Anda di halaman 1dari 24

APA ITU DAUN

BIDARA ???
Bidara atau widara (ziziphus mauritiana) adalah sejenis
pohon yang tumbuh di daerah kering.Tanaman ini memiliki
daun berbentuk bulat panjang.
Dalam pengobatan tradisional, daun widara digunakan
sebagai antidiabetes, sedatif, bronkitis, dan antidiare oleh
penduduk setempat.
Tanaman ini diketahui kaya akan polifenol, siklopeptida
alkaloid, saponin dammarane, vitamin, mineral, asam amino,
dan asam lemak tak jenuh ganda.
Senyawa-senyawa tersebut bersifat antimikroba, anti-
inflamasi, hipoglikemik, antioksidan, serta memiliki efek
imunomodulator.
Salah satu tumbuhan yang digunakan sebagai
obat
01.Pendahuluan
oleh masyarakat adalah bidara (Ziziphus
mauritiana
Penelitian ilmiah tentang obat-obatan
tradisional Lam). Di India masyarakat menggunakan bidara
di Indonesia masih tertinggal (Ziziphus mauritiana Lam) sebagai obat diare,
dibandingkan dengan kencing
negara-negara Asia lainnya, seperti manis, demam dan malaria sedangkan di
Jepang, Korea, Malaysia
Cina dan India.Akibatnya perkembangan
rebusan kulit kayunya dimanfaatkan sebagai
obat
tradisional ditanah air tidak terlampau obat sakit
pesat.Selain itu, obat tradisional juga perut dan sebagian masyarakat lagi
belum bisa menggunakan daun
sepenuhnya diterima oleh kalangan medis bidara (Ziziphus mauritiana Lam) untuk
(Fauziah mengatasi
Nugraha. 2016).
masalah kecantikan seperti mengatasi jerawat,
01 02 keriput
dan lingkaran hitam pada bawah mata (Fauziah
Nugraha, 2016).
02.Pendahuluan

Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi


senyawa
kimia dari daun bidara (Ziziphus
mauritiana Lam)
dengan metoda ekstraksi dengan maserasi
dan
kromatografi. Diharapkan data kandungan
senyawa
kimia pada daun bidara (Ziziphus
mauritiana Lam)
tersebut dapat dimanfaatkan untuk ilmu
pengetahuan di
bidang farmasi
03 04
Alat dan Bahan

ALAT BAHAN

Batang pengaduk, Chumber dan penutup


chumber, Corong gelas, cawan porselin,
Erlenmeyer, Gelasukur, Gelas kimia, Pipet
tetes, Rak tabung, Rotary Efaporator,
Seperangkat Maserasi, Tabung reaksi, Toples.
BAHAN
ADD
Aquadest (H2O), Asam Sulfat (H2SO4) TITL
10%, etil
E
asetat, Metanol (CH4O), Lempeng KLT,N-Heksan,
etanol 70%, FeCl3,kertas saring,lakban,
HER
metanol,NaCl, HCI pekat, serbuk Mg, pereaksi
E
Liberman-bouchardat, pereaksi Mayer, pereaksi
Dragendrof, Silika Gel(GF 254) dan Sampel Ekstrak
Daun Bidara(Ziziphus mauritianaL.).
Prosedur kerja
01.
1Pengambilan sampel
Disiapkan sampel daun Bidara yang
berasal dari kabupaten NTT
Pengolahan sampel
01. 1. Dibersihkan daun Bidara
2. Dipotong potong kecil daun Bidara
2 3. Dikeringkan dengan cara diangin-

02.
anginkan
4. Diserbukan sebgain daun Bidara
yang kering
04.
5. Dilakukan proses Ekstraksi
Pembuatan
3 Ekstrak ( metode meserasi )
6. Uji identifikasi kimia
1. Dicuci dan dibersihkan alat yang digunakan

03. 2. Dipotong kecil simplia dan kering kan


3. Ditimbang Cara pembuatan ekstak daun Bidara
4. Dimasukan ketoples + metanol (Ziziphus mauritiana Lam.) adalah dengan
5. Ditutup rapat toples sampai 5 hari
6. Diaduk sesekali dan diganti pelarut metode maserasi dengan pelarut methanol.
7. Dipisahkan nya filtrat dan endapan
8. Diuapkan filtrat pada rotavapor hingga kering
Salah satu upaya dalam pencarian
9. Diindentifikasi KLT dan kolom tumbuhan yang berkhasiat obat tersebut
dapat dilakukan dengan uji kualitatif. Uji
kualitatif adalah mengidentifikasi zat-zat
kimia, mengenai unsur-unsur atau senyawa
yang terdapat dalam suatu sampel.
Pereaksi Pelarut

BAHAN
1. Pereaksi Dragendrof

2. Pereaksi Bouchardat

3. Pereaksi Mayer

4.Liebarman-Bourchard
02. Pada penelitian ini dilakukan beberapa
pengujian yaitu

1. Uji Alkoloid

Prinsip dari uji ini adalah reaksi pengendapan yang terjadi karena adanya penggantian
ligan. Atom nitrogen yang mempunyai pasangan elektron bebas pada alkaloid dapat
mengganti ion iodo dalam pereaksi-pereaksi.
Pada uji alkaloid dengan menggunakan tiga pereaksi yaitu pereaksi mayer, dragendorf dan
bouchardat, dimana hasil yang didapatkan pada pereaksi Mayer terjadi endapan kuning,
pada pereaksi Bouchardat tidak terjadi endapan coklat dan pada pereaksi Dragendrof tidak
terjadi endapan,
03. Pada penelitian ini dilakukan beberapa
pengujian yaitu

2. Uji Steroid
Prinsip dari uji ini adalah kondensasi atau pelepasan H2O dan penggabungan dengan
karbokation. Reaksi ini diawali dengan proses asetilasi gugus hidroksil menggunakan asam
asetat anhidrida. Gugus asetil yang merupakan gugus pergi yang baik akan lepas, sehingga

3. Uji ikatan
terbentuk Taninrangkap.
suatu senyawa polifenol yang berasal dari tumbuhan, berasa pahit dan kelat, yang bereaksi
dengan dan menggumpalkan protein, atau berbagai senyawa organik lainnya
termasuk asam amino dan alkaloid.
04. Pada penelitian ini dilakukan beberapa
pengujian yaitu
4. Uji Saponin
Reaksi hidrolisis merupakan prinsip uji saponin dimana di dalam air
senyawa saponin membentuk busa karena proses hidrolisis. Positif adanya
5. Uji Flavonoid terbentuk busa yang relatif stabil.
kandungan saponin dengan
Prosedur dengan metode pemisahan

• Kromotografi lapis
tipis
1. Dijenuhkan N-heksana, klorofom, etil asetat dan butanil dengan fase
geraknya sebelum digunakan untuk elusi
2. Dilarutkan fraksi N-heksana dengan pelarutnya ( elien yang akan
digunakan )
3. Ditotolkan
4. Dimasukan kedalam bejana setelah kering
5. Diangkat plat dan dikeringkan diudara terbuka bila fase gerak telah
mencapai batas yang ditentukan
6. Diamati noda dengan lampu UV- 254 mm
7. Dihitung rf
Prosedur dengan metode pemisahan

• Kromotografi kolom

1. Dipanaskan silika gel dalam oven dengan suhu 110°c


2. Ditambah sedikit fase gerak hingga menjadi bubur
3. Dimasukan Pelarut ( fase gerak yang digunakan ) kedalam
kolom hingga penuh dengan keadaan kran kolom tertutup
4. Diatur kecepatan aliran kolom
5. Dimasukan bubur perlahan hingga bubur masuk kedalam
kolom
6. Dielusi fase diem hingga homegen
Prosedur dengan metode pemisahan

• Kromotografi kolom

7. Didiamkan kolom selama 1 hari sampai pemampatan yang


sempurna
8. Dilarutkan sampel dalam pelarut
9. Dimasukan sampel dengan hati hati melalui dinding kolom
dan diatur aliran fase gerak
10. Ditambah kan secara kontinue sampai terjadi pemisahan
11. Ditampung eluen pada botol penampung fraksi setiap 3
mL
12. Keseluruhan fraksi yang dihasilkan dilakukan KLT
penggabungan
Hasil Penelitian
Tabel 1. Hasil pemeriksaan Identifikasi kandungan senyawa kimia
ekstrak methanol daun Bidara yang berasal dari kabupaten NTT
Pembahasan

1.Pada uji alkaloid dengan menggunakan tiga pereaksi yaitu


pereaksi mayer, dragendorf dan bouchardat, dimana hasil yang
didapatkan pada pereaksi Mayer terjadi endapan kuning, pada
pereaksi Bouchardat tidak terjadi endapan coklat dan pada
pereaksi Dragendrof tidak terjadi endapan.
2.Pada uji saponinidentifikasi berbentuk buih sehingga jika
ditambahkan dengan air panas dan HCl lalu dikocok maka akan
terbentuk buih yang dapat bertahan selama 10 menit. Hasil
penelitian yang dilakukan menunjukkan adanya buih atau busa
dimana daun Bidara (Ziziphus mauritiana Lam.) ini positif
mengandung saponin.
Pembahasan

3. Pada uji tanin yaitu ditambahkan NaCl dan FeCl3dimana


hasil yang didapatkan adalah sampel positif mengandung
tanin dengan memberikan efek perubahan warna yakni
warnahijau kehitaman.
4. Pada uji flavonoid menggunakan uji Wilstater
menunjukkan perubahan warna menjadi jingga yang berarti
positif adanya flavonoid.
Hasil Penelitian
Tabel 2. Hasil kromotografi lapis Tipis
Perhitungan
Pembahasan
(KLT) dimana metode ini bertujuan sebagai uji penegasan atau
untuk pemisahan berdasarkan proses mirgrasi dari komponen-
komponen senyawa diantara dua fasae yaitu fase diam dan fase
gerak. Dimana fase gerak berupa pelarut (eluen) dan fase diam
berupa lempeng KLT yang terbuat dari silika gel.
Selanjutnya lempeng silika gel ditotolkan dengan ekstrak metanol
daun Bidara (Ziziphus mauritiana Lam.), lalu dimasukan kedalam
chamber. Setelah itu chamber ditutup dan dibiarkan hingga
terelusi ke atas sampai batas elusi yang telah dibuat. Setelah
terelusi sempurna lempeng dikeluarkan dan diangin- anginkan
hingga kering.Selanjutnya pemeriksaan terhadap noda yang
terbentuk pada permukaan lempeng KLT dibawah sinar UV pada
panjang gelombang 254 nm.
Pembahasan

Faktor –faktor yang mempengaruhi gerak noda dalam KLT


dan juga mempengaruhi harga Rf yaitu sruktur kimia dari
senyawa yang sedang dipisahkan, sifat penyerap dan derajat
aktivitasnya,biasanya aktifitas dicapai dengan pemanasan
dalam oven, hal ini akan mengeringkan molekul-molekul air
yang menepati pusat-pusat serapan dari penyerapan. Adanya
ketebalan dalam ketidakrataan dari lapisan penyerap bisa
menyebabkan aliran pelarut tidak rata dalam daerah yang
kecil dari plat. Jumlah cuplikan yang digunakan terlalu
berlebihan memberiikan penyebaran noda-noda dengan
kemungkinan trbentuknya ekor dan tak seimbang hingga akan
mengakibatkan kesalahan- kesalahan pada nilai.
Kesimpulan

Tujuan pada penelitian ini untuk mengetahui senyawa kimia yang terkandung dalam ekstra
daun Bidara yang berasal dari kabupaten NTT. Golongan kimia dalam suatu sampel
penelitian dapat diketahui dengan uji skrining fitokimia. Fitokimia merupakan uji kualitatif
kandungan senyawa kimia dalam bagian tumbuhan. Terutama kandungan metabolit
sekunder yang diantaranya adalah flavonoid, alkaloid, Saponin, tannin, terpenoid dll. Cara
pembuatan simplisia daun Bidara (Ziziphus mauritiana Lam.) pertama-tama panen daun
sekitar jam 07.00-10.00 pagi kemudian dilakukan sortasi basah untuk memisahkan kotoran-
kotoran atau bahanbahan asing yang tua dengan yang muda serta bahan yang ukurannya
lebih besar atau lebih kecil tahap selanjutnya pencucian dengan air mengalir kemudian
perajangan (dipotong-potong kecil) selanjutnya pengeringan dengan sinar matahari
kemudian dilakukan sortasi kering maka didapatkan hasil simplisa. Cara pembuatan ekstak
01. Kesimpulan

Jadi, Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat


disimpulkan bahwa pada identifikasi senyawa kimia melalui metode
kualitatif (uji identifikasi) dan metode pemisahan(uji Kromatografi
Lapis Tipis dan Kromatgrafi kolom)daun Bidara (Ziziphus
mauritiana Lam) dari Kabupaten Timor Tengah Selatan Provinsi
Nusa Tenggara Timur mengandung senyawa kimia tanin, saponin,
flavonoid, dan steroid.
Thank YOU
Waalaikumsalam wr.wb.

KIMIA analisis
kuantitatif

Anda mungkin juga menyukai