Anda di halaman 1dari 10

PENETAPAN CR6+ METODE

DIPHENYLCARBAZIDE
DALAM SAMPEL AIR.
Disusun oleh :
1.
Anggia Rianisari S.
2.
Aulia Ekayanty
3.
Fauziah Puspita Sari
4.
Sathio Zulkarnaen

XII-2

Prinsip
Cr6+ akan bereaksi dengan
diphenylcarbazide dalam larutan suasana
asam membentuk komplek warna merah
violet yang intensitasnya dapat diukur
dengan spektrofotometer pada gelombang
545 nm.

Tujuan
Mengetahui kandungan Cr+6 dalam contoh
air secara spektrofotometer

Alat dan Bahan


Alat
Spektrofotometer

UV-Vis

Pipet

volume
Labu ukur
Pipet ukur
Buret
Piala gelas
Pipet tetes
Kuvet

Bahan
Kristal kalium dikromat (K2Cr2O7)

1,5-diphenylcarbazid (C13H14.N4O)

sampel limbah cair industri elektroplating,

H2SO4 pekat

Aseton

Akuades.

Persiapan pereaksi
o

1,5-Dyphenyl carbazide
Larutkan 250 mg S-Diphenil carbazide dalam 50 mL aceton . Simpan
dalam botol coklat.

Larutan baku Cr

6+

50 ppm

Larutkan 141,4 mg K2Cr2O7 anhydrous dalam 1 liter air. 1 mL larutan


tersebut mengandung 50 ug Cr6+
o

Larutan kerja Cr6+ 1 ppm


Pipet 2 mL larutan Cr6+ 50 ppm, masukkan ke dalam labu ukur
100mL, tepatkan dengan aquadest kocok. 1mL larutan
mengandung 1 ug Cr6+.

Analisis Cr(VI) dengan metode diphenylcarbazid

a. Penentuan panjang gelombang optimum pada pH 1,5


Panjang gelombang optimum ditentukan dengan mengukurabsorbansi larutan Cr(VI) yang
direaksikan dengan diphenylcarbazid. Lima buah larutan Cr(VI) dengan konsentrasi 0,5 ppm diatur
pada pH 1,5 dengan H2SO4 pekat dan dikomplekskan dengan 1 mL 1,5-diphenylcarbazid 0,5%.
Larutan dikocok dan didiamkan selama 20 menit, kemudian diukur absorbansinya pada panjang
gelombang 520 - 570 nm menggunakan Spektrofotometer UV - Vis. Larutan blanko dibuat dengan
cara yang sama tanpa penambahan Cr(VI).

b. Penentuan waktu kestabilan kompleks


Cr(VI) - diphenylcarbazid pada pH 1,5 Kestabilan kompleks Cr(VI) - diphenylcarbazid ditentukan
dengan cara mengukur absorbansi larutan Cr(VI) 0,5 ppm pada pH 1,5 dengan menggunakan
H2SO4 pekat dan dikomplekskan dengan 1 mL 1,5 - diphenylcarbazid 0,5%.
Larutan kemudian diukur absorbansinya pada panjang gelombang 545 nm
menggunakan Speltrofotometer UV - Vis setiap selang waktu 5 menit selama 60
menit.

Analisis Cr(VI) dengan metode diphenylcarbazid

c. Pembuatan kurva standar


Dibuat seri larutan standar Cr(VI) 0 - 0,5 ppm yang diasamkan pada pH 1,5 dengan
menggunakan H2SO4 pekat dan dikomplekskan dengan 1 mL 1,5 - diphenylcarbazid
0,5%. Larutan diukur absorbansinya pada panjang gelombang 545 nm menggunakan
spektrofotometer UV - Vis. Data absorbansi digunakan untuk membuat kurvakalibrasi
absorbansi vs konsentrasi Cr(VI).

d. Penentuan konsentrasi Cr(VI) dalam sampel limbah cair


Disiapkan masing-masing 5 buah sampel limbah cair elektroplating dengan jarak 0
meter,100meter, 200 meter, 400 meter, 600 meter. Larutan diperlakukan dengan
perlakuan yangsama seperti pada larutan standar. Larutan diukur absorbansinya
menggunakan spektrofotometer UV - Vis pada panjang gelombang maksimum. Data
absorbansi yang diperoleh digunakan untuk menentukan konsentrasi Cr(VI) dalam
sampel denganmemplotkannya ke dalam kurva standar.

Perhitungan

Kons. Cr

kons. Cr 6

absorbansi Contoh x Slope x Fp

Volume Contoh (mL)

Abs. Contoh
x Kons.S tan dar x Fp
Abs. S tan dar
Volume Contoh ( mL)

Pembahasan
Kromium di lingkungan perairan terdapat dalam berbagai jenis spesies,
sehingga analisis
penentuan krom total tidak dapat memberikan gambaran keberadaan
spesies krom yang
bersifat racun atau tidak beracun. Kromium dalam perairan yang
dominan adalah spesies
Cr(III) dan Cr(VI), sehingga banyak penelitian lebih memfokuskan pada
kedua spesies
tersebut. Dalam penelitian ini digunakan metode spesiasi dengan
pengompleksan kromium
dengan 1,5-diphenylcarbazid karena metode ini sangat selektif untuk
analisis ion Cr(VI).
Pengukuran konsentrasi Cr(VI) sebagai kompleks diphenylcarbazid
dilakukan dengan
spektrofotometri UV-Vis. Sebelum dilakukan pengukuran terhadap
sampel, agar diperoleh

Kesimpulan
Pada penentuan kadar Cr(VI) dalam sampel limbah cair yang
menggunakan metode 1,5-diphenylcarbazid sebelumnya
dilakukan uji linieritas yang ditentukan berdasarkan
kurva kalibrasi standar. Kadar Cr(VI) dalam sampel
didapatkan
dengan memasukkan data absorbansi yang diperoleh dari
pengukuran menggunakan spektrofotometri UV-Vis ke dalam
Kurva standar.

Anda mungkin juga menyukai