Anda di halaman 1dari 15

PERSAMAAN

KEADAAN GAS
(IDEAL – RIIL)
TERMODINAMIKA
(213D2124)
Capaian Pembelajaran
PENDAHULUAN
• Tabel properti memberikan informasi yang sangat akurat tentang
properti, tetapi sangat besar dan rentan terhadap kesalahan ketik.
• Diinginkan Pendekatan yang memiliki beberapa hubungan sederhana
di antara properti yang cukup umum dan akurat.
• Hubungan properti yang melibatkan sifat lain dari suatu zat
pada keadaan kesetimbangan juga disebut sebagai persamaan
keadaan.
• Pada tahun 1662, Robert Boyle, seorang Inggris, mengamati
selama eksperimennya dengan ruang vakum bahwa tekanan
gas berbanding terbalik dengan volumenya. Hubungan ideal-gas seringkali tidak berlaku
untuk gas riil; dengan demikian, kehati-
• Pada tahun 1802, J. Charles dan J. Gay-Lussac, orang Prancis, hatian harus dilakukan saat
secara eksperimental menentukan bahwa pada tekanan menggunakannya.
rendah volume gas sebanding dengan suhunya.

P = absolute pressure, MPa, or kPa


v = molar specific volume, m3/kmol
atau T = absolute temperature, K
Ru = 8.314 kJ/(kmolK)
Persamaan keadaan gas ideal dapat diturunkan
Persamaan Gas Ideal dapat ditulis dari prinsip-prinsip dasar jika diasumsikan
1. Gaya anta-rmolekul kecil.
Pv  RT 2. Volume yang ditempati oleh partikel kecil.
V
P  RT Contoh: Tentukan konstanta gas tertentu untuk
m udara dan hidrogen.
PV  mRT R
Ru
M
kJ
8.314
P = absolute pressure, MPa, or kPa R air  kmol  K  0.287 kJ
v = molar specific volume, m3/kmol kg kg  K
28.97
T = absolute temperature, K km ol
Ru = 8.314 kJ/(kmolK) kJ
8.314
R hydrogen  kmol  K  4 .124 kJ
Beberapa nilai konstanta gas universal adalah: kg kg  K
2 .016
kmol
Universal Gas Constant, Ru
8.314 kJ/(kmolK) Persamaan gas ideal digunakan jika :
8.314 kPam3/(kmolK)
 (1) tekanannya kecil dibandingkan dengan tekanan kritis
1.986 Btu/(lbmolR)
1545 ftlbf/(lbmolR)  (2) saat suhu dua kali suhu kritis dan tekanan kurang
10.73 psiaft3/(lbmolR) dari 10 kali tekanan kritis.
Persamaan Keadaan Lainnya Van der Waals:
a
(P  2
)( v  b )  R T
Banyak upaya telah dilakukan untuk menjaga kesederhanaan v
persamaan gas ideal tetapi tetap memperhitungkan gaya 27 R 2 Tcr2 RTcr
antar-molekul dan volume yang ditempati oleh partikel. dimana a and b
64 Pcr 8 Pcr

Tiga di antaranya adalah: Konstanta a dan b dapat ditentukan untuk zat


apa pun hanya dari data titik kritis (Tabel A – 1).

Beattie-Bridgeman Benedict-Webb-Rubin

dimana

Konstanta a, b, c, Ao, Bo untuk berbagai Konstanta berbagai zat dari persamaan


zat dapat dilihat pada Tabel 3-4 Benediktus-Webb-Rubin diberikan pada Tabel 3-4.
Contoh:
Bandingkan hasil persamaan gas ideal, persamaan
Beattie-Bridgeman, dan perangkat lunak EES untuk
nitrogen pada 1000 kPa. Berikut ini adalah solusi
EES untuk masalah tersebut.

Nitrogen, T vs v for P=1000 kPa


160
Ideal Gas
150
Beattie-Bridgeman
140
EES Table Value
130

120

T [K]
110
1000 kPa
100

90

80

70
10-3 10-2 10-1
3
v [m /kg]

Perhatikan bahwa hasil persamaan Beattie-Bridgeman sebanding dengan data nitrogen aktual yang
diberikan oleh EES di wilayah gas atau superheated. Namun, baik persamaan Beattie-Bridgeman
maupun persamaan gas ideal tidak memberikan hasil yang memadai pada wilayah dua fasa, dimana
(asumsi gas ideal atau sebaliknya) gagal.
Apakah Uap Air Merupakan Gas Ideal? Pertanyaan ini tidak bisa dijawab dengan ya atau
tidak sebab kesalahan sekecil apapun dalam
mekanikal sistem dapat berakibat fatal. Kesalahan
yang terjadi dalam mengolah uap-air sebagai gas
ideal dihitung dan diplot pada gambar disamping.
Jelas dari gambar itu bahwa pada tekanan di
bawah 10 kPa, uap air dapat diperlakukan sebagai
gas ideal, berapapun suhunya, dengan kesalahan
yang dapat diabaikan (kurang dari 0,1 persen).
Namun, pada tekanan yang lebih tinggi, asumsi
gas ideal menghasilkan kesalahan yang tidak
dapat diterima, terutama di sekitar titik kritis dan
garis uap jenuh (lebih dari 100 persen).
Oleh karena itu, dalam aplikasi AC, uap air di udara
dapat diperlakukan sebagai gas ideal tanpa
kesalahan karena tekanan uap air sangat rendah.
Namun, dalam aplikasi pembangkit listrik tenaga
uap, tekanan yang terlibat biasanya sangat tinggi;
GAMBAR: Persentase kesalahan ([|vtabel - videal| / vtabel] x 100) oleh karena itu, hubungan gas ideal tidak boleh
yang terkait dengan asumsi steam sebagai gas ideal, dan wilayah digunakan. Untuk mengetahui seberapa besar
dimana steam dapat diperlakukan sebagai gas ideal dengan penyimpangan itu diperkenalkan konsep Faktor
kesalahan kurang dari 1 persen. Kompresibilitas Z.
Faktor Kompresibilitas Z didefinisikan sebagai
Faktor Kompresibilitas Z berikut:

Pv
Pv  Z Ru T atau Z
Ru T
Ketika P atau T tidak diketahui, Z dapat ditentukan
dari grafik kompresibilitas dengan bantuan volume
spesifik semu yang didefinisikan sebagai:

vactual T P
vR  TR  and PR 
R Tcr Tcr Pcr
Pcr
Pada grafik menunjukkan kondisi dimana Z = 1
dan gas berperilaku sebagai gas ideal:
1. PR < 10 dan TR > 2 atau P < 10Pcr dan T > 2Tcr
Grafik kompresibilitas umum berdasarkan data 2. PR << 1 atau P << Pcr
untuk sejumlah besar gas.

Catatan: Jika PR kecil, kita harus memastikan bahwa statusnya tidak berada di wilayah cairan terkompresi untuk
suhu tertentu. Kondisi cairan terkompresi jelas bukan kondisi gas yang ideal.
CONTOH: Penggunaan Grafik Umum

Tentukan volume spesifik refrigeran-134a pada 1 MPa dan 50 °C, menggunakan (a) persamaan gas ideal dan (b) grafik
kompresibilitas umum. Bandingkan nilai yang diperoleh dengan nilai aktual 0,021796 cum/kg dan tentukan kesalahan
yang terlibat dalam setiap kasus.
Solusi:
Volume spesifik refrigeran-134a harus ditentukan dengan asumsi
perilaku gas ideal dan nonideal. Analisis Konstanta gas, tekanan kritis,
dan suhu kritis refrigeran-134a ditentukan dari Tabel A – 1 diperoleh:

(a) Volume spesifik refrigeran-134a berdasarkan asumsi gas ideal


adalah
cum
RT 0.0815 kPa · · K 323 K
= = = 0.026325 ⁄
1000

karena itu, jika memperlakukan uap refrigeran-134a sebagai gas ideal


akan menghasilkan kesalahan (0,026325 - 0,021796) /0,021796 =
0,208 atau 20,8 persen dalam kasus ini.
CONTOH: Penggunaan Grafik Umum

Tentukan volume spesifik refrigeran-134a pada 1 MPa dan 50 °C, menggunakan (a) persamaan gas ideal dan (b) grafik
kompresibilitas umum. Bandingkan nilai yang diperoleh dengan nilai aktual 0,021796 cum/kg dan tentukan kesalahan
yang terlibat dalam setiap kasus.
Solusi:
(b) Untuk menentukan faktor koreksi Z dari grafik
kompresibilitas, pertama-tama kita perlu menghitung tekanan
dan suhu yang berkurang:

Pembahasan: Kesalahan dalam hasil ini kurang dari 2 persen.


Oleh karena itu, jika tidak ada data yang ditabulasi, grafik
kompresibilitas umum dapat digunakan dengan yakin.
RESUME PEMAKAIAN PERSAMAAN KEADAAN GAS IDEAL
GAMBAR: Persentase kesalahan ([|vtabel - videal| / vtabel] x 100) FAKTOR KOMPRESIBILITAS - UKURAN DEVIASI
yang terkait dengan asumsi steam sebagai gas ideal, dan wilayah DARI PERILAKU IDEAL-GAS
dimana steam dapat diperlakukan sebagai gas ideal dengan
kesalahan kurang dari 1 persen. Persamaan gas ideal sangat sederhana dan mudah
digunakan. Namun, seperti yang diilustrasikan
pada Gambar, gas ril menyimpang dari perilaku
gas ideal secara signifikan pada keadaan di dekat
daerah saturasi dan titik kritis.

Faktor kompresibilitas adalah satu


kesatuan (paket) dengan persamaan
keadaan gas ideal.

jika tidak ada data yang ditabulasi, grafik


Machmud SYAM, TERMODINAMIKA, TMUH-AKHIR 20/21 kompresibilitas umum dapat digunakan dengan yakin.
Tugas Individu (Penguasaan Persamaan Keadaan Gas dan Faktor Kompresibilitas)
 Tangki bervolume 3,27 m3 berisi 100 kg nitrogen pada 175 K. Tentukan tekanan dalam tangki, menggunakan (a)
persamaan gas ideal, (b) persamaan Van der Waals, dan (c) persamaan Beattie Bridgeman. Bandingkan hasil
Anda dengan nilai aktual 1505 kPa.
 Tugas individu semua kelas (A,B,C)

 Tentukan volume spesifik uap refrigeran-134a pada 0,9 MPa dan 70 °C berdasarkan (a) persamaan gas ideal, (b)
grafik kompresibilitas umum, dan (c) data dari tabel. Juga, tentukan kesalahan yang terlibat dalam dua kasus
pertama.
 Tugas individu kelas (C)

 Tentukan volume spesifik gas nitrogen pada 10 MPa dan 150 K berdasarkan (a) persamaan gas ideal dan (b) grafik
kompresibilitas umum. Bandingkan hasil ini dengan nilai eksperimen 0,002388 m3/kg, dan tentukan kesalahan
yang terlibat dalam setiap kasus.
 Tugas individu kelas (B)

 Tentukan volume spesifik uap air superheated pada 3,5 MPa dan 450 °C berdasarkan (a) persamaan gas ideal, (b)
grafik kompresibilitas umum, dan (c) tabel uap. Tentukan kesalahan yang terlibat dalam dua kasus pertama.
 Tugas individu kelas (A)
Tugas Kelompok (Penguasaan Persamaan Keadaan Gas dan Faktor Kompresibilitas)
 Gas karbon dioksida memasuki pipa dengan kecepatan 3 MPa dan 500 K dengan laju aliran massa 2 kg/s. CO2
didinginkan pada tekanan konstan saat mengalir di dalam pipa dan mengakibatkan temperatur CO2 turun
menjadi 450 K saat keluar. Tentukan laju aliran volume dan kepadatan karbon dioksida di saluran masuk dan laju
aliran volume di pintu keluar pipa menggunakan (a) persamaan gas ideal dan (b) grafik kompresibilitas umum.
Juga, tentukan (c) kesalahan yang terjadi dalam setiap kasus.

 Pada tekanan atmosfer air diketahui membeku pada 0 °C. Di saat itu, campuran air cair dan es pada 0 °C
dikatakan berada pada kesetimbangan stabil karena tidak dapat mengalami perubahan apapun ketika diisolasi
dari lingkungannya. Namun, jika air bebas dari kotoran dan permukaan bagian dalam wadah mulus suhu air
dapat diturunkan hingga -2 °C atau bahkan lebih rendah tanpa pembentukan es pada tekanan atmosfer. Tetapi
pada keadaan itu bahkan gangguan kecil apapun, dapat memicu pembentukan es secara tiba-tiba dan suhu air
kembali stabil pada 0 °C seiring perubahan mendadak ini. Air yang masih berwujud cair pada suhu -2 °C ini,
dikatakan dalam keadaan metastabil. Tulis esai tentang keadaan metastabil dan diskusikan perbedaannya
dengan keadaan kesetimbangan stabil.
KELOMPOK I (KELAS A) KELOMPOK IV (KELAS A)
KELOMPOK II (KELAS B)
D021171325 MUHAMMAD MUQARROBIN AS-SAJJAD D021191119 Muhammad Farhan D021191029 JULIO YORDAN
D021171327 HARIMAN WAHYUDI SIDIK D021191123 Yosila Putra Kurniawan D021191032 Patricia Sherin Kawinda
D021181510 SAMUEL SURYA KAROMA` LEBANG D021191129 Fachrul Rozy D021191033 Andi Yusran Patiroi Mangkau
D021191005 AHMAD MUDZAKKIR D021191130 VITHO VALERIE PALEBANGI D021191034 MUH. FADEL ASHARI
D021191008 JUAN KEVIN ARVITO ARING D021191131 Donny anjelias D021191036 Ridwansyah Burhanuddin
D021191015 Muh. Wirfan D021191134 Nor Rahayuni D021191043 Nur Hamnashri
D021191019 Dwi Oktawijaya D021191139 MUH. ZUL ALIF D021191044 Jimmy Wahyudi
D021191025 Muhammad Rasyid Al Humam D021191140 Andi Muh. Muslim Syam D021191046 Subir
D021191027 FARHAN TAHIR D021191142 Syamsi Dhuha D021191052 Fairuz adhim
D021191030 ZULHAM MAULANA USMAN D021191144 CRISTOFORUS TANGDILINTIN D021191064 MUHAMMAD FIKRI HAERUDDIN
KELOMPOK II (KELAS A) KELOMPOK III (KELAS B)
D021191031 MUH. RENALDY D021191074 Fandi Pawallungi
D021191035 Wahyu Ramadhan D021191075 Miftahul Tabrina
D021191037 ALFRIANDI KANSASI ISSAN D021191081 ILHAM ANANDA
D021191038 Febry Valentino D021191082 PUSPITA SARI
D021191039 Candra Winata Personalia Tugas D021191087 Muh.Fadli Fauzan
D021191055 ASYIQ DIYAUL HAQ Kelompok D021191090 Andi Ahmad Kamil Saparuddin
D021191057 Muh. Rifky Risqullah Rachmat D021191098 Paskal Sallolo Manga'
D021191065 Muhammad Raihan Dani Ramadhan D021191099 MUTAKHIR
D021191073 I Made Widhi Aditya Pranata D021191109 Muh. Ikhsan Hasan
D021191076 A. Muh. Asdiangga Aswan D021191125 M. Dzulfaqar Syaifullah
KELOMPOK III (KELAS A) KELOMPOK I (KELAS B) KELOMPOK IV (KELAS B)
D021191079 Afsilus Seblon D021191001 MUH ARFANDI FATAHUDDIN M D021191126 Muh. Afrisal Arma
D021191084 MUH. ARJUN D021191004 Edward Layuk Mairi D021191133 Murthada Mutahhar Al-fajri Nawawi
D021191091 ANDI ZULKIFLI D021191007 Henry Dwiputra Hafid D021191135 Nikyta Bella
D021191097 Rahmadien Fibrian Inayatullah Y.e D021191009 M. Akbar Romadhona Surana D021191136 ANDI MUH. FARHAND ARDIAN
D021191100 Vicky Fradiansyah D021191013 Muhammad Dimaz Putranto D021191137 Vauzeel Alfon Firstsandy
D021191102 Irwan D021191016 Nurkhofifah Marsing D021191138 A. Muhammad Rafli Risal
D021191103 Gusti pala lomo D021191020 MUH. IBRAHIM RAHMAT D021191143 Andrian Saputra Tanyawan
D021191108 Jufri D021191021 AGUNG TRI SAPUTRA D021191145 Arham Samsir
D021191112 MARIO TEGAR AL ANGTONO D021191024 ASWAN SUPARDI D021191146 Arief Fikrie
D021191116 Jailani Ahmad Thufa'il D021191028 Sofia Nadila D021191150 ANDI MUHAMMAD FAIZ
KELOMPOK I (KELAS C) KELOMPOK II (KELAS C) KELOMPOK III (KELAS C)
D21116028 NELSON NOMLENI D021191040 TAUFIK RAHMAD D021191097 Rahmadien Fibrian Inayatullah Y.e
D21116310 ARMANZAH D021191047 YUDHISTIRA MURTI D021191101 Am Diaz Miftah
D021171309 MUH. IRSYAD FAUZI SIGARA D021191054 MOH IRHAM HAMZAH P D021191113 ARIEF DWI YULIANTO AP
D021171508 Azizul D021191058 Atong Saputra D021191116 Jailani Ahmad Thufa'il
D021171514 MUHAMMAD FUAD GHIFFARI D021191061 Renaldi Parangan D021191117 Yusril Adytia R. Marasobu
D021181336 MUH. NASRUL NA D021191062 ILHAM HAMDI D021191120 Muhammad Alifka Fikriansyah Ashari
D021191003 I Wayan Aldi Gunawan D021191067 Willy Julian Situru D021191141 FAHMISUD FAIDSIN
D021191006 Muhammad Adam Padanrangi D021191072 MUH. ALFIN FAUZHY D021191148 MUHAMMAD IRHAN SAPUTRA
D021191011 Muh.Rijal Nur D021191092 Andi Muzammil Usman D021191149 M. Thoriq Ibnu Sina
D021191026 Achmadani Aswin

Tugas Kelompok ini merupakan INSRUMEN untuk menilai kemampuan Anda bekerja dalam satu Team Work baik
dalam bentuk Kolaboratif ataupun Koperatif untuk memecahkan permasalahan yang diberikan. Produk akhir dari
tugas ini adalah VIDEO PRESENTASI kelompok. Beberapa ketentuan yang wajib diperhatikan:
1. Aktifitas kerja kolompok didokumentasikan dan dilaporkan pada bagian pengantar
2. Video memuat solusi dari pemasalahan yang diberikan dan merupakan Karya Kreatif kelompok.
3. Durasi video presentasi maksimum 7 menit dan diupload ke www.youtube.com
4. Laporan video presentasi kelompok cukup dengan menuliskan alamat Link video dari www.youtube.com
pada folder tugas-video presentasi-1 di SIKOLA-UNHAS
5. Link Video Presentasi sudah kami terima paling lambat pada agenda Minggu 7-2
6. Selamat berkarya semoga berhasil.

Tim Dosen Termodinamika 2021

Anda mungkin juga menyukai