DEPARTEMEN TEKNIK
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA
Disusun Oleh :
YOGYAKARTA
2020
HALAMAN PENGESAHAN
Nim : 4100190086
Kelompok : 2
ini dengan tepat waktu. Laporan akhir ini dibuat sebagai persyaratan mengikuti
Terimakasih atas motivasi, dukungan dan doa dari semua pihak yang telah
ikut serta dalam penyelesaian pembuatan laporan akhir praktikum ini. Saya
1. Tuhan Yesus yang maha baik dan penyayang. Yang telah memberikan
rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan akhir ini tepat waktu.
dukungan untuk selalu semangat dan tidak mengeluh sehingga laporan akhir ini
Semoga laporan akhir ini biisa dapat bermanfaat dan digunakan sebagai
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang MahaEsa. Karena
atas berkat dan rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan praktikum serta laporan
Adapun isi dari laporan akhir ini adalah kumpulan dari setiap laporan
dapat mengikuti ujian responsi dan merupakan syarat dalam mata pelajaran Kimia
Analitik.
dosen, staf pengajaran serta kakak-kakak asisten dosen yang selalu setia
menyusun laporan ini. Serta semua pihan yang telah membantu saya dalam hal
Laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saya kritik serta
saran yang membangun masih saya harapkan untuk penyempurnaan laporan akhir
ini.
Atas perhatian dari semua pihak yang membantu penulisan ini saya ucapkan
Penyusun
DAFTAR ISI
Lampiran ...............................................................................................
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1
Gambar 1.2
Gambar 1.3
Gambar 1.4
Gambar 1.5
Gambar 1.6
Gambar 1.7
Gambar 1.8
Gambar 1.9
Gambar 1.10
Gambar 1.11
Gambar 1.12
Gambar 1.13
Gambar 1.14
Gambar 1.15
Gambar 1.16
Gambar 1.17
Gambar 1.18
Gambar 1.19
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1
Tabel 1.2
Bab I Pendahuluan
mempelajari mengenai komposisi, struktur, dan sifat zat atau materi dari
skala atom hingga molekul serta perubahan atau transformasi serta interaksi
kimia modern, sifat fisik materi umumnya ditentukan oleh struktur pada
tingkat atom yang pada gilirannya ditentukan oleh gaya antaratom dan
ikatan kimia. Kimia adalah ilmu yang mempelajari komposisi dan sifat
suatu benda serta perubahan dan pembentukan suatu zat itu. Benda juga di
sebut dengan materi yaitu segala sesuatu yang memiliki masa dan memiliki
ruang.
cara-cara penganalisaan zat kimia yang terdapat di dalam suatu sampel yang
akan dianalisa baik jenis maupun kadarnya. Dalam bidang kimia analitik,
pengukuran dan analisis data. Kimia analitik kuantitatif dibagi menjadi dua
golongan yaitu kimia analitik kualitatif dan kimia analitik kuantitatif.
salah satu cara yang paling efektif untuk mempelajari kimia dan unsur-unsur
pemeriksaan kimiawi tentang jenis unsur atau ion yang terdapat dalam suatu
pendahuluan
Maksud dan tujuan dari di buatnya praktikum kimia analitik ini adalah
dan kualitatif.
dari alat-alat yang terdapat dalam laboratorium itu sendiri. Untuk itu
Setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat prinsip kerja
alat dapat dikenali berdasarkan namanya, bahan atau pun peralatan yang
No. Alat
1. Gelas ukur
2. Labu ukur
3. Lampu spiritus
4. Penjepit kayu ( Tabel
5. Gelas arloji
1 .1 )
6. Oipa bengkok
7. Pengaduk gelas
8. Sendok
No 9.BahanPipet tetes
10. Pipet gondok
.
11. Buret
1. Larutan NaOH
12. Statif
2. Larutan BaCl
13. Tabung reaksi
3. Larutan CaCl
14. Erlenmeyer
4. Larutan NaHCO3
15. Gelas piala
5. 16.
Larutan KHCO3
Timbangan
6. 17.
Larutan Na2CO3
Corong
7. Larutan HCO3
8. 18. Kertas
Larutan NH4lakmus
Cl
19. Kertas penyaring
( Tabel 1.2 )
cair.
( Gambar 1.1 )
2. Labu ukur Untuk membuat larutan
tertentu, pengenceraan
untuk memanaskan
kertas lakmus.
( Gambar 1.3 )
4. Penjepit Untuk menjepit tabung
pemanasan dan
digunakan untuk
( Gambar 1.4 )
mengambil kertas saring
tersebut panas.
5. Tabung Umtuk menaruh zat
kimia dalam
bentuk
cairan
( Gambar 1.5 )
6. Gelas arloji Untuk menimbang zat
( Gambar 1.6 )
7. Pengaduk Untuk mengaduk suatu
melakukan reaksi-reaksi
kimia
( Gambar 1.7 )
mencampur larutan.
( Gambar 1.8 )
atau tetes-tetes
( Gambar 1.9 )
Pipet Untuk mengambil larutan
bagian yang
tersebut.
11. Buret Untuk melakukan titrasi
( Gambar 1.11 )
12. Statif
Untuk menegakkan
( Gambar 1.12 )
13. Rak tabung Untuk menaruh atau
dalam laboratorium
( Gambar 1.14 )
( Gambar 1.15 )
Sebagai tempat zat yang akan
memanaskan zat.
( Gambar 1.16 )
15. Gelas piala Untuk tempat larutan dan
kimia.
( Gambar 1.17 )
16. Timbangan Untuk mengukur atau menimbang
( Gambar 1.18 )
17 Corong Untuk memasukkan cairan atau
atau buret.
( Gambar 1.19 )
18. Kertas Untuk mengetahui apakah larutan
( Gambar 1.20 )
19. Kertas Untuk menyaring larutan
penyaring
( Gambar 1.21 )
Lakmus
kelarutan (Ksp).
Alat : Bahan :
3. Corong 3. Aquades
4. Pipet tetes
tabung reaksi.
dengan menyaring).
corong.
Alat : Bahan :
3. Kertas Lakmus
4. Spritus
Cara Kerja :
reaksi.
sambil di goyang-goyang.
Arahkan mulut tabung ke tempat yang kosong dan tabung
agak dicondongkan.
hidung kita yang berjarak relatif jarak jauh (30 cm) untuk
NH4OH
simpulkan.
Lakmus
Laporan Sementara
No. Percobaan Pengamatan Kesimpulan
menjadi
endapan.
2. Penyaringan Larutan Na2CO3 + CaCl2 Hasil dari
reaksi yang
baru menjadi
tidak keruh.
3. Larutan NH4Cl + 5 tetes larutan NH4Cl + Larutan
digoyang-goyangkan sudah
yang sudah
didekatkan ke
mulut tabung
reaksi juga
tidak berubah
warna yang
berarti
larutan ini
adalah
larutan basa.
Laporan Resmi
.
1. Larutan 10 tetes Na2CO3 Larutan
(jernih).
2. Larutan NH4Cl 5 tetes larutan NH4Cl Larutan
tidak
berubah
warna yang
berarti
larutan ini
adalah
larutan
basa.
kelarutan garam perak, garam kalsium atau garam barium, dan garam zink. Ion
merupakan sebuah atom dans ekelompok atom mempunyai muatan total positif
atau negatif. Jumlah proton muatan positof dalam inti suatu atom tetap samaselam
negatif bila atom bertambah. Atom netral bertambah satu atau lebih elektronnya
akan emnghasilkan anion, yaitu yang bermuatan negatif akibat kenaikan elektron.
Atom dapat emmperoleh lebih dari satu elektron. Contohnya S2- dan N3- .
sebagai berikut:
Alat : Bahan :
CaCl
tabung reaksi
tabung reaksi
penghubung.
Tabung 1 yang berisi air barit / air kapur akan mengeruh ini
adanya
peruraian ion.
2. Larutan Beberapa tetes larutan Larutan
kira 20 ml kedalam
dengan gabus.
Laporan Resmi
. an
1. Larutan Beberapa tetes Na2CO3 + Penambahan larutan
beberapa tetes
larutan HCL.
2. Larutan Beberapa tetes NaHCO Larutan NaHCO3 +
ditambahkan
larutan CaCl2
disaring, ketika
disaring terdapat
endapan yang
disebut filtrat
ditambahkan
dengan amoniak
dan terbentuk
endapan lagi.
3. Air Siapkan dua tabung Ca(OH)2 Pada saat proses
terbuka lalu
Ca(OH)2 sebanyak
5 gram, tambahkan
hingga volume
kira-kira 20 ml
kedalam tabung 2
gabus
mengendap bila ditambahkan dengan asam klorida (HCl). Yaitu Ag⁺, Pb²⁺,
kamar atau lebih rendah karena PbCl terlalu mudah larut dalam air
panas. Juga harus dijaga agar asam klorida tidak terlalu banyak
Kadnium, Arsenik (II), Arsenik (V), Stibium (III), Stibium (V), Timah
(II), Timah (III), dan Timah (IV). Keempat ion yang pertama merupakan
sub golongan 2A dan keenam yang terakhir sub golongan 2B. Sementara
sulfida dari kation dalam golongan 2A tak dapat larut dalam amonium
Kation golongan III tidak bereaksi dengan asam klorida encer ataupun
netral atau amoniak. Kation-kation golongan ini adalah Cobalt (II), Nikel
(II), Besi (II), Besi (III), Aluminium, Zink, dan Mangan (II). Kation
Alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah sebagai
berikut:
Alat : Bahan :
4. Larutan MgCl2
5. Larutan NaOH
6. Natrium Karbonat
Kalsium adalah logam putih perak, yang agak lunak, melebur pada
2+
suhu 845˚C. Kalsium membentuk kation kalsium (II) atau Ca
kalsium karbonat.
pada suhu 650˚C. Logan ini mudah terbakar dalam udara atau
perlahan lahan terurai oleh air pada suhu biasa, tetapi pada titik
Mg(OH)2 + H2).
4MgCO3.Mg(OH)2.5H2O + 2HCO3-
Laporan Sementara
H2SO4
menghasilkan
endapan keruh.
2. Larutan CaCl2 + Masukkan 8 tetes Saat larutan
menjadi
endapan
3. Larutan MgCl2 + Masukkan 10 tetes Saat larutan
NH4OH larutan MgCl2 dan MgCl2
memiliki
endapan putih.
4. Larutan MgCl2 + Saat penambahan 10 Saat larutan MgCl2
tidak berkeruh).
Larutan MgCl2 + Teteskan 10 tetes Saat larutan MgCl2
berkeruh). Terbentuk
endapan
Laporan Resmi
No. Percobaan Pengamatan Reaksi Kesimpulan
1. Larutan CaCl2 + 8 tetes larutan CaCl2 (aq) Hasil dari
H2SO4 Ca menghasilkan
+ 2 HCl putih
2. Larutan CaCl2 + Masukkan 8 CaCl2 + Saat larutan
terbentuk memiliki
endapan . endapan.
3. Larutan MgCl2 + Masukkan 10 MgCl2 + Saat larutan
kedalam
tabung reaksi
4. Larutan MgCl2 + Saat Saat larutan
terbentuk larutan.
endapan
(larutan tidak
berkeruh).
+ 7 tetes + Karbonat
Terbentuk
endapan
2.5 Pengenceran dengan Labu Ukur
tinggi) dengan pelarut umum yang bertujuan untuk meningkatkan volume dari
dalam air, maka pelarutnya ialah air yang jumlahnya lebih banyak. Jika suatu
Setiap zat padat, cair, atau gas memiliki kemampuan larut yang berbeda-
beda pada setiap pelarut. Perbedaan wujud ini juga membeirkan indikasi bahwa
pelarutan suatu senyawa harus menggunakan cara cara tertentu. Rencana dan
sifat larut dari senyawa yang terlibat. Sifat analisis atau eksperimen yang
berikut:
Alat : Bahan :
3. Corong 3. Aquades
4. Gelas ukur 4. PP
5. Buret
6. Statif
7. Erlenmeyer
Cara Kerja :
Tentukan dulu volume larutan standar HCl 0,1 N yang akan dibuat
misal 500 ml atau 250 ml. (N2 = 0,1 dan V2 = 500ml). Kemudian
(permukaan cekung dari zaat cair / diatas garis skala pipet). Cara
menggunakan pipet gondok setelah cairan yang masuk pas batas skala
Encerkan dengan air/ aquades sampai batas skala labu ukur. Lakukan
dengan hati-hati harus tepat pada batans garis skala labu. Jangan lebih
Pada pengenceran diatas didapat hasil larutan Standar HCl 0,1 N yang
diinginkan.
Laporan Sementara
ml
Dit : V1 = ?
V1 x N1 = V2 x
N2
500 x 0,05
V1 =
0,1
V1 = 250 ml
diteteskan Peny:
indikator PP
sebanyak 3 V1 . M1 = V2 .
tetes M2
+ NaOH M2
6,95 = 20 . M2
6,95 / 20 = M2
0,34 = M2
Laporan Resmi
No. Percobaan Pengamatan Reaksi Kesimp
ulan
1. Pengencer Pada saat Dik : N1 = 0,1 N Untuk
larutan kan
tersebut larutan
dipindahkan HCL
lagi sebany
ukur dan ml
diencerkan
dengan
menambahka
aquades
sampai
batas
skalalabur
ukur.
2. Masukkan HCL Dik : M1 = 0,1 M Pada
PP diteteskan adalah
PP + digoyang- titik
HCL tercapa
larutan i saat
berubah ditetesi
titrasi dengan
larutan
NaOH
larutan
berubah
menjadi
bewarna
merah muda
terang.
suatu senyawa dalam sampel, dapat berupa satuan mol, ataupun persentase dalam
gram. Teknik ini membutuhkan ketelitian yang tinggi karena kesalahan dalam
yaitu cara klasik. Selanjutnya dalam penggunaan metode klasik analisa kuantitatif
dalam metode ini yang sangat sering dipakai yakni titrasi atau volumetri dan
gravimetri. Ini juga menjadi praktikum wajib di Universitas. Cara analisa
ialah sistem menambahkan volume spesifik satu larutan pada larutan yang
Alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah sebagai
berikut:
Alat : Bahan :
3. Corong 3. Aquades
4. Gelas ukur 4. PP
5. Buret
6. Statif
7. Erlenmeyer
Ambil buret cucilah yang bersih, setelah dilab kering masukkan larutan
Phenolphtalein (pp)
Bukalah kran buret teteskan pelan-pelan titran ini kedalam erlenmeyer dan
Titran dihentikan jika zat yang dititran sudah berwarna merah muda yang
Catat berapa m volume titran yang ada di buret (larutan standar) yang
hilang.
Laporan Sementara
ml 250 ml
Dit : V1 = ?
V1 x N1 = V2 x
N2
500 x 0,05
V1 =
0,1
V1 = 250 ml
indikator PP
sebanyak 3 V1 . M1 = V2 .
tetes M2
+ NaOH M2
6,95 = 20 . M2
6,95 / 20 = M2
0,34 = M2
Laporan Resmi
lan
1. Pengencer Pada saat Dik : N1 = 0,1 N Untuk
larutan larutan
tersebut HCL
dipindahkan sebanyak
lagi 250 ml
kedalam labu
ukur dan
diencerkan
dengan
menambahka
aquades
sampai
batas
skalalabur
ukur.
2. Masukkan HCL Dik : M1 = 0,1 M Pada
erlenmeye ke M2 dititrasi
PP + digoyang- tercapai
HCL adalah
larutan 69,5 ml
berubah dari
keruh dan
pada
saat proses
titrasi dengan
larutan
NaOH
larutan
berubah
menjadi
bewarna
merah muda
terang.
Dalam kimia, asam adalah senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air
akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Asam juga dapat
diartikan zat yang dapat memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut
basa), atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Terdapat dua
jenis larutan asam yaitu asam kuat dan asam lemah. Adanya karat pada besi
merupakan salah satu ciri yang menunjukkan bahwa asam bersifat korosif
terhadap logam.
Jika suatu asam dilarutkan hingga hampir seluruh ion H + dilepaskan maka asam
ini disebut asam kuat. Jika ion H+ yang dilepaskan hanya sebagian kecil saja maka
asam ini disebut asam lemah. Asam kuat dapat menghantarkan arus listrik,
dilarutkan dalam air. Basa memiliki pH lebih besar dari 7. Jika dilarutkan dalam
air akan terurai menjadi ion hidroksil (OH–) dan ion positif logam (tapi tidak
selalu). Oleh karena itu, suatu basa dapat menghantarkan arus listrik.
hidroksida (NH4OH).
Jika saat basa dilarutkan dan hampir seluruh ion (OH–) dilepaskan maka basa itu
disebut basa kuat. Contoh basa kuat, diantaranya sepeti natrium hidroksida
Namun, jika hanya sebagian kecil OH- yang dilepaskan maka basa itu disebut
sebagai berikut:
Alat : Bahan :
2. GelasUkur 2. NaOH
3. LabuUkur 3. Aquades
5. Corong
6. Buret
7. Sendok
8. Statif
9. Erlemeyer
Tambahkan aquades atau air suling sampai batas hingga volumenya tetap.
Titrasi biasa tersebut dengan larutan asam oksalat hingga warna merah
jambu hilang.
ukur.
Masukkan aquades kedalam labu ukur sampai batas volume labu ukur.
Ambil buret dan bersihkan, kemudian isi dengan larutan NaOH sebanyak
50 ml.
Hitung konsentrasi atau kadar asam cuka dalam cuka (gram /100 ml)
cuka.
Laporan Sementara
sebelumnya N NaOH.
aquades dan
oksalat. Kemudian
sampai larutan
dalam erlenmayer.
2. Masukkan 20 ml Dik : Mr Pada percobaan 20
erlenmayer. NaOH X V
berisi larutan
sebelumnya
dibawah buret,
dan goyang-
goyangkan
erlenmayer sampai
berubah.
Laporan Resmi
Masukkan ml dalam
15 ml lalu V2.N2 10 ml
kedalam = 25 . N2 telah
Teteskan N2 tetes
indikator PP 25 dan
digoyangkan menjadi
erlenmayer dengan
sebelumnya warna merah
dalam mendapatkan
erlenmayer. 0,086 N
NaOH.
2. Masukkan 20 Warna Dik : Mr Pada
diencerkan ? dibutuhkan
dalam = konsentrasi
tetes. Masukkan Mr N
50 ml NaOH CH3COOH
kedalam buret. =
larutan 20 40
dibawah buret,
keran pada
buret dan
goyang-
goyangkan
erlenmayer
sampai warna
pada larutan
berubah.
mengenai komposisi, struktur, dan sifat zat atau materi dari skala atom hingga
cara-cara penganalisaan zat kimia yang terdapat di dalam suatu sampel yang akan
dianalisa baik jenis maupun kadarnya. Dalam bidang kimia analitik, suatu analisis
data. Kimia analitik kuantitatif dibagi menjadi dua golongan yaitu kimia analitik
mendeteksi keberadaaan suatu unsur kimia dalam cuplikan yang tidak diketahui.
Analisa kualitatif merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk
mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion-ionnya dalam larutan. Definisi dari
analisis kualitatif adalah pemeriksaan kimiawi tentang jenis unsur atau ion yang
https://contohsoal.co.id/analisis-kuantitatif-dan-kualitatif/
https://indrienola.wordpress.com/2016/03/14/493/
https://www.academia.edu/19197852/Laporan_Akhir_Praktikum_Kimia_A
nalit_Semester_2
https://salamadian.com/alat-alat-laboratorium-kimia-biologi/
https://www.ilmukimia.org/2014/02/reaksi-pengendapan.html
https://mystupidtheory.com/praktikum-pengenceran-larutan-baku/
https://www.pelajaran.co.id/2018/06/pengertian-sifat-dan-contoh-larutan-
asam- basa-dan-garam-terlengkap.html
Lampiran