WAHYU PRABOWO
14/361928/SV/06192
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberi
rahmat dan karunia, sehingga saya bias menyelesaikan laporan praktik kerja
lapangan dengan judul KALIBRASI BEJANA UKUR TIPE KERING DAN
TIPE BASAH KAPASITAS 10 L METODE GRAVIMETRI DENGAN
STANDAR ACUAN OIML R 120 tepat pada waktunya.
Tujuan dari penulisan laporan praktik kerja lapangan ini adalah memenuhi
tugas sebagai mahasiswa D3 Metrologi dan Instrumentasi Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada.
Melalui kata pengantar ini, saya ingin mengucapkan kepada semua pihak
yang telah memberi dukungan sehingga penulis bias menyelesaikannya. Ucapan
terima kasih ini saya sampaikan kepada:
1. Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberi rahmat dan
hidayahnya,
2. Orang Tua yang selalu memberi dukungan tiada henti untuk kelancaran kuliah,
3. Bapak Drs. Sudiartono, MS selaku kepala program studi Metrologi dan
Instrumentasi SV UGM,
4. Bapak Maryadi, S.Sos selaku kepala bidang metrologi Disperindag Jatim,
5. Agus Trihantoro, , M.T selaku Dosen pembimbing praktik kerja lapangan,
6. Agus Prihandoko, ST selaku pembimbing lapangan di Disperindag Jatim,
7. Seluruh staf karyawan D3 Metrologi dan Instrumentasi SV UGM dan seluruh
staf di Disperindag Jatim, yang telah banyak membantu dalam praktik kerja
lapangan.
8. Seluruh mahasiswa D3 Metrologi dan Instrumentasi 2014 dan rekan praktik
kerja di Disperindag Jatim yang berjuang bersama : Avonita Geovanie, Esti
Panuntun Utami, Ulfa Saadatul Ummah, Wildan Aufa Adli.
Meskipun dalam proposal ini saya sudah berusaha sebaik mungkin, namun
kesalahan kekuranggan pasti ada. Sehingga saya mengharap kritik dan saran agar
kedepannya lebih baik. Akhir kata, semoga laporan praktik kerja lapangan ini
dapat bermanfaat untuk semua kalangan dan pihak-pihak yang berkepentingan.
Yogyakarta, 20 Agustus 2016
iv
Penulis
v
DAFTAR ISI
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR TABEL
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Metrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang pengukuran, akurasi dan
kalibrasi dibidang industri, ilmu pengetahuan dan teknologi. Di Indonesia
metrologi dibagi menjadi tiga yaitu metrologi legal, metrologi industri dan
metrologi ilmiah. Metrologi legal adalah pengukuran yang berakibat pada
perekonomian, kesehatan dan keselamatan yang diatur oleh Undang-undang No.2
tahun 1981. Metrologi industri adalah pengukuran yang ada pada perusahaan yang
menyangkut proses persiapan, proses produksi dan pengujian demi menjaga
standar mutu. Metrologi ilmiah adalah metrologi yang menyangkut
pengembangan standar pengukuran dan pemeliharaan.
Bejana ukur adalah alat ukur volume yang digunakan sebagai standar
untuk menguji alat ukur volume lainnya. Bejana ukur digunakan sebagai standar
untuk satuan volume yang didasarkan pada satuan Sistem Internasional(SI).
Sebagai contoh bejana ukur standar digunakan untuk kalibrasi bejana ukur uji
yang dimiliki oleh SPBU demi menjaga kualitas SPBU tersebut. Kalibrasi bejana
ukur maupun kalibrasi SPBU dilakukan agar para konsumen tidak dirugikan.
Kalibrasi menurut ISO/IEC Guide 17025:2005 dan Vocabulary of
International Metrology (VIM) adalah serangkaian kegiatan yang membentuk
hubungan antara nilai yang ditunjukkan oleh instrumen ukur atau sistem
pengukuran, atau nilai yang diwakili oleh bahan ukur, dengan nilai-nilai yang
sudah diketahui yang berkaitan dari besaran yang diukur dalam kondisi tertentu.
Tujuan kalibrasi adalah menjaga kebenaran konvisional nilai penunjukan alat ukur
dan hasil pengukuran sehingga tertelusur kestandar yang lebih tinggi.
Kalibrasi bejana ukur sangat penting karena bejana ukur merupakan alat
ukur uji untuk tera dan tera ulang suatu SPBU, sehingga kebenaran pada transaksi
(Bahan Bakar Minyak) BBM di SPBU sangat berkaitan dengan bejana ukur.
Kalibrasi bejana ukur menggunakan dua metode yaitu metode gravimetri dan
volumetri. Pada metode gravimetri terdapat dua acara yaitu tipe kering dan tipe
basah.
1
2
3
4
2009-2014 yaitu Mewujudkan Makmur bersama Wong Cilik melalui APBD untuk
Rakyat, maka ditetapkan misi pembangunan sektor industri dan perdagangan di
Provinsi Jawa Timur 2009-2014 adalah :
Meningkatkan pelayanan kesekretariatan.
Meningkatkan pembinaan dan pengembangan standarisasi dan desain
produk industri.
Meningkatkan pembinaan dan pengembangan Industri Agro dan Kimia
Meningkatkan pembinaan dan pengembangan Industri Logam, Mesin,
Tekstil dan Aneka.
Meningkatkan pembinaan dan pengembangan Industri Alat Transportasi,
Elektronika dan Telematika.
Meningkatkan pembinaan dan pengembangan pasar, distribusi, promosi,
peningkatan penggunaan produksi dalam negeri, pengembangan usaha,
pengawasan barang beredar dan perlindungan konsumen.
Meningkatkan pembinaan dan pelayanan ekspor, pengendalian impor,
meningkatkan/mengembangkan promosi dan kerjasama perdagangan
internasional serta pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dibidang
perdagangan internasional.
Meningkatkan pembinaan dan pengendalian serta pengembangan metrologi
legal.
Meningkatkan pengujian, inspeksi teknis, kalibrasi, sertifikasi mutu,
sertifikasi produk, pembinaan dan pengawasan mutu barang.
Meningkatkan pelayanan tera dan tera ulang alat-alat ukur, takar, timbang
dan perlengkapannya.
Meningkatkan pelayanan teknis, pembinaan, alih teknologi, perekayasaan,
pengembangan desain, menyediakan sarana usaha industri dibidang industri
logam, industri kulit & produk kulit, industri kayu dan produk kayu, Industri
makanan, minuman dan kemasan, serta aneka industri dan kerajinan.
Meningkatkan pendidikan pelatihan dan promosi ekspor.
6
1. Jam kerja
- Senin Kamis : 7.15 15.30 WIB
- Jumat : 6.30 15.30 WIB
2. Jam Istirahat
- Senin Kamis : 12.00 12.30 WIB
- Jumat : 11.30 12.30 WIB
2. Jam Istirahat
- Senin Kamis : 12.00 12.30 WIB
- Jumat : 11.30 12.30 WIB
2.6 Layanan Jasa
Kegiatan kalibrasi kemetrologian seperti kalibrasi dan pengujian
memberikan kontribusi yang penting dalam menjamin kualitas berbagai kegiatan
industri, hal ini mencakup kebutuhan akan ketertelusuran suatu hasil pengukuran
yang dilakukan dalam industri tersebut terhadap standart internasional. Guna
kebutuhan tersebut, Labolatorium Kalibrasi Kemetrologian menyediakan
menyediakan layanan jasa kalibrasi sehingga tercipta rantai ketelusuran suatu hasil
pengukuran dari suatu alat ukur yang ada dalam suatu industri terhadap standart
nasional/internasional.
Layanan yang diberikan diantaranya :
1. Jasa Kalibrasi
a. Kalibrasi anak timbangan kelas F1 dari 1 g sampai 200 g.
b. Kalibrasi anak timbangan kelas F2 dari 1 mg sampai 20000 g.
c. Kalibrasi anak timbangan kelas M1, M2, M3 dari 1 mg sampai 25000g.
d. Kalibrasi timbangan elektronik kelas I sampai kelas III sampai dengan
kapasitas 30000 g.
e. Kalibrasi timbangan mekanik kelas I sampai dengan kelas III sampai dengan
kapasitas 30000 g.
f. Kalibrasi pressure gauge 5 bar sampai dengan 350 bar.
g. Kalibrasi buret kapasitas 50 mL sampai 1000 mL.
h. Kalibrasi labu ukur kapasitas 50 mL sampai 1000 mL.
i. Kalibrasi gelas ukur kapasitas 50 mL sampai 1000 mL.
j. Kalibrasi temperature :
- Termometer gelas - 30C sampai 150C.
- Termometer analog -30C sampai 600C.
- Termometer digital -30C sampai 600C.
9
10
11
3.1.2 Timbangan
Timbangan adalah alat yang dipakai melakukan pengukuran massa suatu
benda. Timbangan/neraca dikategorikan kedalam sistem mekanik dan juga
elektronik /digital. Timbangan digital juga memiliki manfaat yang mampu
mendistribusikan informasi untuk beberapa orang sekaligus di lokasi yang berbeda,
lebih cepat dari timbangan analog. Beberapa timbangan digital dapat dihubungkan
langsung ke komputer, jadi ketika sebuah benda ditimbang bisa dibaca oleh
beberapa orang yang terletak di lokasi yang berbeda secara bersamaan.
Timbangan digital telah menjadi pilihan banyak orang atau industri, dimana
mengukur berat menjadi sesuatu yang penting, baik dalam skala kecil ataupun
industri besar. Kantor pos, bank, toko-toko perhiasan dan industri makanan semua
menggunakan timbangan digital yang sesuai, sementara perusahaan manufaktur
12
perhitungan rumus. Alat utama dalam gravimetri adalah timbangan dengan tingkat
ketelitian yang baik. Timbangan yang dipergunakan memiliki ketelitian yang
tinggi atau kepekaan yang tinggi.
Asumsi tersebuat sebaiknya dipenuhi oleh data yang akan dianalisis dengan
ANOVA. Ketidakterpenuhinya asumsi ini dapat menimbulkan kesimpulan yang
tidak benar atau melenceng.
2. Persiapan Pengujian
a. Persiapan Teknis dan Administratif
3.3 Implementasi
a. Persamaan Perhitungan Volume
Persamaan menurut acuan OIML untuk menghitung volume pada suhu 28
o
C dari massa air yang tertampung adalah:
0,99985( )
20 = {1 + ( )}
( 1,2)
Dimana :
V20 : volume sebenarnya bejana ukur pada suhu dasar (L)
IL : pembacaan timbangan ketika bejana ukur berisi air suling (g)
b. Perhitungan Ketidakpastian
1. Repeatability
Repeatibility adalah ketidakpastian tipe A yang diperoleh dari standar
deviasi pengukuran
U1=
Koefisien Sensitivitas
C1 = 1
2. Timbangan
Ketidakpastian timbangan berkaitan dengan proses penimbangan
bejana ukur kosong dan bejana ukur saat terisi, ketidakpastian diambil dari
sertfikat kalibrasi yang dimiliki timbangan tersebut.
U2 = 2
Keterangan :
Utimbangan : Ketidakpastian penunjukan timbangan pada muatan uji
berdasarkan sertifikat timbangan
k : faktor cakupan
koefisien sensitifitas
2
2 =
3. Koefisien Muai Bahan
d
U3=
3
Koefisien Sensitifitas
() 0,99985 (28)
C3 = 1,2
19
4. Temperature
Ketidakpastian Terperature didapat dari spesifikasi thermometer
U4= atau U4=
2
Koefisien Sensitifitas
1
C4=999,85 ( ) (1,2)
Koefisien Sensitifitas
2 3 4
2,37356 2,818745 2,546662 1,761829
= 1,95996 + ( )+( ) +( ) +( )
5 6
0,245458 1,000764
+( ) +( )
Massa Volume
Masa Suhu air Vs Rata-
No. Kosong(gr) Sebenarnya
Isi(gr) IL Air C (kg/m3) rata (L)
IE (L)
1 3888,3 13864,9 20,4 998,11824 10,0095668
2 3888,4 13862,3 20,5 998,09734 10,0070199 10,00784
3 3888,1 13861,9 20,5 998,09734 10,0069196
Massa Volume Vs
Masa Suhu waktu
No Kosong(g
Isi(gr) IL AirC
air (kg/m3) Sebenarnya Rata-
r) IE (L) tetes (s)
rata (L)
1 3895,6 13860,9 20,6 998,07644 9,99855 10
10,002
2 3891,1 13862,7 20,5 998,09734 10,0047 10 4
3 3891,3 13861,5 20,9 998,01374 10,004 10
Histogram
2,5 2,5
2 2
Number
1,5 1,5
1 1
0,5 0,5
0 0
9,995 9,997 9,999 10,001 10,003 10,005 10,007
Values
BoxPlot
9,998553 10,000553 10,002553 10,004553 10,006553 10,008553
2
y = 249,24x - 2493,6
1 R = 0,9177
Z 0
-1
-2
-3
9,997 9,999 10,001 10,003 10,005 10,007 10,009 10,011
Data1 - Data2
10,010503
10,008503
10,006503
Values
10,004503
10,002503
10,000503
9,9985029
Group 1 Group 2
Subgroups
3.4.3 Pembahasan
Telah dilakukan kalibrasi bejana ukur 10 L menggunakan metode
gravimetri dengan standar acuan OIML R 120, kalibrasi dilakukan di
laboratorium volume Bidang Metrologi Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Provinsi Jawa Timur. Kalibrasi dilakukan dengan tujuan menjaga nilai sesuai
dengan spesifikasi.
Kalibrasi bejana ukur 10 L menggunakan timbangan elektronik metter
tolledo kelas 1 sebagai standar pengujian. Sebelum digunakan timbangan
elektronik dikalibrasi menggunakan anak timbangan sehingga saat membaca
tidak menggunakan koreksi sertifikat. Kalibrasi bejana ukur dilakukan
dengan menimbang berat kosong dan berat muatan isi air suling kemudian
lakukan pengukuran ulang 3 kali. Suhu diukur setelah proses penimbangan
untuk mengetahui massa jenis air yang dapat dilihat pada table densitas air
sesuai ISO 8222.
Kalibrasi dilakukan pada laboratorium bersuhu 23C dengan
kelembaban 55%. Dengan suhu tersebut kalibrasi bejana ukur sudah dapat
dilakukan mengingat suhu acuan bejana ukur yaitu 28C.
Pada analisis hasil kalibrasi ditentukan volume kalibrasi dan
ketidakpastian baku dari beberapa faktor ketidakpastian. Pada bejana ukur
memiliki 5 faktor ketidakpastian yaitu : ketidakpastian repeatability,
ketidakpastian penimbangan, ketidakpastian koefisien muai bahan,
ketidakpastian suhu, ketidakpastian massa jenis cairan dan ketidakpastian day
abaca bejana. Kemudian ketidakpastian tersebut akan diperoleh
ketidakpastian gabungan dan ketidakpastian bentangan dengan tingkat
kepercayaan 95%. Untuk ketidakpastian repeatibility diperoleh dari standar
deviasi yang didapat dari 3 kali pengukuran. Ketidakpastian timbangan
diperoleh dari sertifikat dimbangan dengan k=2. Ketidakpastian pada suhu
diperoleh dari sertifikat tapi jika thermometer tersebut belum memiliki
dertifikat dapat digunakan daya bacanya yaitu 0,1 C. Ketidakpastian muai
bahan diperoleh dari bahan berupa stainsteel dengan nilai 47,7 x 10-6 (C).
Ketidakpastian massa jenis air dapat diperoleh dari tabel ketidakpastian
27
massa jenis air dan densitas air berdasarkan ISO 8222. Sedangkan pada
ketidakpastian daya baca bejana digunakan dari nilai daya baca bejana
tersebut yaitu 1 mL.
Dari ketidakpastian tersebut dapat grafik ketidakpastian sebagai
berikut:
0,5
0,4
0,3
0,2
0,1
0,001039745 0,021283455 0,00207553 2,351E-05 5,01944E-05
0
Repeatability Timb Koef Muai Temperatur air Daya Baca Bj
Faktor Ketidakpastian (mL)
0,6
0,5
0,4
0,3
0,2
0,1
0,0019392430,0212842050,0020193512,34974E-055,01965E-05
0
Hasil kalibrasi bejana ukur (Tipe Kering) volume 10000 mL adalah 10,008
L dengan ketidakpastian gabungan 0,58 mL dan ketidakpastian diperluas 1,2 mL
pada k=2. Hasil kalibrasi bejana ukur (Tipe Basah) volume 10000 mL adalah
10,002 L dengan ketidakpastian gabungan 0,58 mL dan ketidakpastian diperluas
1,2 mL pada k=2. Pada kedua grafik tersebut faktor ketidakpastian terbesar adalah
daya bejana Karena berhubungan dengan cara membacanya. Ketidakpastian
diperluas pada hasil kalibrasi bejana ukur tipe kering maupun basah sama yaitu
1,2 mL.
4.2 Saran
Dari pengalaman dalam praktik kerja lapangan ada beberapa saran yang
perlu disampaikan agar diperhatikan yaitu:
1. Dengan adanya praktik kerja lapangan di Program Studi Metrologi
dan Instrumentasi Sekolah Vokasi UGM mahasiswa dapat
mengaplikasikan secara langsung ditempat praktik dan mempelajari
lebih jauh mengenai lingkup kerja sesuai bedang.
2. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur
terakreditasi KAN dengan nomor LK.071DN merupakan
laboratorium kalibrasi yang menangani kalibrasi alat dari balai
metrologi daerah dan juga kalibrasi alat industri sehingga
mempermudah para pelaku usaha untuk menjaga ketelusuran alat ukur
ynag digunakan.
29
DAFTAR PUSTAKA
Ahzid, 2013, Bahan Ajar Kalibrasi dan Standarisasi, Yogyakarta.
30
LAMPIRAN
Cerapan
31
32
Perhitungan dan Ketidakpastian
Perhitungan kalibrasi bejana ukur 10 L
0,99985( )
= {1 + ( )}
( 1,2)
0,99985(13864,9 3888,3)
1 = {1 + 0,0000477(28 20,4)}
(998,11824 1,2)
= 10,0095668 L
0,99985(13862,3 3888,4)
2 = {1 + 0,0000477(28 20,5)}
(998,09734 1,2)
= 10,0070199 L
0,99985(13861,9 3888,1)
3 = {1 + 0,0000477(28 20,5)}
(998,09734 1,2)
= 10,0069196 L
Volume rata-rata :
1+2+3
Vrata-rata = 3
10,0095668 L + 10,0070199 L + 10,0069196 L
=
3
= 10,00784 L
1. Repeatability
1=1( )2
=
1
stdn= 0,002 mL
U1=
0,002
=
3
= 0,0010397 mL
33
C1 = 1
U1C1= 0,0010397 mL
2. Timbangan
U2 = 2
0,03
=2
2
= 0,0015 mL
2
2 =
10,00784 L 2
=
13863,03 3888,26
=1,4189 mL
U2C2= 2,12 x 10-5 mL
47,7 106
=
3
= 2,75 105
(13863,033888,26) 0,99985 (2820,46)
C3 = 998,10430671,2
= 75,36 mL / C
U3C3=0,002 mL
4. Temperature
U4= atau U4=
2
0,1
= 2
= 0,05
1
C4=999,85 ( ) (1,2)
= 999,85(13863,03 3888,26)
1
( )0,0000477
998,1043067 1,2
= 0,0047 mL
34
U4C4= 1,35 x 10-5 mL
5. Massa jenis air
10007,84 mL
=
(998,1043067 1,2)
= 0,01mL
U5C5= 5,01 x 10-5 mL
= 0,577 mL
C6=1
U6C6= 0,577 x 1 = 0,577 mL
7. Ketidakpastian Gabungan
= ()2 + ()2
= (1,081 106 )2 (4,529 1010 )2 (4,306 106 )2 (5,257 1010 )2 (2,519 1015 )2 (0,333)2
= 0,577
8. Derajat kebebasan
4
=
=1|. ()|4 /
0,5774
=
(1,081 106 )4 (4,529 1010 )4 (4,306 106 )4
2 50 50
(5,257 1010 )4 (2,519 1015 )4 (0,333)4
50 50 50
35
= 50
9. Faktor Cakupan
2,37356 2,818745 2 2,546662 3 1,761829 4
= 1,95996 + ( )+( ) +( ) +( )
50 50 50 50
5 6
0,245458 1,000764
+( ) +( )
50 50
= 2,0
10. Ketidakpastian diperluas
= .
= 2,0 0,577
= 1,2
36
Tabel Massa Jenis Aquades (Water Distillate) ISO 8222 (1987)
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50