Anda di halaman 1dari 9

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL

BUAH DEWANDARU (Eugenia uniflora L.) DENGAN METODE


DPPH(1,1-difenil-2-pikrilhidrasil)

TEST OF ETHANOL EXTRACT ANTIOXIDANT ACTIVITIES


FRUIT Dewandaru (Eugenia uniflora L.) USING DPPH (1,1-diphenyl-2-
pikrilhidrasil)

Ni Kadek Linda Paramita


Akademi Farmasi Saraswati Denpasar, Jalan Kamboja No. 11 A, Denpasar, Bali

Abstrak : Dewandaru (Eugenia uniflora L.) merupakan salah satu tanaman yang mempunyai
khasiat akan senyawa antioksidan. Keunggulan tanaman dewandaru terletak pada daun dan buah
dewandaru yang banyak digunakan sebagai antidiabetes, antikanker, rematik, diare dan
antikolesterol. Untuk itu perlu dilakukan penelitian dengan menguji aktivitas antioksidan ekstrak
etanol buah dewandaru.
Pada penelitian ini dilakukan dengan metode maserasi dan menggunakan pelarut etanol 96%.
Pengujian aktivitas antioksidan ekstrak etanol buah dewandaru ditentukan dengan metode DPPH
(1,1-difenil-2-pikrilhidrasil), dan diukur dengan spektrofotometer UV-Vis. Hasil persentase
peredaman yang diperoleh diplotkan untuk mendapatkan kurva regresi dan diperoleh nilai IC 50
Aktivitas antioksidan ekstrak etanol kulit buah manggis diukur pada panjang gelombang maksimum
DPPH 517 nm. Nilai peredaman diperoleh kurva regresi dan persamaan y = 0,9463x – 0,5757 dan
R2= 0,9789. Sehingga diperoleh nilai IC50 sebesar 53,44 ppm.

Kata Kunci: Buah dewandaru (Eugenia uniflora L ), antioksidan, DPPH, spektrofotometri UV-Vis.

ABSTRACT : Dewandaru (Eugenia uniflora L.) is one of the plants that have antioxidant properties of
compounds. Dewandaru plant superiority lies in the leaves and fruit dewandaru are widely used as
antidiabetic, anticancer, rheumatism, diarrhea and anti-cholesterol. It is necessary for research to test the
antioxidant activity of ethanol extract of the fruit dewandaru. In this study done by maceration method
using ethanol and 96%. Testing the antioxidant activity of ethanol extract of the fruit dewandaru
determined using DPPH (1,1-diphenyl-2-pikrilhidrasil), and measured by UV-Vis spectrophotometer. The
percentage reduction results obtained were plotted to obtain the regression curve and IC50 values
obtained. The antioxidant activity of ethanol extract of mangosteen peel is measured at a wavelength of
517 nm maximum DPPH. Damping value obtained by the regression curve and equation y = 0,9463x -
0.5757 and R2 = 0.9789. Thus obtained IC50 value of 53.44 ppm.

Keywords: Fruit dewandaru (Eugenia uniflora L), antioxidant, DPPH, UV-Vis spectrophotometry.

PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara dengan kekayaan adanya senyawa flavonoid (Utami, 2005).
alam yang melimpah. Hampir segala jenis Antioksidan adalah zat yang dapat melawan
tumbuhan dapat tumbuh di wilayah negara ini. pengaruh bahaya dari radikal bebas yang
Sebagian besar sudah dimanfaatkan sejak jaman terbentuk sebagai hasil metabolisme oksidatif,
nenek moyang kita untuk mengobati berbagai yaitu hasil dari reaksi-reaksi kimia dan proses
penyakit.Tumbuhan-tumbuhan tersebut dalam metabolik yang terjadi di dalam tubuh. Berbagai
penggunaannya dikenal dengan obat tradisional. bukti ilmiah menunjukkan bahwa senyawa
Popularitas dan perkembangan obat tradisional antioksidan mengurangi risiko terhadap penyakit
semakin meningkat seiring dengan slogan kronis, seperti kanker dan penyakit jantung
“kembali ke alam” yang kian menggema koroner. (Sutari, 2008)
sehingga banyak yang tertarik untuk meneliti Berdasarkan penelitian diatas,maka pada
khasanah tumbuhan negeri ini. penelitian ini akan dilakukan dengan pengujian
Di antara tumbuhan yang digunakan dan aktivitas antioksidan dari ekstrak etanol pada
diteliti adalah dewandaru (Eugenia uniflora buah dewandaru dengan menggunakan metode
L.)..Buah dewandaru digunakan sebagai DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrasil) dan diamati
antidiare, diuretik, antirematik, anti-febrile, dan nilai IC50 (Inhibition Concertation).
antidiabetik. Pada daunnya, dewandaru kaya BAHAN DAN METODE
akan minyak atsiri dan juga mengandung zat Rancangan penelitian
yang dapat dimanfaatkan sebagai antiradikal Penelitian ini termasuk jenis penelitian non
yaitu flavonoid. eksperimental dengan rancangan deskritif.
Penelitian-penelitian telah dilakukan dan Alat
menunjukkan bahwa dewandaru memiliki Timbangan analitik, blender, kertas
aktivitas antibakteri, antioksidan, penangkal perkamen, vacuum rotary evaporator, kertas
radikal bebas, penghambat hidrolisis dan saring, toples kaca, cawan porselen, beker glass,
oksidasi enzim, dan antiinflamasi (Pourmorad, labu ukur 100 ml, pipet tetes, tabung reaksi,
et al, 2006). Daun dewandaru dapat berfungsi kuvet, batang pengaduk, spektrofotometer UV-
sebagai antiradikal yang disebabkan karena Vis double beam (Mapada), gelas ukur, corong
kaca, pipet volume 10 ml, aluminium foil dan C. Ekstraksi simplisia buah dewandaru
plastik wrap. a. Serbuk buah dewandaru ditimbang
Bahan sebanyak 50 gram dan dimaserasi
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pelarut etanol 96%
adalah buah dewandaru (Eugenia uniflora L), sebanyak 500 mL dalam toples tertutup
sedangkan bahan pelarut yang digunakan rapat, terlindungi dari cahaya.
meliputi etanol 96% dan baku DPPH (1,1- a. Hari kedua maserat diaduk selama 10
difenil-2-pikrilhidrasil). menit dengan menggunakan batang
Metode pengaduk, ditutup dan disimpan
Penyiapan sampel kembali.
A. Pemilihan buah dewandaru b. Hari ketiga maserat disaring dengan
Identifikasi tanaman dewandaru untuk corong Buchner (vakum) sehingga
dilakukan determinasi di LIPI Kebun Raya Eka diperoleh filtrate-1, ampas dimaserasi
Karya, Bedugul, Bali.Dipilih buah dewandaru dengan 500 mL pelarut etanol 96%
(Eugenia uniflora L)yang berwarna merah c. Hari keempat maserat diaduk selama 10
marun dan tidak busuk. menit dengan menggunakan batang
B. Pembuatan simplisia buah dewandaru pengaduk, ditutup dan disimpan
Buah dewandaru yang sudah kembali.
dipilih,selanjutnya dikumpulkan, kemudian d. Hari kelima maserat disaring kembali
dilakukan proses sortasi basah serta dicuci untuk untuk memperoleh filtrate-2 lalu
meghilangkan tanah dan pengotor lainnya yang digabung dengan filtrate-1
masih menempel pada sempel. Selanjutnya buah e. Filtrate diuapkan dengan rotary
dewandaru dipisahkan antara buah dan biji. evavorator pada suhu 40 ºC
Diambil 1 kg buah dewandaru yang sudah f. Setelah diperoleh ekstrak pekat, ekstrak
masak berwarna merah marun diiris tipis,setelah diuapkan dalam oven pada suhu 45 ºC
itu dikeringkan ± 5 hari dengan cara diangin- sampai diperoleh ekstrak kental.
anginkan tanpa kontak dengan sinar matahari Pembuatan larutan sampel induk
langsung atau ditutup dengan kain hitam, setelah Ekstrak etanol buah dewandaru hasil
simplisia kering dilakukan proses sortasi kering maserasi dibuat larutan sampel induk pada
untuk menghilangkan dan memisahkan pengotor konsentrasi 100 ppm dengan menimbang 10 mg
lain yang masih tertinggal pada simplisia kering. ekstrak kental, kemudian dilarutkan dengan
Setelah proses sortasi kering simplisia etanol 96% didalam labu ukur 100 mL sampai
dihaluskan dengan cara diblender. tanda batas.
A. Pembuatan larutan sampel uji
Dari larutan sampel induk 100 ppm Larutan baku induk DPPH 100 ppm
kemudian dibagi menjadi dua bagian yaitu pada dipipet sebanyak 40 mL dilarutkan dengan
bagian pertama larutan baku induk dipipet 50 etanol 96% didalam labu ukur 100 mL sampai
mL tuangkan kedalam labu tentukur 100 mL tanda batas, sehingga didapatkan konsentrasi 40
dilarutkan dengan etanol sampai tanda batas ppm. Larutan disimpan, terlindung dari cahaya.
didapatkan larutan sampel uji 50 ppm. Untuk Penentuan panjang gelombang maksimum
pembuatan larutan sampel uji 10 ppm dipipet larutan baku DPPH
larutan dari 50 ppm sebanyak 20 mL tuangkan Larutan baku DPPH 40 ppm dipipet
ke dalam labu tentukur dilarutkan dengan etanol sebanyak 4 mL dimasukkan kedalam kuvet dan
sampai tanda batas. Untuk pembuatan sampel uji diukur dengan spektrofotometer UV-Vis,
20 ppm dipipet larutan 50 ppm sebanyak 40 mL kemudian dicatat asorbansinya pada panjang
tuangkan ke dalam labu tentukur dilarutkan gelombang 400-800 nm. Sebagai blanko
dengan etanol sampai tanda batas. Untuk sampel digunakan 4 mL etanol 96%. Dari kurva
uji 50 ppm digunakan sisa dari pemipetan 10 serapan, ditentukan panjang gelombang
ppm dan 20 ppm. Pada bagian kedua untuk maksimum.
pembuatan sampel uji 30 ppm dipipet larutan Pengukuran aktivitas peredaman radikal
baku induk sebanyak 30 mL tuangkan ke dalam bebas DPPH dengan
labu tentukur dilarutkan dengan etanol sampai spektrofotometer UV-Vis
tanda batas. Untuk pembuatan sampel uji 40 Larutan sampel uji pada konsentrasi 10, 20,
ppm dipipet larutan baku induk sebanyak 4 mL 30, 40, 50, dan 60 ppm masing-masing dipipet
tuangkan ke dalam labu tentukur dilarutkan sebanyak 2 mL, kemudian dimasukan pada
dengan etanol sampai tanda batas. Untuk masing-masing tabung reaksi ditambah larutan
pembuatan sampel uji 60 ppm dipipet larutan baku kerja DPPH 40 ppm sebanyak 2 mL,
baku induk sebanyak 6 mL kedalam labu selanjutnya larutan baku kerja DPPH 40 ppm
tentukur dilarutkan dengan etanol sampai tanda dipipet sebanyak 2 mL dimasukkan kedalam
batas. tabung reaksi ditambah etanol 96% sebanyak 2
Pembuatan larutan baku induk DPPH 100 mL, kemudian didiamkan selama 30 menit. Lalu
ppm diukur dengan spektrofotometer UV-Vis dan
Serbuk DPPH (10 mg) dimasukkan dicatat absorbansinya.
kedalam labu ukur 100 mL dilarutkan etanol Penentuan nilai IC50 dan pembuatan kurva
96% sampai tanda batas, sehingga didapatkan kalibrasi
konsentrasi 100 ppm. Dari hasil absorbansi yang diperoleh pada
Pembuatan larutan baku kerja 40 ppm masing-masing konsentrasi yang diuji
didapatkan nilai presentase perendaman dengan pengukuran dengan metode peredaman
rumus : radikal DPPH dilakukan dengan panjang
gelombang 517 nm. Gambar 4.1
absorbansi DPPH−absorbansi smpel
menunjukkan hasil penentuan panjang
% perendaman= X 100 %
absorbansi DPPH gelombang maksimum sebagai berikut
adalah:
Dari nilai presentase perendaman pada
masing-masing konsentrasi, selanjutnya dibuat 0.8

ABSORBANSI
517
kurva regresi, sehingga didapatkan persamaan y 0.6
= bx + a dan akan diperoleh nilai IC50 dengan 0.4
perhitungan secara regresi linear dimana 0.2 Series2
konsentrasi ekstrak (ppm) sebagai absis (sumbu 0
x) dan nilai presentase perendaman sebagai 400 500 600 700 800
PANJANG GELOMBANG (nm)
ordinatnya (sumbu y). Nilai IC50 didapatkan dari
perhitungan presentase perendaman sebesar 50
Gambar 4.2 Panjang Gelombang
%.( Ridho, 2013)
Maksimum DPPH
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengujian Aktivitas Antioksidan
Hasil Penyiapan Sampel
Pengujian aktivitas antioksidan
Hasil panen buah dewandaru
ekstrak etanol buah dewandaru diperoleh
berwarna merah marun dan tidak busuk..
hasil absorbansi larutan baku DPPH 20
Serbuk simplisia yang diperoleh dari buah
ppm yaitu 0,359 dan absorbansi larutan uji
dewandaru tersebut adalah sebanyak 50
pada masing-masing kosentrasi ditunjukkan
gram. Serbuk simplisia yang diperoleh
pada tabel 4.1 berikut:
digunakan 50 gram untuk dimaserasi
Tabel 4.1 Hasil Pengujian Aktivitas
dengan pelarut etanol 96% sebanyak 2 liter.
Antioksidan
Setelah dilakukan proses maserasi dengan
pelarut etanol 96% dan pemekatan dengan No Larutan Absorbansi
rotary evaporator diperoleh ekstrak kental
sebanyak 30,42 gram. 1 DPPH 20 0,322

Hasil penentuan panjang gelombang


maksimum DPPH
2 DPHH 20 0,295
Panjang gelombang maksimum
yang diperoleh yaitu 517 nm pada
absorbansi 0.760. Selanjutnya, semua 3 DPHH 20 0,255
ppm +
sampel 15
ppm
Tabel 4.2 Hasil perhitungan persentase
peredaman radikal
4 DPHH 20 0,235
bebas DPPH

No Kosentrasi %
5 DPHH 20 0,202

1 5 ppm 10,31 %
6 DPHH 20 0,144

2 10 ppm 17,83 %

Dari hasil absorbansi larutan uji yang 3 15 ppm 28,97 %


diperoleh dapat dihitung persentase
4 20 ppm 34,54 %
peredaman sebagai berikut :
Perhitungan persentase peredamam:
5 25 ppm 43,73 %
Rumus :
6 30 ppm 59,89 %

Dari hasil perhitungan persentase


Pada kosentrasi 10 ppm :
peredaman radikal bebas dibuat kurva
Diketahui :
regresi untuk menghitung nilai IC50.
Absorbansi baku : 0,359
Absorbansi Larutan
sampel + DPPH : 0,322
KURVA PERSENTASE PEREDAMAN
Hitung : 70.00
Pada kosentrasi 10 ppm : 60.00
% PEREDAMAN

50.00 f(x) = 0.946279347393552 x − 0.575673166202378


40.00 R² = 0.978923825296164
30.00
20.00
10.00
= 10,31 % 0.00
Dihitung dengan cara yang sama 0 10 20 30 40 50 60 70
KONSENTRASI ( PPM )
dilakukan perhitungan persentase
peredaman radikal DPPH pada kosentrasi
Gambar 4.3 Kurva Regresi
20, 30, 40, 50, dan 60 ppm ( Tabel 4.2).
Dari kurva hubungan antara memiliki aktivitas antioksidan. Nilai IC50
konsentrasi larutan uji dengan persentase ekstrak etanol buah dewandaru sebesar
peredaman radikal bebas diperoleh 53,44 ppm.
persamaan:
y = 0,9463x – 0,5757 DAFTAR PUSTAKA
R2 =0,9789 Arief S, 2012, Radikal Bebas, Jurnal
Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Anak FK
Dari persamaan regresi dihitung UNAIR/RSU Dr. Soetomo, (online), (http:
nilai IC50 menggunakan rumus persamaan old.pediatrik.com/bulletin/06224113752-
regresi linear y = bx + a, dengan x0zu6I.pdf)
memasukan nilai y adalah 50, b = 0,9463 a
= 0,5757 sehingga diperoleh nilai x = Gandja IG, Abdul Rohman, 2007, Kimia
53,44, nilai x menunjukkan nilai IC50. Jadi Farmasi Analisis, Yogjakarta: Pustaka
aktivitas antioksidan ekstrak etanol buah Pelajaran,252-256
dewandaru dengan metode DPPH
memberikan nilai IC50 sebesar 53,44 ppm. Hartano H, 2012, Identifikasi Potensi
IC50 (Inhibition Concentration) adalah Antioksidan Minuman Coklat Dari Kakao
bilangan yang menunjukkan konsentrasi Lindah (Theobroma cacao. L) Dengan
ekstrak yang mampu menghambat proses Berbagai Cara Peparasi Metode Radikal
oksidasi sebesar 50%. Nilai IC50 yang Bebas DPPH, Surabaya, Program Studi
semakin kecil menunjukkan semakin Teknologi Pangan Fakultas Teknologi
tingginya aktivitas antioksidan. Pertanian Universitas Katolik Widya
Antioksidan kuat untuk nilai IC50 bernilai Mandala Surabaya
50-100 ppm (Mailandari, 2012). Hal ini
menunjukan aktivitas antioksidan dalam Lingga L, 2012, The Healing Power of Anti-
buah dewandaru tergolong kuat, karena oxidant, Jakarta: PT Alex Media
nilai IC50 ekstrak etanol buah dewandaru Komputindo
bernilai 50-100 ppm yaitu sebesar 53,44
ppm. Mailandari M, 2012, Uji Aktivitas Antioksidan
Ekstrak Daun Garcinia Kydia Roxb,
SIMPULAN dengan Metode DPPH dan Identifikasi
Berdasarkan hasil penelitian dapat Senyawa Kimia farmasi yang aktif, Depok,
disimpulkan bahwa ekstrak etanol buah Fakultas Matematika dan Ilmu
dewandaru (Eugenia uniflora L.)
Pengetahuan Alam Program Studi Ekstensi Sutari I, 2008, Efek Hepatoprotektif Ekstrak
Farmasi Depok Etanol 70% Daun Dewandaru (Eugenia
uniflora L.) TerhadapMencit Jantan Galur
Miryanti A, Sapei L, Budiono K, Indra S, 2011, Swiss Terinduksi Paracetamol, Surakerta,
Ekstrak Antioksidan dari Kulit Buah Fakultas Farmasi Universitas
Manggis (Garcinia mangostana L), Jurnal Muhammadiyah Surakerta
Parahyangan,
(http://journal.unpar.ac.id/index.php/rekaya Santos, K.K.,
sa/article/download/182/160 diakses 23 Matias,E.F.,Tintino,S.R.,Souza,C.E.,Braga,
Januari 2014) M.,Guedes.G.M.,et all.,Anti-Trypanosoma
Cruzi and Cytotoxic Activities of Eugenia
Muchtadi D, 2013 Andioksidan dan Kiat Sehat uniflora L.,Elsevier: Experimental
di usia Produktif, Bandung : Alfabeta, 18, Parasotology. 131 (2012): 130-132
83

Mutiasari I, R, 2012 Uji Aktivitas Antioksidan


Ekstrak Jamur (Pleurotus Osteatus)
dengan Metode DPPH dan Identifikasi
Golongan Senyawa Kimia Dari Fraksi
Teraktif, Depok, Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Program Sarjana
Ekstensi Farmasi Depok

Ridho A,E, 2013, Uji Aktivitas Ekstrak Metanol


Buah Lakum (Cayratia trifolia) Dengan
Metode DPPH, Tanjungpura, Program 29
Studi Farmasi Fakultas Kedokteran
Universitas Tajungpura

Suhendi A, 2011, Isolasi dan Identifikasi


Flovanoid dari Daun Dewandaru (Eugenia
uniflora L.), Surakerta, Fakultas Farmasi
Universitas Muhammadiyah Surakerta

Anda mungkin juga menyukai