Anda di halaman 1dari 12

Nilai :

LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNIK PENANGANAN HASIL PERTANIAN
Material Handling

Oleh :

Nama : Raka Fiqriyanda


NPM : 240110170015
Hari, Tanggal Praktikum : Senin, 11 November 2019
Waktu/Shift : 15.30 – 17.30 WIB / A1
Asisten : 1. Abdurrahman Hanif
2. Aidah Luthfi Hidayah
3. Dannisa Fathiya Rachma
4. Tania Rizky Fauziah

LABORATORIUM PASCA PANEN DAN TEKNOLOGI PROSES


DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pemindahan bahan atau material adalah suatu aktivitas yang sangat penting
dalam kegiatan produksi dan memiliki kaitan erat dengan perencanaan tata letak
fasilitas produksi. Aktivitas ini merupakan aktivitas “non produktif” sebab tidak
memberikan nilai perubahan apa-apa terhadap material atau bahan yang
dipindahkan, tidak akan terjadi perubahan bentuk, dimensi, maupun sifat-sifat fisik
atau kimiawi dari material yang berpindah. Kegiatan pemindahan bahan/material
tersebut akan menambah biaya (cost). Aktivitas pemindahan bahan tersebut
dieliminir atau paling tepat untuk menekan biaya pemindahan bahan tersebut adalah
memindahkan bahan pada jarak yang sependekpendeknya dengan mengatur tata
letak fasilitas produksi atau departmen yang ada.

Material handling adalah aliran bahan yang harus direncanakan secermat


cermatnya sehingga material (bahan) akan bisa dipindahkan pada saat dan menuju
lokasi yang tepat. Biaya material handling dengan mudah akan dapat dihitung.
Biasanya biaya material handling akan proporsional dengan jarak pemindahan
material dan pengukuran jarak akan bisa dilaksanakan dengan sederhana bilamana
layout dari fasilitas produksi tersebut bisa digambarkan. Biaya material handling
seringkali akan sangat dipengaruhi oleh desain layout itu sendiri. Karena biaya
material handling proporsional dengan jarak perpindahan material, maka pemilihan
tipe layout itu sendiri sudah akan memberi pengaruh terhadap jumlah biaya material
handling. material handling mempunyai tujuan umum yaitu meminimumkan biaya.
Karena pengaruh yang nyata dalam material handling, penting sekali untuk
mendesain layout dan sistem material handling secara simultan atau paling tidak
terjadi back tracking yang signifikan.

1.2 Tujuan
Tujuan dilaksanakannya praktikum kali ini adalah untuk mengukur dan
kecepatan terminal dan koefisien drag pada material handling jenis pneumatik.
BAB V
PEMBAHASAN

Praktikum kali ini mengenai material handling. Material handling (penanganan


bahan) dapat diartikan sebagai menangani material dengan menggunakan peralatan
dan metode yang benar. Perencanaan sistem material handling merupakan suatu
komponen penting dalam perencanaan fasilitas terutama dalam kaitannya dengan
desain tata letak. Oleh karena itu, perencanaan tata letak dan perencanaan
penanganan material selalu saling terkait satu dengan yang lainnya. Berbagai faktor
perlu dipertimbangkan untuk memilih tipe-tipe peralatan penanganan bahan yang
akan digunakan dan berapa banyak setiap tipe akan diperlukan. Faktor-faktor
pertimbangan tersebut yaitu jalur pengangkutan, sifat objek yang diangkut,
karakteristik-karakteristik bangunan, keadaan ruang yang tersedia, kapasitas
peralatan penanganan yang diperlukan, dan biaya setiap metode alternatif.

Berbagai faktor perlu dipertimbangkan untuk memilih tipe-tipe peralatan


penanganan bahan yang akan digunakan dan berapa banyak setiap tipe akan
diperlukan. Terdapat beberapa faktor-faktor pertimbangan yaitu, faktor yang
pertama adalah jalur pengangkutan yang akan diikuti oleh bahan atau orang yang
akan meninggalkan lokasi tertentu. Bila jalur adalah tetap, perusahaan akan
mempertimbangkan menggunakan conveyer, atau fixed path equipment lainnya.
Sebaliknya bila jalur harus dilalui bersifat variable, sebagai karakteristik produksi
terputus-putus (intermittent), perusahaan sebaiknya menggunakan truk dan derek,
atau variable path equipment lainnya. Faktor yang kedua adalah sifat objek yang
diangkut. Bila mengangkut orang-orang peralatan seperti elevator, escalator, dan
bus adalah alternatif peralatan yang dapat dipilih. Bila mengangkut bahan- bahan
perlu pertimbangan tentang bentuk, ukuran, ketajaman, berat, dan daya tahannya.
Faktor yang ketiga adalah karakteristik-karakteristik bangunan. Kapasitas beban
lantai akan mempengaruhi berat peralatan material handling yang dapat digunakan.
Ketinggian atap, dan kekuatan tiang-tiang penyangga, penempatan lorong-lorong
dan ukuran pintu sering membatasi jenis dan ukuran peralatan yang dapat
digunakan. Disamping itu, bentuk bangunan yang bertingkat memerlukan peralata
khusus seperti elevator, dan juga sistem ventilasi mempengaruhi penggunaan truk-
truk bertenaga bahan bakar. Faktor yang keempat adalah keadaan ruang yang
tersedia. Bila luas lantai terbatas, tetapi ruangan di atap tersedia, derek dan kerekan
aka lebih cocok dibandingkan truk dan conveyor. Kejadian dimana jenis ruangan
tersebut terbatas, truk-truk kecil, conveyor dan derek akan sesuai. Faktor yang
kelima adalah kapasitas peralatan penanganan yang diperlukan. Faktor ini akan
menentukan jumlah peralatan tipe tertentu dibutuhkan, dimana ini juga tergantung
pada jumlah ahan yang diangkut per periode. Faktor yang keenam adalah biaya
setiap metode alternative. Faktor biaya menyangkut dana yang tersedia bagi
pengadaan peralatan-peralatan penanganan bahan.

Menurut Tompkins et al (2003), terdapat beberapa faktor utama yang perlu


dipertimbangkan dalam penentuan lokasi penyimpanan, yaitu:

1. Faktor Material

a. Prinsip Popularity

Prinsip ini adalah prinsip pengelompokan produk atau material berdasarkan


frekuensi perputaran suatu material. Kecepatan ferkuensi perputaran suatu material
dibedakan menjadi perputaran cepat (fast moving), perputaran sedang (medium
moving) dan perputaran lambat (slow moving). Penempatan material yang
mempunyai tingkat rasio kuantitas perputaran tertinggi.

b. Prinsip Similarity

Prinsip ini biasanya pengelompokan suatu material berdasarkan material


yang diterima dan dikirim bersamaan ditempatkan berdekatan.

c. Prinsip Size

Prinsip pengelompokan material berdasarkan atas ukuran, dalam hal ini


dimensi material dan kuantitas material. Penempatan material yang sulit untuk
dipindahkan juga menjadi pertimbangan untuk ditempatkan pada lokasi yang
strategis sehingga mudah untuk dipindahkan dan biaya perpindahannya relatif
ringan.

d. Prinsip Characteristic
Merupakan suatu bentuk pengelompokan material berdasarkan karakteristik
dari material yang akan disimpan. Beberapa karakteristik material penting yang
perlu dipertimbangkan antara lain:

1) Material yang mudah kadaluarsa


Material yang mudah kadaluarsa atau membusuk membutuhkan kontrol
lingkungan yang baik dan teratur.
2) Material yang mudah hancur dan bentuk tak biasa
Material dengan bentuk tak biasa terkadang menimbulkan perpindahan
penting dan masalah pergudangan. Jika beberapa material disatukan, open space
harus diterapkan pada gudang. Jika material tersebut hancur ketika kelembaban
tinggi, ukuran penyimpanan tiap unit dan metode pergudangan harus sesuai.

3) Material yang berbahaya

Berbagai material seperti cat, pernis, propane dan bahan kimia yang mudah
terbakar harus diletakkan terpisah. Kode keamanan harus dicek dan wajib diikuti
dengan tanda material mudah terbakar atau meledak.

4) Material yang berharga

Beberapa macam material yang mempunyai nilai tinggi dan atau berukuran
kecil biasanya menjadi target pencurian. Material seperti ini harus mendapatkan
perlindungan khusus di sekitar lokasi penyimpanan.

5) Material yang sensitif

Beberapa bahan kimia tidak berbahaya jika disimpan secara terpisah, tetapi
mudah menguap jika bersinggungan dengan bahan kimia lain. Beberapa material
tidak membutuhkan gudang khusus, tetapi mudah terkontaminasi jika
bersinggungan dengan material lain.

2. Faktor Ruang

Perencanaan ruang meliputi penentuan kebutuhan ruang untuk material yang


disimpan dalam gudang. Setelah mempertimbangkan faktor material, perencanaan
ruang harus memaksimalkan kegunaan ruang dan juga menyediakan pelayanan
yang dibutuhkan. Beberapa faktor perlu dipertimbangkan saat perencanaan ruang
antara lain :

a. Space conservation

Memaksimalkan lokasi penyimpanan, akan meningkatkan fleksibilitas dan


kapabilitas dari penanganan material dengan penerimaan yang besar.

b. Space limitation

Pengunaan ruang akan dibatasi oleh tiang penopang, sprinkler dan tinggi
langitlangit, muatan tiap lantai, tonggak dan kolom lajur, dan tinggi tumpukan
material yang aman.

c. Accessibility

Tekanan yang berlebih pada penggunaan ruang dapat menunjukkan akses


material yang buruk. Ruang warehouse harus memenuhi tujuan spesifik untuk akses
material. Gang sebagai jalan utama seharusnya lurus dan harus menuju pintu
dengan tujuan untuk memperbaiki pergerakan dan mengurangi waktu tempuh.
Gang seharusnya cukup lebar untuk mendukung aktivitas pergudangan yang efisien,
tetapi bukan pemborosan ruang.

d. Ordeliness

Inti dari prinsip keteraturan adalah fakta bahwa “warehouse keeping” yang
baik dimulai dari housekeeping dalam pikiran. Aisle (gang) seharusnya ditandai
dengan baik menggunakan aisle tape atau cat. Sebaliknya material yang letaknya
melanggar ruang gang dan akses ke material akan berkurang. Ruang kosong di
dalam area gudang harus dihindarkan dan harus dikoreksi dimana hal itu mungkin
terjadi.

Material Handling adalah salah satu jenis transportasi (pengangkutan) yang


dilakukan dalam perusahaan industri, yang artinya memindahkan bahan baku,
barang setengah jadi atau barang jadi dari tempat asal ketempat tujuan yang telah
ditetapkan. Pemindahan material dalam hal ini adalah bagaimana cara yang terbaik
untuk memindahkan material dari satu tempat proses produksi ketempat proses
produksi yang lain. Dasarnya kegiatan material handling adalah kegiatan tidak
produktif, karena pada kegiatan ini bahan tidaklah mendapat perubahan bentuk atau
perubahan nilai, sehingga sebenarnya akan mengurangi kegiatan yang tidak efektif
dan mencari ongkos material handling terkecil. Menghilangkan transportasi
tidaklah mungkin dilakukan, maka caranya adalah dengan melakukan hand-off,
yaitu menekan jumlah ongkos yang digunakan untuk biaya transportasi. Menekan
jumlah ongkos transportasi dapat dilakukan dengan cara menghapus langkah
transportasi, mekanisasi atau meminimasi jarak.

Pemindahan barang adalah bagian dari sistem industri yang memberi


pengaruh tentang hubungan dan kondisi fisik dari bahan atau material produk
terhadap proses produksi tanpa adanya perubahan-perubahan akan kondisi atau
bentuk material produk itu sendiri. Prinsip didalam menetapkan sistem pemindahan
bahan yang optimal adalah konsep “the best handling is no handling at
all”. Material handling adalah aliran bahwa yang harus direncanakan dengan
secermat-cermatnya sehingga material akan bisa dipindahkan pada saat dan menuju
lokasi yang tepat.

Material Handling adalah seni dan ilmu yang meliputi penanganan


(handling), pemindahan (moving), pengepakan (packaging), penyimpanan
(storing), dan pengawasan (controlling) dari material dengan segala bentuknya.
Agar proses produksi dapat berjalan dengan baik maka perencanaan kegiatan yang
berhubungan dengan pemindahan bahan harus dilakukan dengan sebaik-baiknya.
Dasarnya tujuan diadakannya material handling adalah untuk menghilangkan
pemborosan atau inefisiensi. Dapat juga disimpulkan bahwa tujuan material
handling adalah untuk mengangkat, mernindahkan serta menempatkan material
pada saat dibutuhkan, dan untuk melancarkan proses produksi agar barang-barang
dapat diseiesaikan tepat pada waktunya, serta untuk menekan biaya yang
dikeluarkan selama proses produksi.

Praktikum kali ini melakukan percobaan perhitungan drag coefficient


menggunakan beras sebagai bahan. Data yang dibutuhkan untuk mendapatkan nilai
drag coefficientnya yaitu massa, gravitasi, particle density, fluid density dan
progected area of particle. Massa yang didapatkan sebesar 1 kg, gravitasi sebesar
9,81 kg/ms2, particle density sebesar 1,2 kg/m3, fluid density sebesar 0,753 kg/m3.
Drag coefficient yang dihasilkan sebesar 94,9692 kg/m.

Manfaat yang diperoleh dari material handling diantaranya yaitu untuk


penghematan biaya produksi, penurunan biaya persediaan, penggunaan ruangan
lebih efisien, serta meningkatkan produktifitas perusahaan. Tata letak dan
pemindahan bahan berpengaruh paling besar pada produktivitas dan keuntungan
dari suatu perusahaan bila dibandingkan dengan faktor faktor lainnya. Tata letak
dan material handling memiliki hubungan yang tidak dapat dipisahkan satu sama
lain.

Pneumatik dalam pelaksanaan teknik udara mampat dalam teknologi


industri (khususnya teknik mesin) merupakan ilmu pengetahuan dari semua
proses mekanis dimana udara memindahkan suatu gaya atau gerakan. Titik
persamaan dalam penggunaan tersebut ialah semua menggunakan udara sebagai
fluida kerja (jadi udara mampat sebagai pendukung, pengangkut dan pemberi.
Kelebihan dari alat penumatik yang sangat menonjol adalah karena udara
dapat mengembang dengan begitu kuat dan cepat di ruangan yang sempit
dalam waktu yang relatif singkat. Berdasarkan itu maka peralatan pneumatik
banyak digunakan di indistri-industri dan pabrik-pabrik. Juga karena beberapa
bukti yang nyata bahwa dalam berbagai masalah untuk otomatisasi tidak ada
media lain yang dapat dipakai secara lebih mudah dan ekonomis. Sistem pneumatik
prinsip kerjanya tergantung pada kompresi udara. Piranti yang digunakan pada
sistem ini berdasarkan hukum fisika dasar. Pengaturan pada sistem pneumatik
dilakukan padengan mengatur tekanan udara dan arah aliran udara, yang diatur
dengan valve. Kecepatan terminal adalah istilah untuk kecepatan suatu benda yang
dicapai ketika gaya tarik, atau gaya apung, yang mendorong terhadap benda adalah
sama dengan gaya gravitasi yang menariknya ke bawah. Sebuah benda dijatuhkan
dari ketinggian awalnya akan mempercepat karena gravitasi.

.
BAB VI
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum ini adalah :
1. Berbagai faktor perlu dipertimbangkan untuk memilih tipe-tipe peralatan
penanganan bahan yang akan digunakan dan berapa banyak setiap tipe akan
diperlukan;
2. Faktor-faktor pertimbangan yaitu jalur pengangkutan, sifat objek yang
diangkut, karakteristik-karakteristik bangunan, keadaan ruang yang tersedia,
kapasitas peralatan penanganan yang diperlukan, dan biaya setiap metode
alternatif;
3. Material Handling adalah salah satu jenis transportasi yang memindahkan
bahan baku, barang setengah jadi atau barang jadi dari tempat asal ketempat
tujuan yang telah ditetapkan;
4. Pemindahan material adalah bagaimana cara yang terbaik untuk
memindahkan material dari satu tempat proses produksi ketempat proses
produksi yang lain;
5. Tujuan diadakannya material handling adalah untuk menghilangkan
pemborosan atau inefisiensi;
6. Manfaat yang diperoleh dari material handling diantaranya yaitu untuk
penghematan biaya produksi, penurunan biaya persediaan, penggunaan
ruangan lebih efisien, serta meningkatkan produktifitas perusahaan;
7. Tata letak dan material handling memiliki hubungan yang tidak dapat
dipisahkan satu sama lain;
8. Pneumatik dalam pelaksanaan teknik udara mampat dalam teknologi
industri;
9. merupakan ilmu pengetahuan dari semua proses mekanis dimana
udara memindahkan suatu gaya atau gerakan;
10. Kecepatan terminal adalah istilah untuk kecepatan suatu benda yang dicapai
ketika gaya tarik, atau gaya apung, yang mendorong terhadap benda adalah
sama dengan gaya gravitasi yang menariknya ke bawah; dan
11. Sebuah benda dijatuhkan dari ketinggian awalnya akan mempercepat karena
gravitasi.

5.2 Saran
Adapun saran yang disampaikan pada praktikum ini yaitu :
1. Seharusnya dilakukan dengan lebih berhati-hati saat mencoba alat agar bahan
tidak terbuang; dan
2. Sebaiknya praktikan memperhatikan faktor-faktor penyebab kesalahan dalam
perhitungan.
DAFTAR PUSTAKA

Adriantantri. “Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas Produksi Guna


Meminimunkan Jarak dan Biaya Material Handling”. Institut Teknologi
Nasional Malang. 2008.
Anthara. “Usulan Perbaikan Tata Letak Lantai Produksi Dengan Metode Craft
Untuk Meminimasi Ongkos Material Handling”. Unikom Vol 08 No 01
Bandung. 2011.
Apple, J. M. 1990. “Tata Letak dan Pemindahan Bahan”. Edisi ke Tiga. Bandung.
Handoko, T Hani. 2000. Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi.
Yogyakarta: BPFE.
Said, Hanif. 2012. Aplikasi PLC dan Sistem Pneumatik pada Industri. Yogyakarta:
Andi Offset.
LAMPIRAN

Dokumentasi Pribadi, 2019

(Gambar 1. Alat Aerodinamis) (Gambar 2. Pengukuran kecepatan Angin)

Anda mungkin juga menyukai