Anda di halaman 1dari 45

25% Karyawan terkait dengan

penanganan material

55% Ruang Pabrik berhubungan


dengan penanganan material

87% waktu produksi berkaitan


dengan penanganan material

Biaya penanganan material: 15 - 70% dari total biaya produksi


produk.

Konsekuensi kualitas: 3 - 5% dari semua material yang ditangani


menjadi rusak
The art and
science of
Material moving, storing,
protecting, and
Handling controlling
material.
Right
Mount
Right Right
Time Material

Right Material Right


Cost Handling Condition

Right Right
Sequence Place
Right
Position
Prinsip Material
Handling
■Right Material : Material yang disediakan
sesuai dengan yang dipesan oleh bagian
produksi, akan lebih akurat jika
menggunakan peralatan otomatis.

■Right Mount : Jumlah yang disediakan


oleh bagian material handling sesuai jumlah
kebutuhan.

■Right Condition : Sesuai dengan keinginan


konsumen (misal tidak rusak, kondisi barang
dipak atau tidak dipak, diurut
penyusunannya, dan lain-lain).
Prinsip Material
Handling
■Right Place : Menempatkan material
langsung dilokasi akhir siap untuk digunakan,
tidak di tengah-tengah perjalanan (misal di
gang).

■Right Sequence : Urutan penanganan


material yang efisien misalnya dengan
penyederhanaan kerja, efisiensi
manufakturing.

■Right Cost : Mendesain bentuk yang efisien


sehingga biaya menjadi efisien ‘Not the
lowest cost’.
Prinsip Material
Handling
■Right time : On time delivery, jika proses
material handling di dalam pabrik dilakukan
dengan peralatan otomatis syarat ini akan
lebih mudah dicapai.
Prinsip Desain Material Handling
1. Planning principle
What? Where & When? How & Who

• Materialnya? • Pergerakannya? • Metodenya?

2. Standardization principle
Adanya standard metoda kerja dan alat yang digunakan.
3. Work principle
Meminimalkan kerja. Ukuran kerja (work) adalah aliran
material (volume, jarak, jumlah) dikali jarak perpindahan.
4. Ergonomic principle
Pekerjaan dan kondisi kerja sesuai dengan operator.
Prinsip Desain Material Handling
5. Unit Load principle
Unit load adalah satuan atau kemasan pemindahan
barang untuk sekali pemindahan misalnya pallet, tote pans,
kontainer, dan lain-lain.
6. Space Utilisation
Pemanfaatan ruang semaksimal mungkin.
7. System principle
Interaksi antara entity yang membentuk pekerjaan secara
keseluruhan.
8. Automation principle
Penggunaan sistem otomatisasi yang dikontrol melalui
komputer.
Prinsip Desain Material Handling
9. Environmental principle
Memperhatikan kondisi lingkungan dan tidak merusak
lingkungan.
10. Life cycle cost principle
Berfikir bagaimana cash flow akan terjadi terhadap suatu
sistem material handling yang akan diterapkan mulai dari
investasi peralatan maupun lokasi yang dipakai sampai
dilakukan penggantian dengan metode yang baru.
UNIT LOAD CONCEPT
The unit to be moved or handled at one
time.
atau
Satu kesatuan dari satu barang, atau
beberapa unit yang diatur atau dibatasi,
sehingga dapat ditangani sebagai satu
unit dan tetap memertahankan
kesatuannya.
UNIT LOAD CONCEPT
Keuntungan Kelemahan
• Item lainnya dapat • Waktu yang diperlukan
ditangani secara untuk membentuk dan
bersamaan, sehingga memecah kembali beban
mengurangi jumlah unit.
perjalanan item yang • Biaya kontainer/palet dan
diperlukan dan bahan penahan beban
mengurangi biaya lainnya yang digunakan
penanganan, waktu dalam beban unit.
bongkar muat, dan • Kontainer kosong /palet
kerusakan produk. yang mungkin harus
• Penggunaan dikembalikan ke titik
standardisasi MHE. asalnya.
UNIT LOAD CONCEPT
■Bertambah kecil ukuran unit load akan
mengurangi terjadinya barang work in
process dan mendukung penerapan metoda
just in time.

■Dua prinsip penting dalam menentukan


ukuran unit load adalah kapasitas volume
dan kapasitas berat unit load.

■Penggunaan kontainer yang bisa dipakai


ulang akan lebih hemat. Kontainer yang
bisa disusun secara stacking dan nesting
lebih baik
Klasifikasi MHE
Sesuai pengkategorian jenis MHE
menurut The College-Industry Council of
Material Handling Education, jenis MHE
diklasifikasikan sesuai fungsinya dalam
materials handling.
1.
Containers dan
Unitizing
Equipment.
1. Container

a) Pallet
Pallet merupakan suatu unit load yang
sering digunakan.
Ukuran pallet yang umum adalah :
32 x 40 in 40 x 48 in 48 x 40 in
36 x 48 in 42 x 42 in 48 x 48 in
1. Container
b) Tote pans adalah kontainer plastik
yang biasanya memiliki kemampuan
Stackable dan Nestable
c) Skids box adalah kontainer yang cukup
kokoh karena dibuat dari baja,
mempunyai kemampuan bisa menjaga
kondisi suhu didalamnya.

Tote Pans Skids Box


Nestable :
Memungkinkan disusun di
kontainer lain saat dalam
kondisi kosong

Stackable :
Memungkinkan disusun di
kontainer lain saat dalam
kondisi penuh
2. Unitizer
Stretch Wrap
• Fleksibel
• Daya rekat kuat,

Memudahkan dalam proses


membungkus karena tidak memerlukan
lem dan tali pengikat.

Contoh Penggunaan Stretch Wrap


2.
Material
transport
Equipment
1) Conveyors

• Gravity Skate Wheel Conveyor


Digunakan untuk membawa karton
atau nampan yang ringan dalam
jarak pendek.
1) Conveyors
• Gravity Roller Conveyor
Biaya lebih mahal tetapi lebih
efektif untuk membawa barang
yang lebih berat dari pada Gravity
Skate Wheel Conveyor.
1) Conveyors
• Automated Belt Conveyor
low cost semi-automated system. 
1) Conveyors
• Flexible Conveyor
Digunakan secara luas dalam
operasi pengiriman / penerimaan
untuk penanganan paket.
1) Conveyors
• Unit Load Conveyor
Digunakan untuk menangani
beban pallet yang lebih besar.
1) Conveyors
• High Volume Trailer Loading
in high volume trailer
loading/unloading.
2) Industrial Vehicle
Walking : Hand truck, hand
cart, pallet jack, Walkie stacker

Pallet Jack

Walkie Stacker
2) Industrial Vehicle
Riding : Pallet truck, platform
truck, fork lift

Platform Truck Fork Lift


Pallet Truck
2) Industrial Vehicle
Monorail, Hoist, Cranes

Hoist
Monorail
Tower Crane
2) Automated
AGV (Automated Gueded Vehicle)
Kendaraan pabrik yang berjalan tanpa
dikendarai tetapi dikendalikan lewat
computer atau gelombang radio.
2) Automated
AGV (Automated Gueded Vehicle)
Kendaraan yang dapat diprogram
untuk secara otomatis mengemudi
ke titik yang ditunjuk dan
melakukan fungsi terprogram.
Sistem panduan dapat terdiri dari
kawat yang tertanam di lantai, pita
khusus, laser dan sistem optik.
2) Automated
Towline AGV System
3.
Storage and
Retrieval
Equipment
1) Unit load storage equipment
Block stacking, pallet stacking
frame, drive in rack

Block Stacking Drive in Rack Pallet Stacking Frame


2) Unit load retrieval equipment
Automatic Storage and
Retrieval System (ASRS)
ASRS merupakan sistem pengambilan
material secara otomatis dari gudang dan
dikirim ke stasiun-stasiun kerja.
Pengendalian peralatan otomatis ini
dilakukan melalui program computer.
4.
Automatic data
collection and
Communication
Equipment
1. Automatic identification and
recognition : Bar code,
magnetic stripe.
2. Automatic paperless
communication : Radio
frequency data terminal,
Smart Card.
Considerations in Material Handling
System Design
1. Material Characteristics
Category Measures
Physical state Solid, liquid, or gas
Size Volume; length, width, height
Weight Weight per piece, weight per unit
Shape volume
Condition Long and flat, round, square, etc.
Safety risk and risk Hot, cold, wet, etc.
of damage Explosive, flammable, toxic;
fragile, etc.
Typical MH Equipment
2. Flow rate
Quantity of
material
moved

Conveyors Conveyors
High AGV train

Manual handling Powered trucks


Low
Hand trucks Unit load AGV

Short Long Move Distance


Typical MH Equipment
3. Plant Layout
Layout Type Characteristics Typical MH Equipment

Fixed – position Large product size, low Cranes, hoists,


production rate industrial trucks

Process Variation in product


and processing, low Hand trucks, forklift
and medium trucks, AGVs
production rates

Product Limited product Conveyors for product


variety, high flow, trucks to deliver
production rate components to
stations.
Estimasi Ongkos Material Handling
■OMH = Biaya mesin + Biaya operator
■Biaya mesin = Biaya perawatan + Biaya
Bahan Bakar + Depresiasi
■Depresiasi adalah biaya penyusutan
terhadap umur mesin/alat selama umur
ekonomis alat tersebut.
Depresasi mesin = Harga alat/umur ekonomis x 1
tahun/ jumlah hari kerja x 1 hari/jam kerja = Rp / jam
Ongkos Material handling
z=  f
i j
c d ij
ij ij

dimana : fij = frekwensi perpindahan antara stasiun i dan j


cij = ongkos material handling per-satuan jarak
dij = jarak antara stasiun i dan j

Jarak antar stasiun dapat dihitung setelah ditentukan posisi


setiap stasiun didalam lantai produksi (shopfloor). Jika urutan
penempatan stasiun adalah ABCD, maka :

Jarak stasiun A dan B = 1/ 2 LuasA 1/ 2 LuasB

Jarak stasiun A ke C =
1/ 2 LuasA 1/ 2 LuasB 1/ 2 LuasC
■Contoh : Gaji operator MH = Rp 800.000 per-bulan, sebulan 25
hari kerja dan sehari 8 jam kerja. Harga pallet jack = 30 juta
dengan umur ekonomis 10 tahun. Biaya perawatan sebulan
500.000 dan biaya bahan bakar 1.000.000/ bulan . Jarak tempuh
pallet jack per jam 200 meter. Maka OMH :

□Biaya perawatan = 500.000/(25 hari x 8 jam) = Rp 2500/jam


□Biaya B. Bakar = 1.000.000/ (25 x 8 jam) = Rp.5000/ jam
□Depresiasi = 30 juta /(10 tahun x 300hari x 8 jam)
=Rp1.250 / jam
□Biaya operator = 800.000/(25 hari x 8 jam)
= Rp 4.000 / jam
□O.peralatan = B. Perawatan + Depresiasi + B. Bahan bakar
= 2500 + 1250 + 5000= Rp 8.750 / jam
□OMH = Ongkos peralatan MH + Ongkos operator
= 8.750 / jam + Rp 4.000 / jam = Rp 12.750 / jam
= Rp 12.750 / 200 m = Rp 63.75 / m
Suggested Problem

■Assume a truck (fork lift) is 90 inches wide,


105 inches high and 4.45 feet long. Assume
your product package is 24 x 20 inches and is
12 inches high.
■If you were to use a pallet, what size would
you use? Justify your answer including number
of packages per truckload.

Note:
1 inchi = 0.0254 meter (m)
1 feet = 30.48 centimeters
T erimak asi
h

Anda mungkin juga menyukai