Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Kemiri (Aleuurites Moluccana) adalah tumbuhan yang bijinya


dimanfaatkan sebagai sumber minyak dan rempah – rempah. Tumbuhan ini masih
sekerabat dengan singkong dan termasuk dalam suku Euphorbiaceae. Dalam
perdagangan antar Negara dikenal sebagai candle berry, indian walnut, dan
candlenut. Pohonnya disebut sebagai varnish tree atau kukui nut tree. Minyak
yang diekstrak dari bijinya berguna dalam industry untuk digunakan sebagai
bahan campuran cat dan dikenal sebagai tung oil.

Minyak lemak ialah sejenis minyak lemak yang terbuat dari tumbuhan.
Digunakan dalam makanan dan untuk memasak, bukan hanya itu saja minyak
kemiri banyak memiliki manfaat untuk kesehatan karena kandungan zat yang
bersifat obat yang ada didalamnya. melihat begitu banyak manfaat dan besarnya
nilai ekonomis dari minyak kemiri maka penulis mengangkat ekstraksi minyak
kemiri sebagai laporan UKK kimia industri SMKN 1 TUBAN.

1.2. Tujuan

1.Dapat membuat minyak kemiri dengan metode soxhletasi

2.Dapat melaksanakan proses ekstraksi, distilasi, dan analisa uji mutu

3.Dapat melakukan praktikum sesuai dengan prosedur kerja

4.Dapat menentukan kadar minyak kemiri dalam biji kemiri

5.Dapat menentukan kadar asam lemak bebeas dalam minyak kemiri


1.3. Keunggulan

1.Bahan baku mudah diperoleh dengan harga terjangkau

2.Memiliki aplikasi yang luas


3.Memiliki nilai ekonomis yang tinggi
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Minyak Kemiri

Kemiri (aleuritasmoluccana)adalah tumbuhan yang bijinya dimanfaatkan


sebagai sumber minyak dan rempah –rempah. Kemiri terutama ditanam untuk
bijinya, yang setelah diolah sering digunakan dalam masakan Indonesia. Kemiri
memiliki kesamaan dalam rasa dan tekstur dengan macadamia yang juga
memeiliki kandungan minyak yang hampir sama. Inti biji kemiri mengandung 60–
66% minyak.

Minyak kemiri terutama megandung asamoleostearat. Minyak yang lekas


mongering ini biasa digunakan untuk mengawetkan kayu, sebagai pernis atau cat,
melapisi kertas agar anti air. Bahan sabun, bahan campuran isolasi, pengganti
karetdan lain –lain. Dalam penulisan lontar, bijikemiri yang telah dibakar
digunakan untuk menghitamkan tulisan pada lebaran –lembaran lontar. Kemiri
mempunyai sifat untuk mengatasi dan mengobatipeyakit diare, disentri,sakit
perut, sembelit, demam, dan juga sariawan.

Manfaat kemiri disebabakan karena kandungan yangada di dalamnya


sepertisponin, falvonoida,danpolifenol.Komponen tersebutmerupakan komponen
yang baik bagi manusia.Terdapat kandungan gi di dalam kemiri seperti protein,
lemak, dan jugakarbohidrat. Kandungannya yang penting di dalam kemiri adalah
vitamin, asam sulfate, serta foto sentrol yang bias membantu menghambat
terjadinya pembentukan kolesterol.
2.2. Ekstraksi

1.Pengertian Proses Ekstraksi

Ekstraksi adalah proses pemisahan suatu zat ke dalam komponen –


komponennya berdasarkan perbedaan kelarutannya dengan mengguankan zat
pelarut atau solvensebagai pemisah atau “ separating agent” dengan pembagian
sebuah zat terlarut antara dua pelarut yang tidak bercampur untuk mengambil zat
terlarut tersebut dari satunpelarut ke pelarut yang lain.

Apabila komponen yang dipisahhkan berada dalam fase padat, maka


proses tersebut dinamakan pelindihan atau ”LEACHING”, sedangkan istilah “
EKSTRAKSI” umum dipakai jika soluter berada dalam fase cair. Seringkali
campuran bahan padat dan cair ( misalnya bahan alami) tidak dapat atau sukar
sekali dipisahkan dengan metode pemisahan mekanisn atau termis yang telah
dibicarakan. Misalnya saja, karena komponennya saling bercampur secara sangat
erat, peka terhadappanas, beda sifat –sifat fisiknya terlalu kecil, atau tersedia
dalam konsentrasi yang terlalu rendah.

Berikut adalah istilah –istilah yang umumnya digunakan dalam


prosesekstraksi

Bahan ekstraksi : campuran bahan yang akan diekstraksi

Pelarut : cairan yang digunakan untuk melangsungkan ekstraksi

Ekstrak : bahan yang dipisahkan dari bahan ekstaksi ( hasil)

Larutan ekstrak: pelarut setelah proses pengambilan ekstrak

Rafiant :bahan ekstraksi setelah diambil ekstraknya ( residu)

Ekstraktor : alat ekstraksi

Ekstraksi padat –cair: ekstraksi dari bahan padat

Ekstraksi cair –cair: ekstraksi dari bahan cair


2.Ekstraksi padat -cair

Ekstraksi padat cair adalah proses ekstraksi yang dilakukan untuk


memisahkanpadatan dengan pelarut yang juga berupa cairan. Ekstraksi padat cair
disebut juga pengurasan (leaching).

Sebagaicontoh pembuatan ester( essence) untuk bau –bauan dalam


pembuatan sirup atau minyak wangi, pengambilan kafein dari daun teh, biji kopi
atau biji coklat dan yang dapat dilihat sehari –hari ialah pelarutan komponen –
komponen kopidengan menggunakan air panas dari biji kopi yang telah dibakar
atau digiling. Leaching dibagi menjadi dua yaitu :

1.Percolation ( liquid added into solids)

Pelarut dikontakan dengan padatan melalui proses tunak ataupun tak


tunak. Metode ini lebih banyak digunakan untuk pemisahan campuran solid –
liquid dimana jumlah padatan sangat besar dibandingkan fase liquid.

2.Dispersed solids ( solids added into liquid)

Pada metode ini,padatan dihancurkan terlebih dahulu menjadi pecahan


kecil sebelum dikontakan dengan pelarut. Metode inipopuler karena tingkat
kemurnian hasil prosses sehingga dapat menyeimbangi biaya operasi pemisahan
yang tinggi.

2.3. Prinsip Kerja Ekstraksi

Ekstraktor soxhlet adalah salah satu instrumen yang digunakan untuk


mengekstrak suatu senyawa. Danumumnya metode yang digunakan dalam
instrumen ini adalah untuk mengekstrak senyawa yang kelarutannya terbatas
dalam suatu pelarut namun jika suatu senyawa mempunyai kelarutan yang tinggi
dalam suatu pelarut tertentu, maka biasanya metode filtrasi
(penyaringan/pemisahan)

biasa dapat digunakan untuk memisahkan senyawa tersebut dari suatu


sampel. Adapun demikian, prinsip kerja dari ekstraktor soxhlet adalah salah satu
model ekstraksi (pemisahan/pengambilan)yang menggunakan pelarut selalu baru
dalam mengekstraknya sehingga terjadi ektraksi yang kontinyu dengan adanya
jumlah pelarut konstan yang juga dibantu dengan pendingin balik (kondensor).

2.4. Distilasi

Distilasi adalah suatu metode pemisahan campuran yang didasarkan pada


perbedaan tingkat volatilitasnya (kemudahan zat untuk menguap) pada suhu dan
tekanan tertentu. Distilasi dapat digunakan untuk memurnikan senyawa – senyawa
yang mempunyai titik didih berbeda sehingga dapat dihasilkan senyawa yang
memiliki kemurnian yang tinggi. Terdapat beberapa teknik menggunakan distilasi,
salah satunya adalah distilasi sederhana.

2.5. n-Hexane

n-heksana adalah senyawa dengan rumus kimia C6H14 yang merupakan


hidrokarbon yang banyak digunakan sebagai pelarut organik yang memiliki sifat
mudah menguap. "n" pada n-heksana mengandung arti normal yang artinya rantai
hidrokarbonnya lurus atau linier yang dituliskan CH3-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3.
n-heksana sering digunakan pada saat penelitian untuk skripsi saya khususnya
pada proses ekstraksi biji nyamplung untuk didapatkan minyaknya. Hal ini
dikarenakan n-heksana yang merupakan pelarut nonpolar akan mengekstrak
minyak pada biji nyamplung juga merupakan senyawa nonpolar.

n-heksana banyak dipilih untuk proses pengekstrakan bahan alam yang


akan diambil senyawa nonpolarnya karena n-heksana relatif murah harganya
sekitar Rp 40.000,00 per Maret 2015 dan relatif aman karena tidak mengiritasi
kulit dan tingkat toksisitasnya relatif rendah. Namun, n-heksana akan mudah
terbakar (flammable) jika n-heksana diletakkan di dekat api karena titik didih n-
heksana yang rendah yaitu 69 °C.

2.6. Specific Grafity (SG)

Rapat massa (density) didefinisikan sebagai massa per satuan volume.


Sedangkan volume spesifik (specific Volume) adalah volume dibagi satuan
massa. Secara umum, rapat massa (density) bergantung pada suhu dan tekanan.
Rapat massa dari kebanyakan gas adalah sebanding dengan tekanan dan
berbanding dengan suhu. Terkadang rapat massa suatu zat harus dibandingkan
dengan rapat massa benda lain, perbandingan ini disebut gravitasi spesifik
(specific gravity) atau rapat massa relatif (relative density). Definisi lebih jelas
dari gravitasi spesifik adalah rasio dari rapat massa suatu substansi terhadap rapat
massa substansi standar pada suhu tertentu (biasanya 4 derajat Celcius).

2.7. Densitas

Densitas atau massa jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume
benda. Semakin tinggi massa jenisa suatu benda, maka semakin besar pula massa
setiap volumenya. Massa jenis rata – rata setiap benda merupakan total massa
dibagi dengan total volumenya. Sebuah benda yang meliki massa jwnis lebih
tinggi akan memiliki volume yang lebih rendah. Massa jenis berfungsi untuk
menentukan zat. Suatu zat yang memiliki massa dan volume berapapun akan
memiliki massa jenis yang sama.

2.8. FFA

Penentuan ALB/FFA adalah asam lemak bebas bersalah dari proses


hidrolisa minyak ataupun dari kesalahan proses pengolahan. Kadar asam lemak
yang tinggi berarti kualitas minyak tersebut semakin rendah. Penetuan kadar asam
lemak bebas ini bertujuan untuk menentukan kualitas minyak. Penentuan kadar
asam lemak yang paling dominan dalam sampel minyak atau lemak yang
digunakan.

Penentuan asam lemak dapat dipergunakan untuk mengetahui kulaitas


minyak atau lemak, hal ini diakarenakan untuk mengetahui kualitas minyak atau
lemak, hal ini dikarenakan bilangan asam lemak dapat dipergunakan untuk
mengukur dan mengetahui jumlah sampek. Semakin besar angka asan maka dapat
diartikan kandungan asam lemak bebas dalam sampel semakin tinggi, besarnya
asam lemak yang terkandung dalam sampel dapat diakibatkan dari proses
hidrolisis ataupun karena proses pengolahan kurang baik.
BAB III

PROSEDUR PERCOBAAN

3.1. Alat dan Bahan Ekstraksi

No. Nama Spesifikasi Jumlah Keterangan


Alat/Komponen/Bahan
1 2 3 4 5
Alat Tes/ Alat tangan
1. Unit ektraksi soxlet 1 unit
2. Gelas ukur 1 buah
3. Corong kaca 1 buah
4. Neraca 1 buah
5. Batu didih 3 butir
Bahan
1. Biji kemiri
2 n-heksana

3.1.2. Instruksi Kerja

1. Haluskan/kecilkan ukuran biji kemiri.


2. Timbang kemiri sebanyak ± 100 gram (disesuaikan dengan kapasitas alat
yang tersedia di sekolah).
3. Masukkan kemiri yang sudah halus ke dalam selongsong/ kertas saring,
pastikan tidak ada kebocoran pada kertas saring.
4. Masukkan bungkusan bahan kemiri ke dalam tabung soxlet.
5. Rangkai unit alat soxlet, dan pemanasnya dengan tegak lurus
menggunakan klem dan statif. Pastikan air pendingin bekerja dengan baik
(mengalir secara kontinyu).
6. Ambil pelarut n-heksana (disesuaikan dengan kapasitas alat di sekolah
masing-masing) dengan menggunakan gelas ukur dan masukkan labu alas
bulat, kemudian tambahkan batu didih ke dalamnya.
7. Lakukan pengecekan K3 pra-operasi.
8. Lakukan operasi ekstraksi selama ± 2 jam.
9. Ambil dan keringkan bungkusan bahan kemiri, kemudian timbang
massa/berat sisa kacang kering (residu).
10. Ukur volume ekstrak minyak kemiri dalam pelarut n-heksana yang
dihasilkan.
11. Pisahkan minyak kemiri dari pelarutnya dengan operasi distilasi
sederhana.
12. Catat dan buat laporan seluruh rangkaian kegiatan yang anda lakukan.

Massa kemiri umpan (awal) = ....... gram

Massa sisa kemiri kering (residu) = ...... gram

Volume pelarut n-heksana = ..... mL

Volume ekstrak dlam pelarut = ..... mL


3.2. Alat dan Bahan Distilasi

No. Nama Spesifikasi Jumlah Keteran


Alat/Komponen/Bahan gan
1 2 3 4 5
Alat Tes/Alat tangan
1. Unit distilasi sederhana 1 unit
2. Erlenmeyer 250 mL 1 buah
3. Gelas ukur 25 mL 1 buah
4. Gelas kimia 500 mL 1 buah
5. Neraca analitik 1 buah
6. Batu didih 3 butir
Bahan
1. Minyak kemiri dalam
pelarut n-heksana hasil
operasi ekstraksi soal/tugas
A

INSTRUKSI KERJA

1. Siapkan unit alat distilasi sederhana yang telah dibersihkan.


2. Rangkai unit alat distilasi sederhana, dan pemanasnya dengantegak
lurus menggunakan klem dan statif. Pastikan air pendingin bekerja
dengan baik (mengalir secara kontinyu).
3. Isi labu alas bulat dengan bahan minyak kemiri dalampelarut n-
heksana hasil operasi ekstraksi soal/tugas A, tambahkan batu didih
kedalamnya.
4. Hidupkan pemanas, dan lakukan operasi distilasi.
5. Kontrol temperatur operasi distilasi sesuai titik didih n-heksana.
6. Tampung distilat dan ukur volume distilat yang keluar.
7. Murnikan minyak kemiri yang dihasilkan dalam oven untuk
menghilangkan n-heksana yang masih tertinggal dalam minyak.
8. Ukur volume dan massa produk minyak kemiri murni.
9. Tentukan rendemen produk yang diperoleh.
10. Lakukan uji kualitas produk minyak kemiri secara fisika dan kimia.
11. Tentukan efisiensi distilasi dengan rumus dan perhitungan berikut :

Volume minyak kemiri = ..... mL


Massa/berat minyak kemiri = ..... gram
Volume cairan awal = ..... mL
Volume distilat = .....mL

Efisiensi distilasi = Volume distilat × 100%

Volume cairan awal

Anda mungkin juga menyukai