DASAR YANG HARUS DIPAHAMI :

REAKSI OKSIDASI DAN REDUKSI

LARUTAN
ZAT ELEKTROLIT
ASAM DAN BASA (KUAT ATAU LEMAH )
REAKSI IONISASI
DERAJAD IONISASI
HASIL KALI KELARUTAN
ANALISA SECARA VOLUMETRI DAN
GRAVIMETRI
LARUTAN : HASIL YANG HOMOGEN YG
DIPEROLEH BILA SUATU ZAT (ZAT TERLARUT )
DILARUTKAN DALAM PELARUT (AIR).

ZAT DALAM LARUTAN YG DAPAT

MENGHANTARKAN ARUS LISTRIK, MAKA DI
SEBUT LARUTAN ELEKTROLIT.( SEMUA ZAT-
ZAT ANORGANIK, SEPERTI ASAM, BASA DAN
GARAM)
KONSENTRASI LARUTAN :
MOLALITAS : JUMLAH MOL ZAT TERLARUT
DALAM 1 KG PELARUT.
MOLARITAS : JUMLAH MOL ZAT TERLARUT
DALAM 1 LITER LARUTAN.
NORMALITAS : JUMLAH GRAM EKIVALEN ZAT
TERLARUT DALAM 1 LITER LARUTAN.
Diket : 4,90 gr H2SO4
Buatkan larutan 0,05 N H2SO4
Jawab :
0,05 N = 0,05 /2 = 0,025 M
Mol = (1/2) x 4,90 gr = 0,025 mol
98
Masukkan 2,45 gr H2SO4 kedalam
labu ukur 1000 ml,
Tambahkan aquades sampai batas
mk diperoleh larutan
H2SO4 0,05 N atau H2SO4 0,025 M
E
ZAT-ZAT DALAM LARUTAN JIKA DIALIRI ALIRAN
LISTRIK TIDAK MENGHANTARKAN ARUS LISTRIK,
DINAMAKAN ZAT NON ELEKTROLIT.( BAHAN-
BAHAN ORGANIK, SEPERTI GLUKOSA, ETANOL
DLL).
JIKA ASAM, BASA DAN GARAM DILARUTKAN
DALAM AIR, MAKA LARUTAN YG DIHASILKAN
AKAN MENGHANTARKAN ARUS LISTRIK DAN JUGA
MENGALAMI PERUBAHAN-PERUBAHAN KIMIA,
SELURUH PROSES INI DISEBUT ELEKTROLISIS.
PERUBAHAN KIMIA YG TERJADI :
MISALNYA PADA ELEKTROLISIS LARUTAN ASAM
KLORIDA ENCER, MAKA GAS HIDROGEN
DILEPASKAN PADA KATODE, DAN GAS KLOR
PADA ANODE, SEHINGGA KONSENTRASI ASAM
KLORIDA DALAM LARUTAN BERKURANG.
FARADAY MENAMAKAN PARTIKEL-PARTIKEL YG
BERMUATAN DALAM ELEKTROLIT ITU ION-ION,
ION-ION YG BERMUATAN POSITIF DINAMAKAN
KATION DAN ION-ION NEGATIF ANION.
 sumber arus

Anode + - katode

 + +-+-+-+-+- - -
 + + -+-+ - -
PADA SEL ELEKTROLISIS
KATODE ADALAH:
ELEKTRODA NEGATIF (-)
ANODE ADALAH:
 ELEKTRODA POSITIF(+)
SIFAT LARUTAN (NON ELEKTROLIT) ;
- MEMPUNYAI TEKANAN OSMOSIS
- PENURUNAN TEKANAN UAP
- PENURUNAN TITIK BEKU
- KENAIKAN TITIK DIDIH.
TEORI DESOSIASI ELEKTROLIT
MENURUT ARRCHENIUS, MOLEKUL-
MOLEKUL ELEKTROLIT, BILA
DILARUTKAN DALAM AIR,
BERDESOSIASI MENJADI ATOM-ATOM
ATAU GUGUS ATOM YANG
BERMUATAN.
DESOSIASI MERUPAKAN PROSES
BALIK (BOLAK-BALIK).
CONTOH :

1.NaCl -- Na + + Cl –
ATAU Na + + Cl- -- NaCl.

2. CaCl2 ---- ....

3 Na2SO4 ---- .....

PADA LARUTAN YANG SANGAT ENCER :
DESOSIASI PRAKTIS SEMPURNA UNTUK SEMUA
ELEKTROLIT.
CONTOH :
DESOSIASIKAN ELEKTROLIT (IONISASIKAN) SENYAWA-
SENYAWA BERIKUT INI ;
NaCl  ..... (REAKSI BOLAK-BALIK)
Mg SO4 ....
CaCl2 
Na2SO4 
PADA PROSES ELEKTROLISIS
ANODA : MELEPAS ELEKTRON ( REAKSI.OKSIDASI)
KATODE : MENANGKAP
ELEKTRON(REAKSI.REDUKSI)
CONTOH : PADA ELEKTROLISA ASAM KLORIDA.
- ION-ION HIDROGEN BERMIGRASI KE ARAH
KATODE.
- ION-ION KLORIDA BERMIGRASI KE ARAH ANODE
PROSES PADA ELEKTRODA SEBAGAI BERIKUT :
- ION HIDROGEN KETIKA TIBA PD KATODE, MULA-
MULA MENGAMBIL SATU ELEKTRON UNTUK
MEMBENTUK SEBUAH ATOM HIDROGEN YG
NETRAL :
- H+ + e-  H
- KEMUDIAN PASANGAN-PASANGAN ATOM
HIDROGEN MEMBENTUK MOLEKUL-MOLEKUL
HIDROGEN, YG DILEPASKAN DALAM BENTUK
GAS HIDROGEN. 2H  H2 (g).
DIATAS ANODA , ION KLORIDA MELEPASKAN
ELEKTRON, DENGAN MEMBENTUK ATOM KLOR
(Cl).
Cl -  Cl + e –
YANG AKAN MEMBENTUK MOLEKUL KLOR :
2 Cl  Cl2 (g)
OKSIDASI DAN REDUKSI

1. OKSIDASI :
Jika suatu zat melepaskan e
Mengalami kenaikan BO
Reaksi yang terjadi pada
anoda pada sel elektrokimia
. REDUKSI :
Jika suatu zat menerima
elektron
Mengalami pengurangan BO
Reaksi yang terjadi pada
katoda
DERAJAD DESOSIASI (α)
ADALAH FRAKSI MOLEKUL YANG BENAR-
BENAR BERDESOSIASI.

JUMLAH MOLEKUL YG BERDESOSIASI

α =
JUMLAH TOTAL MOLEKUL-MOLEKUL
HARGA : 0< α ≤ 1,
Jika α = 0, berarti tidak
terjadi desosiasi.
Jika α = 1, desosiasi
sempurna.
α dapat ditentukan :
Atas kenaikan titik didih
Atas penurunan titik beku.
 i = ^ (pengamatan)
 ^ (teoritis)
i = merupakan koefisien
van’t hoff, merupakan jmlah
rata-rata artikel yg
terbentuk dari satu mol.
Pembakaran gas alam :
CH4 (g) + O2 (g)  CH4 + 2 O2(g) 
CO2 (g) + 2H2O(g)
Pembakaran bensin :
C8H18 (g) + O2 (g)  2C8H18 (g) +
25 O2 (g)  16CO2 (g) + 18
H2O( 9)
Contoh Reduksi :
Mg(s) + H2O  MgO (s) + H2(g)
Kesetimbangan
desosiasi asam – basa,
kekuatan asam dan basa.
Hk aksi masa:
A + B - C + D
 ( C) x ( D)
K =
 ( A) x ( B)
Kesetimbangan tercapai
dalam reaksi reversibel pd
suhu dan tekanan yg konstan.
AIR MENGALAMI IONISASI :
H2O + H2O  H3O+ + OH –

PADA KESETIMBANGAN BERLAKU :

 (H3O+ ) (OH-) (H3O+) (OH-)
KW = = (H2O)
 (H2O) (H2O)

(H2O) = TETAP = 1
Kw = (H3O+) (OH-)

10 -14 = (H3O+) (OH-)

(H+) DAN (OH-) DALAM LARUTAN

KONSENRASINYA BERKISAR :
10 M S/D 10 -14 M
SECARA SEDERHANA BESARAN
KONSENTRASI TERSEBUT DINYATAKAN
DENGAN PH DIMANA:

PH = - log (H+)

POH = - log (OH-)

PH + POH = 14
KW = TETAPAN KESETIMBANGAN AIR.
Ka = TETAPAN KESETIMBANGAN ASAM
Contoh : HCl  H+ + Cl-
Ka = (H+)(Cl-)
 (HCl)
Kb = TETAPAN KESETIMBANGAN BASA.
Kh = TETAPAN HIDROLISA GARAM.
Contoh : NaOH  Na+ + OH- Kb = (Na+) (OH-)
(NaOH)

Kh = TETAPAN HIDROLISA GARAM.

Rumusnya : Kh = Kw/Ka, jika garam berasal
dari asam lemah dan basa kuat.
SOAL LATIHAN :
HITUNGLAH (H+), (OH-) DAN PH DARI
LARUTAN
A) ASAM KLORIDA 0,001 M
B). NATRIUM HIDROKSIDA 0,0031 M
C). KALIUM HIDROKSIDA 4,8 X 10-2 M.
PADA SUHU TERTENTU DAN TETAP
LARUTAN ASAM ASETAT 0.1 M DALAM
AIR TERIONISASI SEBANYAK 1,3 %.
HITUNGLAH :
A). BERAPA TETAPAN IONISASI ASAM
TERSEBUT ?
B). BERAPA KONSENTRASI MASING-
MASING ION DI DALAM LARUTAN?.
α ≤ 1
CH3COOH  H+ + CH3COO-
 c
 α
CH3COOH  H+ + CH3COO-
 c - c α cα cα
 Ka = (c α ) (c α)
 c - c α
PENYELESAIAN :
A). IONISASI ASAM ASETAT DALAM AIR :

 HC2H3O2 + H2O - C2H3O2 - + H3O +

Ka = (H3O+) (CH3O2-)

 (HC2H3O2)
(CH3COOH) semula = 0,1 mol/lt, dan α
= 1,3 x 10 -2
 ( asam asetat ) yang terionisasi
= 1,3x α.
(asam asetat yang tidak terionisasi
 = 0,1 - α.
PERSAMAAN REAKSI DESOSIASI
ASAM/BASA :

ASAM : HA -- -> H + + A –
HASIL KALI ELARUTAN (Ksp) :
JUMLAH MOL ENDAPAN YANG LARUT
DALAM 1 LITER PELARUT ATAU ANGKA
YG MENUNJUKAN HASIL KALI ION-ION YG
TERDAPAT DALAM LARUTAN JENUH.

. Ksp > DARI HASIL KALI KONSENTRASI

ION-ION DLM LARUTAN JENUH. ( TIDAK
TERJADI ENDAPAN)
Ksp < HASIL KALI ION-ION MAKA AKAN
TERJADI ENDAPAN ( KSP NYA
TERLAMPAUI.)
CONTOH :
Pada suhu 25 0C, kelarutan garam
perak sulfat ( Mr = 312) dalam air
adalah = 5,7 x 10 -3 gram/ml.
Hitunglah berapa tetapan hasil
kali kelarutan garam pada suhu
tersebut? JAWAB :

JAWAB :
Diket kelrtn garam Ag2SO4 dalam air =
5,7 x 10 -3 x 1000 = 1,8 x 10 -2 mol/lt
 312
Ionisasi kesetimbangan dalam larutn :
(Ag2SO4) = 1,8 x 10 -2 M
Ag2SO4  Ag + + SO4 2-

 


Ag2SO4 
 2 Ag + + SO4 2-
Ksp = ( Ag + ) 2 (SO4 2-)
 = ( 3,6 x 10 -2 )2 x ( 1,8 x 10 -2 ) = 2,3 x 10 -5

 Jadi hasil kelarutan Ag2SO4 = 2,3 x 10 -5

SOAL :
1.KELARUTAN PbCO3 = 1,8 x 10 -7 Mol/dm3.
BERAPA Ksp NYA ?
BESARAN-BESARAN LARUTAN
M (molaritas mol/lt )
N ( normalitas grek/lt)
Pengenceran larutan:
Rumus : V1 N1 = V2 N2
 DIMANA : V1 = volume sebelum
pengenceran, V2 = vol sesdh pengencrn
( larutan 1 + air )
N1 = konsentrasi lautan
sebelum pengenceran
N2 = konsentrasi sesudah
pengenceran.
Soal :
1. Hitunglah berapa ml larutan HCl 0,2 N yang
diperlukan untuk menetralkan 25 ml larutan NaOH
0,1 N.
2. Hitung berapa ml volume larutan asam klorida 1 N
(normal) yang diperlukan untuk mengendapakan
secara sempurna 1 gram perak nitrat, apabila berat
ekivalen perak nitrat dalam reaksi adalah 1 gramol
( Mr = 169,89 gr).
Contoh :
A) Hitunglah berapa molaritas dan
normalitas larutan 13 % berat H2SO4,
apabila kerapatan larutan asam
tersebut = 1,09 gram/ml.
B). Berapa ml H2O harus ditambahkan
ke dalam 100 ml larutan asam tersebut
diatas agar supaya normalitasnya
menjadi 1,5 N.
Jawab :
Berat jenis atau kerapatan = m/v.
Dalam 1 liter larutan asam tersebut beratnya
=
 1000 x 1,09 = 1090 gram, mengandung = 0,13
x 1090 =
 142 gram H2SO4.
Molaritas H2SO4 = 142/98 = 1,45 mol/lt dan
Normalitasnya = 1,45 x 2 = 2,90 grek/lt.
B). Diketahui : V1 = 100 ml, N2 = 1,5N
Diandaikan banyaknya ml H2O yang harus
ditambahkan = x ml, maka menurut Rumus :
V1 N1 = V2 N2.
100 x 2,9 = ( 100 + x ) 1,5
290 = 150 + 1,5 x
 x = 140/1,5 , maka x = 93,3 .
Jadi air yang harus ditambahkan sebanyak
= 93,3 ml.
Soal :
Hitunglah berapa ml larutan KOH
0,638 M yang diperlukan untuk
menetralkan 430 ml larutan H2SO4
0,4 M.
Diketahui : Konsentrasi KOH = 0,638 M
 Volume H2SO4 = 430 ml dan
 konsentrasi H2SO4 = 0,4 M
Ditanyakan : berapa mlVolume KOH ?
Gunakan Rumus :
Jawab :
V1 N1 = V2 N2
V1 x 0,638 = 430 x 0,4 x n
Diketahui : Konsentrasi KOH = 0,638 M
 Volume H2SO4 = 430 ml dan
 konsentrasi H2SO4 = 0,4 M
Ditanyakan : berapa mlVolume KOH ?
Gunakan rumus :
Jadi banyaknya vol KOH :
V1 N1 = V2 N2
V1 0,638 = 430 (0,4 x 2)
 V1 = 344/0,638 = 539,185 ml
Soal :
1. Berapa gram KCl yang diperlukan untuk
 membuat 2 liter KCl 1,5 M ? ( Ar K= 39, Cl = 35,5)

2. Berapa gram AgCl yang terbentuk jika 25 ml

HCl 0,05 M direaksikan dengan 100 ml AgNO3
0,05M? ( Ar Ag = 108, N = 14, O = 16)

Soal :
3). Berapa ml air yang harus ditambahkan ke dala
85 ml H3PO4 1 M , untuk membuat larutan
H3PO4 0,65 M. Dan hitunglah Normalitas larutan
H3PO4 setelah pengenceran.

4). 10 ml larutan HCl diencerkan sampai 50 ml,

Jika 5 ml larutan encer ini dititrasi dengan 41 ml
NaOH 0,255 M, Berapakah konsentrasi HCl mula-
mula ?
LARUTAN STANDARD :
LARUTAN YG KONSENTRASINYA TELAH
DIKETAHUI DENGAN PASTI.

PEMBUATAN LARUTAN STANDARD DPT

DILAKUKAN TERHADAP :
- ZAT CAIR YG TELAH DIKETAHUI
NORMALITASNYA
- ZAT CAIR YG BELUM DIKETAHUI
NORMALITASNYA.
LARUTAN STANDARD YG TELAH DIKETAHUI
KONSENTRASINYA, MAKA UNTUK
PENGENCERANNYA DAPAT DIGUNAKAN RUMUS
PENGENCERAN :

 V1 X N1 = V2 X N2
CONTOH ;
Hitunglah berapa ml volume larutan HCl 0,2 N yang
diperlukan untuk menetralkan 25 ml larutan NaOH
0,1 N.

PADA TITIK AKHIR TITRASI :

BANYAKNYA GRAM/MILIGRAM EKIVALEN ZAT YG
DITITRIR SAMA BANYAKNYA GRAM /MILIGRAM
EKVALEN ZAT PENITRIR.
SOAL :
HITUNGLAH (H+), (OH-) DAN PH LARUTAN;
A). HCl 0,001 M.
B). NaOH 0,0031 M
C). KOH 4,8 X 10 -2 M.
OKSIDASI DAN REDUKSI

1. OKSIDASI : Reaksi dimana suatu zat bereaksi dengan

oksigen.
Jika suatu zat melepaskan e
Mengalami kenaikan BO
Reaksi yang terjadi pada anoda pada sel elektrokimia

2. REDUKSI : penguraian suatu zat dengan melepaskan

oksigen
Jika suatu zat menerima elektron
Mengalami pengurangan BO
Reaksi yang terjadi pada katoda
CONTOH OKSIDASI :

Pembakaran gas alam :

CH4 (g) + O2 (g)  CH4 + 2 O2(g)  CO2 (g) + 2H2O(g)

Pembakaran bensin :
C8H18 (g) + O2 (g)  2C8H18 (g) + 25 O2 (g)  16CO2 (g) +
18 H2O( 9)

Contoh Reduksi :
Mg(s) + H2O  MgO (s) + H2(g)
REAKSI OKSIDASI DAN REDUKSI
(REDOKS)
Fe2+ + MnO4-  Fe3+ + Mn2+

5Fe2+ + MnO4- + 8 H +  5Fe3+ + Mn2+ +

4H2O (Redoks)

Pada persamaan reaksi : Fe2+  Fe3+ ( R.Oksidasi)

MnO4-  Mn2+ ( R.Reduksi)
ZAT OKSIDATOR ----- MEREDUKSI
(Zat yang direduksi BO berkurang/
mengikat e)

ZAT REDUKTOR --------

MENGOKSIDASI
(zat yang dioksidasi BO bertambah
melepaskan/e)
Untuk mendapatkan bilangan
oksidasi (BO) :
BO atom /unsur bebas = 0 ( H2, Cl2
dsb) ,
Hidrogen dalam senyawa BO = 1
( kecuali dalam ikatan logam
mempunyai BO = -1).
Oksigen dalam senyawa
mempunyai BO = -2 (kecuali dlm
H2O2, B4O2 BO = -1, OF2 BO = + 2
BO suatu ion sama dengan
muatannya
Dalam gol IA BO = +1, IIA BO
= +2
Unsur dalam senyawa BO = 0
BO untuk ion kompleks =
jumlah BO komponennya.