LAPORAN PRAKTIKUM
PENYELIDIKAN GEOTEKNIK
Disusun Oleh :
Yogyakarta, Yogyakarta,
Dosen Asisten
Nama :
No. Mahasiswa :
Nama Asisten :
Nama Dosen Praktikum :
Yogyakarta, Yogyakarta,
Dosen Praktikum Asisten
I. CBR LABORATORIUM
A. TUJUAN
Tujuan pengujian ini adalah untuk menentukan nilai CBR (California Bearing
Ratio) di laboratorium dari suatu tanah yang dipadatkan berdasarkan hasil uji
pemadatan, dalam kondisi rendaman dan tanpa rendaman. Disamping itu juga untuk
menentukan nilai CBR desain yang digunakan dalam perencanaan jalan.
C. ALAT
1. Mesin penekan (lihat Gambar 1.1) dengan kapasitas dukung sekurang-
kurangnya 4,45 ton yang mempunyai kepala atau dasar yang dapat bergerak
teratur dengan kecepatan 1,27 mm/menit (0,05 in./menit), yang dilengkapi
dengan cincin beban (proving ring) dan arloji ukurnya.
3. Pelat ganjal (spacer disk) dengan diameter 5 5/16 in., dan tebal 2,42 in.
4. Penumbuk standard (lihat pada pengujian pemadatan).
5. Pengukur pengembangan tanah, terdiri atas pelat berlubang-lubang dengan
batang pengatur, tripod dan arloji-pengukur penetrasi.
6. Pelat-pelat beban berlubang di tengah yang utuh atau belah, berat masing-masing
5 lbs (2,27 kg).
7. Piston penetrasi penampang bulat luas 3 in.2, panjang sekurang-kurangnya 4 in.
8. Alat perlengkapan lain seperti talam, timbangan, saringan no. 4, kertas filter, dan
sebagainya.
9. Bak rendaman.
D. BAHAN
Contoh tanah yang digunakan adalah tanah yang lolos saringan No. 4. Namun jika
seluruh contoh tanah yang akan diuji lolos saringan ¾ in. (19 mm), maka gradasi
tanah tersebut yang digunakan sebagai bahan uji.
Benda uji disiapkan untuk pengujian tanpa rendaman dan untuk pengujian dengan
rendaman.
HASIL UJI CBR LABORATORIUM
Asal Tanah : Tanggal Uji :
Jenis Tanah : Kelompok :
Jumlah Tumbukan :
Data Pemadatan
Benda Uji
Parameter Tanpa Dengan
Rendaman Rendaman
Diameter silinder, d (cm)
Tinggi silinder (cm)
Tebal plat ganjal (cm)
Tinggi benda uji, H (cm)
Volume benda uji, V = d x H (cm3)
Berat Penumbuk (kg)
Kadar air tanah, w (%)
Berat silinder, Wc (g)
Berat silinder + tanah basah, Wcb (g)
Berat tanah basah, Wb = Wcb – Wc (g)
Berat volume tanah basah, γb = Wb/V (g/cm3)
Berat volume tanah kering, γd = γb/(1+w) (g/cm3)
Berat tanah kering, Ws = γd ×V (g)
Data Pemadatan
Benda Uji
Parameter Tanpa Dengan
Rendaman Rendaman
Diameter silinder, d (cm)
Tinggi silinder (cm)
Tebal plat ganjal (cm)
Tinggi benda uji, H (cm)
Volume benda uji, V = d x H (cm3)
Berat Penumbuk (kg)
Kadar air tanah, w (%)
Berat silinder, Wc (g)
Berat silinder + tanah basah, Wcb (g)
Berat tanah basah, Wb = Wcb – Wc (g)
Berat volume tanah basah, γb = Wb/V (g/cm3)
Berat volume tanah kering, γd = γb/(1+w) (g/cm3)
Berat tanah kering, Ws = γd ×V (g)
Data Pemadatan
Benda Uji
Parameter Tanpa Dengan
Rendaman Rendaman
Diameter silinder, d (cm)
Tinggi silinder (cm)
Tebal plat ganjal (cm)
Tinggi benda uji, H (cm)
Volume benda uji, V = d x H (cm3)
Berat Penumbuk (kg)
Kadar air tanah, w (%)
Berat silinder, Wc (g)
Berat silinder + tanah basah, Wcb (g)
Berat tanah basah, Wb = Wcb – Wc (g)
Berat volume tanah basah, γb = Wb/V (g/cm3)
Berat volume tanah kering, γd = γb/(1+w) (g/cm3)
Berat tanah kering, Ws = γd ×V (g)
Data Pembacaan
Tekanan
Penetrasi Beban Tekanan
Terkoreksi*
Pembacaan 𝑃1
Pembacaan ∆ P1 𝑃= P’
Arloji 3
Arloji (inch) (lbs) (psi)
(X) (psi)
0,000
0,025
0,050
0,075
0,100
0,125
0,150
0,175
0,200
0,225
0,250
0,275
0,300
0,325
0,350
0,375
0,400
0,425
0,450
0,475
0,500
*Tekanan terkoreksi diperoleh dari kurva.
HASIL PEMBACAAN TEKANAN PENETRASI
(TANPA RENDAMAN)
Asal Tanah : Tanggal Uji :
Jenis Tanah : Kelompok :
Jumlah Tumbukan :
Kalibrasi cincin beban : P1 =K×X Kalibrasi Arloji Penetrasi :
K = 2,205 lbs
Data Pembacaan
Tekanan
Penetrasi Beban Tekanan
Terkoreksi*
Pembacaan 𝑃1
Pembacaan ∆ P1 𝑃= P’
Arloji 3
Arloji (inch) (lbs) (psi)
(X) (psi)
0,000
0,025
0,050
0,075
0,100
0,125
0,150
0,175
0,200
0,225
0,250
0,275
0,300
0,325
0,350
0,375
0,400
0,425
0,450
0,475
0,500
*Tekanan terkoreksi diperoleh dari kurva.
HASIL PEMBACAAN TEKANAN PENETRASI
(TANPA RENDAMAN)
Asal Tanah : Tanggal Uji :
Jenis Tanah : Kelompok :
Jumlah Tumbukan :
Kalibrasi cincin beban : P1 =K×X Kalibrasi Arloji Penetrasi :
K = 2,205 lbs
Data Pembacaan
Tekanan
Penetrasi Beban Tekanan
Terkoreksi*
Pembacaan 𝑃1
Pembacaan ∆ P1 𝑃= P’
Arloji 3
Arloji (inch) (lbs) (psi)
(X) (psi)
0,000
0,025
0,050
0,075
0,100
0,125
0,150
0,175
0,200
0,225
0,250
0,275
0,300
0,325
0,350
0,375
0,400
0,425
0,450
0,475
0,500
*Tekanan terkoreksi diperoleh dari kurva.
KURVA PENETRASI
(TANPA RENDAMAN)
Penetrasi, Δ (inch)
CBR 0,1” = %
CBR 0,2” = %
CBRrencana = %
(Lihat perhitungan 2c)
KURVA PENETRASI
(TANPA RENDAMAN)
Penetrasi, Δ (inch)
CBR 0,1” = %
CBR 0,2” = %
CBRrencana = %
(Lihat perhitungan 2c)
KURVA PENETRASI
(TANPA RENDAMAN)
Penetrasi, Δ (inch)
CBR 0,1” = %
CBR 0,2” = %
CBRrencana = %
(Lihat perhitungan 2c)
CBR DESAIN
(TANPA RENDAMAN)
Rangkuman Data
Jumlah tumbukan
10 25 56
Kepadatan Kering Maksimum, γd (g/cm ) 3
CBR (%)
(gr/cm3)
(gr/cm3)
Data Pembacaan
Tekanan
Penetrasi Beban Tekanan
Terkoreksi*
Pembacaan 𝑃1
Pembacaan P1 𝑃= P’
∆ (inch) Arloji 3
Arloji (lbs) (psi)
(X) (psi)
0,000
0,025
0,050
0,075
0,100
0,125
0,150
0,175
0,200
0,225
0,250
0,275
0,300
0,325
0,350
0,375
0,400
0,425
0,450
0,475
0,500
*Tekanan terkoreksi diperoleh dari kurva
HASIL PEMBACAAN TEKANAN PENETRASI
(DENGAN RENDAMAN)
Asal Tanah : Tanggal Uji :
Jenis Tanah : Kelompok :
Jumlah Tumbukan :
Kalibrasi cincin beban : P1 =K×X Kalibrasi Arloji Penetrasi :
K = 2,205 lbs
Data Pembacaan
Tekanan
Penetrasi Beban Tekanan
Terkoreksi*
Pembacaan 𝑃1
Pembacaan P1 𝑃= P’
∆ (inch) Arloji 3
Arloji (lbs) (psi)
(X) (psi)
0,000
0,025
0,050
0,075
0,100
0,125
0,150
0,175
0,200
0,225
0,250
0,275
0,300
0,325
0,350
0,375
0,400
0,425
0,450
0,475
0,500
*Tekanan terkoreksi diperoleh dari kurva
HASIL PEMBACAAN TEKANAN PENETRASI
(DENGAN RENDAMAN)
Asal Tanah : Tanggal Uji :
Jenis Tanah : Kelompok :
Jumlah Tumbukan :
Kalibrasi cincin beban : P1 =K×X Kalibrasi Arloji Penetrasi :
K = 2,205 lbs
Data Pembacaan
Tekanan
Penetrasi Beban Tekanan
Terkoreksi*
Pembacaan 𝑃1
Pembacaan P1 𝑃= P’
∆ (inch) Arloji 3
Arloji (lbs) (psi)
(X) (psi)
0,000
0,025
0,050
0,075
0,100
0,125
0,150
0,175
0,200
0,225
0,250
0,275
0,300
0,325
0,350
0,375
0,400
0,425
0,450
0,475
0,500
*Tekanan terkoreksi diperoleh dari kurva
KURVA PENETRASI CBR
(DENGAN RENDAMAN)
Penetrasi, ∆ (in)
CBR 0,1” = %
CBR 0,2” = %
CBRrencana = %
(Lihat perhitungan 2c)
KURVA PENETRASI CBR
(DENGAN RENDAMAN)
Penetrasi, ∆ (in)
CBR 0,1” = %
CBR 0,2” = %
CBRrencana = %
(Lihat perhitungan 2c)
KURVA PENETRASI CBR
(DENGAN RENDAMAN)
Penetrasi, ∆ (in)
CBR 0,1” = %
CBR 0,2” = %
CBRrencana = %
(Lihat perhitungan 2c)
KURVA LAJU PENGEMBANGAN (SWELLING)
(DENGAN RENDAMAN)
Waktu, t (jam)
KURVA LAJU PENGEMBANGAN (SWELLING)
(DENGAN RENDAMAN)
Waktu, t (jam)
KURVA LAJU PENGEMBANGAN (SWELLING)
(DENGAN RENDAMAN)
Waktu, t (jam)
CBR DESAIN
(DENGAN RENDAMAN)
Rangkuman Data
Jumlah tumbukan
10 25 56
Kepadatan Kering Maksimum, γd (g/cm )
3
CBR (%)
(gr/cm3)
(gr/cm3)
3
F. PEMBAHASAN
G. KESIMPULAN
H. REFERENSI
KETERANGAN
Nilai Asisten Nilai Dosen
Tanggal : Tanggal :
KONSOLIDASI SATU DIMENSI
A. TUJUAN
Pengujian ini bertujuan untuk menentukan besar dan kecepatan konsolidasi tanah
berbutir halus dan untuk menentukan keadaan tanah lempung yang diuji, apabila
tanah mendapat beban, keadaan tanah disamping tertahan dan diberi drainasi
vertical.
C. ALAT
1. Konsolidometer atau oedometer (Gambar 2. 1), yang tersusun dari: tempat
contoh tanah, batu pori, arloji ukur perubahan tinggi benda uji (lihat Gambar
2. 2)
2. Perlengkapan pembebanan.
3. Alat potong tanah.
4. Stopwatch.
5. Perlengkapan untuk pemeriksaan kadar air dan perlengkapan umum lainnya.
Gambar 2. 1 Oedometer
(a) (b)
Gambar 2. 2 Sel oedometer dan perlengkapannya
D. BAHAN
Contoh tanah yang digunakan adalah tanah yang tidak terusik (undisturbed). Untuk
membuat kondisi jenuh digunakan air yang bebas dari kandungan garam dan memiliki
pH normal.
HASIL PERCOBAAN KONSOLIDASI
Asal Tanah : Tanggal Uji :
H. REFERENSI
KETERANGAN
Nilai Asisten Nilai Dosen
Tanggal : Tanggal :
KUAT GESER TANAH
A. TUJUAN
Pengujian ini bertujuan untuk menentukan parameter kuat gesek tanah
dengan alat triaksial pada kondisi unconsolidated – undrained (UU) dan
tanpa pembacaan tekanan pori.
C. ALAT
1. Sel triaksial dengan dinding transparan dan perlengkapan
(Gambar 3.1)
D. BAHAN
Benda uji yang perlu disediakan sekurang-kurangnya 3 buah. Benda uji
berbentuk silinder dengan perbandingan tinggi terhadap diameter 2:1 dan
3:1. Diameter minimum benda uji adalah 30 mm. Apabila diameter benda
uji lebih kecil dari 72 mm maka butir tanah terbesar yang diijinkan dalam
benda uji adalah 1/10 diameter benda uji. Apabila diameter benda uji lebih
besar dari 72 mm, butir tanah yang dijinkan adalah 1/6 diameter benda uji.
PEMBACAAN
PERCOBAAN
KUAT GESER TRIAXIAL UU
H. REFERENSI
KETERANGAN
Tanggal : Tanggal :
Pengujian ke- 4
IV. GESER LANGSUNG
A. TUJUAN
Tujuan percobaan ini adalah untuk menentukan besarnya parameter geser
tanah dengan alat geser langsung pada kondisi consolidated-drained
(terkonsolidasi dan terdrainasi). Parameter geser tanah terdiri atas sudut gesek
internal (ϕ) dan kohesi (c).
C. ALAT
1 Alat geser langsung (Gambar 4.1a) yang terdiri atas :
a) Kotak geser untuk benda uji berbentuk lingkaran (Gambar 4.1b).
b) Perlengkapan pembebanan normal.
(a) (b)
Gambar 4.1(a) Alat uji geser langsung,(b) kotak geser dan kelengkapannya
c) Perlengkapan untuk menggeser tanah.
d) Cincin beban dengan arloji pengukurnya untuk mengukur gaya geser.
e) Arloji pengukur penurunan benda uji.
f) Arloji pengukur regangan penggeseran.
2. Stopwatch
3. Alat-alat persiapan benda uji dan alat uji kadar air
D. BAHAN
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah tanah kohesif dalam kondisi
tak terusik. Penampang benda uji berbentuk lingkaran dengan ukuran diameter
sekurang-kurangnya 45 mm dan tinggi sekurang-kurangnya 12 mm.
HASIL UJI PENGUJIAN
GESER LANGSUNG
H. REFERENSI
KETERANGAN
Nilai Asisten Nilai Dosen
Tanggal : Tanggal :
Pengujian ke- 5
V. KUAT TEKAN BEBAS
A. TUJUAN
Tujuan percobaan ini adalah menentukan nilai kuat tekan bebas tanah kohesif
dalam konsep tegangan total (total stress). Pengujian tekan bebas juga dapat
digunakan untuk mengkaji perilaku tanah akibat beban aksial dan modulus
elastisitas tanah.
C. ALAT
Alat / mesin penekan tanah (Gambar 5.1),
Arloji pengukur regangan.
Alat pengeluar contoh tanah dari tabung.
Tabung cetak belah.
Timbangan dengan ketelitian 0,10 gram.
Stopwatch.
Alat pengukur diameter dan tinggi.
Alat-alat pemeriksaan kadar air.
D. BAHAN
Benda uji berupa tanah kohesif berbentuk silinder dengan diameter
minimum = 30 mm (1,3 in.). Tinggi silinder harus antara 2-2,5 kali
diameternya. Apabila diameter benda uji <72 mm, butir tanah terbesar yang
diijinkan adalah 1/10 kali diameter benda uji, sedangkan bila diameter benda
uji > 72 mm , butir tanah terbesar yang diijinkan adalah 1/6 kali diameter.
Pengujian dapat dilakukan pada contoh tanah asli atau tanah padat buatan.
HASIL UJI
PERCOBAAN TEKAN BEBAS
Benda Uji . . . .
H. REFERENSI
KETERANGAN
Nilai Asisten Nilai Dosen
Tanggal : Tanggal :
DAYA DUKUNG TANAH
A. TUJUAN
Pengujian ini bertujuan untuk menentukan nilai kuat dukung tanah yang
dinyatakan oleh perlawanan konus dan perlawanan gesekan pada setiap
kedalaman.
Kedalaman qc Lf qf fs ft Rf Estimasi
Jenis Tanah
(m) (kg/cm²) (kg/cm²) (kg/cm²) (kg/cm) (kg) (%)
0
0,2
0,4
0,6
0,8
1,0
1,2
1,4
1,6
1,8
2,0
2,2
2,4
2,6
2,8
3,0
3,2
3,4
3,6
3,8
4,0
4,2
4,4
4,6
4,8
5,0
E. CONTOH PERHITUNGAN
F. PEMBASAN
G. KESIMPULAN
H. REFERENSI
KETERANGAN
Nilai Asisten Nilai Dosen
Tanggal : Tanggal :
Pengujian ke- 7
VII. UJI PENETRASI STANDAR
(STANDARD PENETRATION TEST)
A. TUJUAN
Pengujian ini bertujuan untuk memperoleh parameter perlawanan penetrasi lapisan
tanah di lapangan dengan SPT, yang dapat dipergunakan untuk identifikasi
perlapisan tanah yang merupakan bagian dari desain fondasi
C. ALAT
1. Mesin bor yang dilengkapi dengan peralatannya;
2. Mesin pompa yang dilengkapi dengan peralatannya;
3. Split barrel sampler yang dilengkapi dengan dimensi seperti diperlihatkan
pada Gambar 7.1 (ASTM D 1586-84);
D. BAHAN
Uji penetrasi standar ini menggunakan tanah di lapangan.
HASIL UJI SPT
Diagram SPT
Jumlah pukulan Jumlah pukulan
Keda-
Muka Air Jenis
laman Deskripsi
Tanah (m) Tanah N1 N2 N3 Nm
(m)
(pukulan/1 (pukulan/1 (pukulan/1 (pukulan/3
5 cm) 5 cm) 5 cm) 0 cm) 10 20 30 40 50 60
J umlah pukulan di atas disebut sebagai nilai NSPT ( Nm), Nmdapat dihitung dengan rumus :Nm= N2 + N3
Dengan
N1 = Jumlah pukulan pada interval 15 pertama. N2 = Jumlah pukulan pada interval 15 cm kedua. N3 = Jumlah pukulan pada
interval 15 cm ketiga
E. PEMBAHASAN
F. KESIMPULAN
G. REFERENSI
KETERANGAN
Nilai Asisten Nilai Dosen
Tanggal : Tanggal :
DAFTAR PUSTAKA
ASTM D1883 - 07e2 Standard Test Method for CBR (California Bearing Ratio) of
Laboratory-Compacted Soils, ASTM International, Pennsylvania, USA, 2007.
ASTM D2435 / D2435M - 11 Standard Test Methods for One-Dimensional Consolidation
Properties of Soils Using Incremental Loading, ASTM International, Pennsylvania,
USA, 2011.
ASTM D2850-03 Standard Test Methods for Unconsolidated-Undrained Triaxial
Compression Test on Cohesive Soils, ASTM International, Pennsylvania, USA, 2003.
ASTM D3080 - 03 Standard Test Method for Direct Shear Test of Soils Under Consolidated
Drained Conditions, ASTM International, Pennsylvania, USA, 2003.
ASTM D2166 - 06 Standard Test Method for Unconfined Compressive Strength of Cohesive
Soil, ASTM International, Pennsylvania, USA, 2006.
ASTM D3441 – 05 Standard Test Method for Mechanical Cone Penetration Tests of Soil,
ASTM International, Pennsylvania, USA, 2014.
ASTM D698-12 Standard Test Methods for Laboratory Compaction Characteristics of Soil
Using Standard Effort (12 400 ft-lbf/ft3 (600 kN-m/m3), ASTM International,
Pennsylvania, USA, 2013.
Lunne, T., Robertson, P.K. and Powell, J.J.M., Cone Penetration Testing in Geotechnical
Practice, Blackie Academic/Routledge Publishing, New York, 1997.
Alamat : Jl. Brawijaya Tamantirto, Kasihan, Bantul, DIY, 55183, Telp. 0274-387656 Ext.251,, Fax. 0274-387646, Surel. tekniksipil@umy.ac.id
Koordinator Asisten
Penyelidikan Geoteknik