Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM 8

Nama : DINAR SILKY AZIZAH


NIM : 2014313453023/ D3 TLM
Praktikum : Hitung Leukosit Menggunakan Haemocytometer

PEMERIKSAAN HITUNG JUMLAH LEUKOSIT MENGGUNAKAN HAEMOCYTOMETER

A. Tujuan
Untuk menghitung jumlah sel darah putih pada sampel pasien.
B. Prinsip
Darah diencerkan dengan larutan turk kemudian akan menyisihkan sel lain slain leukosit. Sehingga
mempermudah perhitungan sel leukosit pada bilik hitung. Darah diencerkan sebanyak 10kali. Kemudian
dihitung dalam 4 kotak leukosit pada bilik hitung - Imporved Neubauer.
C. Alat dan Bahan
1. Haemocytometer
2. Mikroskop
3. Aspirator
4. Spuit
5. Cawan petri (diisi tissue yang sudah dibasahkan dengan air)
6. Deglass
7. Counter
8. Larutan Reagen truk
9. Sampel darah yang akan diperiksa.
10. Tissue
NOTE:
 Haemocytometer (terdiri dari Counting Chamber/Bilik Hitung/Imporved Neubauer Assistant, pipet thoma
leukosit (batu berwarna putih) dan pipet toma eritrosit (batu berwarna merah))
 Aspirator (sebagai alat bantu pada saat memipet menggunakan pipet thoma)
 Deglass (untukmenutup bilik hitung)
 Counter (alat bantu untuk menghitung jumlah leukosit pada mikroskop)
 Larutan Reagen truk (larutan pengencer untuk hitung jumlah leukosit)
 Sampel darah yang akan diperiksa. kriteria sampel darah layak pakai adalah pastikan sampel tersebut tidak
lisis, tidak ada gumpalan di dalamnya. Pastikan rasio antara dan antikoagulan tepat.
 cawan petri berfungsi untuk inkubasi bertujuan agar sel darah mengendap dalam bilik hitung. dan tissue
yang basah berfungsi melembabkan bilik hitung agar tidak kering

D. Prosedure Praktikum
1) Cuci tangan dan gunakan APD lengkap seperti masker, handscoen, dan jas lab
2) Jika hemocytometer basah bersihkan dengan tekan perlahan saja menggunakan tissue. Tidak
disarankan untuk digosok.
3) Siapkan cawan petri untuk inkubasi.
4) Siapkan alat Haemocytometer, yaitu Bilik Hitung - Imporved Neubauer dan ambil pipet thoma
leukosit untuk menghitung leukosit. Kemudian spuit yang sudah ada aspiratornya dipasang pada pipet
thoma leukosit.
5) Homogenkan sampel darah. Selanjutnya pipet darah sampai angka 1. Kemudian bersihkan pinggiran
pipet menggunakan tissue.
6) Untuk menghindari kontaminasi sebaiknya reagen truk dituang di tutup botol. Selanjutnya pipet reagen
truk sampai angka 11 pada pipet thoma leukosit. Kemudian bersihkan lagi pinggiran pipet
menggunakan tissue.
7) Selanjutnya lepas pipet thoma leukosit dari spuit dan pipet thoma leukosit dihomogenkan membentuk
angka 8. Homogenkan selama 1 menit.
8) Sambil menunggu homogen, siapkan deglass dan letakkan di atas Bilik Hitung - Imporved Neubauer.
9) Setelah dihomogenkan selama 1 menit buang 4 tetes pertama.
10) Selanjutnya teteskan pada bilik hitung yang sudah ditutup dengan deglass tadi. Teteskan di ujung atas
bilik hitung. Dengan adanya gaya kapilaritas maka tetesan darah akan bergerak dengan sendirinya
memenuhi bidang yang dimiliki bilik hitung.
11) Selanjutnya bilik hitung yang sudah di tetesi darah diinkubasi selama 5 menit di dalam cawan petri
yang berisi tissue yang sudah dibasahi air.
12) Setelah inkubasi selesai, lakukan pemeriksaan menggunakan mikroskop.
E. Prosedur pemeriksaan menggunkan mikroskop
1. Ambil bilik hitung dan tempatkan pada mikroskop. Gunakan lapang pandang/lp dengan perbesaran
paling kecil yaitu 4 kali. Putar revolver lensa objektif menuju ke perbesaran 4x dengan cincin berwarna
merah.
2. Atur kondensor sampai turun penuh. Kemudian tutup penuh diafragma. Kemudian Naikkan meja
preparat dengan cara Putar makrometer sampai batas maximal. Kemudian turunkan meja preparat dengan
memutar makrometer ke arah sebaliknya. Meja preparat diturunkan sampai terlihat bilik hitung pada
lapang panah mikroskop.
3. Setelah terlihat bilik hitung pada lapang panah mikroskop putar micrometer untuk memperjelas bilik
hitung. Bilik hitung dengan perbesaran 4kali yang dicari adalah seperti ini :

4. Setelah menemukan lp dengan perbesaran 4x maka set perbesaran 10x kemudian naikkan meja preparat
dengan memutar makrometer sampai maximal. Kemudian posisikan meja preparat tepat di tengah.
Setelah itu turunkan meja preparat dengan cara memutar makrometer ke arah sebaliknya. Menurunkan
meja preparat sampai ditemukan lp/ bilik hitung di lp mikroskop.

 Berikut ini adalah tampilan bilik hitung leukosit pada perbesaran 10x. ini adalah kotak pertama leukosit
pada perbesaran 10 x. Sel yang berinti hitam adalah leukosit.

Garis horizontal
 Ini adalah contoh kotak pertama pada bilik hitung leukosit Kiri atas

Garis Vertikal

Sebelah kanan
bawah

Ciri-cirinya adalah : apabila dilihat dari bagian sebelah kiri atas, akan terlihat garis horizontal. Dan pada bagian
atas terlihat garis vertikal.dan pada sebelah kanan bawah akan tampak kotak-kotak. Untuk menghitung jumlah
leukosit dapat dihitung dalam 4 kotak.
1

Dalam menghitung jumlah sel leukosit, kita bisa menentukan batas yang bisa kita gunakan apabila kita
menggunakan batas sebelah kiri atas terlihat sel leukosit yang berada pada batas kiri tetapi dia masih mengenai
garis tengah maka sel tersebut masih dapat dihitung. Begitupula pada batas atas apabila masih mengenai garis
tengah maka sel tersebut masih dihitung. Sebaliknya karna menentukan batas kiri atas maka batas kanan bawah
tidak di hitung meskipun sel leukositnya mengenai garis tengah.
Kiri atas

Garis tengah

Kanan bawah

 Setelah didapatkan bilik hitung untuk hitung leukosit. Selanjutnya hitung jumlah sel leukositnya menggunakan
counter dan mikroskop, hitung leukosit pada kotak leukosit yang pertama. Pada kotak pertama didapatkan
jumlah leukosit 20. Pada kotak leukosit kedua didapatkan jumlah leukosit 25. Dan pada kotak ketiga
didapatkan jumlah leukosit 15. Dan yang terakhir pada kotak keempat didapatkan jumlah leukosit 25.
 Setelah menghitung jumlah leukosit pada 4 kotak. Kemudian kita masukkan dalam rumus perhitungan.
 Rumus perhitungan jumlah leukosit :

 Ket: N = jumlah total leukosit


V (volume) =p x l x t
P (pengenceran) = 10 x (pengenceran)

Pengenceran yang digunakan adalah 10x karena kita tadi mempipet darah sampai angka 1 kemudian kita pipet
larutan pengencer truk (reagen truk) sampai angka 11.mengapa digunakan angka 10 karena angka 1 sudah
terhitung sebagai 3-5 tetes yang terbuang. Sehingga jika kita masukkan ke dalam perhitungan 10 dibagi 1 = 10 x
sehingga pengenceran yang didapat adalah 10 x .
 Kemudian masuk ke dalam perhitungan
Kita tentukan dulu nilai N nya. Jadi kita jumlahkan 20+25+15+25 = 85 (jumlah total leukosit)
Dibagi dengan V yaitu 4 x (digunakan 4x karena menghitung jumlah leukosit dalam 4 kotak)
V = p x l x t (tinggi cairan/ suspense)
= 1 x 1 x 0,1 dikalikan pengenceran 10

Setelah menghitung dan memperoleh hasil jumlah leukosit kemudian kita bandingkan dengan nilai normal
leukosit. Nilai normal leukosit adalah :
a. Dewasa (pria/ wanita): 4000-10000/ mm3
b. Bayi (hari pertama) : 10000 – 26000/mm3
c. Anak-anak (4-7thn) : 5000-15000/mm3
d. Anak-anak ( 8-12 thn) : 4500 – 13500/ mm3
Karena yang akan kita periksa seorang pria dewasa maka nilai normal yang digunakan adalah 4000- 10000
/mmg3.
Kesimpulan nya berdasarkan hasil pemeriksaan jumlah leukosit menunjukkan bahwa jumlah leukosit pasien
menunjukkan angka dibawah nilai normal/ rendah yaitu 2125 sel/ mm3.
PJMK Praktikum, Pelaksana Praktikum,

Hilya Silky

Anda mungkin juga menyukai