USULAN PENELITIAN
Disusun oleh:
RAKA FIQRIYANDA
240110170015
**
NIP.
i
KATA PENGANTAR
ii
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan proposal
usulan penelitian ini. Penulis menerima kritik dan saran guna evaluasi bagi
penulis maupun proposal ini, sehingga didapatkan proposal usulan penelitian yang
lebih baik. Semoga proposal penelitian ini bermafaat bagi perkembangan ilmu
pengetahuan dan bermanfaat untuk masyarakat. Atas perhatiannya penulis
ucapakan terimakasih.
Jatinangor, ** 2021
Penulis
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iiv
DAFTAR TABEL..................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................viiii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................2
1.1 Latar Belakang.................................................................................2
1.2 Identifikasi Masalah.........................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian..............................................................................2
1.4 Kegunaan Penelitian.........................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................2
2.1 Mesin Pencacah Organik..................................................................2
2.2 Motor Diesel.....................................................................................2
2.2.1 Langkah Pembakaran Motor Diesel.......................................2
2.2.2 Pembakaran Motor Diesel......................................................2
2.3 Prony Brake Dynamometer..............................................................2
2.3.1 Mekanisme Kerja Prony Brake Dynamometer.......................2
2.3.2 Prony Brake Dynamometer TEP 1.........................................2
2.3.3 Prony Brake Dynamometer TEP 2.........................................2
2.4 Kinerja Motor...................................................................................2
2.4.1 Kecepatan Putar (RPM)..........................................................2
2.4.2 Torsi........................................................................................2
2.4.3 Daya........................................................................................2
BAB III METODOLOGI PENELITIAN...............................................................2
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian..........................................................2
3.2 Alat dan Bahan Penelitian................................................................2
3.2.1 Alat Penelitian........................................................................2
3.2.2 Bahan Penelitian.....................................................................2
3.3 Metode Penelitian.............................................................................2
iv
v
vi
DAFTAR GAMBAR
No. Judul Halaman
1. Mesin Pencacah Bahan Organik..................................................................
2. Motor Diesel................................................................................................
3. Langkah Pembakaran Motor Diesel 4 Langkah...........................................
4. Langkah Pengisian dan Kompresi................................................................
5. Langkah Usaha dan Pembuangan................................................................
6. Proses Pembakaran Motor Diesel................................................................
7. Prinsip Kerja Prony Brake...........................................................................
8. Diagram Alir Penelitian...............................................................................
vii
DAFTAR LAMPIRAN
No. Judul Halaman
No table of figures entries found.
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut UU nomor 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah, sampah
merupakan sisa dari kegiatan sehari – hari manusia atau proses alam yang
berbentuk padat. Undang – undang tersebut juga menyatakan bahwa sampah
merupakan permasalahan nasional sehingga pengelolaannya harus dilakukan
secara komprehensif dan terpadu dari hulu ke hilir agar memberikan manfaat
secara ekonomi, sehat bagi masyarakat, dan aman bagi lingkungan, serta dapat
mengubah perilaku masyarakat. Sampah adalah suatu benda atau bahan yang
sudah tidak digunakan kembali oleh manusia. Orang – orang mempunyai stigma
bahwa sampah adalah suatu hal yang menjijikan, kotor, dan sebagainya sehingga
harus dibakar atau dibuang (Mulasari, 2012). Jenis sampah yang terdapat di
lingkungan sekitar yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah
anorganik berupa plastik kemasan makanan dan minuman, styrofoam, dan lain
sebagainya, sedangkan sampah organik berupa daun dan rumput yang kering serta
sisa – sisa makanan. Sampah dapat dioleh menjadi bahan yang berguna jika
melalui proses yang baik dan benar, salah satunya adalah pengolahan sampah
daun dan rumput kering menjadi kompos atau yang biasa disebut dengan proses
pengomposan.
Universitas Padjdjaran memiliki tempat pembuangan sampah (TPS) yang
terletak di Ciparanje, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang. Setiap
harinya sampah yang masuk ke TPS sebanyak 5 ton, akan tetapi karena
mahasiswa sedang melakukan perkuliahan daring dari akibat pandemi wabah
covid – 19, jumlah sampah yang masuk menurun menjadi 3 ton berdasarkan hasil
kunjungan lapang. Sampah yang masuk dipilah menjadi tiga jenis, yaitu sampah
rumput dan daun sebanyak 2 ton, sampah plastik dan styrofoam sebanyak 5
kwintal, dan sampah campuran yang tidak bisa didaur ulang seperti kayu dan
bambu sebanyak 5 kwintal. Masing – masing jenis sampah mendapatkan proses
pengolahan tersendiri, sampah plastik seperti kemasan makanan dan minuman
digiling menggunakan mesin penggiling plastik, sampah styrofoam dan campuran
lainnya yang tidak bisa didaur ulang segera dibakar karena jika didiamkan dapat
1
2
memberikan dampak negatif bagi lingkungan, dan sampah rumput dan daun
diolah menjadi kompos padat.
Proses yang paling memberikan dampak positif untuk lingkungan yaitu
proses pengomposan. Pihak TPS Unpad melakukan proses pengomposan dengan
memfermentasikan sampah daun dan rumput selama 3 bulan dengan harapan
sampah daun dan rumput tersebut sudah terurai dengan sempurna. Akan tetapi
waktu 3 bulan untuk proses penguraian dapat terbilang sangat lama, mengingat
setiap harinya jumlah sampah daun dan rumput yang masuk sebanyak 2 ton. Hal
tersebut akan membuat sampah menumpuk sehingga merusak pemandangan
lingkungan Unpad. Salah satu faktor yang mengakibatkan lamanya proses
penguraian tersebut adalah rumput dan daun yang masih panjang, sehingga proses
penguraian berlangsung lama. Mengatasi hal tersebut, Laboratorium Alat dan
Mesin Pertanian FTIP Unpad telah mengembangkan mesin pencacah organik
yang dapat mencacah bahan organik hingga 5 cm sesuai SNI 7580:2010 Mesin
Pencacah (chopper) bahan pupuk organik – Syarat Mutu dan Metode Uji. Akan
tetapi pengoperasian mesin pencacah tersebut masih tidak optimal karena belum
adanya kajian berkenaan uji daya, torsi, dengan berbagai perlakuan RPM untuk
menghasilkan cacahan yang diinginkan. Maka dari itu, perlu dilakukan penelitian
berkenaan dengan analisis hubungan antara daya, torsi, dan kecepatan putar mesin
pencacah organik untuk menghasilkan cacahan yang sesuai dengan standar SNI.
Prinsip kerja mesin ini berasal dari putaran dari motor yang dihidupkan
akan memutar puli dan sabuk transmisi akan menggerakan puli pada mesin yang
membuat poros mesin berputar. Poros akan memutar pisau pemotong yang
terpasang pada poros tersebut (Husein dkk, 2013). Kecepatan putar dari poros
yang tinggi membuat pisau potong mampu memberi tekanan yang besar sehingga
dapat mencacah bahan organik yang dimasukkan melalui hopper. Hasil cacahan
bahan organik keluar melalui saluran pengeluaran dan ditampung pada wadah
(Umam, 2017).
4
5
P=ω . τ
…………………………………………………………………(1)
Dimana :
P = Daya (Watt)
ω = Kecepatan sudut (rad/s)
τ = Torsi (Nm)
Sebuah katrol dihubungkan pada poros mesin yang hendak diukur
kemudian ditempatkan di antara dua blok. Blok tersebut diikat oleh baut
serta mur seperti pada Gambar 7. Sebuah pegas diletakkan di antara mur
dan bagian atas blok untuk menyesuaikan tekanan pada katrol sebagai
pengontrol kecepatan putar. Blok bagian atas mempunyai tuas panjang
yang bagian ujungnya berfungsi untuk menopang beban. Pengukur beban
terletak pada bagian ujung tuas untuk menyeimbangkan rem saat tidak
diberi pembebanan, sebaliknya pembatas S disediakan untuk membatasi
gerakan tuas. Pengereman dilakukan dengan cara memberikan beban W
pada bagian ujung tugas sehingga menghasilkan gesekan antara blok
dengan katrol (Joshi, 2013).
Gambar 12. Grafik Hubungan RPM, Torsi, dan Daya Hasil Pengujian Prony
Brake Dynamometer TEP 1
(Sumber : Yulianingsih, 2017)
Grafik berwarna biru menunjukkan hubungan rpm dan torsi,
sedangkan grafik berwarna merah merupakan hubungan rpm dengan daya.
16
2.4.2 Torsi
Momen puntir atau torsi adalah suatu ukuran kemampuan motor untuk
menghasilkan kerja. Pengukuran torsi pada poros motor dilakukan dengan
17
n = Putaran (rpm)
2.4.3 Daya
Daya didefinisikan sebagai hasil dari kerja, atau dengan kata lain daya
merupakan besarnya kerja atau energi yang dihasilkan motor persatuan waktu
mesin itu beroperasi (Wiratmaja, 2010). Pada motor bakar torak, daya suatu
motor diukur dari berapa besarnya kerja yang dilakukan oleh torak per satuan
waktu. Daya yang digunakan untuk menggerakan beba adalah daya efektif atau
daya poros. Arifuddin (1999) menyatakan bahwa daya poros dibangkitkan oleh
daya indikator yang merupakan daya gas pembakaran yang menggerakan torak,
sedangkan menurut Wahyudi, dkk (2012), Brake HorsePower (BHP) merupakan
daya dari poros yang diukur setelah mengalami pembebanan.
Daya yang ditransmisikan oleh tenaga penggerak dapat dihitung
berdasarkan kecepatan putar dan torsi yang bekerja. Perhitungan daya dapat
menggunakan Persamaan 7 sebagai berikut (Dwinastiti, 2018) :
P=ω . τ …………………………………………………………………(7)
Dimana :
P = Daya (Watt)
ω = Kecepatan sudut (rad/s)
τ = Torsi (Nm)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
19
20
Mulai
Identifikasi masalah
Kriteria penelitian
Pengujian instrumen
Pelaksanan penelitian
Analisis data
Selesai
Hanafie, A. ,dkk. 2016. Rancang Bangun Mesin Pencacah Rumput Untuk Pakan
Ternak.. ILTEK 11(1)
Indartono dan Murni. 2016. Pengaruh Pemakaian Alat Pemanas Bahan Bakar
Terhadap Pemakaian Bahan Bakar dan Emisi Gas Buang Motor Diesel
Mitsubishi Model 4D34-2A17. Traksi 16(2) 66-74.
SNI 7580:2010. Mesin Pencacah (chopper) Bahan Pupuk Organik – Syarat Mutu
dan Metode Uji.
24
25
Sugandi, W. K. 2011. Desain dan Kinerja Unit Pemotong Serasah Tebu dengan
Menggunakan Pisau Tipe Reel. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian
Bogor; Bogor.
Umam, K. 2017. Rancang Bangun Alat Pencacah Sampah Organik Tipe Serut.
Program Studi Keteknikan Pertanian, Fakultas Pertanian. Universitas
Sumatera Utara; Medan.
Wahyudi, S., Dhimas N. C., dan Purnami. 2012. Pengaruh Variasi Tebal Sudu
Terhadap Kinerja Kincir Air Tipe Sudu Datar. Jurnal Rekayasa Mesin
Vol.3, No. 2 Tahun 2012 (337-342). Jurusan Teknik Mesin, Fakultas
Teknik. Universitas Brawijaya; Malang.
Wiratmaja, I Gede. 2010. Analisa Unjuk Kerja Motor Bensin Akibat Pemakaian
Biogasoline. Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Cakra.M Vol. 4 No.1. April
2010 (16-25). Jurusan Teknik Mesin. Universitas Udayana; Bali.
26