Anda di halaman 1dari 7

IDENTIFIKASI ASAM AMINO

I Gusti Agung Ayu Indah Sukmahendri


1813081004
Jurusan Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Pendidikan Ganesha

ABSTRAK
Asam amino adalah suatu senyawa yang mempunyai dua gugus fungsi yaitu gugus amino
dan gugus karboksil. Pada asam amino terikat pada atom karbon yang berdekatan dengan
gugus karboksil (C-α) atau gugus amina dan gugus karboksil dalam asam amino terikat pada
atom karbon yang sama. Dalam bentuk larutan asam amino bersifat amfoterik dimana
cenderung menjadi asam pada larutan basa dan menjadi basa pada larutan asam. Hal tersebut
dapat terjadi karena asam amino dapat menjadi zwiterr-ion. Rantai samping dapat membuat
asam amino bersifat asam lemah, basa lemah, hidrofilik jika polar dan hidrofobik jika non
polar. Tujuan dari praktikum ini adalah, pertama untuk mengidentifikasi asam-asam amino yang
terdapat pada larutan protein melalui uji millon, uji hopkins-cole, dan uji ninhidrin. Kedua
adalah untuk mengidentifikasi asam amino sistein dengan uji PbS dan uji nitroprusida. Serta
ketiga adalah untuk mengidentifikasi jenis asam amino yang terdapat dalam sampel unknown
melalui uji reaksi asam amino. Dari hasil percobaan sampel albumin telur menghasilkan uji
positif pada semua uji asam amino, sampel larutan glisin positif pada uji ninhidrin yang artinya
larutan ini mngendung asam alfa amino bebas. Sampel larutan triptofan menghasilkan uji positif
terhadap uji Hopkins-cole dan ninhidrin yang artinya struktur senyawanya mengandung cincin
indol dan asam a amino bebas. Sampel larutan tirosin positif pada uji millon dan ninhidrin yang
berarti larutan ini pada struktur senyawanya mengandung gugus fenol dan asam α amino bebas.
Fenilalanin menghasilkan uji positif terhadap uji ninhidrin yang artinya senyawanya
mengandung asam α amino bebas. Larutan sistein positif terhadap uji PbS yang berarti senyawa
ini mengandung unsur S dalam strukturnya. Dan pada sampel uknown menunjukan uji positif
pada uji ninhidrin yang artinya mengandung asam α amino bebas.
Key word: Asam Amino, Uji Kualitaif Asam Amino, dan Uji Kualitatif Protein

ABSTRACT
Amino acid is a compound that has two functional groups, namely an amino group and a
carboxyl group. Amino acids are attached to a carbon atom adjacent to a carboxyl group (C-α)
or an amine group and a carboxyl group in an amino acid is bonded to the same carbon atom. In
the form of an amino acid solution is amphoteric which tends to be acidic in alkaline solutions
and to alkaline in acidic solutions. This can happen because amino acids can become zwiterr-
ions. Side chains can make amino acids weak acids, weak bases, hydrophilic if polar and
hydrophobic if non polar. The purpose of this practicum is, firstly, to identify the amino acids
present in protein solutions through the Millon test, Hopkins-cole test, and ninhydrin test. The
second is to identify the amino acid cysteine with the PbS test and nitropruside test. And the third
is to identify the types of amino acids contained in unknown samples through amino acid
reaction tests. From the results of the experiment, the egg albumin sample produced positive
tests on all amino acid tests, the glycine solution sample was positive in the ninhydrin test, which
means that this solution contains free alpha amino acids. Tryptophan solution samples test
positive for the Hopkins-cole and ninhydrin tests, which means that the compound structure
contains an indole ring and free a amino acids. The sample of the tyrosine solution was positive
in the Millon and ninhydrin test, which means that this solution in its compound structure
contains phenol groups and free α amino acids. Phenylalanine produced a positive test on the
ninhydrin test, which means that the compound contains free α amino acids. The cysteine
solution is positive for the PbS test, which means that this compound contains the element S in its
structure. And the UKnown sample shows a positive test on the ninhydrin test, which means that
it contains free α amino acids.
Key words: Amino Acids, Amino Acid Qualitative Test, and Protein Qualitative Test

PENDAHULUAN
Protein ialah polimer alami yang terdiri pada glisin yang gugus R-nya adalah atom
dari sejumlah unit asam amino (amino acid) H. Dengan demikian seluruh asam amino
yang berikatan satu dengan lainnya lewat yang diturunkan dari protein (kecuali glisin)
ikatan amina (atau peptida). Peptida ialah bersifat optik aktif. Perlu diperhatikan
oligomer dari asam amino yang memainkan bahwa konversi Fischer yang biasa
peran penting dalam banyak proses biologis. digunakan pada karbohidrat dapat pula
Contohnya, peptide hormone insulin diterapkan pada asam amino (Hart, 1990).
mengatur kadar gula darah, bradikinin Asam amino biasanya diklasifikasikan
mengatur tekanan darah, dan oksitosin berdasarkan sifat kimia rantai samping.
meregulasi kontraksi uterus dan laktasi. Jadi, Rantai samping dapat membuat asam amino
protein, pepetida, dan asam amino bersifat asam lemah, basa lemah, hidrofilik
merupakan bahan yang penting bagi jika polar dan hidrofobik jika non polar.
struktur, fungsi, dan reproduksi makhluk Berdasarkan sintesisinya 20 asam amino
hidup (Haryanto, 2004). (biosintesis) dikelompokan menjadi dua
yaitu asam amino esensial dan asam amino
non esensial. Asam amino esensial
merupakan asam amino yang diperoleh dari
makanan sehari – hari yang dikonsumsi
karena tidak dapat disintesis oleh tubuh
sedangkan asam amino non-esensial adalah
asam amino yang dapat disintesis oleh tubuh
Gambar 1. Struktur Asam Amino melalui perombakan dari senyawa lain.
Sumber: google Dalam bentuk larutan asam amino bersifat
amfoterik dimana cenderung menjadi asam
Asam amino adalah asam karboksilat pada larutan basa dan menjadi basa pada
yang memiliki gugus amino. Asam amino larutan asam. Hal tersebut dapat terjadi
juga merupakan unit penyusun protein, asam karena asam amino dapat menjadi zwiterr-
amino yang ada pada komponen protein ion. Asam amino murni tidak memiliki
memiliki gugus (-NH2). Asam amino adalah warna, berbentuk kristal, dan larut dalam air
suatu senyawa yang mempunyai dua gugus dan pelarut yang bersifat polar, tidak larut
fungsi yaitu gugus amino dan gugus dalam pelarut nonpolar, memiliki titik lebur
karboksil. Pada asam amino terikat pada yang lebih tinggi dari senyawa karboksilat
atom karbon yang berdekatan dengan gugus dan amina, memiliki momen dipol yang
karboksil (C-α) atau gugus amina dan gugus besar, bersifat elektrolit, serta kurang basa
karboksil dalam asam amino terikat pada dibandingkan amina dan kurang asam jika
atom karbon yang sama. Karbon α pada dibandingkan dengan karboksilat.
asam amino merupakan pusat kiral, kecuali
Uji Ninhidrin
Reagen ninhidrin yang merupakan
hidrat dari triketon siklik. Bila bereaksi
dengan asam amino maka akan
menghasilkan warna ungu. Reagen ini juga
dapat digunakan untuk menetapkan
konsentrasi asam amino dalam larutan.
Prolin dan hidroksiprolin yang gugus
aminonya tersubstitusi, memberikan hasil
reaksi lain yang berwarna kuning.
Uji Hopkins-Cole
Reaksi Hopkins-Cole mengunakan
reagen Hopkins-Cole mengandung asam
glioksilat (CHO.COOH). Karena triptofan
berkondensasi dengan aldehid dalam
suasana asam sulfat dan membentuk
kompleks berwarna. Uji positif ditandai
dengan cincin ungu pada batas antara kedua
lapisan tersebut. Pada dasarnya reaksi ini
memberi hasil positif khas untuk gugus
indol dalam protein.
Uji PbS
Belerang yang terdapat didalam
asam amino sistein dibebaskan sebagai ion
sulfida dengan adanya NaOH. Ion sulfida
akan bereaksi dengan ion Pb2+ membentuk
Gambar 2. 20 asam macam asam endapan berwarna hitam.
amino Uji Nitroprusida
Identifikasi asam amino dilakukan Reaksi Nitroprusida merupakan
secara kualitatif yang bertujuan untuk reaksi antara dua gugus sulfidril dari asam
mengetahui keberadaan asam amino dalam amino sistein, peptida (glutation) atau
protein. Identifikasi asam amino dilakukan protein dengan natrium nitroprusida dalam
dengan beberapa uji seperti: amino berlebih menghasilkan kompleks
Uji Millon berwarna merah.
Reagen milon adalah larutan
merkuro dan merkuri nitrat dalam asam METODE
nitrat. Apabila pereaksi ini ditambahkan Metode yang digunakan adalah metode
pada larutan protein, akan menghasilkan kualitatif untuk mengetahui asam amino
endapan putih yang dapat berubah menjadi yang terdapat dalam sampel.
merah oleh pemanasan. Pada dasarnya Alat dan Bahan
reaksi ini positif untuk fenol-fenol, karena Alat yang digunakan dalam
terbentuknya senyawa merkuri dengan praktikum ini yaitu pipet tetes, tabung
gugus hidroksifenil yang berwarna. Protein reaksi, rak tabung reaksi, penjepit kayu,
yang mengandung tirosin akan lampu spritus, korek api, gelas ukur 10 mL,
menghasilkan hasil positif. gelas kimia 25 mL, dan batang pengaduk.
Sedangkan bahan yang digunkan dalam
praktikum ini yaitu reagen Millon, reagen Pada uji Hopkins-Cole 2 mL reagen
Pb-asetat, reagen Hopkins-Cole, larutan Hopkins-Cole ditambahkan ke dalam 2 mL
asam amino, larutan protein, larutan H2SO4 larutan albumin telur, kemudian larutan
pekat, larutan protein (albumin telur 1:5), H2SO4 ditambahkan dikit demi sedikit
larutan fenilalanin 1%, larutan glisin 1%, melalui sisi tabung. Tabung reaksi
larutan tirosin 1%, larutan ninhidrin, larutan digoyangkan secara perlahan agar terjadi
NaOH, larutan Natrium Nitruprusida, kristal perubahan warna, dan perubahan tersebut
sistein, triptofan dan akuades. diamati. Percobaan ini diulangi untuk
Prosedur Kerja larutan asam amino seperti tirosin,
Pada uji Millon 5 tetes reagen Millon fenilalanin, tritopan, glisin dan sampel
ditambahkan ke dalam 3 mL larutan albumin uknown.
telur dan dipanaskan, kemudian dilakukan Pada uji Pb-asetat yaitu 2 mL larutan
hal yang sama pada larutan asam amino NaOH dan 2 tetes Pb-asetat ditambahkan ke
seperti tirosin, fenilalanin, tritopan, glisin dalam 5 mL larutan albumin telur.
dan sampel uknown. Kemudian diamati Kemudian campuran tersebut dipanaskan
perubahan yang terjadi. diatas pemanas air, jika positif akan berubah
Pada uji Ninhidrin 0,5 mL larutan menjadi warna coklat yang akhirnya
Ninhidrin 0,1% ke dalam 5 mL larutan menjadi warna hitam. Dilakukan langkah-
albumin telur. Kemudian campuran langkah yang sama pada larutan sistein dan
dipanaskan hingga mendidih, dan diamati sampel uknown.
perubahan warna yang terjadi. Percobaan ini Pada uji Nitroprusida Kristal sistein
diulangi kembali terhadap larutan asam hidroklorida dilarutkan ke dalam 5 mL air.
amino seperti tirosin, fenilalanin, tritopan, Kemudian ditambahkan 0,5 mL larutan
glisin dan sampel uknown. natrium nitroprusida 1%. Serta 0,5 mL
ammonium hidroksida juga ditambahkan.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Tabel 1. Hasil Pengamatan
Sampel Uji Uji Uji Uji Uji
Millon Ninhidrin Hopkins-Cole PbS Nitroprusida
Albumin Telur + + + + -
Glisin - + - - -
Tiptofan - + + - -
Tirosin + + - - -
Fenilalanin - + - - -
Sistein - - - + +
Sampel - + - - -
Uknown

Pada uji Millon khusus digunakan Pada tabel 1 dapat dilihat bahwa albumin
untuk identifikasi asam amino yang telur menghasilkan uji positif pada uji
mengandung fenol, dimana terbentuknya millon, karena sampel albumin telur
endapan merah yang menandakan uji positif. menghasilkan endapan berwarna merah
setelah dipanaskan. Selain itu pada hasil pengamatan glisin, triptofan,
percobaan sampel tirosin juga menghasilkan fenilalanin, sistein dan sampel uknown
uji positif pada saat uji millon, sehingga hal menunjukan uji negatif pada uji millon yang
tersebut menunjukan bahwa pada albumin artinya pada glisin, triptofan, fenilalanin,
telur mengandung gugus tirosin. Karena sistein dan sampel uknown tidak memiliki
tirosin merupakan asam amino yang gugus fungsi fenol seperti tirosin.
mengandung gugus fenol. Sedangkan pada

Gambar 1. Reaksi Uji Millon


Pada uji Hopkins-Cole reagen dengan aldehid dalam suasana asam sulfat.
Hopkins-Cole akan bereaksi dengan protein Asam sulfat digunakan dalam uji ini
yang mengandung triptofan. Cincin indol bertujuan sebagai oksidator yang kuat untuk
akan bereaksi dengan asam glioksilik membantu reaksi yang terjadi. Sehingga
dengan katalis asam kuat membentuk pada uji ini dapat dilihat bahwa albumin
produk berwarna ungu. Pada tabel 1 telur mengandung triptofan. Sedangkan pada
menunjukan bahwa albumin telur dan glisin, tirosin,fenilalanin, sistein dan sampel
triptofan menghasilkan uji positif pada uji uknown menunjukan uji negatif yang artinya
Hopkins-Cole karena terbentuknya cincin sampel ini tidak mengandung gugus indol.
warna ungu dimana triptofan berkondensasi

Gambar 2. Reaksi Uji Hopkins-Cole


Pada uji PbS ini dapat bereaksi dengan ion Pb2+ dengan
mengidentifikasi adanya belerang pada asam membentuk endapan hitam. Penambahan
amino. Pada protein juga memiliki ikatan dari NaOH bertujuan untuk
disulfida dan asam amino yang mengandung mendenaturasikan protein sehingga ikatan
atom S yaitu sistein. Uji positif PbS ditandai yang menghubungkan atom S dapat terputus
dengan terbentuknya endapan berwarna oleh Pb-asetat membentuk PbS, sedangkan
hitam. Dari tabel 1 yang merupakan hasi Pb berfungsi sebagai donor Pb+. Untuk
pengamatan dari PbS dapat dilihat albumin sampel uknwon menghasilkan uji negatif
telur dan sistein menghasilkan uji positif pada uji PbS karena tidak menghasilkan
terhadap uji PbS. Albumin telur saat endapan hitam pada saat dipanaskan, ini
dipanaskan menghasilkan endpaan berwarna berarti sampel uknown tidak memiliki atom
hitam, hal ini dikarenakan ion sulfida yang S pada strukturnya.
Gambar 3. Reaksi Disulfida
Pada uji nitroprusida spesifik untuk (sisteina) memberikan warna kemerah-
asam amino sistein yang memiliki gugus merahan jika direaksikan dengan natrium
sulfihidril (SH) pada keadaan basa prusida, Na2Fe(CN)5NO.2H2O dalam
membentuk produk berwarna merah. Dan larutan amoniak. Fungsi dari pemberian
dilihat dari tabel 1 dimana sistein amoniak yaitu sebagai kation kompleks
menghasilkan uji positif pada uji yang nantinya menggantikan posisi Na+
nitroprusida karena pada sistein sebagai kation.
mengandung gugus sulfidril (-SH) bebas

Gambar 4. Reaksi Uji Nitroprusida


Ninhidrin merupakan reagen yang produk yang berwarna biru ungu. Dari tabel
berfungsi untuk mendeteksi asam amino dan 1 dapat dilihat bahwa semua sampel kecuali
menetapkan konsentrasinya dalam larutan. sistein menghasilkan uji positif pada uji
Senyawa ini merupakan hidrat dari triketon ninhidrin. Asam amino dan protein yang
siklik dan bila bereaksi dengan asam amino memiliki gugus amino dan karboksilat yang
akan menghasilkan kompleks berwarna terikat pada α-karbon yang memberikan
terutama kompleks warna ungu. Pada uji hasil positif pada uji ini. Dan pada
ninhidrin senyawa yang memiliki gugus percobaan ini dilihat bahwa sampel uknown
amino dan gugus karboksilat bebas dapat juga menghasilkan uji positif.
bereaksi dengan ninhidrin membentuk
Gambar 5. Reaksi Uji Ninhidrin
SIMPULAN PbS yang berarti senyawa ini mengandung
Sampel albumin telur menghasilkan unsur S dalam strukturnya. Dan pada
uji positif pada semua uji asam amino, sampel uknown menunjukan uji positif pada
sampel larutan glisin positif pada uji uji ninhidrin yang artinya mengandung asam
ninhidrin yang artinya larutan ini α amino bebas.
mngendung asam alfa amino bebas. Sampel DAFTAR PUSTAKA
larutan triptofan menghasilkan uji positif Hart, H. 1990. Kimia Organik Ahli Bahasa:
terhadap uji Hopkins-cole dan ninhidrin Sumanir Ahmadi. Jakarta:
yang artinya struktur senyawanya Erlangga.
mengandung cincin indol dan asam a amino Haryanto, 2004. Penuntun Praktikum
bebas. Sampel larutan tirosin positif pada uji Biokimia Program Studi Teknologi
millon dan ninhidrin yang berarti larutan ini Hasil Pertanian.Samarinda:
pada struktur senyawanya mengandung Fakultas Pertanian Universitas
gugus fenol dan asam α amino bebas. Mulawarman.
Fenilalanin menghasilkan uji positif Tika, I Nyoman. 2010. Penuntuan
terhadap uji ninhidrin yang artinya Praktikum Biokimia. Singaraja:
senyawanya mengandung asam α amino Universitas Pendidikan Ganesha.
bebas. Larutan sistein positif terhadap uji

Anda mungkin juga menyukai