m)
Waktu Debit Pompa
(menit) (m3/detik) Muka
Penurunan
Air
271 4.28 0
273 4.31 2.36
274 4.32 2.37
276 4.35 2.4
278 4.4 2.45
280 4.44 2.49
281 4.47 2.52
283 4.5 2.55
285 4.56 2.61
286 4.6 2.65
289 4.62 2.67
291 4.67 2.72
293 4.75 2.8
294 4.79 2.84
297 4.82 2.87
0.0188
299 4.92 2.97
301 4.95 3
309 5 3.05
317 5.05 3.1
320 5.1 3.15
327 5.13 3.18
335 5.17 3.22
340 5.21 3.26
343 5.23 3.28
346 5.27 3.32
349 5.34 3.39
350 5.41 3.46
355 5.41 3.46
360 5.41 3.46
365 5.41 3.46

Nama : Ginastiar Gading


NIM : 111.210.157
Plug : 12 10
Laboratorium Hidrogeologi 2023

3.2 Metode I Jacob

Step Q (m3/") Sw (m) Sw/Q ("/m2)


1 0.0188 1.14 60.638
2 0.0284 2.32 81.690
3 0.0390 3.46 88.717

• 𝑎 = 14 𝑠/𝑚2
• 𝑏 = 0,01 𝑚3/𝑠
𝑎 14
• 𝑪= = = 1400 𝑠2/𝑚5
𝑏 0,01

• 𝑩 = 38 𝑠/𝑚2

Untuk menentukan klasifikasi, maka satuan diubah terlebih dulu menjadi:


𝑠2
𝐶 = 1400 = 0,14 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡2/𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟5
𝑚5
Berdasarkan klasifikasi kondisi sumur menurut harga Coeficient Well Loss
(C) oleh Walton (1970) dari perhitungan di atas, didapatkan nilai C = 0,14 dan
tergolong ke dalam kategori baik

• Nilai Sw Matematis
1. Sw1 = BQ + CQ2 = (38 x 0,0188)(1400 + 0,01882 ) = 1,2092 m
2. Sw2= BQ + CQ2 = (38 x 0,0284)(1400 + 0,02842 ) = 2,2083 m
3. Sw3 = BQ + CQ2 = (38 x 0,0390)(1400 + 0,03902 ) = 3,6114 m

• EP (Efisiensi Pemompaan)
𝐵𝑄
1. EP1 = x 100% = 38 x 0,0188/ 1,2092 x 100% = 59,08 %
𝑆𝑤1
𝐵𝑄
2. EP2 = x 100% = 38 x 0,0284 / 2,2083 x 100% = 48,87 %
𝑆𝑤2
𝐵𝑄
3. EP3 = x 100% = 38 x 0,0390 / 3,6114 x 100% = 41,03 %
𝑆𝑤3

• FD (Factor Development)
FD = 𝐶 = 1400 = 0,000425926 hari/m3
𝐵 38

Berdasarkan klasifikasi sumur Factor Development menurut Bierschenk 1964, dari


perhitungan di atas, didapatkan nilai FD = 6,75 x 10-4 hari/m3 yang termasuk kedalam
kategori sangat baik.

Nama : Ginastiar Gading


NIM : 111.210.157
Plug : 12 11
Laboratorium Hidrogeologi 2023

3.3 Metode II Perbandingan

Q1/Sw1 = Q2/Sw2 = Q3/Sw3 =


0,0155 0,0128 0,0107
a/c = 1,4486 b/c = 1,1962 c/c = 1
1-2 = 0,2524 2-3 = 0,1962 1-3 = 0,4486

Berdasarkan hasl dari tabulasi diata, semua nilai menunjukkan nilai <1, sehingga konstruksi
sumur tergolong dalam kategori sempurna

3.4 Metode III Logans


3
• 𝑄𝑂𝑝𝑡𝑖𝑚𝑢 = 1,22 𝑚 ⁄𝑠 (didapat dari kurva Ep vs. Q)
• 𝑆𝑤𝑔𝑟𝑎𝑓𝑖𝑠 = 𝑄𝑂𝑝𝑡𝑖𝑚𝑢𝑚 × 50 = 1,22 × 50 = 1,4 𝑚
1,22 × 𝑄𝑂𝑝𝑡𝑖𝑚𝑢𝑚 ×86400 2
= 2108,16 𝑚 ⁄ℎ𝑎𝑟𝑖
1,22 ×0,028×86400
• 𝑇= 𝑆𝑤𝑔𝑟𝑎𝑓𝑖𝑠
=
1,4

• D = 45 m (tertera pada lembar tabulasi step test)


𝑇 2108,16
• 𝐾= = = 46,848 𝑚⁄ = 0,000542𝑚⁄𝑠
𝐷 45 ℎ𝑎𝑟𝑖

3.5 Metode IV Grafis (Metode Sichardt)

√𝐾 √0,000542
• 𝑄𝑚𝑎𝑘𝑠 = 2𝜋 × 𝑟𝑤 × 𝐷 × = 2 (3,14) × 0,2032 × 45 ×
15 15
3
= 0,0891 𝑚 ⁄𝑠

Swmaks = BQmaks + CQ2maks


= (38 x 0,0891) + ( 1400 x 0,08912)
= 14,5001 m

Nama : Ginastiar Gading


NIM : 111.210.157
Plug : 12 12
Laboratorium Hidrogeologi 2023

3.6 Aplikasi
𝑄𝑂𝑝𝑡𝑖𝑚𝑢𝑚 0,056
• Luas Kelompok: 𝐴 = 24 = 24 = 4,6537 Ha
𝐼𝑅× 10,98×
𝑛 6,083

𝐿𝐴 300
• Jumlah Pompa: 𝐽𝑃 = = 4,65= 64 pompa
𝐴
𝑄𝑂𝑝𝑡𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑟0
• Radius Of Influence (𝒓𝟎 ): 𝑆𝑤𝑔𝑟𝑎𝑓𝑖𝑠 = × 𝑙𝑛
2𝜋𝑇 𝑟𝑤

0,056 𝑟0
5,2 = × 𝑙𝑛
2(3,14)0,0244 0,2032
𝑟0
5,2 = 0,3655 × 𝑙𝑛
0,2032
𝑟0
14,227= 𝑙𝑛 0,2032

14,227= ln 𝑟0 − 𝑙𝑛 0,2032
ln 𝑟0 = ln 𝑟0 −(-1,59)
ln 𝑟0 = 14,227 - 1,59
ln 𝑟0 = 12,637

Nama : Ginastiar Gading


NIM : 111.210.157
Plug : 12 13
Laboratorium Hidrogeologi 2023

BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan yang telah di lakukan, maka dapat ditarikkesimpulan
sebagai berikut:
1. Berdasarkan harga a,b,c (0,2524; 0,1962: 0,4486), bernilai <1 maka dapat
dikatakan bahwa kontruksi sumurnya sempurna.
2. Berdasar pada nilai Fd (factordevelop) yaitu 0,000425926 hari/m3 menandakan
bahwa kondisi sumur sangat baik dan juga berdasar pada harrga coefisient well
loss termasuk ke baik

3. Berdasar pada nilai K yaitu 46,848 𝑚⁄hari dapat diklasifikasikan bahwa jenis
litologinya yaitu sandcoarse.

4.2. Saran
1. Metode pengerjaan yang manual mengharuskan tingkat ketelitian yang lebih guna
mengurangi kesalahan dalam pengerjaan.

Nama : Ginastiar Gading


NIM : 111.210.157
Plug : 12 14
DAFTAR PUSTAKA

Bahagiarti, Sari.,Puji Pratiknyo., Purwanto.,Herry Riswandi. 2017. BUKU PANDUAN


PRAKTIKUM HIDROGEOLOGI. Yogyakarta: Laboratorium Hidrogeologi Program
Studi Teknik Geologi Fakutas Teknologi Mineral Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Yogyakarta.
Chow, VT,. 1988. Applied Hydrology. New York : McGraw Hill Book Company.Hariyadi,
Bisri, Lily, Rini Wahyu. 2014. Studi Ketersediaan Airtanah Guna MenentukanPola
Pemberian Air Untuk Kebutuhan Irigasi Di Kecamatan Mojosari Kabupaten
Mojokerto. Universitas Brawijaya.
Harjito. 2014. Metode Pumping Test sebagai Kontrol Untuk Pengambilan Airtanah Secara
Berlebihan. Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan : Volume 6, Nomor 2, Juni 2014
Hal. 138-149
Halford, K.J. and E.L. Kuniansky 2002. Documentation of spreadsheets for the analysis of
aquifer pumping and slug test data. USGS OF 02-197
Odeh, Souad and G.L. Jones, 1965, Pressure Drawdown Analysis, Variable-Rate Case.
Journal of Petroleum Technology 17. 960-964
Pranowo Harri, Sholichin, Lily. 2014. Analisa Kuantitas Dan Kualitas Airtanah Di
Kabupaten Mojokerto. Universitas Brawijaya
Salsabila Anisa, Irma Lusi. 2020. Pengantar Hidrogeologi. Aura Publishing.
Todd, D. K. 1980. Groundwater Hydrology. 1st Edition. New York: John Wiley and Sons,
In
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai