Anda di halaman 1dari 79

KALIBRASI ALAT DAN

VALIDASI METODE UJI

(KIA 6312)
Oleh : Made Vivi Oviantari dan
Ni Wayan Martiningsih
Standar Kompetensi : Mahasiswa dapat
memahami dan menerapkan kalibrasi suatu alat

MATERI POKOK
 I. Kalibrasi dan Verifikasi

 II. Bahan Acuan

 III. Kalibrasi dan Verifikasi Kerja

 UTS dan UAS praktikum


Standar Kompetensi : Mahasiswa dapat
memahami dan menerapkan kalibrasi suatu alat

 I. Kalibrasi dan Verifikasi


 1. Pengertian
 2. Program Kalibrasi dan verifikasi
 3. Persyaratan adanya prosedur tertulis
untuk pelaksanaan kalibrasi
 4. Frekuensi kalibrasi dan verifikasi
 5. Tingkat hierarki dalam kalibrasi
Pengertian kalibrasi dan
verifikasi
 Customer selalu mengharapkan mutu produk
semakin tinggi
 Jadi setiap perusahaan selalu berusaha
menjamin mutu produk untuk memperkuat
posisi ekonomi perusahaan dalam pasar
 Persyaratan mutu yang tinggi untuk suatu
produk berarti harus diadakan sistem jaminan
mutu yang memadai
 Sistem jaminan mutu tdr dr. pengendalian,
kalibrasi dan pemeliharaan alat ukur dan
peralatan pengujian
 pengendalian, kalibrasi & pemeliharaan alat ukur &
peralatan pengujian menjamin bahwa pengukuran adl
benar dlm semua proses produksi

 Sehingga semua hasil pengukuran harus tertelusur ke


standar nasional
 Ketertelusuran mrp salah satu persyaratan yg hrs
dipenuhi oleh suatu laboratorium yang akan dan telah
diakreditasi (tercantum dlm ISO/IEC 17025.2005)
 Semua peralatan yang digunakan untuk pengujian dan
atau kalibrasi, tms peralatan untuk pengukuran,
subsider (spt kondisi lingkungan) yg berpengaruh
signifikan pada akurasi atau keabsahan hasil
pengujian, kalibrasi atau pengambilan sampel harus
dikalibrasi sebelum digunakan
 Laboratorium harus mempunyai
program dan prosedur yg tetap untuk
kalibrasi peralatannya
 Jadi program tsb hendaknya mencakup
suatu sistem untuk memilih,
menggunakan, mengkalibrasi,
mengecek, mengendalikan, merawat
standar acuan dan bahan acuan yg
digunakan sbg standar pengukuran utk
peralatan ukur & pengujian yg
digunakan utk melakukan pengujian
dan kalibrasi
Definisi Ketertelusuran
 Ketertelusuran adl. Suatu proses yg
menunjukkan suatu alat ukur (atau suatu
ukuran bahan) dpt dibandingkan dg suatu
standar nasional untuk besaran ukur dlm satu
tingkat atau lebih
 Ketertelusuran pengukuran adl. Sifat dr hasil
suatu pengukuran atau nilai dr standar yg dpt
dihubungkan ke acuan tertentu, biasanya
standar nasional atau internasional melalui
suatu rantai perbandingan yg tak terputus yg
semuanya mempunyai ketidakpastian
tertentu
 Kalibrasi berarti menetapkan & membuktikan
penyimpangan dr penunjukkan alat ukur
(atau nilai yg ditetapkan dr suatu besaran
bahan) dari nilai “benar” konvensional
besaran ukur ini.
 Dalam tiap tingkat kalibrasi dilakukan dg
suatu standar mutu metrologis yg telah
ditetapkan dg kalibrasi dg standar yg lebih
tinggi.
Unsur ketertelusuran
 1. Suatu rantai perbandingan yg tak
terputus
 2. Ketidakpastian pengukuran
 3. Dokumentasi
 4. Kompetensi
 5. Mengacu pada unit SI
 6. Rekalibrasi
1. Suatu rantai perbandingan
yg tak terputus
 Ketertelusuran dimulai dg suatu rantai
perbandingan tak terputus yaitu standar
yg dpt diterima oleh berbagai pihak,
biasanya standar nasional, internasional
atau instrinsik & berakhir dg standar
acuan kerja
2. Ketidakpastian pengukuran

 Ketidakpastian pengukuran untuk tiap


tahap dalam rantai ketertelusuran harus
dihitung sesuai dengan metode yang
ditetapkan dan harus dinyatakan pada
setiap tahap agar ketidakpastian
menyeluruh untuk rantai keseluruhan
dapat dihitung
3. Dokumentasi

 Tiap tahap dalam rantai harus dilakukan


sesuai prosedur yang terdokumentasi
dan secara umum diketahui, hasilnya
harus sama-sama didokumentasikan,
mis. Dalam laporan kalibrasi alat
pengujian.
4. Kompetensi

 Laboratorium atau badan yang


melakukan satu atau lebih tahap dalam
rantai harus memberikan bukti dan
kompetensi teknis mereka (misalnya
dengan menunjukkan bahwa mereka
telah diakreditasi oleh badan akreditasi
yang diakui)
 5. Mengacu pada unit SI
 Standar yang tepat adalah standar primer
untuk merealisasikan standar internasional
 6. Rekalibrasi
 Kalibrasi harus diulang pada jarak waktu yang
tepat, lama jarak waktu ini tergantung pada
sejumlah variabel (misalnya ketidakpastian
yang dipersyaratkan, frekuensi penggunaan,
cara penggunaan, stabilitas peralatan) agar
ketertelusuran standar terpelihara
Pengertian Kalibrasi
 Kalibrasi adalah serangkaian pekerjaan di bawah kondisi
tertentu yang menetapkan hubungan antara nilai yang
ditunjukkan oleh suatu alat ukur, sistem pengukuran, nilai
yang ditunjukkan oleh suatu besaran bahan (material
measure) atau bahan acuan dan nilai yang diketahui yang
berkaitan dari suatu besaran ukur
 Kalibrasi adalah serangkaian pekerjaan yang menetapkan
di bawah kondisi tertentu, hubungan antara nilai kuantitas
yang ditunjukkan oleh suatu alat ukur, sistem pengukuran
atau nilai yang ditunjukkkan oleh suatu besaran bahan
(material measure) atau bahan acuan dan nilai yang
sesuai (berkaitan yang direalisasikan (dicapai) dengan
standar
 Kalibrasi berarti menetapkan dan merekam
ketidakpastian pengukuran dari alat ukur.
 Suatu kalibrasi yang benar tidak melibatkan
penyetelan suatu alat, tetapi dapat
menunjukkan kebutuhan penyetelan
 Kalibrasi adalah suatu pembandingan suatu
standar atau alat lain untuk mendeteksi,
mengorelasikan melaporkan atau
mengeliminasi dengan penyetelan, setiap
variasi dalam akurasi dari standar atau alat
yang dibandingkan
Catatan :
 Hasil dari suatu kalibrasi memungkinkan perkiraan
kesalahan dari penunjukkan alat ukur, sistem pengukuran
atau besaran bahan (material measure) atau penetapan
nilai untuk penandaan pada skala yang berubah-ubah
 Suatu kalibrasi juga dapat menetapkan sifat metrologik
yang lain
 Hasil kalibrasi dapat direkam dalam suatu dokumen,
kadang-kadang disebut sertifikat kalibrasi atau laporan
kalibrasi yang ditunjukkan dengan logo badan akreditasi
atau cara lain yang memberikan acuan pada status
akreditasi
 Hasil dari suatu kalibrasi kadang-kadang dinyatakan sbg
faktor kalibrasi atau sbg suatu rangkaian faktor kalibrasi
dlm bentuk kurva kalibrasi
Pengertian lain :
 Kalibrasi merupakan proses verifikasi
bahwa suatu akurasi alat ukur sesuai
dengan rancangannya. Kalibrasi biasa
dilakukan dengan membandingkan
suatu standar yang terhubung dengan
standar nasional maupun internasional
dan bahan-bahan acuan tersertifikasi.
Quis I :
 1. Jelaskan definisi ketertelusuran!
 2. Jelaskan definisi kalibrasi!
 3. Sebutkan unsur-unsur
ketertelusuran!
Kalibrasi diperlukan untuk:
 Perangkat baru
 Suatu perangkat setiap waktu tertentu
 Suatu perangkat setiap waktu
penggunaan tertentu (jam operasi)
 Ketika suatu perangkat mengalami
tumbukan atau getaran yang berpotensi
mengubah kalibrasi
 Ketika hasil pengamatan dipertanyakan
Berbagai Istilah yg digunakan dlm Peralatan Pengujian

 Kalibrasi dan Standarisasi


 Penyetelan
 Fungsi Kalibrasi
 Verifikasi
 Pengujian alat
Kalibrasi dan Standarisasi
 Istilah ini sering menjadi rancu
 Kalibrasi : mengecek/mendeteksi respons dari
suatu alat ukur atau peralatan pengujian thd
suatu bahan yg diketahui sifat dan
akurasinya, jika perlu menerapkan suatu
faktor koreksi pd tanda kalibrasi dari
peralatan tsb.
 Standarisasi peralatan pengujian : menyetel
respons peralatan pengujian untuk memenuhi
sifat-sifat bahan yg diketahui, agar peralatan
pengujian itu dibaca dg benar.
 Jd standarisasi dr suatu peralatan pengujian
adalah menetapkan hubungan (mis. Angka
atau grafik) antara pembacaan dari suatu
peralatan pengujian dan sifat suatu bahan
yang diketahui
 Bahan ini disebut standar, dpt berupa bobot
yg ditimbang atau larutan analit yg diketahui
konsentrasinya
Penyetelan
 Penyetelan suatu peralatan pengujian
dilakukan jika suatu kesalahan
sistematik yg diperkirakan akan
terkoreksi dg mengubah setelan dari
peralatan pengujian tersebut.
 Sering tjd kebingungan antara kalibrasi
& gabungan dari standarisasi &
penyetelan
Fungsi Kalibrasi
 Neraca elektronik modern mencakup suatu
fungsi kalibrasi
 Jika dlm penggunaan neraca ini dibebani dg
beban internal/eksternal & neraca secara
otomatis terstel shg pembacaannya sesuai dg
massa beban yg diketahui,
 Maka perbedaan antara nilai yg diukur dg
nilai benar tetap terputus
 Shg tdk dilakukan kalibrasi
Verifikasi
 Verifikasi adalah penegasan dengan
pemeriksaan dan penetapan bukti bahwa
persyaratan yg ditetapkan telah dipenuhi
 Dlm manajemen alat ukur, verifikasi
memberikan suatu cara utk mengecek bhw
penyimpangan antara nilai yg ditunjukkan
oleh suatu alat ukur & nilai berkaitan yg
diketahui dr suatu besaran yg diukur adl
secara konsisten < kesalahan maksimum yg
dapat diperbolehkan yg ditetapkan dlm suatu
standar, peraturan/spesifikasi yg khusus utk
manajemen alat ukur
 Hasil dari verifikasi : keputusan apakah alat kembali
digunakan, melakukan penyetelan, melakukan
perbaikan, menyatakan unjuk kerja telah menurun
atau menyatakan tdk terpakai lagi
 Suatu rekaman tertulis verifikasi yg dilakukan
hendaknya diarsip
 Verifikasi peralatan adl. Semua pekerjaan yg
dilakukan oleh suatu badan pelayanan metrologi
legal nasional (atau organisasi lain yg secara legal
diberi wewenang) yg bertujuan utk memastikan &
menegaskan bhw peralatan atau standar
sepenuhnya memenuhi persyaratan peraturan utk
verifikasi
 Verifikasi mencakup pemeriksaan & peneraan
Perbedaan Kalibrasi & Verifikasi

Kalibrasi Verifikasi
Menetapkan hubungan antara nilai Pemeriksaan kesesuaian alat ukur
yg diukur & nilai berkaitan yg dg persyaratan legal :
dicapai oleh standar: • Uji kualitatif

• Dibawah kondisi yg ditetapkan • Kesalahan maksimum yg


• Pada Tanggal & wkt tertentu diperbolehkan (MPE)
Pernyataan dr kedua Memberi tanda pd alat yg diuji
penyimpangan/koreksi &
ketidakpastian pengukuran
Menerbitkan sertifikat kalibrasi Menerbitkan sertifikat verifikasi spt
dipersyaratkan atau diminta
Pengujian alat
 Berarti pemeriksaan kesesuaian suatu
peralatan pengujian dg spesifikasinya
 Dlm Lab analitik, disebut verifikasi unjuk kerja
(PV)
 Pengujian kesesuaian sistem (PV) adl suatu
bagian terpadu dr metode
 Pd umumnya dikehendaki adanya kepastian
kesesuaian & keefektifan sistem operasional
yg digunakan utk memastikan keefektifan
sistem operasional akhir, perlu dilakukan uji
kesesuaian sebelum digunakan.
 Uji kesesuaian sistem didasarkan pd
konsep, bhw elektronik peralatan, zat
uji & kondisi operasional analitik
membentuk satu sistem analitik tunggal
yg dpt diuji fungsinya secara
keseluruhan
Program Kalibrasi dan verifikasi
 Alat ukur & Uji (AUU) adl. Semua alat
inspeksi, ukur, pengujian, standar
pengukuran, bahan acuan, alat bantu,
instalasi, bahan, pereaksi dan instruksi tms
perangkat lunak yg diperlukan utk melakukan
pengukuran & pengujian
 Dlm program kalibrasi & verifikasi utk tiap
alat ukur & uji hendaknya tdp tgl akhir & tgl
kalibrasi &/ verifikasi berikutnya
 Pengecekan yg sering akan mendeteksi
secara dini kegagalan fungsi yg mungkin
 Shg meminimalkan upaya yg diperlukan utk
memeriksa pengaruh dr suatu kerusakan
(cacat) pd pengujian terdahulu
 Maksud dr program utk kalibrasi & verifikasi
peralatan adl memberikan kepercayaan bhw
pengukuran yg dilakukan oleh lab relevan
Kemampuan Ukur Terbaik
(KUT/BMC)
 Definisi : ketidakpastian terkecil yg dpt
dicapai oleh suatu lab dlm lingkup
akreditasinya
 Jika melakukan kalibrasi, sedikit banyak
kalibrasi rutin standar pengukuran yg
mendekati ideal yg dimaksudkan utk
menetapkan, merealisasi, memelihara atau
memproduksi kembali suatu unit dari besaran
itu, satu atau lebih nilainya
 atau jika melakukan kalibrasi sedikit banyak
kalibrasi rutin yg mendekati ideal yg didesain
utk pengukuran besaran itu.
Persyaratan adanya prosedur tertulis
untuk pelaksanaan kalibrasi
 Yg biasa utk semua kalibrasi adl persyaratan
bhw lab hrs mempunyai suatu prosedur
tertulis utk pelaksanaan kalibrasi & hrs
menetapkan batas yg jelas utk penyimpangan
yg diterima.
 *Lab hrs memiliki aturan terdokumentasi utk
tindakan yg perlu diambil, jika pengecekan
atau kalibrasi mengalami penyimpangan yg
melampaui ketetapan batas.
 Jd mencakup 2 hal : 1.) keputusan ttg
penggunaan masa depan peralatan 2).
Keputusan ttg evaluasi hasil yg ditunjukkan
peralatan dlm periode wkt dr pengecekan
atau kalibrasi terdahulu dlm unjuk kerja yg
dpt diterima dicatat sampai pd wkt unjuk
kerja yg tdk dpt diterima terdeteksi
 Jika hasil pengecekan/kalibrasi terdeteksi
suatu penyimpangan yg besar yg tdk dpt
diterima, alat itu hendaknya jgn digunakan
lagi atau dlm beberapa hal semua hasil yg
akan datang dikoreksi dg suatu nilai yg
berkaitan dg penyimpangan yg diamati.
 *Lab hrs mampu menunjukkan kewajaran &
mendokumentasikan pembenaran &
pembenaran itu hrs dilakukan sampai alat
diperbaiki/distel & telah ditunjukkan oleh
kalibrasi shg dpt digunakan kembali
 *Semua hasil yang diperoleh menggunakan
peralatan dlm periode waktu dr pengecekan
yg berhasil terdahulu, harus diulang, kecuali
dapat ditunjukkan bhw penyimpangan yg
terdeteksi tdk secara signifikan
mempengaruhi kebenaran dr hasil yg
diterima
 Jd peta kendali/hasil dr analisis bahan acuan
bersertifikat dpt digunakan
 menetapkan penyimpangan yg dpt diterima
utk suatu peralatan penting utk menjelaskan
luas pengaruh penyimpangan pd penetapan
analitik dg menggunakan peralatan itu
 Evaluasi ini dilakukan oleh penyelia atau
personel penguji yg bertanggungjawab utk
berbagai penetapan analitik
 Penyimpangan maksimum yg dpt diterima dr
peralatan hrs memperhitungkan metode yg
memiliki persyaratan paling saksama pd
peralatan itu
Frekuensi Kalibrasi dan Verifikasi
(Jarak Waktu Kalibrasi dan Verifikasi
 Mrp. Fungsi berbagai faktor:
 1. Akurasi & bats kesalahan yg diperbolehkan
 2. Stabilitas Alat Ukur dan Uji (AUU)
 3. Maksud & Penggunaan (frekuensi,
personel, kondisi lingkungan, dsb.)
 4. Pengalaman dg alat ukur & uji yg serupa
 5. Rekomendasi manufaktur
 6. Karakteristik lain dr alat (Mis. Kekasaran) &
lab. (mis. Kualifikasi dr staf )
Nama Alat/Bahan Persyaratan Kalibrasi Verifikasi
Termometer acuan Rekalibrasi Setiap 5 tahun Setiap Th.
(cairan dlm kaca) tertelusur Titik tunggal
sepenuhnya (misalnya
pengecekan ttk es)
Thermokupel Rekalibrasi Setiap 3 th Setiap th cek thd
acuan tertelusur termometer acuan
sepenuhnya
Termometer acuan 1 tahun 3 bulan
jenis elektronik
Termometer raksa 1 tahun
Termometer Setiap 1 th Setiap 3 bln
(elektronik)
Termometer kerja Cek thd Setiap tahun
& termokupel kerja termometer acuan
pd ttk es
&/rentang suhu
kerja
Neraca analitik Kalibrasi tertelusur Setiap tahun Setiap minggu
sepenuhnya
Anak timbangan Cek terhadap anak timbangan yg Setiap
pengecekan dikalibrasi/cek pd neraca segera tahun
setelahkalibrasi tertelusur

Anak timbangan kalibrasi tertelusur sepenuhnya Setiap 5 Setiap hari


acuan tahun

Spektrometer 6 bln Setiap


hari*)

Kromatograf 6 bln Setiap


hari*)

Alat gelas Kalibrasi gravimetri thd toleransi Setiap


volumetrik yg dipersyaratkan tahun
Higrometer kalibrasi tertelusur Setiap
tahun
Sentrifuga kalibrasi tertelusur atau cek thd Setiap
tachometer independen jika perlu tahun

Mikroskop kalibrasi tertelusur dari “stage Pada


micrometer” awalnya
Pipet Otomatik Setiap 3 bln Setiap
hari*)

pH meter Setiap
hari*)

Bahan acuan Setiap


bersertifikat tahun

Strain acuan Setelah 2


mikrobiologis subkultur

Ket : *) jika digunakan


 Jarak waktu utk kalibrasi/verifikasi ditetapkan
sbg suatu periode, jml penggunaan sebelum
setiap penggunaan /gabungan dr keduanya
 Jarak waktu hendaknya didokumentasikan.
 Jarak waktu hendaknya direvisi mengingat
hasil kalibrasi & verifikasi terdahulu,
perubahan penggunaan,dll utk memastikan
akurasi berkelanjutan
 Revisi jarak wkt hrs diberi alasan, (mis. Dlm
riwayat rekaman, perubahan pelaporan jarak
waktu, dll)
Quis 2
 1. Frekuensi kalibrasi peralatan
tergantung dari beberapa faktor,
sebutkan faktor-faktor tersebut!
 2. Apa yang dimaksud dengan
kemampuan ukur terbaik?
 3. Apa tujuan melakukan pengecekan
pada alat dengan sering?
Pernyataan Ketertelusuran dalam laporan
 Laporan dan sertifikat kalibrasi harus
mengandung pernyataan ketertelusuran dari
hasil kalibrasi
 PERNYATAANNYA :
 Jika rantai ketertelusuran untuk laboratorium
tertentu berasal dari institusi metrologi
nasional (NMI) yang diakui : Hasil kalibrasi
yang dilaporkan tertelusur ke satuan
pengukuran SI melalui NMI (nyatakan NMI
atau NMI negara lain)
Pernyataan Ketertelusuran dalam laporan
 Jika rantai ketertelusuran untuk laboratorium
tertentu berasal dari laboratorium yang diakreditasi
oleh KAN : Hasil kalibrasi yang dilaporkan tertelusur
ke satuan pengukuran SI melalui LK (nomor
akreditasi) IDN
 Jika rantai ketertelusuran untuk laboratorium
tertentu berasal dari standar tertingginya sendiri
dan dikalibrasi in-house : Hasil kalibrasi yang
dilaporkan tertelusur ke satuan pengukuran SI
melalui laboratorium yang melakukan kalibrasi
terhadap standar tertinggi laboratorium
Pernyataan Ketertelusuran dalam laporan
 Jika rantai ketertelusuran untuk laboratorium
tertentu berasal dari standar intrinsik atau
persetujuan bersama (misalnya bahan acuan
bersertifikat tertentu) : Hasil kalibrasi yang
dilaporkan tertelusur ke produsen standar tersebut.
Terminologi dalam Hierarki Standar
 Standar primer (primary standard) : suatu standar
yang ditunjuk atau diakui secara luas memiliki mutu
metrologi yang tertinggi dan yang nilainya diterima
tanpa acuan ke standar lain dengan mutu yang
sama
 Standar Internasional (International standard) :
suatu standar yang diakui oleh suatu persetujuan
international yang berlaku secara international
sebagai dasar untuk menetapkan nilai ke standar
lain dengan mutu yang berkaitan.
Terminologi dalam Hierarki Standar
 Standar nasional (national standard) : suatu standar
yang diakui oleh suatu keputusan national yang
berlaku dalam suatu negara sebagai dasar untuk
menetapkan nilai ke standar lain dengan mutu yang
berkaitan.
 Standar Acuan (Reference standard) : suatu
standar umumnya mempunyai mutu metrologis
tertinggi tersedia pada suatu lokasi atau dalam
suatu organisasi yang ditetapkan asal pengukuran
dibuat
Terminologi dalam Hierarki Standar
 Standar pengalihan (transfer standard) : suatu
standar yang digunakan sebagai suatu perantara
untuk standar pembanding
 Standar keliling (Travelling standard) : suatu
standar, kadang-kadang dari konstruksi tertentu,
dimaksudkan untuk transpor antara lokasi yang
berbeda
 Standar kerja (Working standard) : suatu standar
yang biasanya dikalibrasi terhadap suatu standar
acuan & digunakan secara rutin untuk mengkalibrasi
atau mengecek besaran bahan atau alat ukur
Terminologi dalam Hierarki Standar
 Standar kerja dapat juga menjadi standar acuan
 Ini terutama untuk standar kerja yang secara
langsung dikalibrasi terhadap standar dari
laboratorium standar nasional.
 Standar intrinsik (intrinsic standard) : standar yang
diakui mempunyai/mencapai suatu nilai yang
ditetapkan di bawah kondisi penggunaan dan
penerapan tertulis yang dimaksudkan sebagai dasar
dari konstanta fisik melekat atau sifat fisika melekat
& cukup stabil.
Terminologi dalam Hierarki Standar
 Suatu standar intrinsik biasanya terdiri atas suatu
alat atau sistem didasarkan pada persyaratan
metode konsensus yang terdokumentasi
 Nilai standar intrinsik ditetapkan dengan konsensus
& tidak perlu ditetapkan dengan kalibrasi atau
pembandingan dengan standar lain
 Ketidak pastiannya ditetapkan dengan
mempertimbangkan 2 komponen, yaitu
 1. yang berkaitan dengan konsensus
 2. yang berkaitan dg pembuatan & penerapannya
Terminologi dalam Hierarki Standar
 Untuk menetapkan & memastikan stabilitas &/
ketertelusuran, nilai & ketidakpastian dr suatu
standar instrinsik hendaknya diverifikasi pada jarak
yang tepat.
 Verifikasi dapat dilakukan baik dg menerapkan
suatu metode uji konsensus yg diakui / dg antar
perbandingan di antara standar sebanding
 Antar perbandingan dapat dicapai dg standar dlm
suatu sistem kendali mutu lokal / dg standar
eksternal (tms standar nasional & international)
Tingkat dalam Hierarki Kalibrasi
 Internasional (International)
 Institut Metrologi Nasional (National Metrology
Institutes)
 Laboratorium kalibrasi yang diakreditasi
 Kalibrasi in-house
Internasional (International)
 Keputusan tentang sistem unit international (SI) &
realisasi dari standar primer diambil oleh
Conference Generale des Poids et Measures
(CGPM)
 Bureau International des Poids et Measures (BIPM)
bertugas & bertanggungjawab mengkoordinasi
pengembangan & pemeliharaan standar primer &
mengorganisasikan antar pembandingan pada
tingkat tertinggi
Institut Metrologi Nasional (National
Metrology Institutes)

 IMN adl otoritas tertinggi dlm metrologi hampir di


semua negara.
 IMN memelihara standar nasional negara itu yang
merupakan sumber dari ketertelusuran untuk
besaran fisik berkaitan dalam negara
 Jika IMN mempunyai fasilitas untuk merealisasi unit
SI berkaitan pengukuran, standar nasional adalah
identik ke atau secara langsung tertelusur ke
standar primer yang merealisasikan unit.
Institut Metrologi Nasional (National
Metrology Institutes)
 Jika IMN tidak mempunyai fasilitas ini, mereka
harus memastikan bahwa pengukuran tertelusur ke
standar primer yang dipelihara dalam negara lain
 IMN memastikan bahwa standar primer mereka
sendiri adalah sebanding secara internasional.
 IMN bertanggungjawab untuk menyebarkan unit
pengukuran kepada pengguna, yaitu ilmuwan,
otoritas pemerintah, laboratorium/perusahaan
industri
 Jadi IMN adalah tingkat puncak hierarki kalibrasi
suatu negara
Laboratorium kalibrasi yang diakreditasi
 Komite Akreditasi Nasional (KAN) mengakreditasi
lab kalibrasi dalam industri & organisasi lain sesuai
dg kriteria yg telah ditetapkan.
 Persyaratan international yang dipersyaratkan
adalah menggunakan ISO/IEC 17025:2005
(Persyaratan Umum Kompetensi Laboratorium
Pengujian & Laboratorium Kalibrasi)
 Akreditasi umumnya diberikan untuk besaran ukur
tertentu & utk ketidakpastian terkecil yg dpt dicapai
dg alat ukur yg sesuai yg tersedia dlm Lab kalibrasi
masing-masing (BMC)
Laboratorium kalibrasi yang diakreditasi
 Banyak lab terakreditasi melakukan kalibrasi utk
pihak ketiga atas permintaan
 Ex. Perusahaan yg tdk memiliki fasilitas pengukuran
kalibrasi dg peralatan yg sesuai & utk lab pengujian
pemerintah utk pengawasan produk yg beredar, lab
yg bekerja dlm bidang sertifikasi produk, dsb.
 Jika suatu lab yg terakreditasi terikat utk tugas
kalibrasi tertentu, customer harus memastikan
ketidakpastian pengukuran yg dicapai cukup kecil
Laboratorium Kalibrasi in-house
 Tugasnya untuk mengkalibrasi secara tetap alat
ukur & uji yg digunakan dlm kalibrasi & pengujian
yg dilakukan dlm lab.
 Kalibrasi in-house harus dilakukan terhadap standar
acuan yang tertelusur ke unit SI melalui kalibrasi
oleh laboratorium yang diakreditasi oleh
KAN/lembaga metrologi nasional yang diakui oleh
lab kalibrasi diakreditasi oleh badan akreditasi yang
menanda-tangani Multilateral Recognition
agreements or Arrengements (MRAs) dalam
organisasi internasional (ILAC, APLAC, ECA)
Laboratorium Kalibrasi in-house
 Akreditasi laboratorium in house tidak selalu
diperlukan untuk melakukan pemisahan dr
akreditasi organisasi induknya.
 Namun untuk memastikan ketertelusuran
pengukuran, kalibrasi in-house harus didukung oleh
serangkaian dari unsur minimal berikut & harus
diakses oleh asesor yg mempunyai pengetahuan yg
cukup dalam bidang metrologi & kalibrasi
Ringkasan Laboratorium Kalibrasi in-
house
 Laboratorium kalibrasi in-house harus:
 Memelihara prosedur terdokumentasi & melaporkan hasil
kalibrasinya dg metode yg memadai
 Memelihara rekaman pelatihan personel yg menunjukkan
kompetensi teknis personel yg melakukan kalibrasi
 Mampu menunjukkan ketertelusuran ke satuan pengukuran SI
 Mempunyai & menerapkan prosedur evaluasi ketidakpastian
dlm mengevaluasi kesesuaian dg spesifikasinya
 Mengkalibrasi ulang standar acuannya pada interval yg tepat
utk menjaga kepercayaan/keandalan nilai acuan & menetapkan
jarak waktu kalibrasi berdasarkan rekaman riwayat standar
acuan
Quis 3:
 Sebut dan jelaskan pernyataan
ketertelusuran dalam laporan!
 Sebut dan jelaskan tingkat dalam
hierarki kalibrasi!
II. Bahan Acuan/Reference Material
 Adalah bahan atau zat yang satu atau
lebih nilai sifatnya homogen &
ditetapkan dengan baik, digunakan
untuk kalibrasi peralatan, asesmen
suatu metode pengukuran/pengujian
atau untuk menetapkan nilai pada
bahan
II. Bahan Acuan/Reference Material

 Bahan acuan terdapat dalam bentuk gas, cairan,


padatan murni atau campuran
 Misal : air untuk kalibrasi viskometer & larutan yg
digunakan untuk mengkalibrasi dalam analisis kimia
 Nilai dari tiap standar mempunyai suatu
ketidakpastian
 Dalam hierarki kalibrasi, standar peringkat yang
lebih tinggi mempunyai ketidakpastian yang lebih
kecil
II. Bahan Acuan Bersertifikat (BAB)
/Certified Reference Material

 Adalah bahan acuan disertai dengan suatu


sertifikat, satu atau lebih nilai sifatnya disertifikasi
dengan suatu prosedur yang menetapkan
ketertelusuran ke suatu satuan yang direalisasikan
dg akurat yg nilai sifatnya dinyatakan & untuk tiap
nilai yang disertifikasi disertai dengan suatu
ketidakpastian pada tingkat kepercayaan yang
ditetapkan
II. Bahan Acuan Bersertifikat (BAB)
/Certified Reference Material

 BAB umumnya dibuat dalam beberapa bets yang


nilai sifatnya ditetapkan dalam batas ketidakpastian
dengan mengukur sampel yang representatif dari
bets keseluruhan
 Sifat BAB yang disertifikasi kadang-kadang dicapai
dengan sangat baik & handal jika bahan
dimasukkan ke dalam suatu alat yang khusus
difabrikasi. Alat tersebut disebut juga sbg BAB
II. Bahan Acuan Bersertifikat (BAB)
/Certified Reference Material
 Semua BAB berada dalam definisi standar
pengukuran / etalon yang ditetapkan dalam
International Vocabulary of Basic and General terms
in Metrology
 Beberapa BAB mempunyai sifat tidak dapat
dikorelasikan dg suatu struktur kimia yg pasti atau
untuk alasan lain tidak dapat ditentukan secara
eksakta dg metode pengukuran fisika dan kimia.
 Bahan demikian mencakup bahan biologis seperti
vaksin yg satuan internationalnya ditetapkan oleh
WHO
Peranan BAB
 BAB adalah produk dengan nilai tambahan yang
sangat tinggi & mahal (produksi & sertifikasinya)
 Shg hendaknya disediakan hanya untuk verifikasi
akhir prosedur analitik (bukan untuk analisis rutin)
 BAB umumnya diproduksi dlm kuantitas besar yg
digunakan utk maksud : kalibrasi, pencapaian
akurasi, pemantauan keabsahan hasil pengujian,
analisis analitik & mikrobiologi, masalah kesalahan,
pembuatan bahan acuan nasional (sekunder),
pembuatan bahan acuan kerja)
Pengendalian Mutu Bahan Acuan
 Semua bahan acuan (bersertifikat, sekunder atau bahan
acuan kerja) harus disimpan dan digunakan sesuai dengan
persyaratan yang tertera pada SERTIFIKATnya
 Setiap penggunaan bahan acuan harus diCATAT dalam buku
harian oleh analis yang menggunakannya
 Etika untuk semua bahan acuan kerja harus SERAGAM,
yaitu nama bahan acuan, tanggal pembuatan, & paraf analis
yang membuatnya
 Tanggung jawab untuk memperoleh & memelihara bahan
acuan (termasuk memelihara semua rekaman yang
berkaitan dengan bahan acuan) harus diberikan pada
personel yang ditunjuk
Pengendalian Mutu Bahan Acuan
 Untuk memelihara kepercayaan pada status kalibrasi,
hendaknya pengecekan dilakukan terhadap BAB
 Pengecekan antara hendaknya dilakukan sesuai dengan
metode yang tertera pada sertifikat atau sesuai dengan
metode yang ditetapkan oleh laboratorium itu sendiri
 Cara paling efisien pengecekan antara BAB adalah dengan
secara tetap menganalisis BAB & bahan acuan kerja yang
telah dikalibrasi thd BAB itu & berpartisipasi dalam UJI
PROFISIENSI yang terorganisasi dengan baik
Penanganan dan Penggunaan Bahan
Acuan
 Agar sesuai dengan penggunaannya tiap bahan acuan harus
disimpan, ditangani dan digunakan secara benar
 Bahan acuan harus disimpan dalam wadah bersumbat asli,
dijauhkan dari sumber panas dan terlindung dari cahaya,
khususnya harus dihindari dari lingkungan penyimpanan
yang lembab
 Jika diperlukan kondisi penyimpanan khusus, petunjuk
penyimpanan dicantumkan pada etiketnya.
 Jika dinyatakan bahan acuan perlu dikeringkan sebelum
digunakan, sejumlah bahan acuan secukupnya dipindahkan
ke dalam wadah bersih & kering
 Pengeringan tidak boleh dilakukan dalam wadah asli & tidak
boleh dilakukan berulang-ulang pada suhu di atas 25 C
Penanganan dan Penggunaan Bahan
Acuan
 Jika pada etiket tidak dicantumkan kandungan atau potensi
bahan acuan, kandungan atau potensi dianggap 100%
 Beberapa metode pengujian & penetapan dilakukan dengan
cara membandingkan zat yang diuji terhadap bahan acuan
 Jika diminta menyiapkan larutan baku untuk pengujian
kuantitatif dengan pengenceran bertahap, bahan acuan
harus ditimbang dengan seksama.
 INGAT bahwa kesalahan akan menjadi besar jika jumlah
yang ditimbang kecil
Dokumen yang perlu disediakan
Laboratorium
 Rekaman riwayat peralatan pengujian, lengkap dengan
riwayat alat sejak diadakan sampai sekarang, (spt. Sumber,
spesifikasi, pemeliharaan, perbaikan, kalibrasi & rekalibrasi)
 Program kalibrasi & verifikasi untuk semua alat ukur & uji
 Daftar laboratorium kalibrasi eksternal terakreditasi yang
mengkalibrasi alat ukur & uji
 Jika laboratorium mengadakan kalibrasi in-house, diperlukan:
 - Dokumen prosedur kalibrasi in-house
 -Rekaman pelatihan/sertifikat personel yang melakukan
kalibrasi
 -Daftar standar acuan/bahan acuan yang tertelusur ke standar
nasional/internasional
Dokumen yang perlu disediakan
Laboratorium
 -Dokumen prosedur yang diterapkan untuk mengevaluasi
ketidakpastian pengukuran
 - Rekaman/sertifikat rekalibrasi dari standar acuan
 - Rekaman seluruh kalibrasi internal yang telah dilakukan
 - Kebijakan serta prosedur untuk menetapkan & mengubah
jarak waktu kalibrasi standar acuan
 Dokumen prosedur standarisasi alat ukur & uji (AUU)
 Dokumen prosedur penyetelan AUU serta rekamannya
 Dokumen prosedur memverifikasi AUU serta rekamannya
Dokumen yang perlu disediakan
Laboratorium
 Prosedur penanganan BAB mencakup pengadaan,
penyimpanan, penggunaan, pengecekan, dll.
 Prosedur pembuatan BAB & rekaman bahan acuan kerja yang
telah dibuat
 Buku harian pencatatan penggunaan bahan acuan/BAB &
bahan acuan kerja
 Daftar semua pemasok BAB
Quis 4 :
 1. Apa pengertian dari bahan acuan &
bahan acuan bersertifikat?
 2. Sebutkan dokumen yang perlu
disiapkan laboratorium!
II. Bahan Acuan
 Adalah bahan atau zat yang satu lebih
nilai sifatnya secara memadai homogen
dan ditetapkan dengan baik, digunakan
untuk kalibrasi peralatan, asesmen
suatu metode pengukuran/pengujian
atau untuk menetapkan nilai pada
bahan
 Bahan acuan dapat bentuk gas, cairan
atau padatan murni atau campuran
 Nilai dari setiap standar mempunyai
suatu ketidakpastian
 Dalam hierarki kalibrasi, standar
peringkat yang lebih tinggi mempunyai
ketidakpastian yang lebih kecil

Anda mungkin juga menyukai