Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH ALIRAN FLUIDA INCOMPRESSIBLE

ALIRAN FLUIDA

Oleh :
1. Febri wahyudi
NIM : 090307017
2. Harlinda mastura S
NIM : 090307004
3. M. Iqbal
NIM : 090307010
4. Sugiharto
NIM : 090307021

PROGRAM STUDI MIGAS


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE
KATA PENGANTAR

Assalamuallaikum.Wr.Wb
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang maha pengasih
lagi maha bijaksana yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
kepada kami, sehingga kami bisa menyelesaikan makalah kami yang
berjudul “Aliran fluida incompressible” ini. Makalah ini kami buat
dengan sepenuh kemampuan yang kami miliki.
Makalah ini dibuat oleh seluruh anggota kelompok IV(empat).Kami
menyelesaikan makalah ini selama 2 minggu dan kami berharap
makalah ini dapat dipertimbangkan dengan baik oleh para pembimbing
dan juga semoga makalah ini bisa berguna dengan baik sesuai dengan
fungsinya.
Penghargaan setinggi-tingginya kami sampaikan pada semua pihak
yang telah membantu sehingga tersusunnya makalah ini,semoga
menjadi amal kebaikan dan mendapatkan pahala setinggi-tingginya dari
Allah SWT.Amin.

Lhokseumawe, 30 Desember 2009


Penulis

I. JUDUL PERCOBAAN : ALIRAN FLUIDA

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS :


Setelah melakukan praktikum ini, mahasiswa diharapkan dapat :
– Mempelajari fenomena-fenomena yang terjadi pada aliran fluida
– Dapat menghitung panjang total pipa, panjang equivalen pipa,
kecepatan laju alir fluida (V), angka Reynold (Nre), hubungan

antara Nre dengan koefisien gerak darcy ( ), luas basah pipa


λ

(Apipa) dan daya pompa


– Membuat deskripsi dari rangkaian pipa yang menjadi objek pada
percobaan ini lengkap dengan elbow, valve, pompa dan lain-lain

III. DASAR TEORI :


Fluida adalah zat yang tidak dapat menahan perubahan bentuk
(distorsi) secara permanen. Bila bentuk suatu massa fluida akan diubah,
maka di dalam fluida akan terbentuk lapisan-lapisan hingga mencapai
suatu bentuk baru. Pemahaman tentang fluida sangat penting untuk
dapat menyelesaikan soal-soal pergerakan fluida melalui pipa, pompa
dan peralatan proses atau alat ukur laju alir pada fluida.
Fluida dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu :
a. Fluida tak mampu mampat (Incompressible), yaitu : densitas
fluida hanya sedikit terpengaruh oleh perubahan yang besar
terhadap tekanan dan suhu.
Contoh : Air
b. Fluida mampu mampat (Compressible), yaitu : fluida yang
apabila diberi gaya tekanan, maka volume dan suhunya akan
mengalami perubahan.
Contoh : Gas

3.1 Laju Alir Fluida dan Alat Ukur Laju Alir


Laju alir fluida dalam pipa dapat diukur secara langsung maupun
tidak langsung. Alat ukur laju alir secara umum disebut dengan
flowmeter. Jenis-jenis flowmeter, diantaranya : piston, oval-gear disk,
rotary-vane type, orifice plate, venturi tube, flow nozzle, pitot tube,
elbow, rotarmeter dan lain-lain. sedangkan untuk mengatur besar
kecilnya aliran tersebut digunakan katup atau Valve. Gambar beberapa
contoh Valve, (lampiran). Prinsip kerja setiap pengukur aliran tersebut
didasari oleh prinsip fisika yang sama, yaitu peningkatan kecepatan
menyebabkan penurunan tekanan. Perbedaan antara pengukur aliran
tersebut hanya masalah harga, keakuratan dan seberapa dekat
bekerjanya alat ini mengikuti asumsi-asumsi aliran yang diidealkan.

3.2 Bilangan Reynold dan Jenis Aliran


Angka Reynold mempelajari kondisi dimana suatu jenis aliran
berubah menjadi aliran jenis lain dan menemukan bahwa kecepatan
kritis, dimana aliran laminair berubah menjadi aliran turbulen
tergantung dari 4 buah besaran, yaitu : diameter tabung, viscositas,
densitas dan kecepatan linear rata-rata zat cair.
Bilangan Reynold yaitu perbandingan antara inersia dan gaya
gesek. Laju alir dan berat jenis adalah gaya inersia, sedangkan diameter
pipa dan viscositas adalah gaya gesek

NRe =
D.V .ρ D.V
=
µ ν

Keterangan : D = Diameter pipa


V = Kecepatan aliran
v = Viscositas kinematik zat cair (1 m2/det = 10,7639
ft/det)
μ = Viscositas zat cair
ρ = Densitas zat cair

Aliran fluida didalam pipa terbagi menjadi dua,yaitu :


a. Aliran Laminair, adalah aliran fluida yang mengalir secara halus
dengan kecepatan aliran yang rendah disepanjang pipa dan
mempunyai profil kecepatannya berbentuk parabola. Aliran
laminair mempunyai angka Reynold kurang dari 2100
b. Aliran Turbulen, adalah aliran yang terjadi pada kecepatan
tinggi atau viscositas rendah, aliran akan terpecah menjadi
pusaran-pusaran yang bergerak sepanjang pipa dengan
kecepatan rata-rata yang sama. Aliran turbulen memiliki nilai
bilangan Reynold diatas 3000

3.3 POMPA
Salah satu alat untuk memindah fluida dari suatu tempat
ketempat yang lain disebut pompa. Pompa digunakan dalam sistem
aliran untuk meningkatkan energi mekanik fluida yang mengalir dengan
tujuan mempertahankan aliran. Pada pompa, densitas fluida konstan
dan besar. Perbedaan tekanan biasanya cukup besar. Daya pompa (P)
yang diberikan kepada penggerak pompa dari sumbu luar atau dihitung
dari laju aliran massa dan tinggi tekan yang dibangkitkan pompa (Pf)
dan effisiensi pompa (η).

Pf
P=
η

Keterangan ;
P = Daya pompa
Pf = Daya yang diberikan kepada penggerak pompa
η = Effisiensi pompa
Istilah-istilah yang terdapat pada pompa, antara lain:
a. Disharge head ialah jarak antara pusat pompa kepermukaan cairan
paling atas
b. Suction head ialah antara pusat pompa kepermukaan cairan pada
posisi bawah dari atas pusat pompa
c. Suction leaf ialah jarak antara pusat pompa ke permukaan cairan di
bawah pusat pompa
d. Total head ialah jarak total permukaan cairan

Discharge
head

Suction Leaf

(a)

Total
head
Discharge
head

Suction
head

(b)
Gbr 1 (a),(b). Posisi pompa terhadap tangki dalam aliran fluida

3.4 Menentukan Debit

A.H
Q =
T

Keterangan, Q = Debit (m3/det)


A = Luas basah (m2)
H = Tinggi air (m)
T = Waktu jatuh (detik)

3.5 Menentukan Kehilangan Tinggi Tekan pada Pipa Lurus


1. Rumus Darcy

 V2
h g s= λ
d 2g

Keterangan, hgs = Kehilangan tinggi tekan


= Koefisien gesek Darcy
λ

= Panjang pipa

V = Kecepatan aliran
D = Diameter pipa
g = Percepatan gravitasi

2. Rumus Strickler

.V 2 .
hgs = I E .  = 4/3
K st 2 . Rh

Keterangan, hgs = Kehilangan tinggi tekan


Kst = Koefisien gesek Strickler
= Panjang pipa

V = Kecepatan aliran
Rh = Radius hidrolik
Ie = Kemiringan garis energi
3.6 Hubungan antara Bilangan Reynold dengan Koefisien Gesek
Darcy
Rumus Blassius :

0,316
λ=
Re 0.25 .

IV. BAHAN DAN ALAT PERCOBAAN :


a. Bahan Kimia :
– Air
a. Alat Yang dipergunakan :
– Seperangkat pipa aliran air
– Jangka sorong
– Meteran/Mistar ukur

V. Gambar/Rangkaian Alat
VI. PROSEDUR KERJA
I. pipa
– Pipa aliran air yang berada pada point (V) atau di ruangan operasi
distilasi dijadikan objek untuk pratikum dengan mengambil variasi
dari diameter pipa, sambungan pipa, letak pompa dan ketinggian
tangki air
– Pratikan mengukur Outside diameter pipa yang ada dengan
menggunakan jangka sorong dan mengukur panjang pipa dengan
meteran/mistar
– Aliran dalam pipa ditentukan debit air sebesar m3/det
– Data yang diperoleh pratikan, dijadikan sebagai informasi dalam
menyelesaikan perhitungan, antaranya :
1. Panjang total pipa,
2. Panjang equivalen,
3. Kecepatan aliran air (V),
4. Bilangan Reynold (Nre),
5. Hubungan antara Nre dan Koefisien Gesek Darcy ( )
λ
I. Pompa
– Objek dapat diambil pada gambar 1.a,b, mengenai letak pompa
terhadap tangki air (disesuaikan dengan kondisi laboratorium)
– Tentukan debit air ( m3/det)
– Ukur panjang pipa, diameter pipa dari tangki isapan pompa dan
buangan dari pompa ketangki air penampungan
– Ukur tinggi tangki dari pusat pompa ketangki penampungan
(discharge head), suction head dan total head
– Tentukan daya pompa, laju alir dan head loss

VII. Keselamatan Kerja


Dalam melakukan pratikum ini mahasiswa diharapkan tetap
memperhatikan tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3), antara
lain dalam mengukur ketinggian letak tangki, pipa dengan
menggunakan tangga atau memanjat, dan menggunakan pompa.
Dalam hal ini disarankan menggunakan alat pelindung diri (APD), antara
lain : helmet, safety belt, glove dan lain-lain.

VIII. DATA PENGAMATAN


Data yang perlu diambil antara lain : panjang pipa, Jumlah elbow,
Tee, gate dan lain-lain, Diameter pipa luar

Tabel 8.1 Data pengamatan pada pipa


No Panjang Diamet Tinggi Jumla Jumla Jenis
Pip pipa er pipa h h katup
a (ft) luar (m) elbow Tee
pipa (buah (buah
(in) ) )
1 1,77 1,96 2,00 1 1 Gate
2 5,67 Valve
3 0,88
4 1,24
5 1,28

Catatan : Salah satu Contoh data pengamatan berdasarkan gambar


point V
Tugas : 1. Lengkapi tabel diatas
2. Panjang total pipa,
3. Panjang equivalen,
4. Kecepatan aliran air (V),
5. Bilangan Reynold (Nre),
6. Hubungan antara Nre dan Koefisien Gesek Darcy ( ) dan
λ

7.Gambarkan perangkat pipa aliran air yang digunakan

Tabel 8.2 Data pengamatan pada pompa


No Komponen Suction Head Discharge
Head
1 Tinggi Tangki (ft)
2 Panjang Pipa (ft)
3 Diameter Pipa (in)
4 Tekanan (Psi)
5 Kecepatan aliran (ft/det)
6 Rugi Gesekan (ft-lbf/lb)
7 Effisiensi Pompa (%)
Tugas :
1. Lengkapi tabel berdasarkan objek (gbr 1 (a),(b))
2. Hitung Daya Pompa

IX. SOAL DAN PERTANYAAN


1. Dari hasil percobaan yang diperoleh, Tentukan apakah
sistem menghasilkan aliran laminair atau aliran turbulen ?
2. Bagaimana hubungan Bilangan Reynold dan Darcy?
(Tampilkan dalam bentuk grafik)

DAFTAR PUSTAKA

McCabe, W.L., Smith. J.C., dan Harriott. P., Unit Operaration in Chemical
Engineering, ed. 4. McGraw-Hill. New York, 1985

Gean Koplis, C.J.,Transport Processes and Unit Operations, eds. 2, Allyn


and Bacon, inc., 1978

Munson and Young ., Fundamentals of Fluid Mechanics, eds. 4. Jakarta,


Erlangga 2004

TAKARIR
– Compressible = aliran mampu mampat,yaitu aliran yang
mengalami perubahan volume dan suhu jika diberikan tekanan
– Fluida = zat alir (cair,gas dan udara)
– Glove = alat pelindung tangan (sarung tangan)
– Helmet = alat pelindung kepala (helm)
– Incompressible = aliran tak mampu mampat, yaitu densitas
fluida tidak mengalami perubahan yang bearti (dpt diabaikan)
saat tekanan dan suhu mengalami perubahan yang besar
– Laminair = aliran yang mengalir dengan kecepatan aliran rendah
(NRe < 2100)
– Safety belt = alat pelindung diri dari ketinggian
– Turbulen = aliran yang mengalir dengan kecepatan aliran tinggi
(NRe >3000)
LAMPIRAN I
Tabel 1. Hasil Pengolahan Data Pada Pipa
No Panjang Panjang Kecepa
total pipa eqivalen (ft) tan NRe λ
(ft) aliran
(m/jam)
1 30,18 70 9090,91 963,64 0,043
2
3
dst

Contoh Perhitungan :

1. Panjang pipa total adalah Penjumlahan seluruh panjang pipa dan


panjang eqivqlen
Missal panjang pipa (L),maka : L total = (L1 + L2 + L3 +…) + Leqivalen
Ltotal = 30,18 ft

2. Panjang Eqivalen
Leq = Lpipa x Jumlah Elbow
Leq = 5 x 14
Leq = 70 ft

3. Kecepatan Aliran (V)

Q
V =
1 / 4ΠD 2

Diketahui OD = 2,4 in dan ID = 2,067 in = 0,053 m

20 m 3 / jam
V =
1 / 4Π ( 2,8 x10 −3 ) m 2

V = 9090,91 m/jam
4. Bilangan Reynold (Nre)

NRe =
D.V .ρ
µ

NRe =
(1)(0,053)(9090,91)
0,5

NRe = 963,64

5. Koefisien gesek Darcy (λ)

0,316
λ=
Re 0.25 .

= 0,043
0,316
λ=
963,64 0.25 .

Tabel 2. Hasil Pengolahan Data Pada Pompa

No Komponen Suction Head Discharge


Head
1 Tinggi Tangki (ft) - 50
2 Panjang Pipa (ft) 5 10
3 Diameter Pipa (in) 3 2
4 Tekanan (atm) 1 1
5 Kecepatan aliran (ft/det) 3 6,61
6 Rugi Gesekan (ft-lbf/lb) - 10
7 Effisiensi Pompa (%) - 60

Contoh Perhitungan :
– Daya pompa
– Tekanan yang diberikan pompa adalah

2 2
Va −V b
Pb − Pa = ρ + W pη
2gc

3 2 − 6,612
W p (0,6) = 1,84 x62,37
2 x32,17

Wp = 47,9 lbf/ft2

– Daya pompa adalah hasil kali Wp dan laju aliran massa dibagi
factor konversi, 1 Hp = 550 ft-lbf/det
m = 0,0513 x 3 x 1,84 x 62,37 = 17,66 lb/det

Sehingga daya pompa :

mW p
P=
550

17 ,66 x101,1
P =
550

P = 3,25 hp

DAFTAR PUSTAKA
McCabe, W.L., Smith. J.C., dan Harriott. P., Unit Operaration in Chemical
Engineering, ed. 4. McGraw-Hill. New York, 1985

Gean Koplis, C.J.,Transport Processes and Unit Operations, eds. 2, Allyn


and Bacon, inc., 1978

Munson and Young ., Fundamentals of Fluid Mechanics, eds. 4. Jakarta,


Erlangga 2004

Anda mungkin juga menyukai