INTISARI
Benda-hitam sebagai media kalibrasi termometer radiasi memiliki emisivitas yang bergantung
nilainya pada panjang gelombang dan suhu. Ketergantungan ini berpengaruh pada kesulitan
dalam menggunakan media tersebut pada proses kalibrasi termometer radiasi. Dengan demikian
agar proses kalibrasi termometer radiasi bisa dilaksanakan lebih mudah, maka telah dikalibrasi
benda-hitam pada panjang gelombang (8-14) m dengan menggunakan termometer radiasi. Hasil
dari kalibrasi ini adalah sebuah benda-hitam yang berfungsi sebagai sumber radiasi panas acuan
untuk kalibrasi termometer radiasi yang memiliki tanggapan spektral (8-14) m pada rentang
suhu 50 C - 500 C dengan ketidakpastian antara 2,7 C dan 5,7 C.
ABSTRACT
Blackbody as media calibration radiation thermometer has emissivity value that depends on the
wavelength and temperatur. This dependence effect on the difficulty in using the media to the
radiation thermometer calibration process. Thus the radiation thermometer calibration process
that can be implemented more easily, it has been calibrated blackbody at wavelengths (8-14) m
using radiation thermometer. The results of this calibration is a blackbody that serves as a
source of heat radiation of reference for calibrating radiation thermometers that have spectral
responses (8-14) m at temperatur range 50 C 500 C with uncertainty between 2.7°C and
5.7°C.
Keywords : blackbody, calibration, radiation thermometers, emissivity, spectral responses.
1. PENDAHULUAN
Termometer radiasi (radiation thermometer) adalah termometer jenis non kontak
karena pada saat mengukur suhu tidak ada kontak langsung dengan benda ukur. Yang
diukur oleh termometer radiasi adalah radiasi panas yang dipancarkan oleh benda ukur
dalam bentuk gelombang elektromagnetik, yang besarnya sebanding dengan suhu benda
ukur tersebut. Termometer radiasi dilengkapi dengan kombinasi detektor dan filter yang
peka terhadap panjang gelombang radiasi panas yang ketika merambat di udara nyaris
tak ada hambatan , misalnya radiasi panas pada panjang gelombang 0,65 m, 0,9 m dan
(8-14) m. Jenis kombinasi detektor dan filter merupakan tanggapan spektral (spectral
response) dari termometer radiasi. Pada saat ini penggunaan termometer radiasi
cenderung meningkat, khususnya jenis termometer radiasi suhu rendah yang memiliki
tanggapan spektral pada daerah infra merah. Pada umumnya termometer radiasi ini
berbentuk hand-held serta memiliki tanggapan spektral (8-14) m dan populer di
kalangan pengguna sebagai termometer infrared.
Untuk memelihara ketertelusuran skala suhunya, secara berkala termometer
radiasi dikalibrasi. Sistem kalibrasinya terdiri dari termometer standar dan benda-hitam
sebagai media kalibrasinya. Sistem kalibrasi tersebut akan menghasilkan suatu nilai suhu
acuan yang disebut suhu espektasi (expected temperatur) texp. Suhu espektasi adalah suhu
yang diharapkan tampil pada display termometer infrared dan merupakan suhu acuan
pada kalibrasi termometer radiasi tersebut. Ada 3 kemungkinan sistem kalibrasi yang
bisa digunakan yaitu[1] :
a. Menggunakan media kalibrasi benda-hitam (variable temperatur blackbody) dengan
termometer radiasi sebagai termometer standar,
Gambar 1. Sistem kalibrasi termometer Radiasi dengan termometer radiasi sebagai standar
Gambar 2. Sistem kalibrasi termometer Radiasi dengan termometer kontak sebagai standar
d. Menggunakan benda-hitam sebagai sumber radiasi panas standar.
...................................1
dengan :
Suut(Texp) = output termometer radiasi untuk suhu Texp, A
Suut(Tbb) = output termometer radiasi untuk suhu benda-hitam Tbb, A
Suut(Tamb) = output termometer radiasi untuk suhu sekeliling yang dipantulkan benda-
hitam, Tamb, A
Suut(Td) = output termometer radiasi untuk suhu detektor termometer radiasi, Td, A
bb = emisivitas benda-hitam,
uut = emisivitas termometer yang dikalibrasi.
dan
.....................................................................2
...........................................................................................5
dengan :
0 = panjang gelombang tengah 1 2)/2
= 12
bandwidth 2 1
Sebagai contoh, UUT dengan tanggapan spektral (8-14) m memiliki Auut = 9,36364 m
dan Buut = 178,36364 m.K-1
Bila pada saat dikalibrasi, T adalah output UUT dan Texp adalah suhu espektasinya maka
sebagai hasil kalibrasi dari UUT tersebut adalah : koreksi = Texp T. Nilai Texp sudah
diketahui sebelumnya yang diperoleh dengan cara mengalibrasi benda-hitam tersebut.
Sistem memiliki bukaan (aperture) dari pelat logam yang ditempatkan pada suatu
dudukan (aperture holder) di depan benda-hitam. Suhu bukaan dipertahankan tetap sama
dengan suhu ruang, yaitu dengan cara mengalirkan air yang suhunya dikontrol oleh suatu
alat pendingin. Bukaan berguna untuk menentukan ketidakpastian karena berbedanya
diameter benda-hitam yang dikalibrasi dengan diameter benda-hitam yang digunakan
pada saat Minolta Cyclop Compac 3 dikalibrasi. Untuk mengantisipasi beragamnya
perbedaan diameter maka telah disiapkan beberapa pelat logam yang masing-masing
memiliki bukaan ditengahnya dengan diameter yang berbeda-beda.
Persamaan output untuk termometer radiasi standar memiliki bentuk yang sama dengan
Persamaan 1 namun dengan indek yang berbeda, yaitu indek yang menunjukan
termometer radiasi standar, seperti berikut ini :
...................................6
dengan
...............................................................................7
...................................9
.....................................................10
...........................................11
..................................................................................13
atau :
...........................................................14
maka S(Texp) S(Tstd) sehingga uTexp uTstd. Sedangkan ketidakpastian standar total dari
kalibrasi terdiri dari ketidakpastian karena pengukuran berulang, resolusi display benda-
hitam, stabilitas benda-hitam dan ketidakpastian SSE dari termometer standar, atau :
............15
4. CONTOH PENGGUNAAN
Sebagai contoh penggunaan telah dikalibrasi sebuah benda-hitam berbentuk flat-
plate calibrator atau infrared calibrator yang dipersiapkan untuk menjadi sumber radiasi
standar pada kalibrasi termometer radiasi yang memiliki emisivitas 0,95. Infrared
Calibrator yang dikalibrasi diperlihatkan pada Gambar 8 dan pada Tabel 2 ditunjukan
spsifikasi teknisnya.
Tabel 2. Spesifikasi teknis Infrared Calibrator[5].
Gambar 7. Infrared Calibrator yang dikalibrasi
Pada Gambar 9 diperlihatkan set-up kalibrasi pada kalibrasi Infrared Calibrator tersebut.
5. DISKUSI
Besarnya emisivitas benda-hitam bb yang muncul pada kalibrasi termometer
radiasi merupakan fungsi dari suhu dan panjang gelombang. Besarnya bb untuk suatu
panjang gelombang dapat diketahui melalui perhitungan berdasarkan pada distribusi
suhu, jenis material serta ukuran dimensi benda-hitam. Walaupun sudah ada sofware
komersial untuk menghitungnya, namun lebih menguntungkan bila pengaruh emisivitas
bb tersebut dapat dihilangkan. Hasil penurunan persamaan kalibrasi benda-hitam
memperlihatkan bahwa persamaan kalibrasi tersebut tidak bergantung pada emisivitas
benda-hitam, sehingga ketika benda-hitam tersebut digunakan sebagai standar pada
kalibrasi termometer radiasi maka kesalahan karena faktor emisivitas tidak muncul pada
hasil kalibrasinya. Namun akibat penurunan ini cakupan layanan sistem ini terbatas
hanya untuk termometer radiasi yang memiliki tanggapan spektral yang sama dengan
termometer standar. Selain itu, suhu ruangan tempat benda-hitam digunakan harus sama
besarnya dengan suhu pada saat benda-hitam tersebut dikalibasi. Tetapi hal ini bukanlah
sesuatu yang menyulitkan mengingat laboratorium kalibrasi pada umumnya
menggunakan ruangan dengan suhu yang hampir sama yaitu berkisar antara 20 C dan
23 C. Walaupun terdapat beberapa keterbatasan, benda-hitam hasil kalibrasi ini dapat
memberikan kemudahan dalam melakukan kalibrasi termometer radiasi. Kemudahan
tersebut diantaranya adalah sederhananya proses perhitungan nilai koreksi dan
ketidakpastiannya yaitu cukup dengan menggunakan tabel kalibrasi dari benda-hitam.
6. KESIMPULAN
Telah dilakukan Kalibrasi Benda-Hitam sebagai Media Kalibrasi untuk
Termometer Radiasi Yang Bekerja Pada Panjang Gelombang (8-14) µm. Dari hasil
penurunan persamaan kalibrasi benda-hitam memperlihatkan bahwa persamaan kalibrasi
tersebut tidak bergantung pada emisivitas benda-hitam, sehingga ketika benda-hitam
tersebut digunakan sebagai standar pada kalibrasi termometer radiasi maka kesalahan
karena faktor emisivitas tidak muncul pada hasil kalibrasinya. Namun akibat penurunan
ini cakupan layanan sistem ini terbatas hanya untuk termometer radiasi yang memiliki
tanggapan spektral yang sama dengan termometer standar. Selain itu, suhu ruangan
tempat benda-hitam digunakan harus sama besarnya dengan suhu pada saat benda-hitam
tersebut dikalibasi. Tetapi hal ini bukanlah sesuatu yang menyulitkan mengingat
laboratorium kalibrasi pada umumnya menggunakan ruangan dengan suhu yang hampir
sama yaitu berkisar antara 20 C dan 23 C. Walaupun terdapat beberapa keterbatasan,
benda-hitam hasil kalibrasi ini dapat memberikan kemudahan dalam melakukan kalibrasi
termometer radiasi. Kemudahan tersebut diantaranya adalah sederhananya proses
perhitungan nilai koreksi dan ketidakpastiannya yaitu cukup dengan menggunakan tabel
kalibrasi dari benda-hitam.
7. DAFTAR PUSTAKA
[1] JV Nicholas, D R White, Traceable Temperatur : An Introduction to Temperatur
Measurement and Calibration, edisi kedua, John Wiley & Sons, Chichester, 2001
[2] P Saunders, Calibration and use of low-temperatur direct-reading radiation
20, 2009.
[3] Peter Saunders, MSL Technical Guide 22, Measurement Standards Laboratory of
New Zealand,2009.
[4] Manual of Minolta Cyclops Compac 3.
[5]
HASIL DISKUSI
- Penanya : Penanya 1
Pertanyaan : Bagaimana cara mengukur pengaruh SSE (size of source effect)?
Jawaban : Dengan Sistem Pengukuran SSE dengan pendingin yang telah
dibuat, aperture bukaan dari media dapat diubah-ubah sehingga
pengaruhnya terhadap pembacaan alat dapat diketahui.