Anda di halaman 1dari 5

BAB IV

TEORI DASAR
4.1 Instrumentasi
Sebagaimana telah kita bahas sebelumnya, Instrumentasi dapat dianggap sebagai
berbagai peralatan atau piranti yang dapat dipakai dalam sistem pengukuran dan
pengendalian di dalam suatu sistem yang jauh lebih besar ataupun lebih rumit. Instrumen
sendiri dapat dibagi menjadi beberapa hal yakni, alat pengukuran, alat analisa, hingga
alat pengendali. Terdapat berbagai contoh jenis alat yang termasuk dalam bidang
instrumentasi, yakni: pressure gauge untuk mengukur tekanan, temperature gauge untuk
mengukur suhu dan juga tank gauge, dll.
Melihat hal ini, pengetahuan dasar akan instrumentasi dapat menjadi hal yang sangat
penting dalam dunia industri, khususnya dalam proses pengukuran ataupun pengendalian
atau control. Dalam hal pengendalian, kita dapat mengambil contoh dimana berbagai
variasi bahan kimia memerlukan pengendalian yang penting dalam hal campuran bahan,
level keasaman suatu zat, seberapa besar tekanan, dan lain sebagainya. Dalam hal proses
pengukuran, kita dapat mengambil contoh sederhana dalam hal industri baja dan logam,
kita perlu mengukur dan mendeteksi suhu dengan tepat agar hasil pengolahan baja dan
logam tersebut pun tetap terjamin kualitasnya. Disamping itu, alat pengendali juga dapat
mempengaruhi ketebalan logam yang dihasilkan di industri baja dan logam ini. Antara
lain untuk menjalankan suatu sistem dapat digunakan pressure swicth.
4.2. Pressure Switch
Pressure Swicth atau alat ukur tekanan menjadi satu komponen penting di dunia
engineering yang paling banyak digunakan. Saat ini saja sudah ada sekitar 50 teknologi
untuk mengukur tekanan, serta ada sekitar 300 perusahaan di dunia yang memproduksi
alat ini ( Ashcroff, Telemecanique. Omron Yamatake Simens ). Sensor tekanan
digunakan untuk mengukur besar tekanan pada gas atau cairan ( liquid ). Secara ilmiah,
tekanan adalah gaya yang dibutuhkan untuk menahan sebuah fluida agar berhenti
berekspansi, atau dengan rumusan tekanan adalah besar gaya per satu satuan unit area
(luas). Dalam pengembangan teknologinya, sensor tekanan tidak hanya digunakan
untuk mengukur tekanan saja, tetapi juga digunakan untuk mengukur aliran gas/fluida,
mengukur kecepatan, level ketinggian air, dan juga altitude (ketinggian dari permukaan
51

air laut). Jangan terkecoh dengan banyaknya istilah untuk alat ukur tekanan ini, berikut
adalah diantaranya: Pressure Transmitter, Pressure Transducer, Pressure Senders,
Pressure Indicators, Piezometers, dan Manometer.

Gambar 4.1 Prinsip Sensor Tekanan

Banyak sekali penggunaan sensor tekanan ini, namun secara garis besar alat ini dapat
dikelompokkan berdasarkan kondisi sistem yang menggunakannya, yakni sebagai berikut:
a. Absolute Pressure Sensor
Sensor tekanan ini menggunakan referensi nilai nol absolut sebagai titik nol nya, atau
dengan kata lain nilai sensor tekanan ini besarnya relatif terhadap tekanan pada kondisi
vakum absolut. Dalam standard satuan SI, menggunakan satuan bar a yang berarti bar
absolute.
b. Gauge Pressure
Sensor tekanan jenis ini pengukurannya relatif terhadap tekanan atmosfir dimana alat
tersebut digunakan. Alat ini digunakan pada alat ukur tekanan ban kendaraan bermotor,
saat alat ini membaca nol, berarti besar tekanan adalah sama dengan tekanan ambient
atmosfer.

c. Vacuum Pressure Sensor


52

Alat ini digunakan untuk mengukur tekanan sebuah sistem yang bekerja di bawah tekanan
atmosfer. Contoh penggunaannya adalah untuk mengukur tekanan sistem kondensor pada
siklus Water-Steam PLTU yang harus selalu bekerja di tekanan vakum.
d. Differential Pressure (DP) Sensor
Alat ini sering juga disebut DP Transmitter, yang digunakan untuk membaca tekanan pada
dua sisi sistem yang saling berhubungan. Salah satu contoh penggunaan alat ini adalah
pada filter oli, jika nilai DP antara sisi inlet dan outlet terlalu besar maka dapat
diindikasikan bahwa kotoran pada filter sudah semakin banyak.
e. Sealed Pressure Sensor
Jenis ini sama dengan Gauge Pressure Sensor, namun tidak menggunakan tekanan
atmosfer sebagai titik acuan. Alat ini menggunakan titik acuan tertentu yang disesuaikan
dengan desain sistem yang ada.

Bambar 4.2 Bagian Pressure Swicth

Perhatikan gambar di atas:


Stik pendek " nomor 1 pada gambar " disebut diferensial untuk menetapkan perbedaan
antara " on " dan "off " mengatur tekanan minimum . Ketika memulai pengaturan switch ,
-

Langkah Pengaturan
lakukan sepenuhnya memutar stik diferensial ( 1 ) . Kemudian mulai memperketat
dalam langkah-langkah kecil memutar stik yg lbh panjang ( 2 ) .setelah itu kita harus
membuang angin ( udara) dari tangki, dan untuk mengetahui settin gan kita sudah pas
atau belum,ketika angin di buang anda harus melihat tekanan pada jarum pengukur
( manometer ) . Dengan stik pendek ini akan mengatur " pada " tekanan ( pressure
53

minimal ) yang butuhkan. Setelah angin di buang,kompresor akan hidup otomatis


ketika mencapai angka minimum yg kita tetapkan, berarti setingan sudah benar.

Setelah selesai dengan pengaturan tekanan minimum .kita akan menentukan nilai
tekanan maksimum,dimana kompresor akan mati otomatis setelah mencapai angka yg kita
tetapkan, Dengan memperluas perbedaan tekanan dan dalam kondisi yang membatasi
tekanan minimal tetap tidak berubah ( tepat di mana mengaturnya minimum sampai
maksimum) benar-benar mengatur cut " off " tekanan ( pressure maksimal ) yang di
butuhkan. Untuk memeriksa nilai ini harus menghidupkan kompresor dan melihat alat
ukur lagi . Untuk menyetel nilai maksimum, kita memutar stik nomer 2, dan bisa
memperhatikan arah panah yang ada, karena harus memutar.
Catatan :
-

Stik pendek berguna untuk menentukan angka minimum tekanan, kompresor akan
hidup ketika mencapai angka minimum, kalo kita memutar ke kanan,maka angka
untuk hidup lebih tinggi, contoh :

Ingin kompresor hidup di angka 5,5 kg/cm

sedangkan awalnya kompresor hidup di angka 4 kg/cm, maka harus memutar ke


kanan.
-

Stik panjang berguna untuk menentukan angka tekanan maksimum dan mematikan
kompresor secara otomatis setelah mencapai angka maksimum yang di tentukan,
setelan putaran sama dengan stik yg pendek,semakin

memutar ke kanan,maka

tekanan akan lebih tinggi.


-

Selama mencoba settingan, kompresor harus dalam keadaan hidup, dan kita bisa
mematikan dengan tuas manual,

54

Gambar 4.3 Anak Contact

Pressure tank pada prinsipnya berguna untuk menstabilkan tekanan air pada kran2. Di dalam
pressure tank biasanya terdapat membran yang berfungsi untuk menjaga daya tahan Pressure
Switch karena pada saat air terpakai sedikit, pompa tidak perlu bekerja dan Pressure Siwtch
tidak perlu bekerja sehingga menjaga daya tahan pressure switch.
Dengan adanya udara bertekanan di membrane ( diaprahgma ), maka pada
akhirnya akan membantu menekan air, dan hasil tekanan air yang dihasilkan oleh pompa
akan lebih stabil.

55

Anda mungkin juga menyukai