Makalah
Minyak Kedelai
Minyak Kedelai | 1
System Pengolahan Minyak Nabati
Minyak Kedelai
4/12/2012
Kata Pengantar
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan kepada
kami untuk menyelesaikan makalah kami ini tepat pada waktunya. Shalawat teriring salam
semoga selalu di curahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW Beserta keluarga
sahabat dan pengikut-pengikutnya yang insya Allah setia hingga akhir zaman.
Alhamdulillah kami bersyukur akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul
Minyak Kedelai sebagai bahan untuk menunjuang penilaian dalam mata kuliah Sistem
Pengolahan Minyak Nabati. Kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para
pembaca dan dapat memberikan pengetahuan sesuai dengan isi makalah ini yang memaparkan
materi mengenai perspektif dari Minyak Kedelai.
Kami sebagai penyusun makalah ini menyadari bahwa makalah yang kami susun masih
jauh dari sempurna, untuk itu kami berharap kepada seluruh pembaca agar dapat memberikan
kritik dan sarannya untuk menjadi bahan pelajaran kami dalam membuat makalah selanjutnya.
Bengkulu ,
November 2012
Penyusun
Minyak Kedelai |
Daftar Isi
Kata Pengantar
Daftar Isi
I. Pendahuluan
A. Latar Belakang........4
B. Rumusan Masalah.......5
C. Tujuan.5
II. Isi
Komposisi minyak kedelai..6
Pembuatan minyak kedelai....10
Ekstraksi .......12
Pemurnian..13
Pemisahan Gum (De-gumming)14
Penyaringan alkali.14
Pemucatan (Bleaching).14
Hidrogenasi (Hydrogenation)...............15
Deodorisasi (Deodorization).15
Winterisasi (Winterization)...15
Dewaxing......................................................................................................................16
Keuntungan dan Kerugian Minyak Kedelai.................................................................17
Pengepakan Minyak dan Masa Kadaluarsa .................................................................17
III. Penutup
Kesimpulan..19
Daftar Pustaka
Minyak Kedelai |
I. Pendahuluan
A.
Latar Belakang
Minyak nabati adalah minyak yang disari/diekstrak dari berbagai bagian tumbuhan.
Minyak ini digunakan sebagai makanan, menggoreng, pelumas, bahan bakar, bahan pewangi
(parfum), pengobatan, dan berbagai penggunaan industri lainnya. Bahan untuk baku untuk me
mbuat minyak nabati antara lain kelapa, kelapa sawit, jagung, jara, zaitun, kacang tanah, biji
kapuk, biji kapuk, biji kapas dan lain - lain.
Berdasarkan sifat mengeringnya, minyak dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Minyak tidak mengering (non drying oil )
Tipe minyak zaitun, yaitu minyak zaitun, minyak kacang.
Tipe minyak rape, yaitu minyak biji rape dan minyak biji mustard.
Tipe minyak hewani, yaitu minyak babi.
2.
Minyak nabati setengah mengering, misalnya minyak biji kapas dan minyak biji bunga
matahari.
3. Minyak nabati mengering, misalnya minyak kacang kedelai dan biji karet.
Kedelai adalah komoditi terbesar setelah padi di Indonesia. Kebutuhannya mencapai
2,3 juta ton per tahun. Dari jumlah tersebut 50% dikonsumsi berupa tempe, 40%
berupa tahu, dan 10% berupa minyak kedelai.
Kedelai atau kacang kedelai adalah salah satu tanaman polong-polongan yang menjadi
bahan dasar banyak makanan seperti kecap, tahu dan tempe. Kedelai merupakan sumber
utama protein nabati dan minyak nabati dunia. kedelai mengandung minyak sekitar 19%.
Upaya untuk mengekstrak minyak kedelai dari biji, kedelai dipecah -pecah, disesuaikan
dengan kadar air, ditumbuk menjadi serpih dan diekstraksi dengan pelarut heksana. Minyak
tersebut kemudian dihidrogenasi, bleaching dan deodorisasi . Ampas sisa pengolahan minyak,
biasanya digunakan untuk pakan ternak.
Kedelai adalah komoditi terbesar setelah padi di Indonesia. Kebutuhannya mencapai
2,3 juta ton per tahun. Dari jumlah tersebut 50% dikonsumsi berupa tempe, 40%
berupa tahu, dan 10% berupa minyak kedelai.
Minyak Kedelai |
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana proses pengolahan dari biji kedelai hingga menjadi minyak kedelai
2.
3.
4.
C.
Tujuan
1.
Mengetahui proses pegolahan dari biji kedelai hingga menjadi minyak kedelai
2.
3.
4.
Minyak Kedelai |
II. Isi
Minyak Kedelai
Kandungan minyak dan komposisi asam lemak dalam kedelai dipengaruhi oleh varietas
dan keadaan iklim tempat tumbuh. Lemak kasar terdiri dari trigliserida sebesar 90-95 persen,
sedangkan sisanya adalah fosfatida, asam lemak bebas, sterol dan tokoferol. Minyak kedelai
mempunyai kadar asam lemak jenuh sekitar 15% sehingga sangat baik sebagai pengganti
lemak dan minyak yang memiliki kadar asam lemak jenuh yang tinggi seperti mentega dan
lemak babi. Hal ini berarti minyak kedelai sama seperti minyak nabati lainnya yang bebas
kolestrol, seperti yang ditunjukkan dalam komposisi dari minyak nabati dibawah ini.
Kadar minyak kedelai relatif lebih rendah dibandingkan dengan jenis kacang-kacangan
lainnya, tetapi lebih tinggi daripada kadar minyak serelia. Kadar protein kedelai yang tinggi
menyebabkan kedelai lebih banyak digunakan sebagai sumber protein daripada sebagai
sumber minyak.
Asam lemak dalam minyak kedelai sebagian besar terdiri dari asam lemak esensial yang
sangat dibutuhkan oleh tubuh. Dibawah ini disajikan komposisi kimia minyak kedelai, sifat
fisiko-kimia minyak kedelai dan standar mutu minyak kedelai.
Minyak Kedelai |
Terdiri dari :
Asam linoleat
15-64%
Asam oleat
11-60%
Asam linolenat
1-12%
Asam arachidonat
1,5%
7-10%
Asam stearat
2-5%
Asam arschidat
0,2-1%
Asam laurat
0-0,1%
Fosfolipida
Lesitin
Cephalin
Lipositol
Nilai
Bilangan asam
0,3-3,000
Bilangan penyabunan
189-195
Bilangan iod
117-141
Bilangan thiosianogen
Bilangan hidroksil
77-85
4-8
Minyak Kedelai |
0,2-0,7
Bilangan Polenske
0,2-1,0
0,5-1,6%
1,471-1,475
0,916-0,922
Titer (oC)
22-27
Nilai
Bilangan asam
Maksimum 3
Bilangan penyabunan
Minimum 190
Bilangan iod
129-143
Maksimum 1,2
Maksimum 0,2
1,473-1,477
0,924-0,928
Nilai gizi asam lemak esensial dalam minyak dapat mencegah timbulnya athero-sclerosis
atau penymbatan pembuluh darah. Kegunaan minyak kedelai yang sudah dimurnikan dapat
digunakan untuk pembuatan minyak salad, minyak goreng (cooking oil) serta untuk segala
keperluan pangan. Lebih dari 50 persen pangan dibuat dari minyak kedelai, terutama
margarin dan shortening. Hampir 90 persen dari produksi minyak kedelai digunakan di
Minyak Kedelai |
bidang pangan dan dalam bentuk telah dihidrogenasi, karena minyak kedelaimengandung
lebih kurang 85 persen asam lemak tidak jenuh.
Minyak kedelai juga digunakan pada pabrik lilin, sabun, varnish, lacquers, cat, semir,
insektisida dan desinfektans. Bungkil kedelai mengandung 40-48 persen protein dan
merupakan bahan makanan ternak yang bernilai gizi tinggi, juga digunakan untuk membuat
lem, plastik, larutan yang berbusa, rabuk dan serat tekstil sintesis. Bila minyak kedelai akan
digunakan di bidang nonpangan, maka tidak perlu seluruh tahap pemurnian dilakukan.
Misalnya untuk pembuatan sabun hanya perlu proses pemucatan dan deodorisasi, agar warna
dan bau minyak kedelai tidak mencemari warna dan bau sabun yang dihasilkan.
Titik cair yang dimiliki minyak kedelai sangat tinggi, yaitu sekitar -16oC dan biasanya
berbentuk padat (solid) pada ruang yang mempunyai suhu tinggi. Hal ini berarti minyak
kedelai dapat digunakan untuk biodiesel dan bahan bakar pada musim panas (summer fuel).
Dibawah ini disajikan titik cair dari berbagai minyak.
Titik Cair dan Nilai Iodin dari Minyak
Titik Cair
Minyak
Nilai Iodin
(oC)
Coconut oil
25
10
24
37
Mutton tallow
42
40
50
Palm oil
35
54
Olive oil
-6
81
Castor oil
-18
85
Peanut oil
93
Rapeseed oil
-10
98
-1
105
Sunflower oil
-17
125
Beef tallow
Minyak Kedelai |
Soybean oil
-16
130
Tung oil
-2.5
168
Linseed oil
-24
178
Sardine oil
Biodiesel merupakan bahan bakar yang terdiri dari campuran mono--alkyl ester dari
rantai panjang asam lemak, yang dipakai sebagai alternatif bagi bahan bakar dari mesin
diesel dan terbuat dari sumber terbaharui seperti minyak sayur atau lemak hewan. Sebuah
proses dari transesterifikasi lipid digunakan untuk mengubah minyak dasar menjadi ester
yang diinginkan dan membuang asam lemak bebas. Setelah melewati proses ini, tidak
seperti minyak sayur langsung, biodiesel memiliki sifat pembakaran yang mirip dengan
diesel (solar) dari minyak bumi, dan dapat menggantikannya dalam banyak kasus. Namun,
dia lebih sering digunakan sebagai penambah untuk diesel petroleum, meningkatkan bahan
bakar diesel petrol murni ultra rendah belerang yang rendah pelumas.
Biodiesel merupakan kandidat yang paling dekat untuk menggantikan bahan bakar fosil
sebagai sumber energi transportasi utama dunia, karena merupakan bahan bakar terbaharui
yang dapat menggantikan diesel petrol dan dapat diangkut dan dijual dengan menggunakan
infrastruktur sekarang ini.
Minyak Kedelai |
10
Ekstraksi
Penjernihan
Pemucatan
Deodorisasi
Hidrogenasi
Pemucatan
Winterisasi
Deodorisasi
Deodorisasi
Interesterifikasi
Plasticizing
Pemurnian
Pembuatan minyak kedelai dilakukan dalam beberapa tahap. Sebelum masuk tahap
ekstraksi, kedelai harus dibersihkan dan dikuliti terlebih dahulu. Alat untuk mengkuliti biji
kedelai dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Minyak Kedelai |
11
Setelah itu biji kedelai dihancurkan kemudian dipisahkan dari kulitnya. Penghancuran
kedelai dilakukan pada suhu sekitar 74-79oC selama 30-60 menit agar kulit kedelai dapat
mengelupas. Dalam kondisi ini akan terjadi denaturasi dan koagulasi protein sehingga
mengurangi afinitas minyak menjadi padat dan akan memudahkan dalam proses ekstraksi.
Ekstraksi dilakukan dengan pemanasan secara tidak langsung untuk mengatur kelembapan
dan suhu.
Ekstraksi
Ekstraksi adalah suatu cara untuk mendapatkan minyak atau lemak dari bahan yang
diduga mengandung minyak atau lemak. Dalam mengekstraksi minyak terdiri dari tiga
metode utama, yaitu pengepresan hidraulik (hydraulic pressing), pengepresan berulir
(expeller pressing) dan ekstraksi dengan pelarut (solvent extraction). Untuk minyak kedelai
menggunakan ekstraksi dengan pelarut.
Ekstraksi pelarut dari biji minyak dapat dilakukan dengan menggunakan alat tipe
perkolasi atau pencelupan (immersion). Perkolasi lebih efektif daripada pencelupan karena
dapat digunakan dalam kapasitas besar dalam daerah yang terbatas. Perkolasi biasanya
menggunakan rotary extractor dan ditutup dengan sistem vertikal untuk memindahkan pada
tempat yang berlubang dengan menggunakan gerakan rotary. Gambar rotary extractor dapat
dilihat dibawah ini.
Pelarut yang digunakan adalah heksana dan diberikan diatas dasar serpihan (flake)
sehingga perkolasi akan turun melalui cawan berlubang atau kasa berlubang. Serpihan yang
terekstraksi terdiri dari 35% heksana, 2-8% air dan 0,5-1,0% minyak. Ketebalan serpihan
Minyak Kedelai |
12
adalah faktor dalam pemindahan minyak secara efisien. Dibawah ini dijelaskan ilustrasi
perkolasi ekstraksi sel.
III.
Pemurnian (Purification)
Setelah tahap ekstraksi, minyak kedelai kasar terdiri dari kotoran tidak terlarut dalam
minyak dan yang terlarut dalam minyak. Kotoran ini harus dibuang dengan cara pemurnian.
Tujuan utama dalam proses pemurnian minyak adalah untuk menghilangkan rasa serta bau
yang tidak enak, warna yang tidak menarik dan memperpanjang masa simpan minyak
sebelum dikonsumsi atau digunakan sebagai bahan mentah dalam industri.
Kotoran yang tidak terlarut dalam minyak dapat dibuang dengan menggunakan filtrasi.
Sedangkan yang terlarut dalam minyak dapat dibuang dengan beberapa teknik dibawah ini
dimana sering digunakan dalam industri untuk memproduksi minyak kedelai yang dapat
digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Minyak Kedelai |
13
Keterangan :
D= deodorization, W= winterization, S= solidification, H2= hydrogenation
Penyaringan Alkali
Penyaringan dilakukan untuk memindahkan objek kotoran yang dapat mempengaruhi
kualitas minyak. Soda kaustik digunakan dalam penyaringan untuk membuat asam lemak
bebas, fosfotida dan gum, pewarnaan zat yang tidak terlarut dan materi lainnya. Minyak
yang kasar merupakan hasil dari heat exchanger untuk mengatur suhu menjadi 38oC.
Biasanya kaustik yang ditambahkan pada pencampuran sekitar 0,10-0,13% untuk
memastikan terjadinya saponifikasi dari asam lemak bebas, hidrasi dari fosfolipid dan reaksi
dengan pigmen warna. Campuran ini dipanaskan pada suhu 75-82oC dan disentrifus untuk
memisahkan kaustik dari minyak yang disaring. Kemudian minyak yang disaring
dipanaskan pada suhu 88oC dan dicampurkan dengan 10-20% air yang sudah dipanaskan
pada suhu 93oC.
Pemucatan (Bleaching)
Pemucatan adalah suatu tahap proses pemurnian untuk menghilangkan zat-zat warna
yang tidak disukai dalam minyak. Dalam pemucatan minyak kedelai menggunakan tanah
serap (fuleris earth) sekitar 1% atau karbon aktif (actived carbons) seperti arang. Adsorben
ini dimasukkan dalam sistem vakum pada 15 inchi Hg selama 7-10 menit dan selanjutnya
dipanaskan pada suhu 104-166oC yang dilewatkan pada heat exchanger bagian luar
Minyak Kedelai |
14
kemudian dimasukkan pada tangki kosong yang diagitasi selama 10 menit. Campuran ini
disaring, didinginkan dan dialirkan menuju tangki holding.
Hidrogenasi (Hydrogenation)
Hidrogenasi adalah proses pengolahan minyak atau lemak dengan jalan menambahkan
hidrogen pada ikatan rangkap dari asam lemak, sehingga akan mengurangi tingkat
ketidakjenuhan minyak atau lemak. Selain itu, hidrogenasi pada minyak kedelai dapat
meningkatkan titik cair, stabilitas minyak dari efek oksidasi dan kerusakan rasa dengan cara
mengubah asam linolenat menjadi asam linoleat dan asam linoleat menjadi asam oleat.
Hidrogenasi akan memberikan perbedaan derajat kekerasan (hardness) dari produk yang
diinginkan. Hidrogenasi terjadi dalam tempat vakum yang berisi minyak dimana gas
hidrogen akan keluar dalam bentuk gelembung halus selama pemanasan campuran dan
agitasi. Ketika hidrogenasi yang diinginkan tercapai, maka campuran didinginkan dan
katalis disaring. Sebagian sisa minyak yang terhidrogenasi akan berbentuk cair dan sebagian
besar minyak kedelai akan mengeras (hardened).
Deodorisasi (Deodorization)
Deodorisasi adalah suatu tahapan proses pemurnian minyak yang bertujuan untuk
menghilangkan bau dan rasa yang tidak enak dalam minyak. Prinsip proses deodorisasi yaitu
penyulingan minyak dengan uap panas dalam tekanan atmosfer atau keadaan vakum. Asam
lemak bebas yang terbuang juga akan meningkatkan kestabilan minyak.
Winterisasi (Winterization)
Winterisasi adalah proses pemisahan bagian gliserida jenuh atau bertitik cair tinggi dari
trigliserida bertitik cair rendah. Winterisasi merupakan bentuk dari fraksinasi atau
pemindahan materi padat pada suhu yang diatur. Hal ini termasuk pemindahan jumlah kecil
dari materi terkristalisasi dari minyak yang dapat dimakan dengan filtrasi untuk mencegah
cairan fraksi mengeruh pada suhu pendinginan. Minyak didinginkan secara perlahan pada
suhu sekitar 6oC selama 24 jam. Pendinginan dihentikan dan minyak atau campuran kristal
didiamkan selama 6-8 jam. Kemudian minyak disaring sehingga akan menghasilkan 75-80%
minyak dan produk stearine yang akan digunukan untuk shortening pada industri.
Minyak Kedelai |
15
Dewaxing
Dewaxing dan pelarut terfraksinasi digunakan untuk menjernihkan minyak dengan
memeras atau menekan minyak dari lemak padat dengan pengepresan hidraulik sehingga
menghasilkan mentega yang keras. Pelarut terfraksinasi termasuk kristalisasi dari fraksi
yang diinginkan dari campuran trigliserida yang terlarut dalam pelarut yang cocok. Fraksi
dapat memilih dalam bentuk yang jelas pada suhu yang berbeda, dipisahkan dan pelarut
dibuang untuk mendapatkan hasil akhir atau trigliserida spesifik atau komposisi asam lemak.
Minyak Kedelai |
16
beberapa
keuntungan
dari
proses
ekstraksi
minyak
dari
kedelai,
jika
dibandingkan dengan minyak yang lain. Ekstraksi minyak (hasilnya) tidak mudah menguap
dan sangat stabil temperaturnya dalam bentuk cairan. Minyak kedelai dapat juga diproses
untuk memisahkan komponen yang tidak dibutuhkan seperti phospat, bahan logam
dan sabun. Dengan memisahkan bahan komponen yang tidak dibutuhkan tersebut, stabilitas
dari minyak kedelai ini semakin meningkat. Dalam minyak kedelai juga terdapat anti
oksidan secara alami tidak terekstraksi. Anti oksidan ini membantu mencegah bau
tengik yang muncul yang ditandai dengan hadirnya lipida dalam minyak. Anti oksidan juga
membantu mengurangi radikal bebas yang merusak dalam tubuh.
Ada juga beberapa kerugiannya, yakni phosphatides yang sangat tinggi, sekitar 2 %,
harus dipisahkan saat proses berlangsung. Juga terdapat 7-8 % asam linolenik yang
bisa dikurangi dengan proses hidrogenasi. Kandungan yang tinggi ini (asam linolenik)
dapat menyebabkan hilangnya rasa dan bau.
Minyak Kedelai |
17
IV.
Penutup
Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa
Minyak kedelai memiliki Lemak kasar terdiri dari trigliserida sebesar 90-95 persen,
sedangkan sisanya adalah fosfatida, asam lemak bebas, sterol dan tokoferol. Minyak
kedelai mempunyai kadar asam lemak jenuh sekitar 15% sehingga sangat baik sebagai
pengganti lemak dan minyak yang memiliki kadar asam lemak jenuh yang tinggi seperti
mentega.
Kadar minyak kedelai relatif lebih rendah dibandingkan dengan jenis kacang-kacangan
lainnya, tetapi lebih tinggi daripada kadar minyak serelia. Kadar protein kedelai yang
tinggi menyebabkan kedelai lebih banyak digunakan sebagai sumber protein daripada
sebagai sumber minyak.
Proses pengolahan biji kedelai hingga menjadi minyak kedelai melalui beberapa tahapan
proses seperti Ekstraksi, Pemurnian, Pemisahan Gum (De-gumming), Penyaringan
alkali, Pemucatan (Bleaching), Hidrogenasi (Hydrogenation), Deodorisasi (Deodorization),
Winterisasi (Winterization), Dewaxing.
Asam lemak dalam minyak kedelai sebagian besar terdiri dari asam lemak esensial yang
sangat dibutuhkan oleh tubuh.
Minyak Kedelai |
18
Daftar Pustaka
16
Minyak Kedelai |
19