Anda di halaman 1dari 13

-

Iip Ahmad Rifai, Hidayat Wiriadinata


Pusat Penelitian Metrologi LIPI
Kompleks PUSPIPTEK Gedung 420, Setu, Tangerang Selatan, 15314
iip@kim.lipi.go.id

INTISARI
Benda-hitam sebagai media kalibrasi termometer radiasi memiliki emisivitas yang bergantung
nilainya pada panjang gelombang dan suhu. Ketergantungan ini berpengaruh pada kesulitan
dalam menggunakan media tersebut pada proses kalibrasi termometer radiasi. Dengan demikian
agar proses kalibrasi termometer radiasi bisa dilaksanakan lebih mudah, maka telah dikalibrasi
benda-hitam pada panjang gelombang (8-14) m dengan menggunakan termometer radiasi. Hasil
dari kalibrasi ini adalah sebuah benda-hitam yang berfungsi sebagai sumber radiasi panas acuan
untuk kalibrasi termometer radiasi yang memiliki tanggapan spektral (8-14) m pada rentang
suhu 50 C - 500 C dengan ketidakpastian antara 2,7 C dan 5,7 C.

Kata Kunci : benda-hitam, kalibrasi, termometer radiasi, emisivitas, tanggapan spektral.

ABSTRACT
Blackbody as media calibration radiation thermometer has emissivity value that depends on the
wavelength and temperatur. This dependence effect on the difficulty in using the media to the
radiation thermometer calibration process. Thus the radiation thermometer calibration process
that can be implemented more easily, it has been calibrated blackbody at wavelengths (8-14) m
using radiation thermometer. The results of this calibration is a blackbody that serves as a
source of heat radiation of reference for calibrating radiation thermometers that have spectral
responses (8-14) m at temperatur range 50 C 500 C with uncertainty between 2.7°C and
5.7°C.
Keywords : blackbody, calibration, radiation thermometers, emissivity, spectral responses.

1. PENDAHULUAN
Termometer radiasi (radiation thermometer) adalah termometer jenis non kontak
karena pada saat mengukur suhu tidak ada kontak langsung dengan benda ukur. Yang
diukur oleh termometer radiasi adalah radiasi panas yang dipancarkan oleh benda ukur
dalam bentuk gelombang elektromagnetik, yang besarnya sebanding dengan suhu benda
ukur tersebut. Termometer radiasi dilengkapi dengan kombinasi detektor dan filter yang
peka terhadap panjang gelombang radiasi panas yang ketika merambat di udara nyaris
tak ada hambatan , misalnya radiasi panas pada panjang gelombang 0,65 m, 0,9 m dan
(8-14) m. Jenis kombinasi detektor dan filter merupakan tanggapan spektral (spectral
response) dari termometer radiasi. Pada saat ini penggunaan termometer radiasi
cenderung meningkat, khususnya jenis termometer radiasi suhu rendah yang memiliki
tanggapan spektral pada daerah infra merah. Pada umumnya termometer radiasi ini
berbentuk hand-held serta memiliki tanggapan spektral (8-14) m dan populer di
kalangan pengguna sebagai termometer infrared.
Untuk memelihara ketertelusuran skala suhunya, secara berkala termometer
radiasi dikalibrasi. Sistem kalibrasinya terdiri dari termometer standar dan benda-hitam
sebagai media kalibrasinya. Sistem kalibrasi tersebut akan menghasilkan suatu nilai suhu
acuan yang disebut suhu espektasi (expected temperatur) texp. Suhu espektasi adalah suhu
yang diharapkan tampil pada display termometer infrared dan merupakan suhu acuan
pada kalibrasi termometer radiasi tersebut. Ada 3 kemungkinan sistem kalibrasi yang
bisa digunakan yaitu[1] :
a. Menggunakan media kalibrasi benda-hitam (variable temperatur blackbody) dengan
termometer radiasi sebagai termometer standar,

Gambar 1. Sistem kalibrasi termometer Radiasi dengan termometer radiasi sebagai standar

b. Menggunakan media kalibrasi benda-hitam dengan termometer kontak sebagai


termometer standar, misalnya termokopel atau termometer tahanan platina (platinum
resistance thermometer),
c.

Gambar 2. Sistem kalibrasi termometer Radiasi dengan termometer kontak sebagai standar
d. Menggunakan benda-hitam sebagai sumber radiasi panas standar.

Gambar 3. Sistem kalibrasi termometer Radiasi dengan benda-hitam sebagai standar.

Dari tiga kemungkinan tersebut, kemungkinan c merupakan sistem kalibrasi yang


paling sederhana dan murah karena tidak memerlukankan termometer standar seperti
pada kemungkinan a. dan kemungkinan b. Namun agar benda-hitam tersebut bisa
digunakan sebagai sumber radiasi panas standar maka benda-hitam tersebut harus sudah
dikalibrasi sebelumnya.
Pada tulisan ini akan dibahas tentang kalibrasi benda-hitam, yang nantinya bisa
digunakan sebagai sumber radiasi panas standar pada kalibrasi termometer radiasi.

2. KALIBRASI TERMOMETE RADIASI


Benda-hitam merupakan media kalibrasi yang selalu digunakan untuk
mengalibrasi termometer radiasi. Pada proses kalibrasinya, termometer radiasi diarahkan
dan difokuskan pada benda-hitam dan radiasi panas netto yang terukur oleh termometer
radiasi adalah radiasi panas yang diterima dari benda-hitam, radiasi panas dari benda
sekeliling yang dipantulkan oleh benda-hitam dan radiasi panas yang dipancarkan keluar
dari termometer radiasi yaitu yang berasal dari detektor termometer radiasi. Hal terakhir
ini bisa terjadi karena setelah menerima radiasi panas, detektor termometer radiasi
menjadi panas dan kemudian memancarkan radiasi panas yang besarnya sebanding
dengan suhu detektor tersebut

Gambar 4. Komponen radiasi panas yang diterima termometer radiasi.


Suhu espektasi, Texp, pada display termometer radiasi yang dikalibrasi (unit under test,
UUT) adalah[2] :

...................................1

dengan :
Suut(Texp) = output termometer radiasi untuk suhu Texp, A
Suut(Tbb) = output termometer radiasi untuk suhu benda-hitam Tbb, A
Suut(Tamb) = output termometer radiasi untuk suhu sekeliling yang dipantulkan benda-
hitam, Tamb, A
Suut(Td) = output termometer radiasi untuk suhu detektor termometer radiasi, Td, A
bb = emisivitas benda-hitam,
uut = emisivitas termometer yang dikalibrasi.
dan
.....................................................................2

= persamaan interpolasi untuk UUT


Auut, Buut, dan Cuut adalah parameter yang terkait dengan tanggapan spektral termometer
yang dikalibrasi dan c2 adalah konstan radiasi kedua, 0.014388 mK. Ketika persamaan 2
disubstitusikan ke persamaan 1 maka nilai Cuut di sisi kiri dan sisi kanan akan saling
menghilangkan, sehingga nilai Cuut dapat dianggap sama dengan 1. Untuk selanjutnya,
Persamaan 2 ditulis sebagai:
.................................................................................3

Jika tanggapan spektral UUT adalah 1 - 2) m dan dianggap memiliki distribusi


persegi panjang, maka Auut dan Buut bisa dihitung dengan menggunakan persamaan[3] :
......................................................................................4

...........................................................................................5

dengan :
0 = panjang gelombang tengah 1 2)/2

= 12
bandwidth 2 1
Sebagai contoh, UUT dengan tanggapan spektral (8-14) m memiliki Auut = 9,36364 m
dan Buut = 178,36364 m.K-1
Bila pada saat dikalibrasi, T adalah output UUT dan Texp adalah suhu espektasinya maka
sebagai hasil kalibrasi dari UUT tersebut adalah : koreksi = Texp T. Nilai Texp sudah
diketahui sebelumnya yang diperoleh dengan cara mengalibrasi benda-hitam tersebut.

3. PERSAMAAN KALIBRASI BENDA-HITAM


Skema sistem kalibrasi benda-hitam diperlihatkan pada Gambar 6. Dalam sistem
ini, termometer radiasi Minolta Cyclops Compac 3 digunakan sebagai termometer
standar. Pada Gambar 7 ditunjukan gambar termometer radiasi tersebut. Termometer
radiasi Minolta Cyclops Compac 3 telah dikalibrasi secara komparasi terhadap
termometer tahanan platina standar. Pada saat proses kalibrasinya, termometer tersebut
ditempatkan pada jarak 965 mm di depan media kalibrasi berupa benda-hitam dengan
diameter 45 mm. Hasil kalibrasinya berupa nilai koreksi dan ketidakpastian yang
nantinya akan digunakan pada pengolahan data kalibrasi benda-hitam. Adapun
spesifikasi teknis dari termometer radiasi tersebut diperlihatkan pada Tabel 1.

Gambar 5. Skema sistem kalibrasi benda-hitam


Tabel 1. Spesifikasi teknis Minolta Cyclops Compac 3[4]

Gambar 6. Termometer radiasi standar Minolta Cyclops Compac 3

Sistem memiliki bukaan (aperture) dari pelat logam yang ditempatkan pada suatu
dudukan (aperture holder) di depan benda-hitam. Suhu bukaan dipertahankan tetap sama
dengan suhu ruang, yaitu dengan cara mengalirkan air yang suhunya dikontrol oleh suatu
alat pendingin. Bukaan berguna untuk menentukan ketidakpastian karena berbedanya
diameter benda-hitam yang dikalibrasi dengan diameter benda-hitam yang digunakan
pada saat Minolta Cyclop Compac 3 dikalibrasi. Untuk mengantisipasi beragamnya
perbedaan diameter maka telah disiapkan beberapa pelat logam yang masing-masing
memiliki bukaan ditengahnya dengan diameter yang berbeda-beda.
Persamaan output untuk termometer radiasi standar memiliki bentuk yang sama dengan
Persamaan 1 namun dengan indek yang berbeda, yaitu indek yang menunjukan
termometer radiasi standar, seperti berikut ini :

...................................6

dengan
...............................................................................7

= persamaan interpolasi untuk termometer radiasi standar.


Bila emisivitas termometer standar std = 1, maka pengaruh Td bisa dihilangkan sehingga
Persamaan (6) menjadi :
..........................................8
Bila tanggapan spektral termometer radiasi standar dan termometer radiasi yang nantinya
akan dikalibrasi oleh benda-hitam (UUT) adalah sama, maka nilai Auut = Astd dan Buut =
Bstd sehingga indeks uut dan std dapat dihilangkan dari Persamaan 1 dan Persamaan 8
sehingga menjadi :

...................................9

.....................................................10

Suhu espektasi, Texp, bisa diperoleh dengan mesubstitusikan Persamaan 10 ke Persamaan


9, yaitu[3] :

...........................................11

yang merupakan persamaan kalibrasi benda-hitam.


Bila uut = 1, maka S(Texp) = S(Tstd) sehingga nilai Texp sama dengan nilai yang
ditunjukan oleh termometer standar Tstd. Bila uut = 0,95, maka pada saat menghitung
Texp, nilai Td didekati sama dengan nilai suhu ruang.
Texp akan menjadi suhu standar pada saat benda-hitam tersebut digunakan sebagai
sumber radiasi panas dalam kalibrasi termometer radiasi. Namun karena dalam
menurunkan persamaan kalibrasi ini tanggapan spektral termometer radiasi standar dan
termometer radiasi yang nantinya akan dikalibrasi oleh benda-hitam (UUT) adalah sama,
maka persamaan kalibrasi ini hanya berlaku untuk termometer radiasi yang memiliki
tanggapan spektral yang sama dengan termometer radiasi standar. Sebagai contoh, bila
benda-hitam dikalibrasi terhadap termometer radiasi dengan tanggapan spektral (8-14)
m, maka hanya termometer radiasi dengan tanggapan (8-14) m yang dapat di kalibrasi
dengan sistem kalibrasi ini.
Dengan menyelesaikan Persamaan 11 akan diperoleh nilai S(Texp) yang dengan
menginversikan persamaan :
.............................................................................12

akan diperoleh suhu radiansi :

..................................................................................13

atau :

...........................................................14

Berdasarkan pada Persamaan 11 bila dianggap

maka S(Texp) S(Tstd) sehingga uTexp uTstd. Sedangkan ketidakpastian standar total dari
kalibrasi terdiri dari ketidakpastian karena pengukuran berulang, resolusi display benda-
hitam, stabilitas benda-hitam dan ketidakpastian SSE dari termometer standar, atau :

............15

4. CONTOH PENGGUNAAN
Sebagai contoh penggunaan telah dikalibrasi sebuah benda-hitam berbentuk flat-
plate calibrator atau infrared calibrator yang dipersiapkan untuk menjadi sumber radiasi
standar pada kalibrasi termometer radiasi yang memiliki emisivitas 0,95. Infrared
Calibrator yang dikalibrasi diperlihatkan pada Gambar 8 dan pada Tabel 2 ditunjukan
spsifikasi teknisnya.
Tabel 2. Spesifikasi teknis Infrared Calibrator[5].
Gambar 7. Infrared Calibrator yang dikalibrasi

Pada Gambar 9 diperlihatkan set-up kalibrasi pada kalibrasi Infrared Calibrator tersebut.

Gambar 8. Kalibrasi Infrared Calibrator

Infrared Calibrator telah dikalibrasi pada rentang suhu 50 C 500 C. Besarnya


suhu ruang rata-rata pada saat dilakukan kalibrasi adalah 23 C dengan fluktuasi
disekitar 1 C. Pada kalibrasi ini digunakan bukaan dengan diameter 65 mm sehingga
seluruh permukaan aktif Infrared Calibrator dapat terlingkupi, seperti diperlihatkan pada
Gambar 10.

Gambar 9. Posisi bukaan terhadap Infrared Calibrator


Pada saat dinyalakan, Infrared Calibrator akan memancarkan radiasi panas yang
sebagian daripadanya akan memanaskan bukaan. Agar bukaan tidak menjadi sumber
radiasi panas tambahan maka suhu bukaan dipertahankan sama dengan suhu ruang, yaitu
dengan jalan mengalirkan air pendingin ke dudukan bukaan. Untuk rentang kalibrasi 50
C ~ 500 C air pendingin disetel pada nilai 18 C.

Gambar 10. Set-up pengukuran SSE.

Sedangkan termometer standar ditempatkan pada jarak 965 mm dari permukaan


Infrared Calibrator sehingga sama dengan jarak pada saat termometer standar tersebut
dikalibrasi. Karena termometer standar dikalibrasi pada jarak 965 mm dengan diameter
sumber radiasi panas 45 mm sedangkan pada kalibrasi mengukur pada diameter 65 mm
sehingga akan terjadi kesalahan pengukuran yang disebut SSE (size of source effect).
Untuk mengetahui kesalahan tersebut, pada set-point 500 C bukaan 65 mm diganti
dengan bukaaan lain yang berdiameter 45 mm. Perbedaan penunjukan termometer
standar pada diameter 65 mm dan 45 mm merupakan nilai kesalahan SSE yang terjadi.
Hasil kalibrasi berupa suhu radiansi texp yang dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Hasil kalibrasi Infrared Calibrator untuk uut = 0,95,
td = 22 C.

5. DISKUSI
Besarnya emisivitas benda-hitam bb yang muncul pada kalibrasi termometer
radiasi merupakan fungsi dari suhu dan panjang gelombang. Besarnya bb untuk suatu
panjang gelombang dapat diketahui melalui perhitungan berdasarkan pada distribusi
suhu, jenis material serta ukuran dimensi benda-hitam. Walaupun sudah ada sofware
komersial untuk menghitungnya, namun lebih menguntungkan bila pengaruh emisivitas
bb tersebut dapat dihilangkan. Hasil penurunan persamaan kalibrasi benda-hitam
memperlihatkan bahwa persamaan kalibrasi tersebut tidak bergantung pada emisivitas
benda-hitam, sehingga ketika benda-hitam tersebut digunakan sebagai standar pada
kalibrasi termometer radiasi maka kesalahan karena faktor emisivitas tidak muncul pada
hasil kalibrasinya. Namun akibat penurunan ini cakupan layanan sistem ini terbatas
hanya untuk termometer radiasi yang memiliki tanggapan spektral yang sama dengan
termometer standar. Selain itu, suhu ruangan tempat benda-hitam digunakan harus sama
besarnya dengan suhu pada saat benda-hitam tersebut dikalibasi. Tetapi hal ini bukanlah
sesuatu yang menyulitkan mengingat laboratorium kalibrasi pada umumnya
menggunakan ruangan dengan suhu yang hampir sama yaitu berkisar antara 20 C dan
23 C. Walaupun terdapat beberapa keterbatasan, benda-hitam hasil kalibrasi ini dapat
memberikan kemudahan dalam melakukan kalibrasi termometer radiasi. Kemudahan
tersebut diantaranya adalah sederhananya proses perhitungan nilai koreksi dan
ketidakpastiannya yaitu cukup dengan menggunakan tabel kalibrasi dari benda-hitam.
6. KESIMPULAN
Telah dilakukan Kalibrasi Benda-Hitam sebagai Media Kalibrasi untuk
Termometer Radiasi Yang Bekerja Pada Panjang Gelombang (8-14) µm. Dari hasil
penurunan persamaan kalibrasi benda-hitam memperlihatkan bahwa persamaan kalibrasi
tersebut tidak bergantung pada emisivitas benda-hitam, sehingga ketika benda-hitam
tersebut digunakan sebagai standar pada kalibrasi termometer radiasi maka kesalahan
karena faktor emisivitas tidak muncul pada hasil kalibrasinya. Namun akibat penurunan
ini cakupan layanan sistem ini terbatas hanya untuk termometer radiasi yang memiliki
tanggapan spektral yang sama dengan termometer standar. Selain itu, suhu ruangan
tempat benda-hitam digunakan harus sama besarnya dengan suhu pada saat benda-hitam
tersebut dikalibasi. Tetapi hal ini bukanlah sesuatu yang menyulitkan mengingat
laboratorium kalibrasi pada umumnya menggunakan ruangan dengan suhu yang hampir
sama yaitu berkisar antara 20 C dan 23 C. Walaupun terdapat beberapa keterbatasan,
benda-hitam hasil kalibrasi ini dapat memberikan kemudahan dalam melakukan kalibrasi
termometer radiasi. Kemudahan tersebut diantaranya adalah sederhananya proses
perhitungan nilai koreksi dan ketidakpastiannya yaitu cukup dengan menggunakan tabel
kalibrasi dari benda-hitam.

7. DAFTAR PUSTAKA
[1] JV Nicholas, D R White, Traceable Temperatur : An Introduction to Temperatur
Measurement and Calibration, edisi kedua, John Wiley & Sons, Chichester, 2001
[2] P Saunders, Calibration and use of low-temperatur direct-reading radiation
20, 2009.
[3] Peter Saunders, MSL Technical Guide 22, Measurement Standards Laboratory of
New Zealand,2009.
[4] Manual of Minolta Cyclops Compac 3.
[5]

HASIL DISKUSI
- Penanya : Penanya 1
Pertanyaan : Bagaimana cara mengukur pengaruh SSE (size of source effect)?
Jawaban : Dengan Sistem Pengukuran SSE dengan pendingin yang telah
dibuat, aperture bukaan dari media dapat diubah-ubah sehingga
pengaruhnya terhadap pembacaan alat dapat diketahui.

Anda mungkin juga menyukai