Anda di halaman 1dari 18

GRADASI AGREGAT

Perencanaan, Perkerasan &


Pemiliharaan Perkerasan Jalan
Gabungan agregat halus dan kasar
Di bagian ini khusus akan dibahas mengenai ketentuan batas gradasi gabungan antara agregat halus
dan agregat kasar yang harus dipenuhi berdasar SNI dan ASTM yang dapat dijadikan acuan dalam
pemeriksaan dan perencanaan desain mix.
3
Gradasi pasir (SNI, ASTM)
RANCANGAN PROPORSI AGREGAT

▸Pemilihan dan pencampuran fraksi agregat


▹Berasal dari 4 fraksi agregat berbeda
▹Pencampuran fraksi-fraksi dengan proporsi tertentu untuk
mendapatkan gradasi agregat yang diinginkan.
▹Pedoman teknis: spesifikasi gradasi agregat untuk Lapisan Aspal
Beton/Laston atau Asphaltic Concrete/AC: 11 gradasi (Bina Marga,
1987) atau 6 gradasi agregat (Bina Marga, 2010)
▹Pencampuran fraksi-fraksi harus memenuhi salah satu spesifikasi
gradasi agregat Bina Marga.
SPESIFIKASI GRADASI AGREGAT BINA
MARGA (1987)
SPESIFIKASI GRADASI AGREGAT BINA
MARGA (2010)

Keterangan: Laston Gradasi kasar untuk daerah yang berdeformasi tinggi


7

Penggabungan agregat dengan cara:

Trial and error


Cara analitis
Cara bujur sangkar

Ilustrasi Pencampuran agregat
1. Cara trial & error
Prinsipnya :

1. Memahami batas gradasi yang disyaratkan.


2. Memasukkan data spesifikasi gradasi pada kolom gradasi
spesifikasi
3. Memasukkan prosentase lolos saringan pada masing-masing jenis
agregat ke dalam prosentase passing (lewat).
4. Memasukkan spesifikasi ideal pada kolom target value, yaitu nilai
salah satu dari spesifikasi ideal yang di syaratkan
5. Mengambil salah satu spesifikasi ideal, dengan jenis yang ada dalam
hal ini agregat kasar, sedang dan halus

Rancangan agregat campuran dengan metoda analitis
P= aA + bB + cC
Dengan :
P = persen lolos saringan dengan bukaan d mm yang diinginkan, diperoleh dari spesifikasi
A = persen lolos saringan fraksi A untuk bukaan d mm
B = persen lolos saringan fraksi B untuk bukaan saringan d mm
C = persen lolos saringan fraksi agregat C untuk bukaan d mm
a = proporsi dari fraksi A
b = proporsi dari fraksi B
c = proporsi dari fraksi C

Nilai a,b dan c di tentukan dengan cara trial and error dengan ketentuan

(a+b+c)=1
12 Contoh
Analisa Saringan dari masing-masing agregat
13

Jika perhitungan dimulai pada saringan No. 8

a = 0.41 dan b + c = 1 – 0.41 = 0.59 ……………………………………………...……(1)


Berdasarkan a = 0.41 maka untuk saringan no. 200 diperoleh :
P = aA + bB + cC
9 = 0.41(0) + 5(b) + 85(c) ……………………………………………..(2)
Dari persamaan (1) diperoleh b + c = 0.59 atau b = 0.59 – c
Untuk persamaan (2)
9 = 6(0.59 – c) + 85c
c = 0.06
b = 0.59 – 0.06 = 0.53
14 Hasil Perhitungan
15

Cara bujur sangkar

Hitung lah kombinasi agregat bila diketahui hasil saringan dapat dilihat pada
Tabel berikut?

Prosentase Fraksi Yang Lolos (%)


Ukuran Ayakan
Agregat A Agregat B Agregat C Spec. Rencana
3/4 " 100.0 100.0 100.0 100.0
1/2 " 58.2 100.0 100.0 80 - 100
3/8 " 10.1 100.0 100.0 72 - 90
#4 2.0 68.5 100.0 52 - 72
# 10 0.5 21.0 100.0 35 - 55
# 40 0.3 11.0 55.1 12 - 30
# 80 0.1 6.1 30.6 7 - 18
# 100 0.0 3.2 9.1 2-8

Anda mungkin juga menyukai