Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK I

“ANALISIS KUALITATIF ANORGANIK


(ANALISIS PENDAHULUAN, ANALISIS KATION GOLONGAN I DAN II)”

KELOMPOK IX

NAMA : ARIF PUTRA APRIYANDO


NIM : 2011012310005

PROGRAM STUDI S-1 KIMIA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU

2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Prinsip Percobaan

Banyak reaksi-reaksi yang menghasilkan endapan berperan penting dalam


analisa kualitatif. Endapan tersebut dapat berbentuk kristal atau koloid dan dengan
warna yang berbeda-beda. Pemisahan endapan dapat dilakukan dengan penyaringan
atau pun sentrifus. Endapan tersebut terbentuk jika larutan menjadi terlalu jenuh
dengan zat yang bersangkutan. Kelarutan suatu endapan adalah sama dengan
konsentrasi molar dari larutan jenuhnya.Kelarutan bergantung pada berbagai kondisi
seperti tekanan, suhu, konsentrasi bahan lain dan jenis pelarut. Perubahan kelarutan
dengan perubahan tekanan tidak mempunyai arti penting dalam analisa kualitatif,
karena semua pekerjaan dilakukan dalam wadah terbuka pada tekanan
atmosfer.Kenaikan suhu umumnya dapat memperbesar kelarutan endapan kecuali
pada beberapa endapan, seperti kalsium sulfat, berlaku sebaliknya. Perbedaan
kelarutan karena suhu ini dapat digunakan sebagai dasar pemisahan kation. Misalnya,
pemisahan kation Ag, Hg(1), dan Pb dapat dilakukan dengan mengendapkan
ketiganya sebagai garam klorida, kemudian memisahkan Pb dari Ag dan Hg(l)
dengan memberikan air panas. Kenaikan suhu akan memperbesar kelarutan Pb
sehingga endapan tersebut larut sedangkan kedua kation lainnya tidak (Masterton,
1990). Pereaksi-pereaksi ini diharapkan mampu meperlihatkan perubahan-perubahan
kimia seperti terbentuknya endapan, terjadinya perubahan warna, bau dan timbulnya
gas (Vogel, 1957).

1.2. Tujuan Percobaan

Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu:


1. Mengetahui uji nyala beberapa kation.
2. Mengetahui penggolongan kation-kation berdasarkan pereaksi pengendap.
3. Mengidentifikasi kation golongan I dan II dalam sampel.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan

a. Alat
Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu:
1. Neraca analitik
2. Gelas kimia
3. Erlenmeyer
4. Labu ukur
5. Pipet
6. Pipet volume
7. Corong pisah
8. Tabung Reaksi
b. Bahan
Bahab-bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu:
1. Asam Nitrat (HNO3)
2. Akuades
3. Asam Sulfat (H2SO4)
4. Kalium Iodida (KI)
5. Petroleum Eter
6. Stannum Klorida (SnCl2)
7. 10 Sampel Krim pemutih wajah
3.2 Prosedur Kerja

a. Pengambilan Sampel
Krim pemutih wajah

 Diambil dan dijadikan sampel

Hasil

b. Preparasi Sampel (Standar BBLK, Makassar 2014)

4 gram sampel

 Ditimbang dengan teliti

Petroleum eter

 Dilarutkan hingga 25 mL
 Dikocok hingga homogen

HNO3 5 N

 Ditambahkan sebanyak 30 mL dan dikocok kembali


 Diamkan hingga terbentuk 2 lapisan
 Diambil lapisan bawah dan disaring menggunakan kertas
whatman No. 40.

HNO3 5 N

 Ditambahkan sampai volume 100 mL


 Dikocok dan dipindahkan dalam wadah botol kaca (larutan
sampel)

Hasil
I. Pembuatan Blanko HNO3 5 N

a. Pembuatan HNO3 1000 mL

Akuades

 Dimasukkan sebanyak 500 mL ke dalam labu ukur 1000 mL


HNO3

 Diukur dengan seksama sebanyak 348,67 mL dan dimasukkan


ke dalam labu ukur yang telah berisi akuades
 Dilakukan di lemari asam dan dinginkan

Akuades

 Ditambahkan hingga tanda batas


 Dikocok hingga homogen

Hasil

b. Pembuatan HNO3 5 N

Akuades

 Dimasukkan sebanyak 100 mL ke dalam labu ukur 500 mL


HNO3

 Diukur dengan seksama 500 mL


 Diukur dengan seksama sebanyak 348,67 mL dan dimasukkan
ke dalam labu ukur yang telah berisi akuades
 Dilakukan di lemari asam dan dinginkan

Akuades

 Ditambahkan hingga tanda batas


 Dikocok hingga homogen

Hasil
II. Pembuatan Larutan Merkuri (Hg)
a. Larutan induk merkuri (Hg) 1000 ppm (mg/L)

Larutan induk Hg 1000 ppm

 Di pipet sebanyak 10 mL ke dalam labu ukur 100 mL


Akuades

 Ditambahkan hingga tanda batas

Hasil

b. Pembuatan larutan baku merkuri (Hg) 100 ppm (mg/L)

Larutan induk Hg 1000 ppm pada


percobaan a

 Di pipet sebanyak 10 mL ke dalam labu ukur 100 mL


Akuades

 Ditambahkan hingga tanda batas

Hasil

c. Pembuatan larutan baku merkuri (Hg) 10 ppm (mg/L)

Larutan induk Hg 100 ppm pada


percobaan b

 Di pipet sebanyak 10 mL ke dalam labu ukur 100 mL


Akuades

 Ditambahkan hingga tanda batas

Hasil
d. Pembuatan kurva Kalibrasi

Larutan induk Hg 1000 ppm

 Sebanyak 1 mL ; 2 mL ; 3 mL ; 4 mL ; dan 5 mL masing-


masing diencerkan pada labu ukur 100 mL

Akuades

 Ditambahkan sampai tanda batas hingga konsentrasinya 10


ppm ; 20 ppm ; 30 ppm ; 40 ppm ; dan 50 ppm

Hasil

e. Pembuatan larutan (SnCl2) 10%

SnCl2

 Ditimbang sebanyak 20 gram

HCl pekat 40 mL

 Kemudian dilarutkan

Akuades

 Ditambahkan sampai tanda batas pada labu ukur 200 mL

Hasil

f. Pembuatan larutan H2SO4 10 N

H2SO4 pekat

 Diukur dengan teliti sebanyak 274,57 mL

Akuades

 Diencerkan di dalam labu ukur 1000 mL sampai tanda batas

Hasil
*prosedur kerja mengikuti jurnal ilmiah yang dipakai

Anda mungkin juga menyukai