Anda di halaman 1dari 14

DINAMIKA FLUIDA

Dinamika fluida adalah subdisiplin dari mekanika fluida yang mempelajari fluida
bergerak. Fluida terutama cairan dan gas. Penyelsaian dari masalah dinamika fluida
biasanya melibatkan perhitungan banyak properti dari fluida, seperti kecepatan, tekanan,
kepadatan, dan suhu, sebagai fungsi ruang dan waktu. Disiplini ini memiliki beberapa
subdisiplin termasuk aerodinamika (penelitian gas) dan hidrodinamika (penelitian
cairan). Dinamika fluida memliki aplikasi yang luas. Contohnya, ia digunakan dalam
menghitung gaya dan moment pada pesawat, mass flow rate dari petroleum dalam jalur
pipa, dan perkiraan pola cuaca, dan bahkan teknik lalu lintas, di mana lalu lintas
diperlakukan sebagai fluid yang berkelanjutan. Dinamika fluida menawarkan struktur
matematika yang membawahi disiplin praktis tersebut yang juga seringkali memerlukan
hukum empirik dan semi-empirik, diturunkan dari pengukuran arus, untuk menyelesaikan
masalah praktikal.

Dinamika fluida
Studi tentang cairan bergerak.
Ideal Fluida
1. Aliran steady
Kecepatan dari fluida pada setiap titik tetap dalam ruang tidak berubah dengan
waktu. Ini disebut
"laminar flow", dan untuk aliran fluida seperti berikut "arus".
2.kompressibel
Kami akan menganggap kepadatan telah diperbaiki. Akurat untuk cairan tapi
tidak begitu mungkin untuk gas.
3.Viskositas
"Viskositas" adalah tahanan gesek mengalir. Madu memiliki viskositas tinggi,
air memiliki viskositas kecil.
Kita akan mengasumsikan bahwa tidak ada kerugian kental. Pendekatan kami
hanya akan berlaku untuk cairan viskositas rendah.

Macam aliran dalam fluida dinamik :
1, Aliran Stationer (steady flow)
2. Aliran viscous
3. Aliran turbulen
Aliran berdasarkan fungsi kecepatan dan waktu
Aliran steady (v=konstan) dan unsteady (v dipengaruhi ruang,waktu)
Contoh steady : air yang bergerak dalam pipa dengan kekentalan rendah
Contoh unsteady: aliran turbulen.
Rational (partikel arround) dan irrotasional (non arround)
Contoh rational :pusaran (tongkat di air)
Contoh irrotasional : rotasi bulan
Perubahan massa jenis
Aliran viscous dan non viscous
Aliran termampatkan (dlm mengalir dpt dimampatkan sehingga
volumeberubah dan massa berubah)
Aliran tidak termampatkan (selama mengalir volume n massa tetap)


GAYA HAMBAT
Sebuah benda yang bergerak melalui gas atau cairan
mengalami sebuah gaya yang arahnya berlawanan dengan gerakan benda tersebut.
Kecepatan terminal dicapai saat gaya hambat sebanding dengan magnitud
(magnitudo) tapi arahnya berlawanan dengan gaya yang mendorong benda. Di
gambar ini tampak sebuah bola dalam aliran Stokes, pada bilangan Reynolds yang
sangat rendah.
Dalam dinamika fluida, gaya hambat (yang terkadang disebut hambatan fluida
atau seretan) adalah gaya yang menghambat pergerakan sebuah benda padat melalui
sebuah fluida ( cairan atau gas). Bentuk gaya hambat yang paling umum tersusun dari
sejumlah gaya gesek, yang bertindak sejajar dengan permukaan benda, plus gaya tekanan,
yang bertindak dalam arah tegak lurus dengan permukaan benda. Bagi sebuah benda
padat yang bergerak melalui sebuah fluida, gaya hambat merupakan komponen dari
aerodinamika gaya resultan atau gaya dinamika fluida yang bekerja dalam arahnya
pergerakan. Komponen tegak lurus terhadap arah pergerakan ini dianggap sebagai gaya
angkat. Dengan begitu gaya hambat berlawanan dengan arah pergerakan benda, dan
dalam sebuah kendaraan yang digerakkan mesin diatasi dengan gaya dorong.


Dalam mekanika orbit, tergantung pada situasi, hambatan atmosfer bisa dianggap sebagai
ketidak efesiensian yang membutuhkan pengeluaran energi tambahan dalam peluncuran
objek angkasa luar.

Tipe-tipe gaya hambat pada umumnya terbagi menjadi kategori berikut ini:
gaya hambat parasit, terdiri dari :
-seretan bentuk,
-gesekan permukaan,
-seretan interferensi,
-gaya hambat imbas, dan
-gaya hambat gelombang (aerodinamika) atau hambatan gelombang (hidrodinamika
kapal).

Frase gaya hambat parasit sering digunakan dalam aerodinmika, gaya hambat sayap
angkat pada umumnya lebih kecil dari gaya angkat. Aliran fluida di sekeliling bagian
benda yang curam pada umumnya mendominasi, dan lalu menciptakan gaya hambat.
Lebih jauh lagi, gaya hambat imbas baru relevan ketika ada sayap atau badan angkat, dan
dengan begitu biasanya didiskusikan baik dalam perspektif aviasinya gaya hambat, atau
dalam desainnya semi-planing atau badan kapal. Gaya hambat gelombang berlangsung
saat sebuah benda padat bergerak melalui sebuah fluida atau mendekati kecepatan suara
dalam fluida itu atau dalam kasus dimana sebuah permukaan fluida yang bergerak
bebas bergelombang permukaan menyebar dari objek, misalnya saja dari sebuah kapal.

Untuk kecepatan yang tinggi atau lebih tepatnya, pada bilangan Reynolds yang tinggi
gaya hambat keseluruhannya sebuah benda dikarakterisasikan oleh sebuah bilangan
tak berdimensi yang disebut koefisien hambatan. Mengumpamakan sebuah koefisien
hambatan yang lebih-atau-kurang konstan, seretan akan bervariasi sebagai kuadratnya
kecepatan. Dengan begitu, tenaga resultan yang dibutuhkan untuk mengatasi gaya hambat
ini akan bervariasi sebagai pangkat tiganya kecepatan. Persamaan standar untuk gaya
hambat adalah satu setengah koefisiennya seretan dikali dengan massa jenis fluida, luas
dari item tertentu, dan kuadratnya kecepatan.


Hambatan angin merupakan istilah orang awam yang digunakan untuk mendeskripsikan
gaya hambat. Penggunaannya seringkali tak jelas, dan biasanya digunakan dalam sebuah
makna perbandingan (sebagai misal, kok bulutangkis memiliki hambatan angin yang
lebih tinggi dari bola squash)

SIFAT UMUM GAS IDEAL
SIFAT GAS UMUM
1. Gas mudah berubah bentuk dan volumenya.
2. Gas dapat digolongkan sebagai fluida, hanya kerapatannya jauh lebih
kecil.
SIFAT GAS IDEAL
1. Gas terdiri atas partikel-partikel dalam jumlah yang besar sekali, yang
senantiasa bergerak dengan arah sembarang dan tersebar merata dalam ruang yang kecil.
2. Jarak antara partikel gas jauh lebih besar daripada ukuran partikel,
sehingga ukuran partikel gas dapat diabaikan.
3. Tumbukan antara partikel-partikel gas dan antara partikel dengan dinding
tempatnya adalah elastis sempurna.
4. Hukum-hukum Newton tentang gerak berlaku.
-Aliran fluida dapat merupakan aliran tunak (STEADY )
dan tak tunak (non STEADY)
-Aliran fluida dapat termanpatkan (compressibel) dan tak termanfatkan ( non
compresibel )
-Aliran fluida dapat berupa aliran kental (viscous) dan tak kental (non vicous)
-GARIS ALIR ( Fluida yang mengalir) ada 2
Aliran garis arus (streamline)
Aliran turbulen

PERSAMAAN GAS IDEAL DAN TEKANAN (P) GAS IDEAL

P V = n R T = N K T
n = N/N
o

T = suhu (K)
R = K . N
o
= 8,31 )/mol. K
N = jumlah pertikel
P = (2N / 3V) . E
k
T = 2E
k
/3K
V = volume (m
3
)
n = jumlah molekul gas
K = konstanta Boltzman = 1,38 x 10
-23
J/K
N
o
= bilangan Avogadro = 6,023 x 10
23
/mol
ENERGI TOTAL (U) DAN KECEPATAN (v) GAS IDEAL
E
k
= 3KT/2
U = N E
k
= 3NKT/2
v = \(3 K T/m) = \(3P/)
dengan:
E
k
= energi kinetik rata-rata tiap partikel gas ideal
U = energi dalam gas ideal = energi total gas ideal
v = kecepatan rata-rata partikel gas ideal
m = massa satu mol gas
p = massa jenis gas ideal
Jadi dari persamaan gas ideal dapat diambil kesimpulan:
1. Makin tinggi temperatur gas ideal makin besar pula kecepatan partikelnya.
2. Tekanan merupakan ukuran energi kinetik persatuan volume yang dimiliki
gas.
3. Temperatur merupakan ukuran rata-rata dari energi kinetik tiap partikel
gas.
4. Persamaan gas ideal (P V = nRT) berdimensi energi/usaha .
5. Energi dalam gas ideal merupakan jumlah energi kinetik seluruh
partikelnya.
Dari persarnaan gas ideal PV = nRT, dapat di jabarkan:
Pada (n, T) tetap, (isotermik)
berlaku Hukum Boyle: PV = C

Pada (n, V) tetap, (isokhorik)
berlaku Hukum Gay-Lussac: P/T=C

Pada (n,P) tetap, (isobarik)
berlaku Hukum Gay-Lussac:
V/T= C

Padan tetap, berlaku Hukum
Boyle-Gay-Lussac: PV/T=C
C = konstan
Jadi:
(P
1
.V
1
)/T
1
= (P
2
.V
2
)/T
2
=...dst.
Contoh:
1. Berapakah kecepatan rata-rata dari partikel-partikel suatu gas dalam keadaan
normal, jika massa jenis gas 100 kg/m
3
dan tekanannya 1,2.10
5
N/m
2
?
Jawab:
PV = 2/3 E
k

PV = 2/3 . 1/2 . m v
2
= 1/3 m v
2

v
2
= (3PV)/m = (3 P)/(m/V) = 3P/
v =\3P/ = \3.1,2.10
5
/100 = 60 m/det
2. Suatu gas tekanannya 15 atm dan volumenya 25 cm
3
memenuhi persamaan PV
- RT. Bila tekanan gas berubah 1/10 atm tiap menit secara isotermal. Hitunglah
perubahan volume gas tiap menit?
Jawab:
Persamaan PV = RT jelas untuk gas ideal dengan jumlah mol gas n = 1. Jadi kita
ubah persamaan tersebut menjadi:
P AV + V AP = R AT (cara differensial parsial)

15 .AV + 25. 1/10 = R . 0 AV = -25 /15.10 = -1/6 cm
3
/menit

Jadi perubahan volume gas tiap menit adalah 1/6 cm
3
,dimana tanda (-) menyatakan gas
menerima usaha dari luar (dari sekelilingnya).

DEBIT.

Q = debit fluida dalam satuan SI m
3
/det
Vol = volume fluida m
3

A = luas penampang tabung alir m
2

V = kecepatan alir fluida m/det








Bentuk Aliran Fluida


Dalam hal u
1
dan/atau u
2
tidak uniform, maka harus digunakan u
1,rata-rata
dan u
2,rata-
rata

Persamaan Kontinuitas
Fluida (air) yang mengalir dengan kecepatan rata-rata v pada sebuah pipa dengan
luas penampang A maka muatan aliran (debit) air tersebut adalah :
Q = A.v
Persamaan Kontinuitas menyatakan hubungan antara kecepatan fluida yang
masuk pada sebuah pipa dengan kecepatan fluida yang keluar dari pipa tersebut.
Dinyatakan :
v1 A1 = v2 A2 = Q
1
2
Masuk
Keluar
A
1

1
, u
1

2
, u
2
A
2



m
Q u A u A
u A u A
m m m m


= = = =
= =
= =
2 2 1 1 2 1
2 2 2 1 1 1
2 1 2 1
maka , Jika
konstan
(steady) 0

Bernaoulli
Pada persamaan kontinuitas tidak mempertimbangkan tekanan dan posisi
ketinggian dari kedua ujung pipa. Apabila tekanan dan ketinggian pada kedua ujung pipa
juga diperhatikan maka didapatkan persamaan Bernoulli :
p
1
+ gh
1
+ v
1
2
= p
2
+ gh
2
+ v
2
2

Persamaan Bernoulli berlaku dengan asumsi:
1. Aliran fluida adalah streamline
2. Fluida bersifat incompressible


EP 1 < EP 2
EP = mgh
A1>A2
Menurut Hk.kontinuitas
(AV = Konstan )
V2>V1
EK 2 > EK 1
Dimana EK = mv
2

EP + EK = EM
EM 1 < EM 2

Bidang Mendatar
H1=h2


Jika V2 > V1 dan P1 > P2
Maka memenuhi syarat bernoulli
Aplikasi hukum Bernaoulli:
Menghitung kecepatan aliran air yang keluar pada dasar
bejana

) (
2
1
2 1
2
1
2
2
1
1
2
2
2
2
2
2 2
1
2 1
V V P P
V P V P
=
+ = +



Apabila A
2
sangat kecil dibandingkan dengan A
1
(A
2
A
1
) maka kecepatan
aliran yang keluar :
Dan apabila p 0, yaitu pada bejana terbuka, maka kecepatan aliran yang
keluar :

Dan apabila p 0, yaitu pada bejana terbuka, maka kecepatan aliran yang
keluar :

Pengukuran kecepatan fluida pada Venturimeter

Pada venturimeter, perbedaan tinggi fluida dalam pipa menunjukkan beda tekanan
antara kedua tempat
Voluntrimeter
Tidah memiliki beda ketinggian, h1=h2


Kontinuitas



Maka


Memiliki beda ketinggian
Dalam sebuah pipa air, beda tekanan diantara pipa utama
dan pipa yang menyempit dari sebuah venturimeter adalah 1,25 x 10
5
Pa.
Luas penampang pipa utama dan pipa yang menyempit
masing-masing adalah 3,00 x 10
-2
m
2
dan 7,50 x 10-3 m
2
. Tentukan :
a) Kelajuan air pada pipa yang menyempit !
b) Debit air pada pipa yang menyempit !
c) Beda ketinggian raksa dalam kedua kaki manometer
(massa jenis raksa = 13,36 x 103 kg/m3). Ambil g= 9,8 m/s
2
!
) (
2
1
2
1
2
2 2 1
v v P P =
2
1 1
2
1 1 2 2
A
V A
V
V A V A
=
=
gh P P =
2 1
Viskositas
Viskositas berkaitan dengan kekentalan fluida, yaitu adanya gesekan/friksi antara
lapisan-lapisan fluida sehingga menyebabkan hilangnya energi.
Aliran fluida yang viscid (memiliki viskositas) tidak stationer tetapi berupa aliran
laminer.
Tiap-tiap lapisan fluida memiliki kecepatan yang berbeda. Lapisan fluida akan
menarik lapisan fluuida dibawahnya dengan gaya sebesar F, dirumuskan

q adalah koefisien viskositas, satuan : dyne/cm
3
= poise
dv/dy adalah gradien kecepatan
Koefesien viskositas (q ) suatu fluida dapat ditentukan dengan metode Stokes.
Yaitu dengan cara menjatuhkan sebuah bola kecil berjari-jari r dengan kerapatan
1

kedalam sebuah fluida (yang akan ditentukan koefisien viskositasnya) dengan kerapatan

2
.

Pada keadaan setimbang berlaku :
G B F
r
= 0
G = berat bola = tr
3
.
1
. g
B = gaya apung bola = tr
3
.
2
. G
F
r
= gaya gesek bola = 6 tr q v

Sehingga nilai koefisien viskositas fluida adalah :






Aplikasi Dinamika Fluida Dalam Kehidupan Sehari-hari
1.Bentuk muka pesawat terbang yang dibuat streamline agar cepat melajunya.

Pada gaya angkat sayap berlaku hukum Bernoulli. Pesawat terbang dapat
terangkat keatas jika gaya angkat lebih besar daripada berat pesawat, (F1-F2>mg), jika
pesawat telah berada dalam ketinggian tertentu, dan pilot ingin mempertahankan
ketinggiannya ( melayang diudara), kelajuan besar pesawat harus diatur sedemikian rupa
sehingga gaya angkat sama dengan pesawat (F1-F2=mg).
Begitu juga pada bentuk muka streamline pada mobil dan kapal ,supaya cepat lajunya.
2.Pada system kerja venturimeter

Tabung ventui adalah dasar dari venturimeter,yaitu alat yang dipasang didalam
suatu pipa aliran untuk mengukur kelajuan cairan.hukum yang belaku pada system ini
adalah hokum bernaoulli.
3.Penyemprot parfum
Ketika menekan tombol parfum, udara dipaksa keluar dari bola karet
termampatkan melalui lubang sempit diatas tabung silinder yang memanjang kebawah
sehingga memasuki cairan parfum. Semburan udara yang bergerak cepat menurunkan
tekanan udara pada bagian atas tabung, dan menyebabkan tekanan atmosfer pada
permukaan cairan memaksa cairan naik keatas tabung. Sempotan udara berkelanjutan
tinggi meniup cairan parfum sehingga cairan parfum dikeluarkan sebagai semburan
halus.

Anda mungkin juga menyukai